Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

STRUKTUR PASAR

Di susun oleh :

KELOMPOK 6

Putri Ruslinawati (2240403069)


Katarina Leonarda (2240403070)
Mauludia (2240403072)
Herni Patricia (2240403073)
Notriyani Rias (2240403074)
Meysi Maulida Shari (2240403075)
Tria Natali (2240403076)

MATA KULIAH EKONOMI MIKRO


JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSUTAS BOENEO TARAKAN
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
kesehatan dan rahmat-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
dengan sebaik baiknya. Makalah Analisis Struktur Pasar ini disusun sebagai salah satu syarat
dalam menyelesaikan tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Mikro.
Demikian pula kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini kami masih banyak
kekurangan dan kesalahan baik dalam segi Substansi maupun tata bahasa. Namun, kami
berharap agar makalah ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca. Oleh karena itu, kritik
dan saran dari penulisan makalah ini sangat kami harapkan dengan harapan sebagai masukan
dalam perbaikan dan penyempurnaan pada makalah kami berikutnya. Untuk itu kami ucapkan
terima kasih.

Tarakan, 01 November 2022

Kelompok 6

I
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ................................................................................................ I
Daftar isi .......................................................................................................... II
BAB I Pendahuluan
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
2.1 Rumusan Masalah........................................................................... 1
3.1 Tujuan ............................................................................................. 2
4.1 Manfaat ........................................................................................... 2
5.1 Ruang Lingkup .............................................................................. 2
BAB II Pembahasan
2.1 Pengertian Struktur Pasar ............................................................... 3
2.2 Macam Macam Struktur Pasar ....................................................... 5
2.3 Jenis jenis Struktur Pasar ................................................................ 6
2.4 Implikasi Terhadap Pembentukan .................................................. 8
2.5.1 Pasar Persaingan Sempurna........................................................ 11
2.5.2 Pasar Persaingan Tidak Sempurna ............................................. 14
2.6 Faktor Faktor Penentu Pasar .......................................................... 18
2.7 Unsur Unsur Struktur Pasar ........................................................... 18
2.8 Cara Menentukan Struktur Pasar ................................................... 20
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan .................................................................................... 21
3.2 Saran .............................................................................................. 21
Daftar Pustaka ....................................................................................... 22

II
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pasar adalah suatu tempat atau proses interaksi antara permintaan (pembeli) dan
penawaran (penjual) dari suatu barang/jasa tertentu,sehingga akhirnya
dapatmenetapkan harga keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan.Pasar
merupakan salah satu dari kegiatan perekonomian masyarakat dimana uang di gunakan
sebagai alat tukar- menukar, barang jadi uang ataupun uang jadi barang antar penjual dan
pembeli. Setiap proses yang mempertemukan antara penjual danpembeli maka akan
membentuk harga yang disepakati namun sebelumnya telah terjadi tawar-menawar
antara penjual dan pembeli. Tidak semua pasar melakukan transaksi setiap hari, ada yang
harian, mingguan, bulanan, tahunan,dan temporer itusemua tergantung setiap daerah
Masalah Proses terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran terhadap
suatu barang maupun jasa tertentu, dalam teory ekonomi hal itu telah memenuhi
syarat untuk dikatakan sebuah pasar, yang pada akhirnya dapat menetapkan harga
keseimbangan (harga pasar) dan jumlah yang diperdagangkan. Jadi setiap proses yang
mempertemukan antara permintaan(pembeli) dan penawaran (penjual), maka akan
membentuk harga yang disepakati antara pembeli dan penjual. Seiring dengan perkembangan
zaman, jumlah pasar yang tersedia semakin bertambah dan berkembang seiring dengan kian
bertumbuhnya permintaan dan penawaran serta campur tangan dari pemerintah.. Dalam
kehidupan sehari-hari kita dapat melihat pasar dalam bentuk fisik seperti pasar barang(barang
konsumsi).Aktivitas usaha yang dilakukan di pasar pada dasarnya akan melibatkan dua subyek
pokok, yaitu produsen dan konsumen. Kedua subyek tersebut masing-masing mempunyai
peranan yang sangat besar terhadap pembentukan harga barang di pasar. Selain struktur pasar
juga sangat mempengaruhi baik pembentukan harga, penawaran serta permintaan pasar.

1.2 Rumusan Masalah


Keragaman Struktur Pasar dalam perekonomian menunjukkan berbagai macam
kepentingan pelaku ekonomi. Ketika perusahaan memiliki sebuah produk identik dengan
perusahaan lain, atau sebaliknya masing-masing perusahaan memiliki produk yang berbeda.
Permasalahan yang diangkat dalam makalah ini adalah;
1. Apa yang dimaksud struktur pasar
2. Jenis – jenis struktur pasar
3. Faktor – faktor struktur pasar
4. Perbedaan dari jenis – jenis struktur pasar
5. Prinsip – prinsip pasar persaingan sempurna dan tidak sempurna

1
1.3 Tujuan Penulisan
Dengan melihat rumusan masalah, maka tujuan penulisan karya tulis ini yaitu :
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud struktur pasar
2. Untuk Mengetahui jenis - jenis struktur pasar
3. Untuk mengetahui faktor - faktor struktur pasar
4. Untuk mengetahui perbedaan dari jenis - jenis struktur pasar
5. Untuk mengetahui prinsip - prinsip pasar persaingan sempurna dan tidak sempurna

1.4 Metode Penulisan


Dalam penulisan makalah ini menggunakan metode pustaka dan metode searching
melalui internet mengenai karya tulis yang disusun.

1.5 Ruang Lingkup

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan yang kelompok penulis miliki maka
ruang lingkup karya tulis ini terbatas pada pembahasan mengenai pengertian struktur pasar,
jenis- jenis struktur pasar, faktor-faktor pasar, perbedaaan jenis struktur pasar, prinsip-prinsip
pasar sempurna dan tidak sempurna dari berbagai sumber baik itu dari buku maupun artikel yang
dimuat di media internet

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Struktur Pasar


Istilah struktur pasar menurut Lipsey (1990 : 2) mengarah pada seluruh aspek pasar,
seperti jumlah perusahaan dan jenis produk yang dijual, yang mungkin mempengaruhi perilaku
dan operasi perusahaan-perusahaan di pasar tersebut. Maka dapat dikatakan dalam struktur pasar
jumlah penjual dan sifat produknya merupakan dimensi yang sangat signifikan dari struktur
pasar, kemudian ada juga lainnya seperti mudahnya memasuki industri, sifat dan jumlah produk
perusahaan, dan kemampuan perusahaan untuk mempengaruhi permintaan melalui periklanan.
Hal ini juga sesuai dengan yang dikatakan oleh Sukirno (2002 : 225) bahwa berdasarkan
kepada ciri-ciri jenis barang yang dihasilkan, banyaknya para penjual dan pembeli dalam
kegiatan menghasilkan barang tersebut, mudah tidaknya perusahaan baru menjalankan kegiatan
untuk memproduksi barang tersebut dan besarnya kekuasaan sesuatu perusahaan dalam pasar,
maka struktur pasar dalam perekonomian dibedakan jadi 4 golongan yaitu : pasar persaingan
sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan pasar oligopoli.
Dalam literature ekonomi, hampir seluruhnya memberikan pengertian yang sama tentang
pasar, yaitu pertemuan antara penjual dan pembeli. Atau tempat dimana permintaan dan
penawaran bertemu untuk tujuan menukarkan barang dan jasa. Transaksi pasar apabila kedua
belah pihak telah mencapai suatu persetujuan mengenai tingkat harga dan volume dari transaksi
tersebut.
Kebijakan perusahaan tentu banyak sekali tergantung struktur pasar, dimana perusahaan
itu berada. Bentuk struktur pasar tentu akan menimbulkan kebijakan yang berlainan dengan
bentuk struktur pasar yang lain. Misalnya, struktur pasar yang kompetitif, kebijakannya tentu
lain dengan kebijakan bentuk pasar yang monopoli, oligopoly atau duopoly.
Struktur pasar akan merupakan environment yang berpengaruh dimana perusahaan itu
berada, jadi dengan sendirinya apabila environment itu berada, maka kebijakannya itu juga akan
berada. Environment itu tak hanya bentuk pasar, tetapi ada juga hal – hal yang lain, yaitu
misalnya struktur pemerintah, bentuk kenegaraan, sistem sosialnya dan sebagainya.2 Apabila
hal-hal tersebut berbeda, maka kebijakannya akan berbeda pula.
Untuk mengetahui market structure maka penggolongan tingkat konsentrasi pasar
didasarkan pada tingkat konsentrasi pasar yang diukur dengan menggunakan rumusan
Concretation Ratio (CR) dan The Herfindahl-Hirschman Index (HHI).3 Karena tingkat
konsentrasi industri merupakan suatu variable, maka variable ini tentunya dapat diukur. Pada
umumnya, pengukuran ini lebih banyak dilakukan untuk derajat struktur oligopoli yang terjadi.
Struktur industri oligopoli ini semakin penting dipelajari karena merupakan bentuk campuran
antara struktur persaingan sempurna dengan monopoli

3
Terdapat beberapa penelitian mengenai analisis struktur pasar diantaranya penelitian
yang dilakukan oleh (Widyasari, 2013) mengenai Identifikasi Struktur Pasar dan Implikasinya
terhadap Pembentukan Harga (Studi Kasus Pada Sentra Industri Keripik Tempe Sanan Malang).
Penelitian ini menggunakan pendekatan Fenomenologis dan analisis kualitatif, yang bertujuan
untuk mengidentifikasi struktur pasar yang terbentuk serta bagaimana dampaknya terhadap
mekanisme pembentukan harga, dengan penelitian menunjukkan bahwa struktur pasar mengarah
ke pasar persaingan monopolistik karena dilihat dari ciri-cirinya dimana tidak ada hambatan bagi
konsumen untuk masuk, terdapat banyaknya penjual, tidak terdapat kerja sama dan diferensiasi
pada produk yang dijual.
(Wika, 2016) telah melakukan penelitian mengenai Identifikasi Struktur Pasar Pada
Industri Sepatu di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto. Penelitian ini menggunakan
pendekatan struktur pasar menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa Derajat Konsentrasi Pasar dengan beberapa pendekatan kuantitatif, antara
lain: Analisis Pangsa Pasar, Indeks-Hirschman Herfidahl (IHH) dan CR4, menunjukkan bahwa
derajat konsentrasi pasar usaha industri sepatu di Kecamatan Sooko Kabupaten Mojokerto
mengarah pada struktur pasar persaingan tidak sempurna.
Berdasarkan beberapa penelitian diatas dapat kita ketahui struktur pasar dari sebuah
industri dan bagaimana harga suatu produk dapat terbentuk dan berkembang dalam sebuah pasar.
Sehingga ketika mengahadapi situasi yang tidak menguntungkan perusahaan kecil seperti
industri keramik di Kota Malang memiliki strategi agar dapat tetap mempertahankan
eksistensinya di pasar. Namun di sisi lain selain adanya persaingan yang sehat dalam struktur
pasar terkadang juga ada industri kecil yang melakukan kerjasama dalam menjaga
perkembangan usahanya.
Adapun relevansi dari keseluruhan penelitian yang terdahulu dengan penelitian yang
telah dilakukan oleh peneliti yaitu, peneliti meneliti tentang identifikasi struktur pasar pada
Usaha Kecil dan Menengah pada industri keramik yang berada pada Kota Malang, dan
menggunakan tahun 2017 sebagai tahun penelitian. Setiap struktur pasar pada suatu industri
memiliki landasan teknis yang didalamnya terdapat beberapa landasan teori yaitu tentang posisi
pasar dalam ekonomi, pasar sebagai tempat bertemunya penjual dan pembeli melakukan tawar
menawar dan terjadinya kesepakatan harga.
Menurut (Rizkyanti, 2010) struktur pasar dalam perekonomian adalah adalah suatu
keadaan pasar yang dapat memberikan informasi tentang aspek-aspek yang mempunyai dampak
penting terhadap perilaku usaha dan kinerja pasar. Dengan mengetahui struktur pasar, maka akan
dapat menggelompokkan suatu bentuk pasar apakah mendekati pasar monopoli, persaingan
sempurna ,persaigan monopolistik atau persaingan oligopoli. Struktur pasar merupakan bentuk
nyata pasar dalam dunia yang sesungguhnya.

4
Ada beberapa pendekatan struktur pasar menurut (Azizah, 2013) yaitu : Pemusatan
penjual dan pembeli yang diukur melalui jumlah penjual dan pembeli yang ada dalam pasar.
Persyaratan masuk ke dalam pasar. Sifat produk yang ditawarkan apakah heterogen atau
homogen. Tingkat dimana perusahaan dapak membuat dan menjual sediri secara tidak langsung
atau menciptakan sendiri saluran pemasaran untuk produknya. Tingkat dimana perusahaan dapat
berjalan dalam beberapa pasar atau hanya satu pasar. Dalam pendekatan ini terdapat tiga bagian
yaitu :
1. Pangsa Pasar (Market Share) presentase dari seluruh jumlah penjualan pasar suatu
target yang diperoleh dari suatu perusahaan (Baladina, 2012)
2. Tingkat Konsentrasi Pasar merupakan gabungan pasar dari beberapa perusahaan
oligopolis dimana mereka menyadari adanya saling ketergantungan satu dengan yang
lain (Rizkyanti, 2010).
3. Hambatan Keluar Masuk Pasar (Barries to Entry) Menurut (Jaya, 2001) segala
sesuatu yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai produksi, kesempatan atau
kecepatan masuknya oleh pesaing baru.

2.2 Macam – Macam Struktur Pasar


Secara sederhana pasar dapat dikelompokkan menjadi:
a. Menurut segi fisiknya, pasar dapat dibedakan menjadi beberapa macam, di antaranya:
 Pasar tradisional
 Pasar raya
 Pasar abstrak
 Pasar konkrit
 Toko swalayan
 Toko serba ada

b. Sedangkan berdasarkan jenis barang yang dijual, pasar dibedakan menjadi beberapa
macam di antaranya:
o Pasar ikan
o Pasar sayuran
o Pasar buah-buahan
o Pasar barang elektronik
o Pasar barang perhiasan
o Pasar bahan bangunan
o Bursa efek dan saham

5
2.3 Jenis – jenis Struktur Pasar
Sesuai penjelasan di atas, pengkategorian dalam pasar dapat berbentuk macam-macam,
tergantung bagaimana faktor yang mendukungnya. Dalam buku Case & Fair (2008), bentuk
struktur pasar dapat dikelompokkan dalam empat jenis, yaitu; pasar persaingan sempurna, pasar
monopoli, pasar persaingan monopolistik, dan pasar oligopoli. Berikut adalah penjelasannya
beserta jenis-jenis yang lain:

1. Pasar Persaingan Sempurna

Menurut Sukirno (2002 : 227) pasar persaingan sempurna merupakan pasar yang
paling ideal, karena sistem pasar ini adalah struktur pasar yang akan menjamin
terwujudnya kegiatan memproduksi barang atau jasa yang tinggi (optimal) efisiensinya.
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar atau industri
dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat
mempengaruhi keadaan di pasar. Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan sempurna
adalah sebagai berikut :

a. Perusahaan adalah pengambil harga (price taker)


b. Setiap perusahaan mudah keluar atau masuk
c. Menghasilkan barang serupa (homogen)
d. Terdapat banyak perusahaan di pasar
e. Pembeli mempunyai pengetahuan sempurna mengenai pasar.

Sesuai dengan beberapa panjelasan dan ciri-ciri di atas bahwa dalam pasar
persaingan sempurna, setiap perusahaan bebas keluar masuk untuk ikut persaingan di
dalamnya. Selain bebas keluar masuk dalam pasar persaingan sempurna jumlah penjual
dan pembeli juga banyak serta barang yang dijual jenisnya homogen, sehingga
perusahaan yang ada didalamnya diasumsikan sebagai price taker.

6
2. Pasar Monopoli
Pasar monopoli merupakan pasar yang sangat bertentangan ciri-cirinya dengan pasar
persaingan sempurna. Pasar monopoli merupakan suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat
satu perusahaan saja, dan perusahaan ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang
pengganti yang sangat dekat. Biasanya keuntungan yang dimiliki perusahaan monopoli
adalah keuntungan melebihi normal dan ini diperoleh karena terdapat hambatan yang sangat
tangguh kepada perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki industri tersebut (Sukirno, 2002
: 265). Sedangkan untuk ciri-ciri pasar monopoli adalah sebagai berikut
a. Pasar monopoli adalah industri satu perusahaan
b. Tidak mempunyai barang pengganti yang mirip.
c. Tidak terdapat kemungkinan untuk masuk ke dalam industri
d. Dapat mempengaruhi penentuan harga
e. Promosi iklan kurang diperlukan

Menurut pendapat Burhan (2006 : 191), seberapa kuat sebuah monopoli dapat
mempertahankan statusnya sangat tergantung pada kemudahan atau kesulitan perusahaan
potensial untuk masuk ke pasar (barriers to entry). Jika barriers to entry sangat kuat maka
status monopoli dapat bertahan lama dan sebaliknya jika lemah maka akan segera muncul
perusahaanperusahaan baru untuk menyaingi perusahaan yang sudah ada. Oleh sebab itu,
biasanya perusahaan monopoli akan menempuh berbagai cara untuk memperkuat barriers to
entry.
3. Pasar Persaingan Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik pada dasarnya adalah pasar yang berada di antara dua
jenis pasar yang eksterm, yaitu pasar persaingan sempurna dan monopoli, oleh karena itu
sifatnya mengandung unsur-unsur sifat monopoli dan pasar persaingan sempurna. Karena
memang sulit menemukan pasar dimana barang-barang yang diperdagangkan betul-betul
homogen, dan setiap pelaku pasar memiliki informasi seperti yang disyaratkan oleh pasar
persaingan sempurna, dan juga sulit menemukan pasar yang benar-benar monopoli dimana tidak
terdapat barang subtitusi didalamnya.
Menurut Burhan (2006 : 203) bentuk pasar persaingan monopolistik lebih mencerminkan
keadaan yang lebih realistis dimana terdapat banyak perusahaan yang menghasilkan produk yang
bersifat heterogen, tetapi merupakan subtitusi dekat. Karakteristik pasar ini sama dengan pasar
persaingan sempurna, kecuali barang yang dihasilkan tidak homogen. Kekuatan dari pasar
monopolistik sebagai akibat dari produk yang dijual oleh perusahaanperusahaan di pasar bersifat
heterogen, sehingga samapai batas-batas tertentu konsumen memiliki loyalitas terhadap suatu
produk tertentu. Ciri-ciri selengkapnya dari pasar persaingan monopolistik yaitu:
1. Terdapat banyak penjual
2. Barangnya bersifat berbeda corak atau diferensiasi produk
3. Tidak ada hambatan untuk masuk.
4. Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan mempengaruhi harga Kekuasaan

7
mempengaruhi harga oleh persaingan monopolistik bersumber dari sifat barang yang
dihasilkannya, yaitu yang bersifat berbeda corak atau differentiated product. Dalam
mempengaruhi harga, pengaruhnya rata-rata relatif kecil jika dibandingkan dengan
perusahaan oligopoli dan monopoli (Sukirno, 2002 : 299).

4. Pasar Oligopoli
Oligopoli merupakan bentuk struktur pasar yang dicirikan oleh adanya beberapa
perusahaan dominan. Produknya mungkin homogen atau terdiferensiasi. Perilaku tiap satu
perusahaan dalam oligopoli sangat bergantung pada perilaku perusahaan yang lain (Case&Fair,
2007 : 364). Dalam pasar oligopoli perilaku satu perusahaan akan berpengaruh secara signifikan
terhadap perusahaan yang lain, akibatnya akan ada sifat saling ketergantungan di antara
perusahaan-perusahaan tersebut
Menurut pendapat Burhan (2006:212), para pelaku dalam pasar oligopoli cenderung
menunjukkan perilaku bersaing yang paling ketat. Sebelum mengambil suatu keputusan atau
langkah, sebuah perusahaan akan memperhitungkan atau mengantisipasi reaksi dari para
pesaingnya. Dalam pengambilan keputusan, perusahaan dalam pasar oligopoli dapat
memutuskan jumlah output yang akan dihasilkan atas beberapa harga yang akan ditetapkan.
Pasar oligopoli juga memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
a) Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak.
b) Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat Tangguh.
c) Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan

2.4 Implikasi Terhadap Pembentukan Harga


Dalam analisis ekonomi, permintaan suatu barang dipengaruhi oleh tingkat
harganya. Harga suatu barang juga selalu dipandang sebagai faktor penting dalam
menentukan penawaran barang tersebut. Harga sesuatu barang dan jumlah barang yang
diperjualbelikan ditentukan oleh permintaan dan penawaran barang tersebut. Oleh karena
itu dalam menganalisis mekanisme pembentukan harga dan jumlah barang yang
diperjualbelikan maka secara serentak diperlukan analisis permintaan dan penawaran
terhadap sesuatu barang tertentu yang ada di pasar. Menurut Sukirno (2002 : 92) keadaan
di suatu pasar dikatakan dalam keadaan seimbang atau ekuilibrium apabila jumlah yang
ditawarkan para penjual pada suatu harga tertentu adalah sama dengan jumlah yang
diminta para pembeli pada harga tersebut. Dengan demikian harga sesuatu barang dan
jumlah barang yang diperjualbelikan dapat ditentukan dengan melihat keadaan
keseimbangan dalam suatu pasar.

8
Pembentukan Harga dalam Pasar Persaingan Sempurna
Pada pasar persaingan sempurna setiap perusahaan tidak mempunyai kekuasaan untuk
mengubah harga. Dalam pasar persaingan sempurna jika seorang penjual menaikkan harga
barangnya di atas harga keseimbangan pasar maka dia kan kehilangan seluruh pembelinya.
Dalam pasar yang bersaing sempurna, setiap perusahaan hanya dapat menyesuaikan jumlah
outputnya. Tujuan untuk memaksimumkan laba dikejarnya untuk menaikkan atau menurunkan
jumlah outputnya sampai ia menyamakan biaya marjinal jangka pendeknya dengan harga yang
berlaku untuk produknya, yaitu harga yang ditetapkan oleh pasar (Lipsey, 1990 : 9), dalam
persaingan sempurna kurva penawaran perusahaan mempunyai bentuk yang sama seperti kurva
biaya marjinal perusahaan di atas variabel biaya rata-rata. Pada harga ekuilibrium setiap
perusahaan memproduksi dan menjual suatu jumlah yang biaya marjinalnya sama dengan harga.
Tak satupun perusahaan terdorong untuk merubah outputnya dalam jangka pendek, karena
jumlah total yang diminta sama dengan jumlah total yang ditawarkan, maka tak ada alasan bagi
harga pasar untuk berubah dalam jangka pendek
Dalam pasar persaingan sempurna, reaksi penawaran jauh lebih flexibel dalam jangka
panjang ketimbang dalam jangka pendek karena dua alasan, yaitu :pertama kurva biaya jangka
panjang perusahaan mencerminkan fleksibilitas masukan yang lebih besar yang dimiliki
perusahaan dalam jangka panjang, kedua, kurun waktu yang panjang juga memungkinkan
perusahaan untuk masuk atau keluar industri sebagai reaksi terhadap peluang laba. Hal ini
mempunyai implikasi yang penting atas penetapan harga (Nicholson, 1995 : 21). Suatu pasar
persaingan sempurna berada dalam keseimbangan (ekulibrium) bila tak ada satupun perusahaan
didalamnya yang berkeinginan mengubah perilakunya. Selain itu jika kita melihat beberapa
pendapat di atas maka dapat dikatakan dalam pasar persaingan sempurna, perusahaan yang
berada didalamnya tidak berdaya dalam mempengaruhi apalagi dalam menentukan harga
sehingga pandapatan marjinalnya akan sama dengan harga yang ditetapkan oleh pasar. Mungkin
ini juga didasari oleh sifat dari pasar persaingan sempurna yang membebaskan perusahaan untuk
keluar masuk dalam persaingan tersebut.

Pembentukan Harga dalam Pasar Monopoli


Kekuasaan dalam pasar monopoli sangat besar, sehingga dia dapat mempengaruhi pasar.
Sedangkan untuk keseimbangan monopoli dapat dicapai jika ia menjual barang dengan jumlah
dan harga tertentu diperoleh laba maksimum. Tidak ada keputusan keluaran perusahaan di pasar
persaingan sempurna (yang tidak mempengaruhi harga pasar), keputusan keluaran perusahaan
monopoli akan sepenuhnya menentukan harga barang.
Pada jangka pendek, perusahaan monopoli akan berproduksi dimana penerimaan
marginal sama dengan biaya marjinal. Harga yang bersesuaian dengan output tersebut ditentukan
oleh kurva permintaan. Monopoli yang memaksimalkan laba tidak akan pernah memaksa
penjualan komoditinya hingga tingkat dimana kurva permintaan menjadi inelastis. (Lipsey,
1990:23). Dalam keseimbangan jangka panjang, jika perusahaan monopoli dapat bertahan dalam
jangka panjang maka pasti ada rintangan masuk bagi perusahaan lain ke dalam industri yang

9
bersangkutan. Masuknya perusahaan ke dalam industri selalu akan mengikis laba, sementara laba
selalu menarik masuknya perusahaan ke dalam industri.
Dalam pasar monopoli terkadang juga seringkali terjadi diskriminasi harga, menurut
Lipsey (1990) diskriminasi harga dalam monopoli terjadi apabila pembeli yang berbeda
dikenakan harga yang berbeda, atau pembeli yang sama dikenakan harga yang berbeda atas unit
yang berbeda dari komoditi yang dibeli tanpa alasan yang berkaitan dengan biaya yang berbeda.
Perusahaan yang berhasil melakukan diskriminasi harga dapat merebut sebagian surplus
konsumen yang diperolehnya pada monopoli dengan satu harga.
Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa pasar monopoli memang sangat berbeda
dengan pasar persaingan sempurna, begitu juga dalam penentuan harganya. Dimana bila dalam
pasar persaingan sempurna penjual adalah penerima harga (price taker), sedangkan dalam pasar
monopoli para penjual memiliki kekuasaan penuh atas harga atau biasa disebut dengan price
setter. Hal itu juga dikarenakan dalam pasar monopoli hanya terdapat satu penjual dan
perusahaan lain sulit untuk masuk ke dalamnya yang biasa disebut barriers to entry.

Pembentukan Harga dalam Pasar Persaingan Monopolistik


Dalam persaingan monopolistik permintaan yang dihadapi perusahaan adalah sebagian
dari keseluruhan permintaan pasar. Walaupun perusahaan persaingan sempurna dan perusahaan
monopolistis sama-sama mendapat keuntungan normal, tetapi dalam perusahaan monopolistis
biaya per unit lebih tinggi, harga barang lebih tinggi dan jumlah produksi lebih rendah (sehingga
kapasitas memproduksi yang digunakan adalah di bawah tingkat yang optimal) (Case&Fair,
2007).

Permintaan dalam monopolistik lebih elastis , artinya setiap kenaikan sedikit akan
menyebabkan berkurangnya jumlah pembeli relatif lebih banyak, oleh karena itu kecenderungan
yang terjadi adalah menurunkan harga ketimbang menaikkan harga.
Menurut pendapat Miller (2000:483) dalam ekuilibrium jangka pendek dalam persaingan
monopolistik didefinisikan sebagai suatu situasi dimana harga yang tengah berlaku di pasar
berhasil membuat setiap perusahaan mempertahankan tingkat harga dan outputnya. Ini hanya
bisa terjadi jika pada harga itu pendapatan marjinal perusahaan sama dengan biaya marjinalnya.
Sedangkan untuk jangka panjang modelnya hampir sama seperti ekulibrium jangka pendek, tapi
laba ekonomisnya sama dengan nol. Laba tersebut menghilang karena selalu diperebutkan oleh
banyak perusahaan termasuk para pendatang baru seperti laba yang diperebutkan dalam sistem
kompetitif sempurna dalam jangka pendek. Dalam jangka pendek, ancaman persaingan dari
pesaing memang bisa diabaikan sehingga perusahaan seolah-olah sebagai monopoli.
Dalam jangka panjang tidak bisa bertahan karena dalam persaingan monopolistik terdapat
produk subtitusi lain sehingga setiap keputusan yang diambil yang dapat memberikan
keuntungan pada satu perusahaan akan diikuti perusahaan lain sehingga keuntungan perusahaan

10
dalam jangka panjang cenderung nol sama dengan perusahaan pada persaingan sempurna. Pada
pasar persaingan monopolistik, harga bukanlah faktor yang bisa meningkatkan penjualan.
Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam hati masyarakat,
sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan
sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada
dalam pasar persaingan monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga
citra perusahaannya.

Pembentukan Harga dalam Pasar Oligopoli


Dalam pasar oligopoli apabila perusahaan menurunkan harga, perusahaan lain akan
kehilangan pelanggan karena sebagian pelanggan mereka akan membeli barang yang harganya
jauh lebih rendah. Sehingga keadaan ini akan mendorong perusahaan lain menurunkan harga,
untuk menjaga agar pelanggan mereka tidak pindah membeli barang dari perusahaan yang
memulai melakukan penurunan harga. Dengan demikian, di dalam pasar oligopoli, penurunan
harga dari suatu perusahaan berkecenderungan akan menyebabkan perusahaan-perusahaan lain
akan melakukan penurunan harga juga agar mereka tidak kehilangan pelanggan. Sebagai
akibatnya perusahaan yang menaikkan harga akan kehilangan pelanggan, sedangkan perusahaan
lain yang tidak menaikkan harga bertambah banyak pelanggannya. Maka tidak ada alasan untuk
perusahaan lain tersebut untuk mengubah tingkat harganya (Sukirno, 2002 : 318).

Hal ini juga sesuai dengan yang dikemukakan oleh Lipsey (1990) bahwa harga oligopoli
jangka pendek relatif kaku dalam menanggapi fluktuasi musiman dan siklikal dari pemerintah.
Walaupun harga berubah bila biaya perusahaan berubah atau sebagai reaksi atas pergeseran
permintaan yang permanen, namun perusahaan oligopoli merasa beruntung untuk merubah
output, sementara tetap menjaga harga tetap kalau permintaan berfluktuasi di sekitar tingkat
normalnya. Untuk itu dalam perusahaan oligopoli harus membuat perhitungan yang cermat
mengenai reaksi dari perusahaan lain apabila ia menurunkan atau menaikkan harga barangnya.
Setiap perusahaan oligopoli menyadari bahwa apabila ia mengubah harga penjualannya, langkah
ini akan sangat mempengaruhi penjualan dari perusahaan-perusahaan lain. Harga oligopoli
biasanya berubah bilamana terdapat perubahan besar pada biaya produksi. Kenaikan harga bahan
baku atau tingkat upah dengan agak cepat dapat dialihkan pada kenaikan harga produk.

2.5.1 Pasar Persaingan Sempurna


(i) Jenis pasar persaingan sempurna terjadi ketika jumlah produsen sangat
banyak sekali dengan memproduksi produk yang sejenis dan mirip dengan
jumlah konsumen yang banyak. Contoh produknya adalah seperti beras,
gandum, batubara, kentang, dan lain-lain.

11
1. Sifat-sifat pasar persaingan sempurna :
a. Jumlah penjual dan pembeli banyak
b. Barang yang dijual sejenis, serupa dan mirip satu sama lain
c. Penjual bersifat pengambil harga (price taker)
d. Harga ditentukan mekanisme pasar permintaan dan penawaran (demand and
supply)
e. Posisi tawar konsumen kuat
f. Sulit memperoleh keuntungan di atas rata-rata
g. Sensitif terhadap perubahan harga
h. Mudah untuk masuk dan keluar dari pasar
2. Aplikasi :
a. Produsen secara indivigual tidak dapat mempengaruhi harga
b. Harga ditentukan oleh pasar
c. Produsen sebagai price maker
d. Kurva sejajar sumbu horizontal.
Dalam pasar persaingan sempurna, keputusan mengenai jumlah output
perusahaan secara individual tidak bisa mempengaruhi tingkat harga, dan untuk
keputusan mengenai penentuan harga, kurva permintaan menggambarkan secara
horizontal, oleh karena itu harga dianggap konstan, berapapun output yang
dihasilkan.
3. Karakteristik Pasar Persaingan Sempurna
Beberapa karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan persaingan sempurna
a. Semua perusahaan memproduksi barang yang homogen (homogeneous
product)
b. Produsen dan konsumen memiliki pengetahuan / informasi sempurna (perfect
knowledge)
c. Output sebuah perusahaan relative kecil dibanding output pasar (small
relatively output)
d. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)
e. Semua perusahaan bebas masuk dan keluar pasar (free entry and exit)

12
4. Permintaan dan Penawaran Dalam Pasar Persaingan Sempurna
a. Permintaan
o Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh
permintaan dan penawaran.
o Jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output pasar,
maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
b. Penawaran
 Kurva permintaan (D) sama dengan kurva penarimaan rata- rata (AR)
sama dengan kurva penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan harga (P)
 Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan
positif, bergerak mulai dari titik (0,0).
5. Ciri-ciri pokok dari pasar persaingan sempurna adalah:
a. Jumlah perusahaan dalam pasar sangat banyak.
b. Produk/barang yang diperdagangkan serba sama (homogen).
c. Konsumen memahami sepenuhnya keadaan pasar.
d. Tidak ada hambatan untuk keluar/masuk bagi setiap penjual.
e. Pemerintah tidak campur tangan dalam proses pembentukan harga.
f. Penjual atau produsen hanya berperan sebagai price taker (pengambil harga).
6. Kekuatan dan Kelemahan Pasar Persaingan Sempurna
a. Kekuatan
o Harga jual barang dan jasa adalah yang termurah
o Jumlah output paling banyak sehingga rasio output per penduduk
maksima(kemakmuran maksimal).
o Masyarakat merasa nyaman dalam mengkonsumsi (produk yang homogen)
dan tidak takut ditipu dalam kualitas dan harga
b. Kelemahan
o Kelemahan Dalam Hal Konsumsi
o Kelemahan Dalam Pengembangan Teknologi
o Konflik Efisiensi – Keadilan

13
2.5.2 Pasar Persaingan Tidak Sempurna
1. Pasar Monopoli
Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan
penawaran di mana hanya ada satu penjual/produsen yang berhadapan dengan
banyak pembeli atau konsumen.
a. Ciri-ciri dari pasar monopoli adalah:
o hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran;
o tidak ada barang substitusi/pengganti yang mirip (close substitute);
o produsen memiliki kekuatan menentukan harga; dan
o tidak ada pengusaha lain yang bisa memasuki pasar tersebut karena ada
hambatan berupa keunggulan perusahaan.
b. Penyebab terjadinya pasar monopoli, di antara penyebabnya adalah:
o Ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas
pertimbangan pemerintah, maka pemerintah dapat memberikan hak pada
suatu perusahaan seperti PT. Pos dan Giro, PT. PLN.
o Hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh
perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan
masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.
o Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu
perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten
atau hak cipta.
o Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu
produk hanya dikuasai oleh satu daerah tertentu seperti timah dari pulau
Bangka.
o Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan untuk lebih
mengembangkan dan penguasaan terhadap suatu bidang usaha.
2. Pasar Oligopoli
Pasar oligopoli adalah suatu bentuk interaksi permintaan dan penawaran,
di mana terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai seluruh permintaan
pasar.

14
a. Ciri-ciri dari pasar oligopoli adalah:
o Terdapat beberapa penjual/produsen yang menguasai pasar.
o Barang yang diperjual-belikan dapat homogen dan dapat pula berbeda
corak (differentiatedproduct), sepertiairminuman aqua.
o Terdapat hambatan masuk yang cukup kuat bagi perusahaan di luar
pasar untuk masuk ke dalam pasar.
o Satu di antaranya para oligopolis merupakan price leader yaitu penjual
yang memiliki/pangsa pasar yang terbesar. Penjual ini memiliki
kekuatan yang besar untuk menetapkan harga dan para penjual lainnya
harus mengikuti harga tersebut. Contoh dari produk oligopoli: semen,
air mineral.
b. Jenis-jenis pasar Oligopoli
Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
 Pasar oligopoli murni (pure oligopoly)
Ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan
merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli
pada produk air mineral dalam kemasan atau semen.
 Pasar oligopoli dengan pembedaan (differentiated oligopoly
Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang
yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di
Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda,
Yamaha dan Suzuki

3. Pasar Duopoli
Duopoli adalah suatu pasar di mana penawaran suatu jenis barang
dikuasai oleh dua perusahaan. Contoh: Penawaran minyak pelumas dikuasai
oleh Pertamina dan Caltex.

15
4. Pasar Monopolistik
Pasar monopolistik adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dengan
penawaran di mana terdapat sejumlah besar penjual yang menawarkan barang
yang sama. Pasar monopolistik merupakan pasar yang memiliki sifat monopoli
pada spesifikasi barangnya. Sedangkan unsur persaingan pada banyak penjual
yang menjual produk yang sejenis. Contoh: produk sabun yang memiliki
keunggulan misalnya untuk kecantikan, kesehatan dan lain-lain.
a. Ciri-ciri dari pasar monopolistik adalah:
o Terdapat banyak penjual/produsen yang berkecimpung di pasar.
o Barang yang diperjual-belikan merupakan differentiated product.
o Para penjual memiliki kekuatan monopoli atas barang produknya
sendiri.
o Untuk memenangkan persaingan setiap penjual aktif melakukan
promosi/iklan.
o Keluar masuk pasar barang/produk relatif lebih mudah
b. Kelebihan pasar monopolistik :
o Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen
untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
o Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk
selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya.
o Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam
menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat
konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya.
o Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian
besar kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
c. Kelemahan Pasar Monopolistik sebagai berikut:
o Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari
segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak
memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari
pasar.

16
o Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar
monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala
ekonomis yang cukup tinggi.
o Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk
yang harus dibayar oleh konsumen

5. Pasar Monopsoni
Bentuk pasar ini merupakan bentuk pasar yang dilihat dari segi permintaan
atau pembelinya. Dalam hal ini pembeli memiliki kekuatan dalam menentukan
harga. Dalam pengertian ini, pasar monopsoni adalah suatu bentuk interaksi antara
permintaan dan penawaran di mana permintaannya atau pembeli hanya satu
perusahaan. Contoh yang ada di Indonesia seperti PT. Kereta Api Indonesia yang
merupakan satu-satunya pembeli alat-alat kereta api.

6. Pasar Duopsoni
Pasar duopsoni adalah suatu pasar dimana hanya dikuasai oleh dua orang
/kelompok pembeli sebagai konsumen. Contohnya adalah Infrastruktur
telekomunikasi SLI yang dihasilkan oleh beberapa peruasahaan yang ada hanya
dibeli oleh dua perusahaan yaitu PT. Telkom, dan PT. Indosat.

7. Pasar Oligopsoni
Pasar ologopsoni adalah bentuk pasar dimana barang yang dihasilkan oleh
beberapa perusahaan dan banyak perusahaan yang bertindak sebagai konsumen.
Contoh Telkom, indosat, Mobile-8, excelcomindo adalah beberapa perusahaan
pembeli infrastruktus telekomunikasi seluler.

17
2.6 Faktor – Faktor Penentu Pasar
Jumlah penjual atau produsen

Jumlah produsen akan sangat menentukan jumlah penjual dalam suatu industri atau pasar.
Sehingga semakin banyak produsen yang memproduksi barang tertentu yang sama maka akan
semakin keras persaingan dalam pasar tersebut. Hal ini pun akan mendorong produsen untuk
bekerja secara efisien. Untuk mendorong kualitas produknya semakin unggul.

Namun, walaupun produk yang dihasilkan sama tetapi pasar akan dapat membedakan
karena merek, kualitas hingga kemasan. Struktur pasar yang seperti ini tetap dalam persaingan
yang sering disebut persaingan monopolistik. Apabila dalam pasar hanya ada satu penjual
merupakan pasar monopoli. Selain itu, bila dalam pasar untuk barang tertentu terdapat cukup
banyak produsen disebut struktur pasar oligopoli.

Jenis atau sifat barang yang dihasilkan perusahaan

Faktor penentu struktur pasar yang kedua adalah jenis atau sifat barang yang dihasilkan
oleh perusahaan. Hal ini juga akan menentukan struktur pasar. Misalnya saja, barang yang
dihasilkan apakah sama dan homogen atau berbeda dan tidak dapat diganti dengan produk yang
dihasilkan oleh produsen lain.

2.7 Unsur-unsur Struktur Pasar


Menurut Arsyad dan Kusuma (2014), struktur pasar terdiri dari tujuh unsur, yaitu; jumlah
dan besarnya distribusi penjual, jumlah dan besarnya distribusi pembeli, diferensiasi produk,
halangan memasuki pasar, struktur biaya, integrasi vertikal dan konglomerasi. Adapun
penjelasan dari masing-masing unsur struktur pasar tersebut adalah sebagai berikut:
a. Distribusi penjual
Pada Pasar persaingan sempurna terdapat banyak penjual, dimana tidak ada satu pun
perusahaan yang dapat mempengaruhi harga. Perusahaan di pasar persaingan sempurna akan
menawarkan produknya dengan harga sama dengan opportunity cost untuk memproduksinya (P
= MC). Untuk memaksimalkan keuntungan, perusahaan akan memilih output optimal pada saat
MR = MC. Profit perusahaan pada pasar persaingan sempurna, tergantung pada average cost
(AC).
b. Distribusi pembeli
Jumlah dan besarnya pembeli berpengaruh terhadap struktur pasar. Pada industri mebel
jumlah pembeli cukup besar sehingga kecil kemungkinan pembeli dapat mengatur harga, namun
pada produk yang dibuat atas dasar pesanan (by order) dalam kuantitas yang besar dan
berkelanjutan, pembeli dapat menekan harga penjual.

18
c. Diferensiasi produk
Pada pasar persaingan sempurna, produk yang dijual adalah homogen, sehingga tidak
mengenal diferensiasi. Diferensiasi produk terjadi pada struktur pasar persaingan monopolistik,
pasar oligopoli dan pasar monopoli. Diferensiasi bisa terjadi pada kualitas produk yang sama
tetapi berbeda warna, rasa dan lainnya, atau jenis produk yang sama tetapi kualitasnya yang
berbeda. Diferensiasi produk dapat menciptakan market power, sehingga dapat menurunkan
intensitas persaingan.

4. Halangan memasuki pasar


Hambatan pasar dapat diartikan sebagai hambatan masuk industri, yaitu kondisi dimana
perusahaan potensial yang akan atau baru masuk ke dalam suatu industri (new entrants)
mengalami kesulitan karena tidak memiliki banyak keunggulan kompetitif sebagaimana dimiliki
perusahaan yang sudah ada sebelumnya dalam industri tersebut (existing firms). Fenomena ini
dapat terjadi karena faktor alamiah (seperti perbedaan akses teknologi yang digunakan dalam
proses produksi atau perbedaan struktur biaya antar perusahaan dalam industri) maupun faktor
non-alamiah (seperti berbagai tindakan existing firms yang dirancang untuk mencegah atau
menghalangi new entranst untuk bisa masuk ke dalam industri dan kebijakan pemerintah).

5. Struktur biaya
Struktur biaya ini berhubungan dengan bagaimana perusahaan dapat menciptakan skala
ekonomi (economies of scale), lingkup ekonomi (scope economies), maupun perubahan
teknologi (technological change) yang dapat memenangkan persaingan akibat operasi
perusahaan efisien.

6. Integrasi vertikal
Tujuan dari integrasi vertikal adalah untuk menjaga hubungan baik perusahaan dengan
supplier maupun pembeli dalam rangka penguasaan pasar melalui kekuatan penggabungan
ataupun kerja sama yang intensif. Hasil dari integrasi vertikal adalah perusahaan mendapatkan
minimasi biaya atau maksimalisasi profit.

7. Konglomerasi
Konglomerasi bagi perusahaan menunjukkan apakah perusahaan berkonsentrasi pada satu
jenis produk ataukah memproduksi berbagai macam produk yang berlainan.

19
2.7 Cara Menentukan Struktur Pasar

Untuk bisa menentukan struktur pasar yang paling sesuai, maka perlu mempertimbangkan
beberapa variabel. Tujuannya untuk membedakan karakteristik dari empat struktur pasar di atas,
di antaranya:

 Jumlah pembeli dan penjual


 Jenis produk (homogen vs terdiferensiasi)
 Tingkat substitusi produk
 Hambatan untuk masuk dan keluar pasar
 Harga
 Biaya

Dengan begitu, dalam mengamati pasar suatu produk dengan variabel-variabel itu membantu
kamu untuk menentukan struktur pasar. Alat lain untuk mengidentifikasi pasar adalah dengan
perhitungan statistik berupa:

 Rasio konsentrasi pasar


 Indeks Herfindahl – Hirschman

Cara menghitung rasio konsentrasi N-perusahaan dengan menjumlahkan pangsa pasar


perusahaan-perusahaan N merupakan yang terbesar di industri. Dengan hukum, rasio konsentrasi
0% berarti persaingan sempurna, dan 100% menunjukkan monopoli (karena hanya ada satu
perusahaan). Adapun nilai 0% tidak mungkin ada; oleh sebab itu, persaingan sempurna tidak
mungkin terjadi di dunia nyata.

Namun, memang rasio konsentrasi memiliki kerugian karena tidak memperhitungkan hambatan
masuk. Hal ini juga tidak terpengaruh oleh merger di tingkat atas.

Meski begitu, kamu tidak perlu khawatir, karena masih ada cara lain. Dalam upaya mengatasi
kelemahan dari efek merger, kamu dapat menggunakan Indeks Herfindahl-Hirschman (HHI).

Cara menghitung HHI terhitung sederhana, yakni dengan menambahkan kuadrat pangsa pasar
dari masing-masing perusahaan di pasar. HHI sendiri memiliki arti sama dengan 1 untuk
monopoli. Seperti pada rasio konsentrasi, HHI memiliki kelemahan juga karena tidak
memperhitungkan hambatan masuk dan tidak mempertimbangkan elastisitas permintaan.

Contohnya, terdapat lima perusahaan dalam industri teknologi ponsel, masing-masing dengan
pangsa pasar 30%, 25% , 20%, 15%, dan 10%. Kemudian rasio konsentrasi 4 perusahaan adalah
90% = 30% + 25% + 20% + 15%. Sementara itu, HHI adalah 2250 atau 22,5% = 30% 2 +
25% 2 + 20% 2 + 15% 2 + 10% 2 .

20
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Struktur pasar adalah penggolongan produsen kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan pada ciri-ciri
seperti jenis produk yang dihasilkan banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau
masuk ke dalam industri dan peranananiklan dala kegiatan industri.
2. Suatu struktur pasar dikatakan kompetitif jika perusahaan tersebut tidak mempunyai kemampuan untuk
mempengaruhi harga dan jumlah barang di pasar. Semakin lemah kemampuan perusahaan untuk
mempengaruhi pasar, semakin kompetitif struktur pasarnya.
3. Unsur-unsur Struktur Pasar, yaitu: Konsentrasi, Differensiasi Produk, Ukuranperusahaan,
Hambatan Masuk, Integrasi vertikal dan Diversifikasi
4. Pasar persaingan sempurna merupakan sruktur pasar atau industri di mana terdapat banyak penjual dan
pembeli dan setiap penjual ataupun pembeli tidak dapat memengaruhi keadaan di pasar.
5. Pasar Monopoli adalah suatu bentuk pasar dimana hanya terdapat suatu perusahaan sajadan perusahaan
ini menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang pengganti yangsangat dekat.
6. Pasar monopolistik merupakan pasar dengan banyak produsen yang menghasilkankomoditas
yang berbeda karakteristik (differentiated product) dan bisa disebut jugasebagai pasar yang
banyak penjual, yang menawarkan satu jenis barang dengandeferensi produk yang berbeda-beda
baik dari segi kualitas, bentuk dan ukuran.
7. Pasar oligopoli adalah suatu pasar yang dimana terdapat beberapa penjual dalam pasar suatu produk
tertentu

3.2 Saran
Dalam makalah ini hanya berisi sedikit penjelasan tentang struktur pasar (pasarpersaingan
sempurna, pasar monopoli, pasar persaingan monopolistik dan pasar oligopoli).Kami menyadari makalah
ini jauh dari kata sempurna. Untuk itu kami mengharapkan sarandan kritik yang membangun dari
pembaca untuk menyempurnakan makalah selanjutnya.

21
DAFTAR PUSTAKA

Pengertian Struktur Pasar dan Faktor Pengaruhnya https://ajaib.co.id/pengertian-struktur-pasar-dan-


faktor-pengaruhnya/ (Pamela, 6 Januari 2021)

WINDA WAHYU WIDYASARI, Identifikasi Struktur Pasar file:///C:/Users/user/Downloads/201-365-1-SM.pdf


(Malang 2013)

https://www.kajianpustaka.com/2020/12/struktur-pasar.html

https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/133071-T%2027618-Analisa%20regulasi-
Tinjauan%20literatur.pdf

https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-malang/pengantar-ekonomi-
mikro/makalah-ekonomi-mikro/28220895
http://repository.uin-suska.ac.id/6733/2/BAB%20I.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai