KELOMPOK 3 :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Praktek Pasar
Oligopoli, Pasar Monopolistik dan Oligarki ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Ekonomi Mikro. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah
wawasan tentang Pasar Persaingan Tidak Sempurna bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada dosen Ekonomi Mikro yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai
dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini. Saya menyadari,
makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
ii
BAB I
PENDAHULUAN
Persaingan dalam dunia bisnis merupakan suatu dinamika tersendiri yang tidak
dapat dihindari.Bagi beberapa pebisnis,persaingan berkonotasi negatif karena bisa
mengancam bisnis karena takut akan berkurangnya profit atau konsumen lebih memilih
harga rendah dari pesaing.Namun pada kenyataannya tidak demikian.Persaingan yang
sehat dapat memberikan hal yang baik bagi pebisnis,pesaing itu sendiri dan bahkan para
pelanggan. Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli,yaitu pemusatan
kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang mengakibatkan
dikuasainnya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa tertentu.pada saat
sekarang perusahaan yang seratus persen yang bersifat monopoli jarang di
temui,mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telpon,listrik,dan air yang benar-
benar dikuasai oleh penjual tunggal di Indonesia dipegang oleh peruusahaan
pemerintah.
I.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu pasar oligopoli, monopolistik, dan oligarki
2. Untuk mengetahui ciri-ciri pasar oligopoli, monopolistik, dan oligarki
3. Untuk mengetahui karakteristik pasar oligopoli, monopolistik, dan oligarki
1
BAB II
PEMBAHASAN
Oligopoli merupakan pasar barang yang terdiri hanya dari beberapa perusahaan
yang mempunyai ukuran dan modal yang relative besar, barang yang dihasilkannya
bersifat berbeda corak (pordusen mobil/perusahaan perminyakan). Struktur Pasar atau
industri Oligopoli merupakan jenis pasar dengan persaingan tidak sempurna, Pasar
(industri) yang terdiri dari hanya sedikit perusahaan (produsen). Setiap perusahaan
memiliki kekuatan (cukup) besar untuk memengaruhi harga pasar. Produk dapat
homogen atau terdiferensiasi.
Secara sederhana, pasar oligopoli adalah jenis pasar yang memiliki jumlah
produsen dan konsumen yang tidak seimbang. Umumnya, jumlah produsen lebih sedikit
dibandingkan konsumennya. Dalam arti lain, pasar oligopoli adalah kondisi pasar di
mana komoditas dikuasai oleh beberapa perusahaan. Hal ini membuat persaingan harga
di pasar menjadi tidak seimbang.
Meski pasar oligopoli adalah salah satu kegiatan pasar yang tidak sehat atau
tidak sempurna, tetapi pada kenyataannya, pasar jenis ini persaingan suatu produk yang
sama antara produsen satu dengan produsen lainnya sangat ketat. Hal ini dapat terjadi
karena sesama produsen saling menjaga kualitas produk agar nama atau mereknya tidak
kalah dengan produsen lainnya. Bisa dikatakan, pasar oligopoli adalah suatu bentuk
persaingan perdagangan yang tidak sempurna atau tidak sehat karena sebagian penjual
atau produsen sudah memiliki banyak pembeli.
2
Ciri pertama dari pasar oligopoli adalah terdiri dari dua perusahaan atau lebih.
Pasar oligopoli baru bisa terwujud apabila jumlah perusahaan atau produsen
kurang dari 10 persen. Dengan ciri-ciri ini akan memunculkan suatu persaingan
dagang yang tidak sempurna karena produk-produk yang laris di pasar hanya
berasal dari produsen atau perusahaan yang memiliki “nama” atau mereknya
sudah dikenal oleh banyak orang saja.
3
Adanya pengaruh terhadap produsen lain yang disebabkan karena kebijakan
produsen utama menjadi ciri-ciri oligopoli. Di dalam pasar oligopoli, produsen
utama bisa dikatakan sebagai penentu kebijakan. Sederhanya, jika produsen
utama menentukan harga suatu produk, maka produsen lainnya akan mengikuti
harga yang sudah dibuat oleh produsen utama.
Dalam industry mobil, untuk satu jenis mobil, skala efisiensi baru tercapai jika
produksi mobil minimal 50.000 sampai 100.000 unit per tahun. Bila perusahaan
memproduksi tiga jenis mobil saja, Output minimalnya seluruhnya antara
200.000 – 300.000 unit per tahun.
Bila biaya produksi mobil puluhan juta rupiah, dana yang dibutuhkan untuk
produksi ratusan miliar rupiah per tahun. Jika di hitung dengan biaya investasi
awal, maka perusahaan yang ingin memasuki industri mobil harus menyiapkan
dana triliunan rupiah. Keadaan tersebut merupakan hambatan untuk masuk
(barriers to entry) baru perusahaan pesaing. Tidak herna jika dalam pasar
oligopoli hanya sedikit produsen.
4
2. Kompleksitas Manajemen
5
3. Pasar oligopoli non kolusi
Jenis pasar ini merupakan pasar yang di mana jika ada perusahaan yang
ingin menaikkan harga suatu barang atau jasa perlu memperhatikan kondisi
atau perkembangan yang terjadi pada perusahaan lain. Di dalam pasar
oligopoli, hal ini perlu dilakukan oleh suatu perusahaan karena bertujuan
agar usaha yang dijalani mengalami perkembangan.
Keadaan ini hanya mungkin tercapai apabila tingkat harganya sama dengan
biaya rata-rata yang paling rendah (ditunjukkan oleh titik paling rendah pada
kurva AC). Pada umumnya, keadaan ini tidak dicapai oleh perusahaan dalam
oligopoli. Berdasarkan penilaian dari syarat efisiensi ini, perusahaan oligopoli
tidaklah menggunakan sumber-sumber daya secara efisien.
Namun, ketika dipandang dari sudut skala ekonomi, maka terdapat kemungkinan
bahwa perusahaan dalam oligopoli bisa saja memproduksi barang dengan biaya
yang lebih rendah dari perusahaan dalam persaingan sempurna. Di dalam
industri tertentu yang mana skala ekonominya akan terus-menerus dinikmati,
sehingga sewaktu-waktu tingkat produksinya akan menjadi sangat tinggi.
6
Ini menggambarkan bahwa industri tersebut lebih efisien apabila terdiri dari
beberapa perusahaan saja daripada banyak perusahaan seperti yang kita dapati
dalam pasar persaingan sempurna.
Apabila industri tersebut terdiri dari banyak perusahaan, maka setiap perusahaan
akan memproduksi pada tingkat produksi yang sangat rendah dan tidak
menikmati skala ekonomi yang mungkin diperoleh. Dengan demikian, biaya
produksi per unit lebih tinggi dari skala ekonomi yang dapat dinikmati
Maka dari itu, keuntungan yang lebih dari normal dalam jangka pendek dapat
terus dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan demikian, dalam perusahaan
oligopoli terdapat dana yang cukup untuk membiayai penyelidikan yang
diperlukan guna mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi.
Alasan lainnya adalah karena perusahaan tersebut tidak mampu bersaing melalui
persaingan harga -- yaitu menarik langganan dengan cara mengubah harga
penjualan -- maka ia mencoba untuk mengembangkan teknologi, sehingga bisa
menetapkan harga baru yang sesuai dengan keinginannya. Langkah ini, menurut
para ekonomi, akan menimbulkan "perang harga" yang pada akhirnya akan
merugikan perusahaan itu sendiri.
Oleh karena itu, usaha untuk menarik lebih banyak langganan seharusnya
dijalankan secara persaingan bukan harga. Salah satu di antaranya adalah dengan
cara terus-menerus mengembangkan barang-barang yang diproduksi agar tetap
mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu. Untuk mencapai tujuan ini,
perusahaan harus terus berusaha mengembangkan teknologi dalam kegiatannya
dan membuat inovasi yang diperlukan.
7
3. Keuntungan Perusahaan
Pertama, harga barang menjadi lebih tinggi daripada apabila persaingannya lebih
luas. Kedua, jumlah barang-barang yang dapat dinikmati oleh masyarakat
menjadi lebih sedikit apabila dibandingkan dengan apa yang diperoleh dari pasar
persaingan sempurna. Keburukan ini telah mendorong pemerintah melakukan
pengawasan atas kegiatan perusahaan-perusahaan dalam oligopoli.
8
II.1.7 Kelemahan Pasar Oligopoli
1. Perusahaan rokok
2. Industri jasa penerbangan
3. Industri kendaraan bermotor
4. Perusahaan semen
5. Pabrikan handphone
6. Operator telekomunikasi
7. Produsen mi instan
9
II.2 Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik merupakan salah satu jenis pasar persaingan tidak
sempurna. Sistem pasar monopolistik ini dikembangkan karena tidak adanya kepuasan
pada analisis model persaingan pasar sempurna atau pasar monopoli. Akan tetapi, jika
kita lihat dari struktur pasar monopolistik, maka sistem tersebut lebih mendekati pada
pasar persaingan sempurna. Namun para produsen akan lebih berpartisipasi di dalam
jenis pasar tersebut untuk menghasilkan sebuah produk yang berbeda dan mempunyai
karakteristik sendiri.
Pasar monopolistic adalah sebuah pasar yang memiliki banyak konsumen yang
dapat menghasilkan suatu komoditas yang berbeda-beda. Jenis pasar ini juga seringkali
disebut sebagai pasar yang memiliki banyak penjual yang hanya menawarkan satu jenis
produk namun dengan kualitas, bentuk, dan ukuran produk yang berbeda. Di dalam
pasar monopolistik, para konsumen akan merasakan adanya sebuah perbedaan dari ciri
khas pada setiap produk yang ditawarkan oleh satu produsen dengan produsen lainnya.
Dengan adanya perbedaan pada setiap produk yang ditawarkan, itu akan
mencerminkan perbedaan yang sesungguhnya diantara produk-produk yang akan dibeli.
Tapi juga mungkin saja, perbedaan yang tercipta hanyalah persepsi dari masing-masing
konsumen saja. Dimana produk yang ditawarkan oleh berbagai produsen yang ada di
pasar memang berbeda. Misalnya saja, perbedaan suatu produk bisa kita lihat dari
bentuk kemasan atau fisiknya. Mulai dari perbedaan bentuk, ukuran, fungsi, dan juga
kualitas produk. Selain itu, perbedaan tiap produk juga bisa kita lihat dari merek, logo,
dan juga kemasannya.
Kemudian untuk melihat lebih jelas lagi terkait perbedaan produk, bisa kita lihat
dari jangka waktu kredit penjualan produk tersebut, kemudahan dalam mengaksesnya,
ketersediaan komoditas, lokasi untuk mendapatkan komunitas, layanan after sales, dan
lain sebagainya. Adapun contoh dari produk yang dijual di pasar monopolistik yang bisa
kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari yaitu alat kosmetik, pakaian, obat-obatan,
tempat makan, dan masih banyak lagi.
10
Di dalam pasar monopolistik, ada banyak sekali penjual yang menawarkan
dagangan yang homogen atau serupa. Tapi produk yang dijual dibedakan dengan
kualitas, bentuk, dan juga ukurannya serta semua penjual yang ada harus bersaing
dengan maksimal. Produk yang dijual di dalam pasar ini mempunyai kualitas, harga dan
juga ukuran yang berbeda-beda meski dalam satu jenis produk. Penentuan harga yang
tetap biasanya akan ditentukan langsung oleh penjual. Sehingga tidak menggunakan
mekanisme pasar.
Pasar monopolistik pada dasarnya merupakan sebuah pasar yang ada di antara
dua jenis pasar yang cukup ekstrim, yaitu pasar persaingan sempurna dan pasar
monopoli. Oleh sebab itu, pasar jenis ini masing mengandung unsur-unsur atau sifat
yang berasal dari pasar persaingan monopoli dan juga pasar persaingan sempurna.
Dengan kata lain, pasar persaingan monopolistik dapat diartikan sebagai sebuah pasar
yang mana memiliki banyak penjual atau produsen yang memproduksi produk yang
beragam.
Berikut ini adalah beberapa ciri-ciri pasar monopolistik yang perlu kamu
pahami:
Hal tersebut berkaitan dengan jumlah penjual yang cukup banyak. Sehingga
muncul berbagai kesulitan terkait koordinasi antar produsen atau penjual. Jadi
kolusi harga hampir tidak bisa dilakukan. Setiap pemilik usaha harus selalu
aktif mencari target pasarnya sendiri.
11
2. Diferensiasi Produk
Oleh karena itu, setiap perusahaan atau produsen tidak bisa seenaknya sendiri
menentukan harga pasaran, baik itu menurunkan ataupun menaikkan harga.
Apabila salah satu produsen berusaha untuk merusak harga pasar, maka hal
itu secara otomatis akan diikuti oleh produsen lainnya. Akan tetapi, para
produsen tetap tidak bisa menaikkan harga produk. Sebab, jika ada yang
nekat menaikkan harga namun kompetitor tetap mempertahankan harga
sebelumnya, maka perusahaan tadi akan mengalami kerugian.
Kalaupun ada yang ingin bermain harga, misalnya saja ada produsen yang
ingin menetapkan harga tinggi untuk produk yang ditawarkannya, maka
produsen tersebut harus bisa meyakinkan para konsumen terkait kualitas dan
juga keunggulan dari produk tersebut dibandingkan dengan produk serupa
milik kompetitor.
12
Semua produsen yang ada di dalam sistem pasar ini memiliki kebebasan
untuk masuk dan keluar pasar. Sebab, produk-produk yang mereka tawarkan
bisa digantikan oleh produk serupa dari produsen lain yang masih bertahan di
dalam pasar tersebut. Hal itu tentu tidak akan menyebabkan kelangkaan
produk dan menyusahkan konsumen yang ingin mencari produk tersebut.
Sementara untuk produsen baru, mereka tidak perlu memiliki sejumlah modal
yang besar untuk dapat bergabung dan bersaing dalam memperebutkan
pangsa pasar. Asalkan produk yang ditawarkan memiliki harga yang
terjangkau dan berkualitas baik serta dapat dipertanggungjawabkan. Dengan
begitu, konsumen yang ada di dalam pasar akan menerima kehadiran
produsen baru itu.
Saat sebuah produsen melakukan inovasi, makan hal itu akan mendatangkan
keuntungan yang lebih banyak dibandingkan dengan keuntungan normal saat
menggunakan produk lama. Dengan adanya pendapatan atau keuntungan
yang meningkat, maka akan lebih mudah menarik produsen lain untuk
melakukan inovasi serupa atau lebih baik lagi. Oleh sebab itu, konsep inovasi
dan juga teknologi tak akan pernah putus selama ada persaingan yang ketat
antara produsen satu dan lainnya.
13
Gambar di bawah menjelaskan bahwa kurva permintaan bagi pengusaha yang
produksinya bersaing sempurna digambarkan sebagai garis sejajar sumbu horizontal
yang ditarik melalui harga pasar yang berlaku. Kurva permintaan bagi pengusaha yang
produknya berada pada pasar persaingan monopolistik. Kurva permintaan tersebut
sedikit miring turun dari kiri ke kanan.
Kurva Dpm ini bukanlah merupakan kurva permintaan pasar seluruh produk yang
pasarnya dalam keadaan persaingan monopolistik, tetapi merupakan permintaan pasar
bagi suatu pengusaha atau penjual tertentu. Kurva Dm pada gambar c, memperlihatkan
kurva permintaan monopoli, dimana penjual adalah tunggal maka kurva permintaan
pengusaha sekaligus kurva permintaan pasar.
14
II.2.4 Struktur Pasar Persaingan Monopolistik
Analisa mana yang digunakan tergantung kepada bentuk kurva permintaan bagi
pengusaha tersebut. Artinya, bila kurva permintaan yang dihadapinya adalah elastis
sempurna, maka harga penjualan harus sama dengan nilai produk marjinal. Tetapi
apabila kurva permintaannya kurang sempurna elastisnya, maka harga penjualan lebih
tinggi dari pada nilai produk marjinal yang diperolehnya. Untuk jelasnya perhatikanlah
Gambar di bawah ini.
15
maka kapasitas produksi harus dijalankan sebesay Y1 agar tercapai keuntungan
maksimum, dimana MC = MR.
Harga penjualan dapat ditentukan sebesar P1 rupiah untuk setiap satuan produk
adalah sebesar C1 rupiah, maka keuntungan yang diperoleh perusahaan adalah C1P1
rupiah untuk setiap satuan produk yang dihasilkan.
Apakah suatu pengusaha produk tertentu akan menduduki pasar yang menjurus
kepada persaingan sempurna atau monopoli murni tergantung kepada perbedaan produk
yang dihasilkannya dengan produk pengganti yang diusahakan oleh pengusaha lain.
Semakin dekat jarak perbedaan itu makin menjurus pula pasarnya kepada
persaingan sempurna. Sebaliknya semakin jauh jarak perbedaan itu semakin dekat
dengan bentuk pasarnya kepada monopoli.
Oleh sebab itu dalam rangka usaha mencapai keuntungan yang lebih besar
pengusaha produk dengan pasar persaingan monopolistik harus terus mengusahakan
agar produk yang dihasilkannya semakin jauh bedanya dengan produk pengganti yang
diusahakan oleh pengusaha lain. Cara yang dapat ditempuh untuk memperbesar jarak
perbedaan itu antara lain dengan propaganda dan iklan seperti yang banyak sekali kita
temui dalam dunia usaha sekarang ini.
Apa yang kita uraikan diatas adalah mengenai kebijaksanaan pengusaha produk
dengan pasar persaingan monopolistik dalam jangka pendek untuk menentukan
kapasitas produksi. Kesimpulan yang dapat ditarik ialah bahwa untuk jangka pendek
yang dituju ialah keuntungan maksimum dengan menekan kapasitas produksi
sedemikian rupa sehingga:
MC = MR < PY dan
AC < PY
16
sempurna masuknya pengusaha-pengusaha baru yang juga akan menghasilkan produk
yang sama dengan produk yang dihasilkannya.
17
Perbedaan itu dapat berupa perbedaan dalam merk, perbedaan dalam
pembungkusan, perbedaan dalam warna, perbedaan dalam pelayanan, dan lain-lain
sehingga konsumen produk tersebut mempunyai kesempatan memilih yang paling
banyak. Lihatlah misalnya dalam bidang obat-obatan, bermacam-macam obat batuk,
berbagai ragam obat gosok, dan lain-lain.
2. Skala Ekonomis
Hal itu bisa memberikan dampak dalam penurunan harga produk jika
produksinya semakin tinggi dan berada di tingkat produksi yang tinggi juga.
Kemudian untuk harga yang dibuat serendah mungkin, sehingga perusahaan
yang baru bergabung tidak akan bisa masuk dan bersaing dengan perusahaan
lain yang sudah berkembang terlebih dulu. Itulah yang bisa memicu
munculnya pasar monopoli.
18
Hak cipta dan hak paten adalah jaminan hukum yang bermanfaat untuk
menghindari adanya penjiplakan. Sebuah usaha untuk mengembangkan jenis
teknologi guna bisa menciptakan produk baru akan memberikan keuntungan
untuk perusahaan itu sendiri. Sehingga teknologi tersebut dilarang dan pihak
pemerintah memberi sanksi ataupun hukuman kepada perusahaan yang
melakukan plagiat atau penjiplakan tersebut.
A. Pabrik Rokok
Pabrik rokok seperti Djarum, Gudang Garam, Dji Sam Soe, dan lainnya,
sama-sama memproduksi rokok. Tapi setiap perusahaan mempunyai ciri
khasnya masing-masing. Bahkan, harga yang dipatok oleh masing-masing
perusahaan juga berbeda-beda.
Tidak ada standar yang bisa menentukan bahwa harga dari produk tersebut
harus sama atau seragam. Selain itu, setiap perusahaan mempunyai kuasa
untuk mempengaruhi pasar menggunakan produk yang dimiliki. Akan tetapi,
mereka tidak bisa memberikan pengaruh harga kepada keseluruhan harga
pasar ataupun harga yang ditetapkan oleh pesaingnya. Adapun perbedaan lain
yang dapat kita lihat dari semua contoh produk dari pabrikan diatas adalah
mengenai racikan rokok, tampilan desain kemasan, dan juga varian rasa yang
disediakan. Kemudian, jumlah batang rokok yang ada di dalam kemasan juga
bergantung dari masing-masing pabrik.
19
Hal itu adalah salah satu contoh yang ada di pasar persaingan monopolistik.
Dimana kedua brand tersebut sama-sama memproduksi sepeda motor. Akan
tetapi, keduanya mempunyai karakteristik yang cukup berbeda
20
II.2.8 Persaingan bukan harga Pasar Monopolistik
1. Diferensiasi produksi
Yaitu menciptakan barang yang sejenis tetapi berbeda-beda coraknya dengan
produksi firma-firma lainnya.
3. Diferensiasi Produk
Setiap firma dalam persaingan monopolistis akan berusaha untuk
memproduksikan barang yang mempunyai sifat yang khusus, dan yang dapat d
ibedakan dengan jelas dari produksi firma-firma lainnya.
Maka di dalam pasar akan terdapat berbagai barang yang dihasilkan suatu
industri yang mempunyai corak, mutu, desain, mode dan merk yang berbeda-
beda. Terapatnya berbagai variasi dari suatu jenis barang adalah sifat istimewa
dari pasar persaingan monopolistis yang tidak terdapat dalam pasar persaingan
sempurna. Kepada setiap firma barang yang berbeda-beda sifatnya tersebut
akan menjadi daya penarik khusus ke atas barang yang di produksikannya.
21
Segolongan konsumen tertentu akan lebih suka membeli barangnya
(walaupun harganya lebih mahal) dibandingkan dengan barang-barang yang
sejenis yang dihasilkan produsen-produsen lainnya. Dengan demikian
diferasiasi produksi dapat menciptakan suatu bentuk kekuasaan monopoli.
22
II.2.10 Kelemahan Pasar Monopolistik
1. Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi
harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki
modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar
monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis
yang cukup tinggi.
3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang
harus dibayar oleh konsumen.
4. Masih terdapat kemungkinan terjadi pemborosan biaya produksi bila
dibandingkan dengan pasar persaingan sempurna.
5. Bagi perusahaan yang kecil, tingkat efisiensinya relatif rendah.
6. Kurang efisiennya perusahaan kecil menyebabkan harga barang yang
dibayar konsumen masih kecil
7. Operasinya tidak Seefisien Pasar Persaingan Sempurna Hal ini dikarenakan
harga lebih tinggi, kuantitas produksi lebih rendah, dan tidak tercapai
efisiensi baik produktif maupun alokatif.
8. Perusahaan tidak Mempunyai Gerakan untuk Melakukan Inovasi Modal
yang lebih terbatas, pasar yang terbatas,dan kecenderungan untuk
memperoleh keuntungan dalam jangka panjang menghalangi produsen
(perusahaan) untuk menciptakan inovasi.
23
II.2.12 Kekurangan Pasar Monopolistik
II.3 Oligarki
II.3.1 Pengertian Oligarki
Oligarki merupakan istilah untuk pemerintahan yang mana struktur kekuasaannya
dikuasai oleh sekelompok kecil orang luar, atau beberapa individu terpilih untuk
mengendalikan keputusan para pemimpin atau pemerintah.
Oligarki tidak pernah digunakan sebagai istilah resmi untuk bentuk pemerintahan
dan hanya digunakan sebagai kritik. Itu juga sering digunakan sebagai cara untuk
menunjukkan pengaruh orang kaya dan berkuasa dalam politik, serta pemerintahan yang
biasanya digunakan untuk menguntungkan diri mereka sendiri.
Seiring dengan perkembangan zaman oligarki mulai berubah hingga pada sistem
demokrasi di mana suatu kepemimpinan dikuasai oleh minoritas atau mayoritas
sehingga terdapat beberapa ciri ciri tertentu yang hanya dimiliki oleh sistem
pemerintahan ini dan membedakannya dengan sistem pemerintahan yang lainnya.
Berikut ini adalah ciri ciri dan penjelasannya :
24
Pemerintahan oligarki hanya dipimpin atau dikuasai oleh suatu kelompok
kecil masyarakat saja yang sebagian besar dari kelompok kecil ini mermiliki
banyak uang. Sehingga mereka akan dengan sangat mudah masuk ke dalam
pemerintahan hanya karena mereka memiliki uang, kedudukan dan kekayaan.
Hal ini yang pernah terjadi di saat revolusi industri yang dialami oleh Inggris,
yang mana orang orang kaya yang memiliki banyak uang dapat masuk ke
dalam pemerintahan dengan sangat mudah.
Salah satu ciri ciri yang paling mudah dilihat dari sistem pemerintahan
oligarki adalah kekuasaan yang terfokus pada kekayaan yang dapat
mempengaruhi semua hal seperti kapasitas, motivasi dan masalah politik
untuk mereka yang memiliki kekuasaan, dan mereka yang memiliki
kekuasaan adalah mereka yang memiliki uang. Sehingga uang dan kekuasaan
tak dapat dipisahkan.
25
pemerintahan ini hanya mereka yang memiliki uang yang berkuasa sehingga
mereka akan berusaha mempertahankan kekayaan mereka untuk tetap
berkuasa.
Seperti yang sudah dapat dijelaskan di atas jika sistem pemerintahan ini hanya
dikelola oleh kelompok kecil yang memiliki banyak tujuan dari pemerintahan ini sendiri
yang paling utama adalah kekuasaan dan kekayaan. Mereka akan berusaha untuk
mempertahankan kekayaan agar tetap berkuasa, ketika mereka telah berkuasa maka
mereka akan semakin meningkatkan kekayaannya.
26
Oligarki menjadi faktor utama dalam mempengaruhi ekonomi politik di
Indonesia. Oligarki sudah ada sejak masa Orde Baru yang dipimpin oleh Soeharto. Dan
terus berlanjut hingga runtuhnya pemerintahan Soeharto, yang semula oligarki
sultanistik menjadi oligarki penguasa kolektif. Lantas oligarki tidak hilang begitu saja,
justru terdapat penekanan tentang bagaimana kekuasaan oligarki di Indonesia
kontemporer.
Istilah “ketimpangan” atau “kesenjangan” sudah tidak asing lagi bagi sebagian
besar pembaca. Dalam hidup bermasyarakat, tentunya akan menjumpai banyak
perbedaan dan kemudian menjadi ketimpangan. Istilah ketimpangan memang lebih
umum digunakan untuk menyebutkan dua kondisi yang kontras dan berbeda terlalu
jauh.
Dalam kehidupan sosial, ada banyak jenis kesalahpahaman yang terkadang bisa
diselesaikan oleh orang yang bersangkutan. Dari perbedaan cara orang lain
memperlakukan orang kaya dan orang miskin, sampai orang yang suka membantah atau
suka merusak dibanding orang yang agak rupawan, sampai hukum yang tumpul ke atas
27
tapi tajam ke bawah (adil untuk orang kaya tetapi tidak untuk orang miskin), perbedaan
kesempatan pendidikan di pedesaan dan perkotaan, perbedaan fasilitas umum di
pedesaan dan perkotaan, dan lain-lain.
1. Ketimpangan pendapatan
3. Ketimpangan kekayaan
Kekayaan mengacu pada jumlah total aset individu atau rumah tangga. Ini mungkin
termasuk aset keuangan, seperti obligasi dan saham, properti dan hak pensiun swasta.
Karena itu, ketimpangan kekayaan mengacu pada distribusi aset yang tidak merata
dalam sekelompok orang.
Itu menunjukkan bahwa banyak orang tidak memperoleh pekerjaan dan pendapatan.
Peningkatan tingkat respons memperlemah permintaan terhadap barang dan jasa. Itu
mengakibatkan aktivitas produksi lesu. Bisnis mengurangi pekerja. Itu mengarah ke
lebih banyak respons dan semakin sedikit pendapatan bagi rumah tangga.
28
2. Kondisi pekerjaan yang buruk
Upah di bawah standar internasional atau nasional masih terjadi. Itu membuat orang
tidak bisa memperoleh pendapatan yang layak. Sehingga, mereka sulit untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari atau mengakses layanan penting seperti pendidikan
dan kesehatan.
Itu membatasi orang untuk memperoleh pekerjaan dan pendapatan yang lebih layak.
Orang miskin sulit mengakses pendidikan atau pelatihan karena mereka tidak
memiliki uang. Jadi, memberikan lebih banyak akses terhadap fasilitas semacam itu
adalah salah satu solusi untuk keluar dari kemiskinan.
Orang yang tinggal di daerah terpencil sulit menemukan barang esensial dari daerah
lain. Selain itu, buruknya infrastruktur biaya meningkatkan logistik dan harga barang,
membuat daya beli orang miskin semakin jatuh. Orang juga tidak mudah berpindah
ke wilayah lain untuk mengejar kesempatan ekonomi yang lebih baik.
5. Ukuran keluarga
Semakin banyak anggota keluarga, semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi.
Jika hanya mengandalkan kepala keluarga untuk mencari nafkah, pendapatan
seringkali tidak dapat memenuhi kebutuhan mereka.
29
memiliki cara hidup yang damai. Sebaliknya, kelompok miskin menjalani kehidupan
yang damai.
Terbiasa hidup dengan semunya itu, sehingga perlahan kita melihat semuanya
sebagai normal. Melihat semua itu sebagai takdir yang terberi, seperti matahari yang
selalu terbit dari timur dan tenggelam di barat. terlalu terbiasa dengan "vote buying"
30
dalam pemilu sehingga kehilangan imajinasi dan kepercayaan tentang adanya
kemungkinan cara lain dalam memenangkan hati pemilih dan pemilu. Terbiasa dengan
berita korupsi, sehingga kehilangan imajinasi dan kepercayaan bahwa cara berpolitik
yang berbeda adalah mungkin dan bisa dilakukan.
Apa yang mengkhawatirkan dari sebuah bangsa yang dikuasai oligarki? Di atas
jelas bahwa oligarki melahirkan ketimpangan ekonomi dan kemiskinan. Selanjutnya,
ketimpangan ekonomi tinggi di masyarakat merupakan ancaman karena tidak hanya
membahayakan kohesi sosial, tetapi juga membahayakan stabilitas politik dan ekonomi.
Kita melihat semua itu sebagai takdir yang terberi, seperti matahari yang selalu
terbit dari timur dan tenggelam di barat. Kita kehilangan imajinasi tentang bagaimana
ketimpangan itu bisa dihapuskan, juga korupsi dan oligraki. Dan barangkali, kita bahkan
kehilangan kepercayaan, atau sama sekali tak kepikiran, bahwa ketimpangan itu adalah
konstruksi sosial, demikian juga dengan korupsi dan oligraki.
Dia bukan pemberian alam seperti halnya matahari dan udara. Kita terlalu
terbiasa dengan "vote buying" dalam pemilu sehingga kehilangan imajinasi dan
kepercayaan tentang adanya kemungkinan cara lain dalam memenangkan hati pemilih
dan pemilu. Kita terbiasa dengan berita korupsi, sehingga kita kehilangan imajinasi dan
kepercayaan bahwa cara berpolitik yang berbeda adalah mungkin dan bisa kita lakukan.
Kita membaca kisah bayi Debora yang meninggal karena dianggap tak mampu
membayar sehingga ditolak rumah sakit tanpa rasa getir.
Kita mendengar kabar 72 balita meninggal di Papua dan ratusan lainnya sakit
parah karena gizi buruk sebagaimana kita baca di media belum lama ini tanpa rasa iba
(Tempo, 12-18 Februari 2018). Sama seperti halnya di lampu-lampu merah atau di
stasiun-stasiun kereta, kita melihat seorang ibu yang mengemis dengan bayi di
32
gendongnya dengan tiada lagi ada rasa bersalah. Tanpa sama sekali terbit kesadaran
ataupun sekadar pertanyaan bahwa jangan-jangan kita semua turut andil dalam
mereproduksi struktur sosial yang timpang ini sehingga fakir miskin dan anak terlantar
kita biarkan berjuang di atas aspal di bawah terik kota.
Namun, jika setiap warga negara telah memulai membayangkan hal itu secara
bersama-sama hari ini, maka perwujudan akan imajinasi itu hanyalah masalah waktu.
Semoga anak cucu kita kelak bisa menikmatinya.
II.4 Keterkaitan antara Pasar Oligopoli dan Monopolistik dalam sistem oligarki
ekonomi
Oleh karena kenyataan tidak semudah teori, kadang, Anda mungkin sulit
menentukan struktur manakah yang paling cocok menjelaskan suatu pasar. Tidak ada
angka ajaib yang membedakan "sedikit" dengan "banyak" saat kita menghitung jumlah
perusahaan (apakah sekian banyak perusahaan yang menjual mobil di AS membuat
pasar mobil menjadi oligopoli, atau lebih kompetitif? Jawabannya masih perlu
diperdebatkan). Begitu juga, tidak ada cara yang pasti untuk menentukan apakah
barang-barang yang dijual di suatu pasar berbeda atau identik (apakah merek susu yang
berlainan sebenarnya sama semua? Sekali lagi, jawaban ini dapat diperdebatkan). Saat
menganalisis pasar-pasar yang sesungguhnya, para ekonom harus senantiasa mengingat
pelajaran-pelajaran yang telah diperolehnya terkait semua jenis struktur pasar, kemudian
mengaplikasikan setiap pelajaran tersebut secara tepat.
34
Teori persaingan monopolistik ini kelihatannya dapat menjelaskan banyak jenis
pasar di dalam perekonomian. Maka dari itu, ketidakmampuan teori ini memberikan
saran yang sederhana dan menarik bagi para pembuat kebijakan merupakan sesuatu
yang mengecewakan. Dari sudut pandang ahli teori ekonomi alokasi sumber-sumber
daya dalam pasar persaingan monopolistik tidaklah sempurna. Akan tetapi, dari sudut
pandang pembuat kebijakan yang praktis, tidak banyak yang bisa dilakukan untuk
memperbakinya.
35
Para pembuat kebijakan mengatur perilaku para oligopoli melalui undang-
undang antipakat. Ruang lingkup yang tepat dari undang-undang ini masih banyak
diperdebatkan. Meskipun pengaturan harga di antara perusahaan-perusahaan kompetitif
jelas-jelas menurunkan kesejahteraan masyarakat dan harus dilarang, beberapa praktik
bisnis lainnya yang terlihat mengurangi kompetisi bisa saja memiliki tujuan-tujuan yang
tidak begitu jelas tetapi sah. Hasilnya, para pembuat kebijakan harus berhati-hati saat
menggunakan kekuasaannya di bidang antipakat untuk membatasi perilaku perusahaan-
perusahaan.
Pasar persaingan monopolistik dicirikan oleh tiga hal berikut: banyak perusahaan,
produk yang terdiferensiasi, dan kebebasan untuk masuk ke pasar. Keseimbangan
jangka panjang dalam pasar persaingan monopolistik berbeda dengan keseimbangan
jangka panjang dalam pasar persaingan sempurna, karena dua hal yang berkaitan.
Pertama, setiap perusahaan di dalam pasar persaingan monopolistik memiliki kapasitas
berlebih. Artinya, perusahaan beroperasi pada bagian dari kurva biaya total rata-rata
yang miring ke bawah. Kedua, setiap perusahaan menjual barangnya pada harga di atas
biaya marginal.
36
menjadi faktor penentu angka penjualan melainkan bagaimana perssepsi masyarakat
terhadap produk yang dijual.
Oleh sebab itu,perusahaan di pasar ini harus aktif dengan melakukan promosi
terhadap produknya serta terus menjaga citra perusahannya. Sedangkan pasar oligopoli
adalah tempat jual beli yang terdiri dari beberapa macam jenis perusahaan, “sehingga
perilaku dari salah satu perusahaan cenderung akan berpengaruh secara drastis terhadap
pengusaha“ yang lain yang ikut didalamnya . Dan akhirnya akan ada sifat yang saling
ketergantungan di antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainya yang ikut
didalam pasar oligopoli. Sebagai contoh jika perusahaan pertama menurunkan nominal
harga dan perusahaan kedua tidak menurunkan nominal harga, maka
perusahaan .Perusahaan yang kedua tidak menurunkan harga cenderung akan
kehilangan pelanggan secara drastis.
Di beberapa macam bentuk pasar persaingan tidak sempurna, para pelaku dalam
pasar oligopoli cenderung menunjukkan perilaku berkompetitif yang paling berat.
Sebelum mengambil suatu keputusan atau langkah, sebuah perusahaan akan
memperhitungkan atau menunggu reaksi dari para pesaingnya. Tidak heran jika
permainan dalam suatu pasar oligopoli mirip dengan permainan catrur atau skak. dan
Jika perusahaan atau pengusaha mengambil langkah secara benar, maka perusahaan
akan mendapatkan keuntungan atau gain berlipat ganda, akan tetapi jika perusahaan
atau pengusaha salah dalam mengambil kebijakan, perusahaan bisa bangkrut atau tidak
ada pemasukan kedalam perusahaan tersebut. Secara harfiah“oligopoli“berarti hanya
ada beberapa penjual di pasar. Boleh dikatakan oligopoli merupakan bagian tengah dari
monopolystyc competition.
Pasar monopoli hanya dikuasai oleh satu perusahaan atau satu penjual. Namun
di pasar oligopoli ada dua atau lebih perusahaan yang menguasai pasar.
Tidak ada pesaing yang dapat masuk di pasar monopoli. Tapi di pasar oligopoli,
perusahaan baru bisa masuk namun harus siap dengan persaingan sengit dan
membutuhkan modal besar.
Perusahaan di pasar monopoli sebagai penentu harga. Sedangkan di pasar
oligopoli, perusahaan yang satu dengan yang lain dapat saling memengaruhi
harga.
37
Promosi iklan kurang dibutuhkan di pasar monopoli karena tidak ada saingan.
Sedangkan di pasar oligopoli, setiap perusahaan melakukan berbagai cara untuk
mempertahankan konsumen dan merebut konsumen baru.
Pasar monopoli biasanya dikuasai oleh perusahaan BUMN atau pemerintah.
Sedangkan di pasar oligopoli, segelintir perusahaan yang menguasai pasar
adalah dari perusahaan BUMN dan swasta.
Diciri lain pasar monopolistik ialah perusahaan memiliki sedikit kuasa untuk
memengaruhi harga. Karena mudah masuk pasar, produsen tidak bisa memengaruhi
atau menentukan harga menurut kehendaknya sendiri. Ini berbeda dengan karakteristik
pasar oligopoli, di mana produsen bisa menjadi price setter atau penentu harga.
Perbedaan pasar oligopoli dan monopolistik terletak pada peluang produsen atau penjual
untuk memasuki pasar. Dalam pasar oligopoli, akan sangat sulit bagi produsen untuk
memasuki pasar. Sebab produsen utama bisa memainkan harga, sehingga produsen baru
sulit bersaing dengan harga yang sudah ada. Sedangkan dalam pasar monopolistik,
peluang produsen untuk memasuki pasar terbuka lebar. Sehingga produsen bebas
keluar masuk pasar tanpa banyak hambatan.
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
38
produk yang dijual. Oleh sebab itu, perusahaan di pasar ini harus aktif dengan
melakukan promosi terhadap produknya serta terus menjaga citra perusahannya.
Sedangkan pasar oligopoli adalah tempat jual beli yang terdiri dari beberapa
macam jenis perusahaan, “sehingga perilaku dari salah satu perusahaan cenderung akan
berpengaruh secara drastis terhadap pengusaha“ yang lain yang ikut didalamnya . Dan
akhirnya akan ada sifat yang saling ketergantungan di antara perusahaan satu dengan
perusahaan yang lainya yang ikut didalam pasar oligopoli. Sebagai contoh jika
perusahaan pertama menurunkan nominal harga dan perusahaan kedua tidak
menurunkan nominal harga, maka perusahaan.
Pasar monopoli hanya dikuasai oleh satu perusahaan atau satu penjual. Namun
di pasar oligopoli ada dua atau lebih perusahaan yang menguasai pasar.
Tidak ada pesaing yang dapat masuk di pasar monopoli. Tapi di pasar oligopoli,
perusahaan baru bisa masuk namun harus siap dengan persaingan sengit dan
membutuhkan modal besar.
Perusahaan di pasar monopoli sebagai penentu harga. Sedangkan di pasar
oligopoli, perusahaan yang satu dengan yang lain dapat saling memengaruhi
harga.
39
Promosi iklan kurang dibutuhkan di pasar monopoli karena tidak ada saingan.
Sedangkan di pasar oligopoli, setiap perusahaan melakukan berbagai cara untuk
mempertahankan konsumen dan merebut konsumen baru.
Pasar monopoli biasanya dikuasai oleh perusahaan BUMN atau pemerintah.
Sedangkan di pasar oligopoli, segelintir perusahaan yang menguasai pasar
adalah dari perusahaan BUMN dan swasta.
III.2 Saran
Saran pada makalah ini, yaitu agar setiap anggota kelompok dapat
memperhatikan dan memahami tentang praktek pasar oligopoli, pasar monopolistik dan
pasar oligarki.
40
Daftar Pustaka
https://deepublishstore.com/materi/ketimpangan-sosial/
https://ppid.depok.go.id/wp-content/uploads/2022/02/Buku-Analisis-Ketimpangan-
Kecamatan-Kota-Depok-2021.pdf
https://cerdasco.com/ketimpangan-ekonomi/
https://www.kompas.com/skola/read/2021/10/26/140000369/contoh-dampak-
kesenjangan-dalam-bidang-sosial-dan-ekonomi
https://rumahpemilu.org/panggung-oligarki-politik-oleh-agus-sudibyo/
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/07/06460031/oligarki-ketimpangan-
ekonomi-dan-imajinasi-politik-kita
Rahardja, P., & Manurung, M. (2008). Pengantar Ilmu Ekonomi (Mikroekonomi &
Makroekonomi), Edisi Ketiga. Jakarta: Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.
https://ekonomi.bisnis.com/read/20221118/9/1599877/apa-itu-pasar-oligopoli-ini-jenis-
ciri-ciri-dan-contohnya
https://www.cermati.com/artikel/pasar-oligopoli-pengertian-ciri-jenis-dan-beragam-
plus-minusnya
PERSAINGAN BUKAN HARGA. (2019). Retrieved December 11, 2022, from Scribd
website https://id.scribd.com/document/399236992/PERSAINGAN-BUKAN-HARGA
Akhdi Martin Pratama. (2021, August 20). Kelebihan dan Kekurangan Pasar
KOMPAS.com website:
https://money.kompas.com/read/2021/08/20/150000926/kelebihan-dan-kekurangan-
pasar-monopolistik?page=all
41
Laeli Nur Azizah. (2022, January 28). Pasar Monopolistik: Pengertian, Ciri-ciri, dan
Contohnya - Gramedia Literasi. Retrieved December 11, 2022, from Gramedia Literasi
website:
https://www.gramedia.com/literasi/pasar-monopolistik/#:~:text=ke%20tingkat
%20normal.-,Terdapat%20Ketidakefisienan%20di%20Dalam%20Pasar%20Persaingan
%20Monopolistik,adalah%20kapasitas%20yang%20terlalu%20berlebih.
Kekurangan, Contoh). Retrieved December 11, 2022, from Rumus Pintar website:
https://rumuspintar.com/pasar-monopolistik/
https://katadata.co.id/intan/berita/61bca92229adf/memahami-oligarki-dan-praktiknya-
di-indonesia
https://laelitm.com/oligarki/
https://nasional.kompas.com/read/2018/03/07/06460031/oligarki-ketimpangan-
ekonomi-dan-imajinasi-politik-kita
https://www.kudupinter.com/2019/12/pengertian-ciri-ciri-pasar-monopolistik.html?
amp=1&m=1
42