Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR PASAR, PERILAKU PASAR, DAN KINERJA PASAR

OLEH
SELVIANUS IMANUEL KAUSE (1910010012)
KELAS: 4A

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NUSA CENDANA
KUPANG
TAHUN AJARAN 2020/2021
DAFTAR ISI
Halaman Depan
Daftar Isi.................................................................................................................................. i
Kata Pengantar........................................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan.................................................................................................................. 1
1.1................................................................................................................................Latar
belakang................................................................................................................. 1
1.2................................................................................................................................Rumu
san Masalah........................................................................................................... 1
Bab II Pembahasan.................................................................................................................. 2
2.1. Pengertian .......................................................................................................... 2-4
2.2. Faktor yang Mempengaruhi............................................................................... 4-6
2.3. Dampak Urbanisasi............................................................................................ 7-8
2.4. Strategi Kebijakan..............................................................................................8-10
Bab III Penutup....................................................................................................................... 11
3.1................................................................................................................................Kesim
pulan...................................................................................................................... 11
Daftar Pustaka......................................................................................................................... 12

ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya haturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
rahmat-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu.
Saya menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini tidak terlepas dari bantuan
berbagai pihak, untuk itu dalam kesempatan ini saya menghaturkan rasa hormat dan terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini.
Saya juga menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik materi
maupun penulisannya. Namun demikian saya sudah berupaya dengan segala kemampuan yang
saya miliki untuk menyelesaikan makalah ini. Maka dari itu saya mohon kritikan dan saran dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah ini

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sebenarnya banyak pendekatan-pendekatan yang digunakan oleh parah ahli ekonomi
industry guna melihat hubungan keterkaitan antara struktur, perilaku dan kinerja pasar, yang
masing-masing pendekatan tersebut memiliki pola tersendiri di dalam mempelajari hubungan
keterkaitan perilaku industry sehingga mewarnai perbedaan dalam struktur analisis yang
dilakukan oleh mereka. Meskipun begitu, mereka tetap memiliki pandangan yang sama
mengenai hubungan struktur, perilaku dan kinerja pasar, bahwa masing-masing komponen
memiliki hubungan ketergantungan satu dengan lainnya.
Pada bahasan ini mencoba membahas hubungan keterkaitan tersebut, yang diawali
dengan bahasan mengenai kondisi struktur terlebih dahulu.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini yang mengacu pada latar belakang diatas kita dapat
menarik rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana struktur pasar?
2. Bagaimana perilaku pasar?
3. Bagaimana kinerja pasar?
4. Bagaimana interaksi struktur pasar-perilaku pasar ?

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 STRUKTUR PASAR
Struktur pasar / industri menggambarkan bagaimana industri diorganisasikan. Hal ini
terkait dengan hubungan dari (a) sesama produsen (b) sesama konsumen (c) produsen dan
konsumen, dan (d) produsen yang telah ada terhadap produsen baru yang masuk ke pasar (Bain
1968). Menurut teori ekonomi industri, struktur industri menentukan tingkat kompetisi dan
merupakan faktor yang berpengaruh pada perilaku dan kinerja dari suatu industri (perusahaan-
perusahaan yang ada dalam industri). Oleh karenanya, analisa struktur industri merupakan
pijakan awal untuk mengkaji suatu industri.

Struktur industri didefinisikan dalam terminologi distribusi jumlah dan ukuran dari
perusahaan-perusahaan yang ada dalam industri (Bain 1968). Struktur industri merupakan
cerminan dari struktur pasar suatu industri (Kuncoro 2007). Pasar dalam arti sempit merupakan
tempat bertemunya penjual dan pembeli. Dalam arti luas pasar pasar adalah wujud abstrak suatu
mekanisme ketika pihak pembeli dan penjual bertemu untuk mengadakan transaksi yang
melibatkan harga dan kuantitatif. Struktur pasar adalah elemen strategis yang relatif permanen
dari lingkungan perusahaan yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh perilaku dan kinerja di
dalam pasar (koch,1997). Elemen struktur pasar adalah pangsa pasar (market share),konsentrasi
(concentration),dan hambatan (barrier)
Jenis Struktur pasar :
Pasar monopoli
Pasar monopoli sering merupakan pasar murni (pure monopoly)dimana hanya ada satu
penjual dan tidak ada perusahaan lain yang memproduksi barang subtitusi yang sangat mirip. Hal
demikian akibat interaksi antara:1.kondisi teknologi yang memerlukan skala besar agar
produksinya efisien,2.kondisi permintaan yang membuat satu perusahaan mencapai skala
ekonomis yang efisien yang mampu memasok seluruh pasar pada harga yang menutup biaya
total. Pada masa sekarang struktur monopoli murni sulit ditemui karena hampir disetiap negara
terdapat undang-undang anti monopoli.
Ada 4 karakteristik struktural yang menyebabkan halangan dalam memasuki pasar:
Pertama ,skala ekonomi (economies of scale).jika skala ekonomi bersifat ekstensif dan
basis yang digunakan untuk memasuki pasar adalah basis biaya,maka pemain baru

5
membutuhkan pangsa pasar yang yang signifikan untuk mencapainya.artinya pemain harus
menerapkan harga relatif yang lebih rendah.
Kedua, sunk expenditures oleh pemain baru. Investasi yang harus dikeluarkan untuk
memasuki suatu pasar biasanya tidak dapat dikembalikan lagi.
Ketiga, keuntungan yang disebabkan oleh adanya keunggulan biaya absolut (absolute
cost advantages). Pemain lama umumnya memiliki biaya produksi yang lebih rendah
dibandingkan dengan pemain baru.
Keempat,sunk expenditures oleh konsumen dan diferensiasi produk jika seorang
konsumen diharuskan mengeluarkan biaya dalam menggunakan sebuah produk, maka ia akan
keberatan untuk pindah keproduk lain. Alasannya,dengan mengalihkan konsumsinya pada
produk lain ia akan mengeluarkan biaya tambahan baru.
Ciri pasar dengan struktur monopoli antara lain:
 Monopoli alami (natural monopoly). Monopoli alami bisa terjadi karena dalam suatu
pasar dengan skala tertentu, skala efisiensi minimum produksi sangat sulit
dicapai.Perusahaan yang mampu mencapai efisiensi yang superior (superior
efficiency).Suatu perusaan dapat menguasai suatu industri jika memiliki superior skill dan
kemampuan dalam melihat peluang industri kedepan.
 Pasar oligopoly
Oligopoli adalah struktur pasar dimana hanya ada beberapa perusahaan yang mengusai
pasar.pasar oligopoli terbagi menjadi dua yaitu oligopoli ketat (tight oligopoly) dan
oligopoli longgar (loose oligopoly).
Dalam konteks oligopoli ketat,kemiripan antara perusahaan yang terdapat dipasar
sangatlah kecil, sehingga dalam struktur tersebut perusahaan yang terlibat memiliki banyak
pilihan dalam mengiplementasikan strateginya.struktur pasar yang demikian memungkinkan pula
terjadinya persaingan sehat antar perusahaan.Oligopoli longgar,ada dua strategi untuk
mendapatkan keuntungan.strategi yang pertama adalah strategi diferensiasi produk dan yang
kedua adalah membuat inovasi yang akan mengubah orientasi pasar. Inovasi bertujuan
mengubah peta industri yang akan menyebabkan semakin besarnya halangan perusahaan lain
untuk masuk keindustri tersebut (barriers to entry)

6
Pasar persaingan monopolistik
Dalam pasar persaingan monopolistik,ada sejumlah besar perusahaan yang menghasilkan
produk-produk terdiferesiansi. Struktur demikian mengandung persaingan sempurna karena
terdapat banyak penjual dan tidak ada satupun yang mendapat pangsa pasar cukup besar.
Perbedaan antara pasar monopolistik dan pasar persaingan sempurna terletak pada diferesiensi
produk (tidak identik). Sementara itu pada pasar persaingan sempurna,produk yang diperjual-
belikan merupakan barang yang identik (homogen) dan tidak memiliki diferensiasi.
Sebuah industri dikatakan memiliki struktur persaingan monopolistik jika memiliki syarat-syarat
berikut (baye,2000:301)
1. Ada banyak penjual dan pembeli.
2. Setiap perusahaan di industri menghasilkan produk yang terdefiriansi .
3. Adanya kebebasan keluarnya industri.

Pada industri yang memiliki struktur persaingan monopolistik perusahaan- perusahaan


berusaha meyakinkan konsumennya dengan bahwa produk mereka berbeda dan lebih baik dari
perusahaan lain. Umumnya dengan menggunakan dua strategi ,strategi yang
pertama,perusahaan-perusahaan akan mengeluarkan dana yang besar untuk mempromosikan
produknya. Strategi dijalankan dengan cara iklan komparatif,yaitu iklan yang didesain untuk
menonjolkan perbedaan produk atau merk lain. Strategi kedua, perusahaan-perusahaan
tersebutmemperkenalkan pula produk baru yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Strategi
seperti ini disebut pemasaran ceru (niche marketing),yaitu produk atau jasa yang ditujukan pada
sekelompok konsumen tertentu.
Pasar persaingan sempurna
Pasar persaingan sempurna (perfect competition)merupakan pasar dimana terdapat banyak
produsen dan banyak pembeli untuk barang yang bersifat sama.karakteristik pasar persaingan
sempurna sebagai berikut:
 Produknya homogen.
 Jumlah penjual dan pembeli yang banyak.
 Informasi sempurna.
 Tidak adanya halangan yang signifikan untuk memasuki atau keluar pasar ,artinya
semua sumber daya dapat dengan mudah bergerak keluar masuk pasar.
 Dalam pasar persaingan sempurna harga telah ditentukan pasar (harga cenderung konstan),

7
sehingga untuk mendapatkan keuntungan maksimum seorang produsen hanya dapat
mencapainya melalui keputusan banyaknya jumlah produk yang akan dijual.
2.2 PERILAKU PASAR

Perilaku pasar dalam dunia ekonomi industry dapat diartikan bagaimana cara dilakukan
sebuah perusahaan agar mendapatkan pasar. Dengan kata lain perilaku merupakan pola
tanggapan dan penyesuaian sebagai perusahaan yang dapat dalam suatu industry untuk
mendapatkan persaingan. Perilaku dapat dilihat dalam bagian perusahaan dalam menetukan
harga jual, promosi produk atau periklanan (advertising). Kordinasi dalam kegiatan seperti
dengan berkolusi, kartel dan sebagainya, serta litbang (research development).
1. Perilaku Harga (pricing behavior)
Perusahaan pada beberapa industry memiliki beberapa harga pengelembungan (mark up) yang
lebih tinggi dibandingkan dengan industry lainnya yang berbeda.
2. Aktivitas Intergrasi dan Merjer
Perilaku merjer dan integrasi ternyata bervariasi antara industry. Integrasi secara umum
didefenisiskan sebagai penggabungan sumber-sumber yang produktif. Intergraasi dapat
dilakukan melalui marjer, yang didefenisikan sebagai penggabungan antara dua perusahaan
atau lebih menjadi sebuahperusahaan yang lebih besar.Para ekonomi membagi aktivitas
intergrasi menjadi tiga jenis, yaitu integrasi vertical (vertical integrasion), dan marjer
konglomerat (conglomerate marjer).
3. Integrasi vertical
Strategi integrasi vertikal adalah usaha perusahaan untuk memperoleh kendali terhadap
inputnya,outputnya,atau keduanya.strategi integrasi vertikal dianggap sebagai strategi
pertumbuhan karena memperluas oprasi perusahaan.
Kelebihan dan kekurangan utama Integrasi Vertikal
Kelebihan Kekuranan
 Mengurangi biaya penjualan  Mengurangi flaksibilitas,karena perusahaan
dan pembelian terkunci dalam produk dan teknologi.
 Memperbaiki koordinasi  Kesulitan dalam mengintegrasikan
antarfungsi dan kapabilitas. bermacam operasi.
 Melindungi hak  Beban finansial ketika memulai usaha atau
Kepemilikan terhadap teknologi akuisisi

8
4. Integrasi horizontal
Integrasi vertikal melibatkan satu perusahaan yang bergerak dalam industri yang sama, tetapi
memasok input atau mendistribusikan output sendiri. Sebaliknya integrasi horizontal
memperluas oprasi perusahaan dengan mengkombinasikan perusahaannya dengan perusahaan
lain dalam industri yang sama dan melakukan hal yang sama denganya. Artinya adalah
bagaimana mengkombinasikan operasionalnya dengan pesaingnya.
5. Marjer konglomerat
Merger konglomerat adalahusaha diversiasi operasional perusahaan yang tengah dilakukan
kedalam industri yang sama sekali berbeda.
6. Penelitian dan pengembangan
Teknologi sangat dibutuhkan untuk meningkatkan efisiensi dalam memproduksi barang dan
jasa. Salah satu cara mendapatkan keunggulan teknologi adalah melalui proses penelitian dan
pengembangan.dan kemudianmematenkan teknologi yang ditemukan melalui proses
penelitian dan pengembangan.
7. Iklan
Iklan digunakan sebagai salah satu cara meningkatkan penjualan. Namun setiap perusahan
mengalokasikan anggaran yang berbeda-beda untuk mengiklankan produknya.
Unsur-unsur perilaku perusahaan :
 Kolusi/kerjasama
 Perilaku strategis
 Iklan / penelitian pengembangan
2.3 KINERJA PASAR
Kinerja merupakan hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri dimana
hasil biasa diidentikan dengan besarnya penguasaan pasar atau besarnya keuntungan suatu
perusahaan di dalam suatu industri. Pada praktiknya, ukuran kinerja dapat bermacam-
macam.pertama,ukuran kinerja berdasarkan sudut pandang menejemen, pemilik, atau pemberi
pinjaman.kedua,kinerja dalam suatu industri dapat diamati melalui nilai tambah,produktivitas,
dan efisiensi. Nilai tambah merupakan selisih antara nilai input dengan output. Nilai input terdiri
atas bahan baku,biaya bahan bakar, jasa industri, biaya sewa gedung, mesin dan alat-alat,serta
jasa industri,sementara itu nilai output merupakan nilai barang yang dihasilkan.
Produktifitas merupakan hasil yang dicapai per tenaga kerja atau unit faktor produksi dalam

9
jangka waktu tertentu. Pada umumnya, tingkat produktivitas dipengaruhi oleh perkembangan
teknologi,alat produksi dan keahlian (skill) yang dimiliki oleh tenaga kerja. Produktifitas tenaga
kerja merupakan perbandingan antara nilai output dangan tenaga kerja.
Efisiensi adalah perbandingan seberapa besar kita dapat mengambil manfaat dari suatu
variabel untuk mendapatkan output sebanyak-banyaknya.untuk mengukur suatu efisiensi,kita
dapat menggunakan perbandingan nilai tambah dan nilai input.
Unsur-unsur Kinerja pasar :
 Profitability
 Eficiency
 Progesiveness
2.4 HUBUNGAN STRUKTUR-PERILAKU-KINERJA
1. Kerangka analisis

Tujuan umum ekonomika industri adalah mengembangkan suatu alat guna menganalisis
proses pasar dan dampaknya terhadap kinerja ekonomi. Struktur dan perilaku saling berinteraksi
yang nantinya yang akan berdampak pada usaha penjualan yang merupakan elemen perilaku dan
akan berpengaruh pula pada permintaan. Struktur dan perilaku akan akan memberikan pengaruh
pada kinerja,lalu akhirnya akan berpengaruh terhadap laba yang merupakan tujuan utama setiap
industri.
2. Uji empiris Kinerja Pasar
Studi-studi SCP umumnya mengukur kinerja pasar dengan menggunakan salah satu dari
empat variabel dibawah ini :
 Laba ekonomis adalah selisih antara pendapat dan opportunity cost dari semua input. Dalam
jangka panjang, laba ekonomis adalah indikator kekuatan pasar.
 Indeks Lerner atau the price – cost margin ; indek lirner dapat dilihat pada
persamaan.Karena data marginal (MC) umumnya tidak tersedia, maka kita dapat
menggunakan price cost margin yang dihitung dari (P– AVC) / P, dimana P adalah harga
dan AVC adalah biaya variabel rata – rata.
 Tobin’s q : pendekatan ini menggunakan penilaian pasar modal untuk menaksir laba
ekonomis.Tobin’s q adalah rasio antara nilai pasar suatu perusahaan terhadap biaya
penggantian atas asset perusahaan.
 Indeks kinerja Dansby – Willing (IKDW) IKDWadalah indeks yang mencoba untuk

10
menggukur seberapa jauh kesejahteraan sosial, yang didefinisikan sebagai surplus konsumen
dan produsen, akan meningkat bila perusahaan – perusahaan dalam suatu industri
meningkatkan output yang secara sosial efisien.
Konsentrasi Penjualan
Konsentrasi penjual maksudnya jumlah dan ukuran distribusi perusahaan.Kecil dan
besarnya perusahaan mempengaruhi peningkatan konsentrasi penjual.Dua alasan pembenaran
yang sering digunakan dalam menjelaskan hubungan positif antara konsentrasi penjual dan
kekuatan pasar.Meningkatkan derajat konsentrasi akan meningkatkan kemampuan pemjual untuk
mengatasi persaingan dan mengkoordinasikan perilaku harga. Kenaikan konsentrasi penjual
menyebabkan kolusi lebih mudah terjadi.
Kondisi Masuk ke dalam Pasar

Istilah kondisi masuk pada suatu pasar diartikan sebagai kondisi dimana ada halangan –
halangan untuk masuk dan atau keluar dari suatu industri. Setidaknya ada tiga halangan masuk :
1. Skala Ekomomi
Untuk masuk pada industri yang berbasis persaingan harga, pendatang harus
memproduksi dalam jumlah banyak.Dengan demikian, harga akan murah dan tidak ada yang
tartarik untuk masuk industri tersebut karena kurang menguntungkan.
2. Diferensiasi Produk
Jika di pasar ada merk yang menguasai, maka umumnya pendatang akan sulit
meyakinkan pasar untuk berpindah merk. Pendatang setidaknya harus melakukan terobosan
baru, misalnya harga murah, kualitas unggul, dan sebagainya, untuk meyakinkan konsumen
agar beralih merk. Cara lainnya adalah pendatang harus meningkatkan biaya iklan lebih besar
dari pesaing untuk setiap penjualan barang.
3. Keunggulan Biaya Absolut
Jika pemain lama memiliki keunggulan biaya secara absolut, maka mustahil bagi pemain
baru berkompetisi harga dengan menawarna harga kompetitif. Satu hal yang penting dalam
keungggulan biaya absolut adalah diperlukan sunk capital.

Masalah Pengukuran

1. Setidaknya, ada dua masalah dalam pengukuran yang terkait dengan studi antar industri.
Pertama masalah kontroversi dalam mengatahui validitas penggunaan ukuran laba dalam

11
mendapatkan kekuatan pasar. Kedua masalah yang terkait dengan kesepakatan dalam
penentuan definisi pasar. Secara umum, masalah yang dihadapi dalam pengukuran laba
sebagai berikut. Pertama, laba akuntasi ataukah laba ekonomi. Pengukuran laba menurut
akuntasi berdasarkan pada data akuntasi. Hal ini tentu akan berbeda jika kita menggunakan
pendekatan ekonomika dalam menghitung tingkat laba. Perbedaan disebabkan oleh beberapa
hal : Aset tahan lama dan perlakuan terhadap depresiasi. Depresiasi menurut ekonomi berarti
penurunan nilai sebuah aset terkini. Sebaliknya, para akuntan menggunakan metode garis
lurus dan metode presentase yang menurun dalam mendepresiasi sebuah aset.
2. Inventasi pada aset yang tak berwujud. Inventasi pada aset yang tidak berwujud dalam
akuntasi dihitung sebagai pengeluaran pada periode terkini, padahal efek yang ditimbulkan
investasi baru dapat dirasakan dalam jangka panjang.
3. Penyesuaian yang disebabkan oleh inflasi. Metode depresiasi dalam akuntasi tidak
memasukkan variabel inflasi, sehingga nilai aset yang didepresiasi menjadi habis.
4. Profitabilitas atau tingkat keuntungan sebelum dan sesudah. Tingkat keuntungan harus
dihitung berdasarkan perhitungan sebelum dilaksanakannya sebuah proyek. Jika
menghitungnya berdasarkan keadaan sesudah dilaksanakannya proyek, maka kita tidak
dapat memasukkan variabel resiko pada perhitungan.
5. Kapitalisasi keuntungan monopoli. Teknik akuntasi akan menyebabkan kekuatan pasar
menjadi samar karen keuntungan yang dimiliki perusahaan terkapitalisasi pada nilai buku.
6. Sewa versi Ricardian ataukah laba ekonomi. Keuntungan yang diperoleh tidak hanya terkait
dengan kekuatan pasar, tetapi juga pada kekuatan efisiensi suatu perusahaan. Suatu
perusahaan akan memperoleh keuntungan walaupun merupakan seorang penerima harga jika
perusahaan lebih efisien dibandingkan perusahaan lain. Bila sebuah perusahaan adalah price
taker maka unsur Ricardian Rents harus dimasukkan sebagai biaya kesempatan (opportunity
cost).

Masalah kedua adalah pentingnya Price Cost Margins. Salah satu alternatif dalam
menghitung kekuatan pasar menurut data akuntasi adalah price cost margins (PCM). PCM
adalah pendekatan dari indeks Lerner

12
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Struktur pasar / industri menggambarkan bagaimana industri diorganisasikan. Hal ini terkait
dengan hubungan dari (a) sesama produsen (b) sesama konsumen (c) produsen dan konsumen,
dan (d) produsen yang telah ada terhadap produsen baru yang masuk ke pasar (Bain 1968).
Menurut teori ekonomi industri, struktur industri menentukan tingkat kompetisi dan merupakan
faktor yang berpengaruh pada perilaku dan kinerja dari suatu industri

Ada beberapa struktur pasar yaitu:

1. Pasar monopoli
2. Pasar persaingan monopolistic
3. Pasar persaingan sempurna
Perilaku pasar dalam dunia ekonomi industry dapat diartikan bagaimana cara dilakukan sebuah
perusahaan agar mendapatkan pasar. Dengan kata lain perilaku merupakan pola tanggapan dan
penyesuaian sebagai perusahaan yang dapat dalam suatu industry untuk mendapatkan
persaingan. Perilaku dapat dilihat dalam bagian perusahaan dalam menetukan harga jual,
promosi produk atau periklanan (advertising).
8. Perilaku Harga (pricing behavior)
9. Aktivitas Intergrasi dan Merjer
10.Integrasi vertical
11.Integrasi horizontal
12.Marjer konglomerat
13.Penelitian dan pengembangan
14.Iklan
Kinerja merupakan hasil kerja yang dipengaruhi oleh struktur dan perilaku industri
dimana hasil biasa diidentikan dengan besarnya penguasaan pasar atau besarnya keuntungan
suatu perusahaan di dalam suatu industri. Pada praktiknya, ukuran kinerja dapat bermacam-
macam.pertama,ukuran kinerja berdasarkan sudut pandang menejemen, pemilik, atau pemberi
pinjaman.kedua,kinerja dalam suatu industri dapat diamati melalui nilai tambah,produktivitas,
dan efisiensi. Nilai tambah merupakan selisih antara nilai input dengan output. Nilai input terdiri
atas bahan baku,biaya bahan bakar, jasa industri, biaya sewa gedung, mesin dan alat-alat,serta
13
jasa industri,sementara itu nilai output merupakan nilai barang yang dihasilkan.
Hubungan antara struktur pasar-perilaku-kinerja pasar
Study ekonomi industry memperlihatan antara struktur pasar,perilaku pasar, dan kinerja
pasar memiliki hubungan keterkaitan yang sangat erat. Pada satu sisi struktur pasar
menentukan perilaku perusahaan industry dan perilaku perusahaan industry menentukan
keadaan kinerja pasar. Selanjutnya, pada sisi lainya terjadi hubungan timbale balik di antara
ketiga dimensi tersebut, yaitu dapat terjadi kinerja pasar, menentukan struktur pasar dan
struktur pasar menentukan perilaku pasar. Secara jelas dapat dikatakan bahwa perbedaan
elemen-elemen yang terjadi pada dimensi struktur pasar yang menentukan tindakan-tindakan
bisinis yang dijalankannya, selanjutnya pasar akan bereaksi secara berbeda-beda pula. Adanya
ketidaksempurnaan hubungan elemen-elemen pada dimensi struktur pasar pada
akhirnyakeadaan pasar pula akan mengalami distorsi dan dari sinilah diperlukan intervensi agar
tutik noda hitam yang mengganggu hubungan keharmonisan dalam perekonomian dapat
teratasi.

14
DAFTAR PUSTAKA
sumber gambar: www.proficioconsulting.com

Adelaja, A., Menzo, J., and McCay, B. 1998. Market Power,


Industrial Organization and Tradeable Quotas. Review of Industrial
Organization, 13, 1998, 589-601

Church, J. and Ware, R. 2000. Industrial Organization: A Strategic


Approach, McGraw Hill, Boston.

Kuncoro, M. 2007. Ekonomika Industri Indonesia – Menuju Negara


Industri baru 2030?. Yogyakarta: Penerbit ANDI.

Wang, D. 2004. The Chinese Construction Industry from the


Perspective of Industrial Organization, PhD Dissertation, Northwertern
University, Evanston, Illinois

15

Anda mungkin juga menyukai