MAKALAH
Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN AKUNTANSI
Februari 2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa kami ucapkan atas
pengetahuan dan ilmu yang telah di anugerahkan sehingga tugas makalah mata
kuliah Etika Bisnis dan Profesi berjudul “Etika di Pasar” ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Maksud dari pembuatan makalah ini adalah untuk menyelesaikannya tugas
yang diberikan oleh “Ibu Rizka Furqorina” selaku Dosen Pembimbing untuk Mata
Kuliah Etika Bisnis dan Profesi.
Demikian kami mengucapkan banyak terima kasih kepada Dosen
Pembimbing dalam membimbing dan membina kami dengan sabar. Dan untuk
yang terakhir kalinya kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pihak–
pihak yang tidak dapat kami sebutkan. Maka dari itu, kami yakin bahwa hasil
Makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu kami harap kritik dan saran dari
pembaca.
Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
telah membantu dalam penyusunan ringkasan ini dari awal sampai akhir, yang
namanya tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
Pasar merupakan salah satu tempat di mana adanya transaksi jual beli atau
penukaran secara barter antara satu barang dengan barang yang lainnya.
Velasquez menyatakan bahwa pasar adalah sebuah forum di mana orang-orang
berkumpul dengan tujuan untuk mempertukarkan kepemilikan barang atau uang
atau sebuah tempat yang dimana barang atau jasa dibeli dan dijual. Hal tersebut
bisa berukuran kecil atau besar sampai yang bersifat sementara atau permanen.
1
pasar persaingan sempurna, pasar monopoli, dan pasar oligopoli karena ketiga
pasar ini merupakan induk dari pasar lainnya.
1.3 Tujuan
1. Mengetahui kesetimbangan dan etika pada pasar persaingan sempurna.
2. Memahami etika yang diterapkan pada pasar persaingan monopoli.
3. Memahami etika pada pasar persaingan oligopolistik.
4. Mengetahui pandangan dari kekuatan oligopoli dan kebijakan publik.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Pasar bisa berukuran sangat kecil dan sangat sementara atau sangat besar
dan relatif permanen. Pasar bebas perdaingan sempurna adalah pasar dimana tidak
ada pembeli atau penjual yang memiliki kekuatan yang cukup signifikan untuk
mampu memengaruhi harga barang-barang yang diperlukan. Pasar bebas dengan
persaingan sempurna memiliki tujuh karakteristik sebagai berikut:
1. Jumlah pembeli dan penjual relatif banyak, dan tidak ada seorang pun yang
memiliki pangsa pasar yang relatif substansial.
2. Semua pembeli dan penjual bebas masuk atau meninggalkan pasar.
3. Setiap pembeli dan penjual mengetahui sepenuhnya apa yang dilakukan oleh
pembeli dan penjual lainnya, termasuk informasi tentang harga, jumlah, dan
kualitas semua barang yang diperjualbelikan.
3
4. Barang-barang yang dijual di pasar sangat mirip satu sama lain sehingga tidak
ada seseorang pun yang peduli dari mana mereka membeli atau menjualnya.
5. Biaya dan keuntungan memproduksi atau menggunakan barang-barang yang
dipertukarkan sepenuhnya ditanggung pihak-pihak yang membeli dan menjual
barang-barang tersebut, bukan oleh pihak lain.
6. Semua pembeli dan penjual adalah “pemaksimal” utilitas: semuanya berusaha
untuk memperoleh sebanyak mungkin dengan membayar sedikit mungkin.
7. Tidak ada pihak luar (misalnya pemerintah) yang mengatur harga, kuantitas,
atau kualitas dari barang-barang yang diperjualbelikan dalam pasar.
4
Pasar kompetitif sempurna mampu mencapai ketiga hal tersebut ditunjukan
pada kurva permintaan dan persediaan dengan penjelasan dalam dua tahap.
Pertama dengan melihat mengapa pasar bebas kompetitif sempurna selalu
bergerak melalui titik kesetimbangan. Lalu yang kedua melihat mengapa pasar
yang bergerak menuju titik kesetimbangan mampu mencapai tiga tujuan moral
tersebut.
5
membeli lebih banyak. Fenomena ini dijelaskan dalam prinsip yang selalu diikuti
oleh sifat manusia–yang disebut prinsip penurunan utilitas marjinal. Prinsip ini
menjelaskan bahwa setiap unit barang tambahan yang dikonsumsi seseorang
cenderung semakin kurang memuaskan dibandingkan konsumsi barang yang sama
sebelumnya. Karena adanya prinsip penurunan utilitas marjinal, semakin banyak
barang-barang yang dibeli konsumen di suatu pasar, semakin kurang memuaskan
nilai yang mereka berikan pada setiap tambahan barang tersebut. Dengan
demikian, kurva permintaan pembeli turun ke arah kanan karena prinsip
penurunan utilitas marjinal menyatakan bahwa harga yang bersedia dibayar
konsumen untuk suatu barang akan menurun apabila jumlah yang mereka beli
bertambah.
Pasar juga bisa dilihat dari sisi lain, yaitu persediaan. Kurva persediaan
adalah garis yang menunjukkan harga yang dibebankan produsen untuk menutup
biaya menyediakan suatu komoditas. Di luar suatu titik tertentu, semakin banyak
jumlah yang diproduksi dan semakin tinggin biaaya rata-rata pembuatan setiap
unit, maka kurva akan naik ke kanan. Dalam contoh kurva pada Gambar 2.2,
misalnya, petani memerlukan biaya sekitar $1 per satu kerangjang untuk
menenam 100 juta ton kentang, namun biayanya menjadi $4 per keranjang untuk
menanam 500 juta ton.
6
Gambar 1.2 Kurva Persediaan Kentang
7
memerlukan biaya irigasi yang lebih mahal. Jika dia terus meningkatkan
produksinya, dia akhirnya akan mulai menanam di lahan-lahan di lereng gunung
dan biaya yang dikeluarkan juga semakin besar. Akhirnya, petani tersebut
mencapai suatu situasi dimana semakin besar yang dia produksi, semakin besar
pula biaya produksinya karena dia terpaksa menggunakan sumber daya yang
semakin kurang produktif. Keadaan yang dialamin petani kentang ini
menggambarkan prinsip kenaikan biaya marjinal: Setelah mencapai titik tertentu,
tambahan produksi selalu disertai kenaikan biaya per unit. Inila situasi yang
digambarkan dalam kurva persediaan. Kurva persediaan akan naik ke kanan
karena menggambarkan titik dimana penjual mulai menetapkan harga yang lebih
besar per unit untuk menutup biaya suplai barang tambahan.
8
Penjual dan pembeli dapat berinteraksi dalam pasar yang sama sehingga
kurva permintaan dan persediaan dapat digabungkan dalam gambar yang sama.
Biasanya, apabila hal ini dilakukan maka kurva permintaan dan persediaan akan
bertemu di suatu titik. Titik ini adalah titik dimana harga yang dibayar konsumen
untuk barang tertentu sama persis dengan harga yang diterima penjual untuk
menutup biaya produksi barang dalam jumlah yang sama atau disebut titik
equilibrium.
9
pembeli untuk menaikkan tawaran harga sehingga harga akan naik dan hal ini
mendorong produsen lain untuk menaikkan jumlah persediaan.
10
2. Pasar kompetitif sempurna mendorong perusahaan untuk meminimalkan
sumber daya yang dikonsumsi untuk memproduksi suatu komoditas dan
menggunaan teknologi paling efisien yang tersedia.
3. Pasar kompetitif sempurna mendistribusikan komoditas di antara para pembeli
dealam suatu cara di mana semua pembeli menerima komoditas yang paling
memuaskan yang dapat mereka peroleh, dalam kaitannya dengan komoditas
yang tersedia bagi mereka serta uang yang mereka miliki untuk memilikinya.
Jadi, pasar kompetitif sempurna adalah sempurna dalam tiga aspek moral penting:
11
pasar semacam ini mendorong orang-orang untuk selalu mencapai efisiensi
ekonomi.
Pasar monopoli adalah pasar di mana hanya ada satu penjual dann penjual
lain tidak bisa masuk. Penjual di pasar monopoli dengan demikian mampu
mengendalikan harga atas barang-barang yang teredia.
PERSEDIAAN
HARGA
KEUNTUNGAN
MONOPOLI
PERMINTAAN
JUMLAH
Gambar 1.4 Situasi Pasar Monopoli
12
kesetimbangan sehingga permintaan menjadi sangat tinggi dan perusahaan
memperoleh kelebihan keuntungan dengan menetapkan harga jauh di atas kurva
persediaan dan di bawah harga kesetimbangan. Jika kesempatan untuk memasuki
pasar ini terbuka, maka kelebihan keuntungan akan menarik produsen lain ke
dalam pasar, dan selanjutnya meingkatkan persediaan batang dan menurunkan
harga sampai tingkat kesetimbangan tercapai. Dalam pasar monopoli, yang jalan
masuknya tertutup, hal tersebut tidak terjadi dan harga tetap tinggi.
13
monopoli yang seungguhnya memiliki persediaan yang cukup. Dan kelangkaan
barang harus terjadi. Lebih jauh lagi, pasar monopoli memungkinkan perusahaan
monopoli untuk menetapkan harga jauh di atas biayanya, bukan memaksa
perusahaan menurunkan harga agar sesuai dengan tingkat biaya. Hasilnya adalah
harga yang melambung tinggi, harga yang harus diterima konsumen karena tidak
adanya penjual lain sehingga membatasi pilihan mereka. Kelebihan keuntungan
yang diterima perusahaan monopoli adalah sumber daya yang tidak diperlukan
untuk menyediakan jumlah barang yang diperoleh konsumen.
Kedua, pasar monopoli tidak mendorong penjual untuk menggunakan sumber
daya mereka dalam cara-cara yang meminimalkan sumber daya yang dikonsumsi
untuk menghasilkan komoditas dalam jumlah tertentu. Perusahaan monopoli tidak
terdorong untuk menekan biaya dan otomatis juga tidak termotivasi untk mencari
metode produksi yang lebih murah. Karena keuntungan yang tinggi, maka hanya
ada sedikit insentif untuk mengembangkan teknologi baru yang mampu menekan
baiaya atau yang mampu memberikan keuntungan kompetitif atas perusahaan lain
karena memang tidak ada perusahaan lain yang menjadi pesaing.
Ketiga, pasar mononopoli memungkinkan penjual untuk menetapkan harga
yang membatasi konsumen guna memperoleh komoditas yang paling memuaskan
yang bisa mereka beli dengan uang mereka. Karena semua orang harus membeli
dari perusahaan monopoli, maka perusahaan bisa menetapkan harga sedemikian
rupa sehingga pembeli terpaksa membayar harga yang lebih tinggi untuk barang
yang sama. Akibatnya, orang-orang yang lebih menginginkannya akan membeli
dalam jumlah yang lebih kecil sementara yang kurang menginginkannya akan
membeli dalam jumlah yang lebih besar, dari yang mereka beli dengan harga yang
sama. Akibatnya, konsumen tidak mampu lagi membeli barang-barang yang
paling memuaskan.
Pasar monopoli juga menerapkan pembatasan atas hak-hak negative yang
didukung oleh pasar kompetitif sempurna. Pertama, pasar monopoli menurut
definisinya adalah pasar di mana penjual lain tidak bisa masuk. Kedua, pasar
monopoli memungkinkan perusahaan monopoli memasok barang-barang yang
tidak diinginkan konsumen atau dalam jumlah yang tidak mereka inginkan.
Ketiga, pasar monopoli didominasi oleh penjual tunggal yang keputusannya
14
menentukan harga dan jumlah komoditas yang ditawarkan. Kekuasaan perusahaan
monopoli atas pasar adalah mutlak.
Pasar monopoli dengan demikian adalah pasar menyimpang dari tujuan-
tujuan keadilan kapitalis, utilitas ekonomi, dan hak-hak negative. Pasar monopoli
bukannya membentuk kesetimbangan, namun menetapkan harga secara tidak adil
pada pembeli dan menghasilkan keuntungan yang sangat besar bagi penjualnya.
Pasar monopoli juga tidak memaksimalkan efisiensi, namun malah mendorong
pemborosan, kesalahan alokasi sumber daya, dan eksploitasi keuntungan. Pasar
monopoli tidak menghormati hak-hak kebebasan, namun malah menciptkan
kesenjangan kekuasaan yang memungkinkan perusahaan monopoli memaksakan
keinginan mereka pada pembeli. Jadi, “kedaulatan” konsumen atas pasar diganti
oleh produsen.
15
perusahaan raksasa. Dengan demikian, bahwa semakin terkonsentrasi suatu
industri oligopoli, semakin tinggi pula keuntungan yang dapat diperoleh.
1. Penetapan harga
2. Manipulasi persediaan
3. Perjanjian eksklusif.
4. Perjanjian mengikat
5. Perjanjian penetapan harga eceran.
6. Diskriminasi harga
Para pelaku bisnis terlibat dalam praktik-praktik persaingan di atas dengan
kecenderungan melakukan penetapan harga karena alasan sebagai berikut:
16
Meskipun sebagian besar perjanjian eksplisit adalah illegal, namun ada
jenis- jenis penetapan harga dalam pasar oligopoli yang dicapai melalui tindakan
tersembunyi yang cukup sulit dibuktikan. Hal ini terjadi jika manajer dari
perusahaan-perusahaan besar dalam suatu industri oligopoli belajar dari
pengalaman bahwa persaingan bukanlah termasuk kepentingan finansial pribadi
mereka. Melalui proses price setting, semua perusahaan besar akan mampu
mempertahankan pangsa pasar dan semuanya akan memperoleh harga yang lebih
tinggi. Semenjak tahun 1930-an, misalnya perusahaan-perusahaan tembakau besar
menetapkan harga yang sama persis untuk produk rokok mereka. Saat suatu
perusahaan memutuskan untuk menaikkan atau menurunkan harga rokok,
perusahaan lain akan selalu mengikutinya dalam jangka waktu yang tidak terlalu
lama. Namun para pejabat perusahaan–perusahaan ini tidak membuat perjanjian
eksplisit untuk itu, mereka sadar bahwa mereka akan memperoleh keuntungan
selama mereka bertindak secara seragam. Pada tahun 1945, pengadilan tinggi
menyatakan perusahaan rokok tersebut bermasalah karena melakukan kolusi
secara diam-diam, namun perusahaan-perusahaan ini kembali memasang harga
yang sama setelah kasus selesai.
2.3.3 Suap
Ini adalah satu bentuk cacat pasar yang memperoleh banyak perhatian
masyarakat, bahwa sejumlah perusahaan berusaha mengadakan kontrak dengan
pemerintah asing dengan membayar suap pada sejumlah pejabat pemerintahan.
Apabila suap digunakan untuk mengamankan pembelian suatu komoditas,
17
pengaruh utamanya adalah turunnya persaingan pasar. Produk dari pihak yang
memberi suap tidak lagi bersaing secara sehat dengan produk dari penjual lain
dengan berdasarkan harga ataupun keunggulan lainnya. Suap menjadi penghalang
yang mencegah penjual lain memasuki pasar pemerintah yang telah disuap.
Perusahaan yang melakukan suap bisa menetapkan harga yang lebih tinggi,
melakukan pemborosan sumber daya, mengabaikan masalah kontrol kualitas dan
biaya karena monopoli yang dihasilkan akan memberikan keuntungan besar tanpa
perlu membuat harga menjadi kompetitif dengan harga yang diajukan penjual
lain.
1. Jika ancaman tersebut cukup besar, maka yang membayar mungkin secara
moral tidak bertanggung jawab atas tindakannya, atau tanggung jawab
moralnya hilang.
2. Jika orang yang dibayar itu dibujuk untuk melakukan pelanggaran atas
tugasnya, maka si pembayar berarti melakukan tindakan amoral karena
orang yang dibayar telah terikat persetujuan untuk melaksanakan
tugasnya.
3. Jika pembayaran semacam ini secara local diterima sebagai suatu
kebiasaan dan ada alasan serius untuk melakukannya, maka berdasarkan
pandangan utilitarian hal ini dapat diterima.
18
Sejumlah argumen diberikan untuk mendukung pandangan ini. Pertama,
dikatakan bahwa meskipun persaingan menurun, namun diganti oleh persaingan
antara industri-industri dengan produk pengganti. Industri baja, misalnya sekarang
bersaing dengan industri semen dan alumunium. Jadi meskipun terdapat
konsentrasi pasar yang tinggi dalam suatu industri, tingkat persaingan yang tinggi
masih terjadi dengan industri-industri pesaing lain. Kedua, Kekuatan ekonomi
semua perusahaan besar bisa diimbangi dan ditahan dengan “kekuatan
pengimbang” dari kelompok besar lain dalam masyarakat. Sebuah perusahaan
baja besar, misalnya, harus menjual produknya pada perusahaan-perusahaan
mobil yang juga besar. Penyeimbangan kekuasaan antara perusahaan–perusahaan
besar ini efektif untuk menekan kekuatan ekonomi dari semua perusahaan besar.
Terakhir, kaitannya dengan globalisasi bisnis yang terjadi selama dekade-dekade
belakangan ini. Jika perusahaan–perusahaan Amerika ingin bersaing dengan
perusahaan besar asing, mereka harus mampu mencapai skala ekonomi yang
dicapai oleh perusahaan asing. Skala ekonomi adalah pengurangan biaya produksi
yang terjadi saat barang–barang dalam jumlah besar diproduksi dengan
menggunakan sumber daya yang sama. Misalnya, mesin, program pemasaran,
manajer, atau pegawai yang sama. Jika perusahaan bisa membuat dan penjual
produk dalam jumlah besar, maka ia bisa menyebarkan ”biaya tetap” sehingga
mengurangi biaya produksi dan memungkinkan ia menjual produk dengan harga
yang lebih rendah.
19
kemampuan untuk menaikkan harga dan tingkat keuntungan yang tinggi.
Perusahaan lain tidak bisa masuk untuk menekan keuntungan yang berlebih.
4. Konsentrasi semakin memburuk akibat diferensiasi dan iklan. Iklan berkaitan
dengan keuntungan yang tinggi.
5. Ada koordinasi oligopolistik melalui pemberitahuan pers atau cara-cara lain.
20
Contoh Kasus Etika Bisnis Indomie Di Taiwan
21
Tetapi bila kadar nipagin melebihi batas ketetapan aman untuk di
konsumsi yaitu 250 mg per kilogram untuk mie instan dan 1.000 mg nipagin per
kilogram dalam makanan lain kecuali daging, ikan dan unggas, akan berbahaya
bagi tubuh yang bisa mengakibatkan muntah-muntah dan sangat berisiko terkena
penyakit kanker.
Menurut Kustantinah, Indonesia yang merupakan anggota Codex
Alimentarius Commision, produk Indomie sudah mengacu kepada persyaratan
Internasional tentang regulasi mutu, gizi dan kemanan produk pangan. Sedangkan
Taiwan bukan merupakan anggota Codec. Produk Indomie yang dipasarkan di
Taiwan seharusnya untuk dikonsumsi di Indonesia. Dan karena standar di antara
kedua negara berbeda maka timbulah kasus Indomie ini.
Akar Masalah
Solusi
22
pihak sehingga kedudukan kedua belah pihak tidak lebih tinggi satu sama lain
karena mereka saling menghormati hak-haknya.
23
BAB III
KESIMPULAN
a. Pasar persainagn sempurna adalah pasar dimana tidak ada penjual atau
pembeli yang memiliki kekuatan khusus untuk cukup sigifikan untuk
mempengaruhi harga barang-barang yang dipertukarkan. Kurva persediaan
dan permintaan akan bertemu pada suatu titik. Dan titik ini adalah titik dimana
harga yang bersedia dibayar pembeli untuk barang tertentu sama persis dengan
harga yang bersedia ditetapkan penjual untuk menutup biaya produksi barang
dalam jumlah yang sama (atau”keseimbangan”). Etika dalam pasar persaingan
sempurna antara lain, (a) mendorong pembeli dan penjual mempertukarkan
barang dalam cara yang adil; (b) memaksimalkan utilitas pembeli dan penjual
dengan mendorong mereka mengalokasikan, menggunakan, dan
mendistribusikan barang-barang dengan efisiensi sempurna, dan (c) Mencapai
tujuan-tujuan tersebut dengan suatu cara yang menghargai hak pembeli dan
penjual untuk melakukan pertukaran secara bebas.
b. Pasar monopoli adalah pasar di mana hanya ada satu penjual dann penjual lain
tidak bisa masuk. Penjual di pasar monopoli dengan demikian mampu
mengendalikan harga atas barang-barang yang tersedia. Pasar monopoli tak
teregulasi tidak mampu mencapai ketiga nilai keadilan kapitalitas, efisiensi,
ekonomi, dan juga tidak menghargai hak-hak negatif yang dcapai dalam
persaingan sempurna. Pasar monopoli bukannya membentuk kesetimbangan,
namun menetapkan harga secara tidak adil pada pembeli dan menghasilkan
keuntungan yang sangat besar bagi penjualnya.
c. Pasar oligopoli adalah pasar dimana terdapat beberapa penjual yang
berkapasitas besar serta banyak halangan bagi penjual lain untuk memasuki
pasar. Pasar oligopoli yang sangat terkonsentrasi memudahkan manajer
memadukan kekuatan dan bertindak sebagai satu kesatuan. Selain itu juga
memungkinkan pasar gagal dalam menunjukkan tingkat perolehan keuntungan
yang adil, sehingga mengakibatkan penurunan utilitas sosial, dan tidak
24
menghormati kebebasan ekonomi. Melalui cara ekplisit atau diam-diam
menetapkan harga pada tingkat yang sama dan membatasi output, maka pasar
oligopoli berfungsi seperti satu perusahaan raksasa.
d. Kekuatan ekonomi yang dimiliki perusahaan-perusahaan oligopoli sebenarnya
relatif kecil dan tidak cukup untuk memengaruhi masyarakat, sementara yang
lain menyatakan bahwa ada beberapa faktor sosial yang menghambat
penggunaan kekuatan ini. Pandangan tidak melakukan apa-apa menyatakan
bahwa tidak ada yang perlu dilakukan tentang kekuasaan ekonomi yang
dimiliki perusahaan-perusahaan oligopoli. Pandangan anti monopoli
berpendapat bahwa dengan menetapkan kembali tekanan-tekanan kompetitif
dengan mewajibkan perusahaan-perusahaan besar untukmelakukan divestasi
dan memecahnya ke dalam beberapa perusahaan kecil. Pandangan regulasi
menyatakan bahwa konsentrasi memberikan kekuatan ekonomi pada
perusahaan-perusahaan besar yang memungkinkan mereka untuk menetapkan
harga dan terlibat dalam perilaku-perilaku yang bukan merupakan kepentingan
publik. Untuk menjamin bahwa konsumen tidak dirugikan oleh perusahaan
besar, lembaga-lembaga pembuat peraturan perlu memberikan batasan untuk
mengendalikan aktivitas-aktivitas perusahaan besar.
25
DAFTAR RUJUKAN
Gunawan, Novry. 2010. Contoh Kasus Etika Bisnis Kasus Ditolaknya Indomie Di
Taiwan (Online). www.wordpress.com. Diakses pada 25 Februarui 2018
26