Anda di halaman 1dari 26

KOPERASI DAN PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

Diajukan guna memenuhi tugas akhir ekonomi koperasi semester IV

Dosen Pengajar :

Drs. H. Iwan Ermawan A, M.M

Disusun Oleh :

Rian sopian (01012111058)

PROGRAM STUDI STRATA SATU (SI) MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NASIONAL PASIM

KOTA BANDUNG
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT. Karena atas

berkat dan limpahan Rahmat-Nya maka saya bisa menyelesaikan paper ini dengan

tepat waktu.

Berikut saya mempersembahkan sebuah paper dengan judul “Koperasi dan

Pasar Persaingan Monopolistik”. Yang menurut saya dapat memberikan manfaat

yang besar bagi kita guna lebih mengetahui ruang lingkup yang terdapat pada

koperasi dan persaingan pasar monopolistik.

Melalui kata pengantar ini saya selaku penulis lebih dulu meminta maaf dan

memohon apabila terdapat kesalahan dan kekurangan pada paper ini. Dengan ini

kami mempersembahkan paper ini dengan penuh rasa hormat terima kasih dan

semoga allah SWT. Memberkahi paper ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Bandung, 20 Juni 2023

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii


DAFTAR ISI ..................................................................................................................... iii
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN ............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 4
BAB II ................................................................................................................................ 5
KAJIAN PUSTAKA ......................................................................................................... 5
2.1 Pengertian Koperasi ............................................................................................... 5
2.2 Macam-macam Koperasi ....................................................................................... 7
2.3 Fungsi Koperasi .................................................................................................... 11
2.4 Maanfaat Koperasi ............................................................................................... 12
2.5 Pengertian Pasar Monopolistik............................................................................ 13
2.6 Ciri-ciri Pasar Monopolistik ................................................................................ 14
2.7 Sifat Persaingan Pasar Monopoistik ................................................................... 15
BAB III............................................................................................................................. 17
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 17
3.1 Contoh Pasar Monopolistik.................................................................................. 18
3.2 Faktor Penyebab Pasar Monopolistik ................................................................. 19
3.3 Keuntungan dan Kerugian pasar monopolistik ................................................. 20
BAB 1V ............................................................................................................................ 22
PENUTUP ........................................................................................................................ 22
4.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 22
4.2 Saran ...................................................................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................... 23

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari bisa dipastikan bahwa kita memerlukan berbagai

kebutuhan hidup yang tidak bisa kita peroleh secara langsung dari alam.Oleh karena

itu,untuk memenuhi kebutuhan kita melakukan proses jual beli baik itu dipasar

maupun tempat yang bisa digunakan untuk proses jual beli. Persaingan dalam dunia

bisnis merupakan suatu dinamika tersendiri yang tidak dapat dihindari.Bagi

beberapa pebisnis,persaingan berkonotasi negative karena bisa mengancam bisnis

karena takut akan berkurangnya profit atau konsumen lebih memilih harga rendah

dari pesaing.Namun pada kenyataannya tidak demikian.Persaingan yang sehat

dapat memberikan hal yang baik bagi pebisnis,pesaing itu sendiri dan bahkan para

pelanggan. Pasar monopoli timbul akibat adanya praktek monopoli,yaitu

pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu pelaku usaha atau penjual yang

mengakibatkan dikuasainnya produksi dan atau pemasaran atas barang dan jasa

tertentu.pada saat sekarang perusahaan yang seratus persen yang bersifat monopoli

jarang di temui,mungkin hanya beberapa komoditi jasa seperti telpon,listrik,dan air

yang benar-benar dikuasai oleh penjual tunggal di Indonesia dipegang oleh

peruusahaan pemerintah.

Koperasi sebagai Lembaga dimana orang-orang yang memiliki kepentingan

relatif homogen, berhimpun untuk meningkatkan kesejahteraanya. Dalam

pelaksaan kegiatanya, koperasi dilandasi oleh nilai-nilai dan prinsip-prinsip yang

mencirikannya sebagai Lembaga ekonomi yang sarat dengan nilai etika bisnis.

1
Nilai-nilai yang terkandung dalam koperasi, seperti menolong diri sendiri, dan

kebersamaan akan melahirkan efek sinergis. Efek ini akan menjadi suatu kekuatan

yang sangat ampuh bagi koperasi untuk mampu bersaing dengan para pelaku

ekonomi lainnya. Konsepsi demikian mendudukkan koperasi sebagai badan usaha

yang cukup strategis bagi anggotanya dalam mencapai tujuan-tujuan ekonomis

yang pada gilirannya berdampak pada masyarakat secara luas. Disinilah kopeasi

harus tetap mempertahankan hidupnya agar dapat bersaing dalam pasar.

Peranan koperasi di berbagai keadaan pasar misalkan pada pasar persaingan

sempurna. Pasar persaiangan sempurna dapat didefinisikan sebagai struktur pasar

atau industry dimana terdapat banyak penjual dan pembeli,dan setiap penjual atau

pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan pasar sehinggadapat diamati

keseimbangan/ekuilibrium dari suatu badan usaha koperasi untuk jangka waktu

pendek, menengah, dan jangka panjang. Dalam struktur pasar persaingan sempurna,

harga ditentukan oleh keseimbangan permintaan (deman) sama dengan penawaran

(supply). Oleh sebab itu, perusahaan yang bersaing dalam pasar persaingan

sempurna disebut penerima harga (price taker). Jadi apabila koperasi masuk dan

penjual produknya ke pasar yang mempunyai struktur bersaing sempurna, maka

koperasi hanya dapat mengikuti harga pasar sebagai harga jual produknya. Koperasi

tidak akan dapat mempengaruhi harga, walaupun seluruh produk anggotanya

dikumpul dan dijual melalui koperasi.

Oleh karena itu, persaingan "harga" tidak cocok diterapkan dalam pelaku bisnis

termasuk koperasi di pasar persaingan sempurna. Untuk mendapatkan keuntungan

2
yang lebih besar, maka koperasi harus mampu bersaing dalam hal "biaya".Menurut

konsepsi koperasi, biaya produksi akan dapat diminimumkan.

Peranan Koperasi di Berbagai keadaan Pasar Persaingan yang terdiri

dariStruktur –struktur Pasar yang Memiliki pengertian penggolongan produsen

kepada beberapa bentuk pasar berdasarkan ada ciri-ciri seperti jenis produk yang

dihasilkan, banyaknya perusahaan dalam industri, mudah tidaknya keluar atau

masuk ke dalam industri dan peranan iklan dalam kegiatan industri.Pada analisa

ekonomi dibedakan menjadi pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak

sempurna (yang meliputi monopoli, oligopoli, monopolistik dan monopsoni).

Antara pasar dengan koperasi memiliki hubungan yang erat yaitu hubungan

kepemilikan,pelayanan dan hubungan pasar.

Dalam pasar,koperasi memiliki kekuatan sebagai koordinasi biaya,melakukan

kesepakatan harga jual produk demimenarik konsumen dalan hal posisi koperasi di

pasar dan pencapai skala ekonomi dengan mengatur tingkat volume produksi-

bersama Sedangan kelemahan koperasi didalam pasar antara lain Struktur dasar

koperasi yang kurang mendukung kewirausahan koperasi, Tidak dapat memperoleh

Benefit material sebanyak yang bisa diterima apabila ia bekerja di nonkoperasi Dan

anggota sebetulnya sangat produktif hingga bisa jadi pesaing bagi

koperasi.Sehingga dapat disimpulkan bahwa Koperasi memiliki peluang seiring

dengan krisis yang terjadi di Indonesia dan Asia pada umumnya. Kegagalan industri

besar untuk menghasilkan pembangunan yang berkelanjutan, memberikan peluang

bagi koperasi untuk menyatakan dirinya sebagai fundamental perekonomian.

3
Untuk menggapai peluang itu dan menempatkan kembali koperasi sebagai

fundamental perekonomian diperlukan perubahan yang komprehensif. Yang harus

dibenahi segera adalah pertama, reorientasi dan reorganisasi koperasi. Koperasi

diorientasi dan diorganisasikan sebagai bangun perusahaan yang profesional.

Koperasi harus berdiri tegak sebagai bengun perusahaan yang mandiri dan efisien.

Kedua, reaktualisasi peranan pemerintah. Pemerintah harus ikut serta dalam

pembangunan koperasi secara sinergis dengan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari Koperasi ?

2. Apa macam-macam koperasi ?

3. Apa fungsi koperasi ?

4. Apa manfaat dari koperasi ?

5. Apa pengertian pasar monopolistik ?

6. Bagaimana ciri-ciri dari pasar monopolistik ?

7. Bagaimana sifat persingan pasar monopolistik ?

8. Bagaimana contoh pasar monopolistik ?

9. Faktor penyebab pasar monopolistic ?

10. Apa kelebihan dan kekurangan pasar monopolistic ?

4
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Koperasi

Secara umum, koperasi dapat diartikan sebagai badan usaha yang dimiliki

serta dikelola para anggotanya. Namun, ada pengertian lain dari koperasi menurut

beberapa ahli. Salah satunya dari Bapak Koperasi, Mohammad Hatta. Menurutnya,

koperasi adalah usaha bersama guna memperbaiki atau meningkatkan kehidupan

atau taraf ekonomi berlandaskan asas tolong menolong.

Pengertian koperasi secara umum adalah suatu perkumpulan yang

beranggotakan orang-orang atau badan-badan hukum koperasi yang memberikan

kebebasan masuk dan keluar sebagai anggota, dengan bekerjasama secara

kekeluargaan para anggotanya. Berdasarkan pasal 1 Undang-Undang Nomor 25

Tahun 1992 tentang perkoperasian diberikan pengertian sebagai berikut: “koperasi

adalah badan usaha yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi

dengan berlandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai

gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Sementara itu, Arifinal Chaniago mengartikan koperasi sebagai suatu

perkumpulan yang bekerja sama dalam menjalankan sebuah usaha secara

kekeluargaan guna meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Pengelolaan sebuah

koperasi, para anggotanya dapat dengan bebas untuk keluar dan masuk dari badan

usaha tersebut.

5
Arti koperasi oleh Munkner adalah organisasi berasaskan tolong menolong

yang mengelola ‘urusniaga’ secara berkelompok. Tujuannya meningkatkan urusan

ekonomi, berbeda dengan asas gotong royong yang bertujuan membangun

kebutuhan sosial.

Berdasarkan Undang-undang (UU) Nomor 25 Tahun 1992 tentang

Perkoperasian, pada Pasal 1 dijelaskan, koperasi adalah badan usaha yang

beranggotakan orang-seorang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan

kegiatannya berdasar prinsip koperasi, sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat

atas asas kekeluargaan. Sedangkan perkoperasian adalah segala sesuatu yang

menyangkut kehidupan koperasi.

Koperasi diaturdalam UU No.12 tahun 1967 yang diperbaharui menjadi

UndangUndang No. 25 tahun 1992 yang menjelaskan tentang definisi koperasi.

Koperasi menurut

UU No. 12 tahun 1967 berbunyi: “Organisasiekonomi rakyat yang berwatak

sosial,beranggotakan orang- orang ataubadan hukum koperasi yang merupakan tata

susunan ekonomi sebagai usaha bersama berdasarkan azas kekeluargaan.”Selain

definisi koperasi menurut Hendrojogi (2007;22) mendefinisikan koperasi sebagai

berikut:“Koperasi ialah suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar

persamaan derajat sebagai manusia,dengan tidak memandang haluan agama dan

politik secara sukarela masuk, untuk sekedar memenuhi kebutuhan bersama yang

bersifat kebendaan atas tanggungan bersama.”Dari beberapa pengertian koperasi

tersebut,maka dapat disimpulkan bahwa apapun jenis koperasi yang didirikan di

6
Indonesia mempunyai tujuan yang sama yaitu untuk kesejahteraan anggota pada

umumnya dan masyarakatpada khususnya yang mengandung unsur demokrasi,

sosial dan tidaksemata-mata mencari keuntungan.

Terkait itu koperasi mempunyai tiga aspek utama, yaitu (i) ekonomi (ii)

moral dan (iii) bisnis. Namun jika diamati lebih jauh ketiga aspek ini merupakan

sumber kekuatan utama untuk mengikat kerjasama anggota dalam koperasi dan

sekaligus dapat memberikan rangsangan atau dorongan kepada peningkatan

kegiatan ekonomi masyarakat

2.2 Macam-macam Koperasi

Usaha koperasi dapat dilihat dari jenis usaha yang dilakukan oleh koperasi.

Penjenisan koperasi sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 25

Tahun 1992 tentang Perkoperasian dikenal lima jenis koperasi, yaitu :

1. Koperasi Produsen

2. Koperasi Konsumen

3. Koperasi Simpan Pinjam

4. Koperasi Pemasaran

5. Koperasi Jasa

1. Koperasi Produsen

Koperasi produsen adalah koperasi yang anggotanya-anggotanya adalah para

produsen. Anggota koperasi ini adalah pemilik (owner) dan pengguna pelayanan

(user), dimana dalam kedudukannya sebagai produsen, anggota koperasi produsen

mengolah bahan baku/input menjadi barang jadi/output, sehingga menghasilkan

7
barang yang dapat diperjualbelikan, memperoleh sejumlah keuntungan dengan

transaksi dan memanfaatkan kesempatan pasar yang dapat diperjualbelikan,

memperoleh sejumlah keuntungan dengan transaksi dan memanfaatkan

kesempatan pasar yang ada. Koperasi produsen berperan dalam pengadaan bahan

baku, input, atau sarana produksi yang menunjang ekonomi anggota sehingga

anggota merasakan manfaat keberadaan koperasi karena mampu meningkatkan

produktivitas usaha anggota dan pendapatannya. Koperasi ini menjalankan

beberapa fungsi, di antarannya :

a. Pembelian ataupun pengadaan input yang diperlukan anggota

b. Pemasaran hasil produksi (output) yang dihasilkan dari usaha anggota

c. Proses produksi bersama atau pemanfaatan sarana produksi secara bersama

d. Menanggung resiko bersama atau menyediakan kantor pemasaran bersama

2. Koperasi Konsumen

Koperasi konsumen adalah koperasi yang melaksanakan kegiatan bagi anggota

dalam rangka penyediaan barang atau jasa yang dibutuhkan anggota. Koperasi

konsumen berperan dalam mempertinggi daya beli sehingga pendapatan riil

anggota meningkat. Pada koperasi ini, angggota memiliki identitas sebagai pemilik

(owner) dan sebagai pelanggan (customer). Dalam kedudukan anggota sebagai

konsumen, kegiatan mengkonsumsi (termasuk konsumsi oleh produsen) adalah

penggunaan mengkonsumsi barang/jasa yang disediakan oleh pasar. Adapun fungsi

pokok koperasi konsumen adalah menyelenggarakan :

a. Pembelian atau pengadaan barang/jasa kebutuhan anggota yang dilakukan

secara efisien, seperti membeli dalam jumlah yang lebih besar.

8
b. Inovasi pengadaan, seperti sumber dana kredit dengan bunga yang lebih

rendah, diantaranya pemanfaatan dana bergulir, pembelian dengan diskon,

pembelian dengan kredit.

3. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi ini sering kali juga disejajarkan dengan nama koperasi kredit, koperasi

ini menyelenggarakan layanan tabungan dan sekaligus memberikan kredit bagi

anggotanya. Layanan-layanan ini menempatkan koperasi sebagai pelayan anggota

memenuhi kebutuhan pelayanan keuangan bagi anggota menjadi lebih baik dan

lebih maju. Dalam koperasi ini anggotanya memiliki kedudukan identitas ganda

sebagai pemilik (owner) dan nasabah (customers). Dalam kedudukan sebagai

nasabah anggota melaksanakan kegiatan menabung dan meminjam dalam bentuk

kredit kepada koperasi. Pelayanan koperasi kepada anggota yang menabung dalam

bentuk simpanan wajib, simpanan sukarela dan deposito, merupakan sumber modal

bagi koperasi. Penghimpunan dana dari anggota itu menjadi modal yang

selanjutnya oleh koperasi disalurkan dalam bentuk pinjaman atau kredit kepada

anggota dan calon anggota. Dengan cara pinjam (KSP) dan atau Unit Usaha Simpan

Pinjam (USP) Koperasi. Dengan cara itulah koperasi melaksanakan fungsi

intermediasi dana milik anggota untuk disalurkan dalam bentuk kredit kepada

anggota yang membutuhkan. Penyelenggaraan kegiatan simpan pinjam oleh

koperasi dilaksanakan dalam bentuk/wadah koperasi simpan pinjam.

4. Koperasi Pemasaran

Koperasi pemasaran seringkali disebut koperasi penjualan. Identitas anggota

sebagai pemilik (owner) dan penjual (seller) atau pemasar. Koperasi pemasaran

9
mempunyai fungsi menampung produk barang maupun jasa yang dihasilkan

anggota untuk selanjutnya memasarkannya kepada konsumen. Anggota

berkedudukan sebagai pemasok barang atau jasa kepada koperasinya. Dengan

demikian bagi anggota, koperasi merupakan bagian terdepan dalam pemasaran

barang ataupun jasa anggota produsen. Sukses fungsi pemasaran ini mendukung

tingkat kepasatian usaha bagi anggota untuk tetap dapat berproduksi.

5. Koperasi Jasa

Adalah koperasi dimana identitas anggota sebagai pemilik dan nasabah

konsumen jasa dan atau produsen jasa. Dalam status anggota sebagai konsumen

jasa, maka koperasi yang didirikan adalah koperasi pengadaan jasa. Sedangkan

dalam status anggota sebagai produsen jasa, maka koperasi yang didirikan adalah

koperasi produsen jasa atau koperasi pemasaran jasa. Sebagai koperasi pemasaran,

bilamana koperasi melaksanakan fungsi memasarkan jasa hasil produksi angota.

Dalam praktek dikenal pula penjenisan koperasi atas dasar cakupan pengelolaan

bisnis (usaha), yaitu jenis koperasi Single Purpose (satu usaha) dan Multi Purpose

(banyak usaha). Koperasi dengan satu kegiatan usaha, misalnya Koperasi Simpan

Pinjam (KSP), Koperasi Produsen Susu, Koperasi tahu tempe (Primkopti),

Koperasi Bank Perkreditan Rakyat dan sebagainya. Koperasi dengan lebih dari satu

kegiatan usaha, sering disebut sebagai koperasi serba usaha. Jenis koperasi ini

misalnya Koperasi Pemasaran, dimana koperasi melaksanakan pemasaran produk

barang dan jasa.

Di dalam praktek koperasi dikenal sebutan penjenisan koperasi, seperti

Koperasi Pegawai Negeri (KPN), Koperasi Unit Desa (KUD), Koperasi Karyawan

10
(Kopkar), Koperasi Mahasiswa (Kopma), Koperasi Pedagang Pasar, Primer

Koperasi Kepolisian (Primkopol), Primer Koperasi Angkatan Darat (Primkopad),

Primer Koperasi Angkatan Udara (Primkopau), Primer Koperasi Angkatan Laut

(Primkopal), dan seterusnya. Pada sisi lain koperasi itu masih diberi nama seperti

KUD Makmur, Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sejahtera, Primkopol Melati,

Kopma Unpad dan sebagainya. Terdapat pula sebutan penjenisan Koperasi Jasa

Keuangan, Koperasi Jasa Transportasi, Koperasi Taksi, Koperasi Angkutan, dan

berbagai Koperasi lainnya. Demikian pula dalam koperasi sekundernya dikenal

sebutan GKPN, PKPN, PKPRI, Gabungan Koperasi Batik Indonesia (GKBI),

Induk Koperasi Unit Desa, Pusat Koperasi Unit Desa, Puskopad, Puskopau,

Puskud, dan lain-lainnya.

2.3 Fungsi Koperasi

Fungsi Koperasi di Indonesia Di Pasal 4 UU Nomor 25/1992 menyebut,

empat fungsi dan peran koperasi, antara lain:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya

11
4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional

yang merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan

demokrasi ekonomi.

Dalam perannya, koperasi kerap memberi bantuan, seperti kredit atau pinjaman

dana kepada anggota dalam hal finansial. Pembentukan koperasi diharapkan dapat

meningkatkan kesejahteraan sosial masyarakat di Indonesia.

2.4 Maanfaat Koperasi

Adapun lima manfaat utama dari koperasi yaitu:

1. Meningkatkan Penghasilan

Dengan menjadi anggota koperasi, anggora akan mendapatkan penghasilan

tambahan atas hasil dari usaha yang dilakukan oleh koperasi.

2. Mendapatkan Barang dan Jasa yang Lebih Terjangkau

Karena tujuan untuk mensejahterakan anggotanya, koperasi yang melakukan

usaha perdagangan barang dan jasa akan memiliki harga yang lebih murah

ketimbang non-koperasi. Koperasi akan mencoba untuk mengambil margin

keuntungan dengan tetap mempertimbangkan kesejahteraan anggota atau pembeli.

3. Memperoleh Pinjaman Dengan Mudah

Ketika membutuhkan dana, anggota koperasi dapat memiliki fasilitas pinjaman

dengan bunga yang rendah dan persyaratan yang mudah. Perjanjian pinjaman pun

akan dilakukan dengan mempertimbangkan asas kekeluargaan.

4. Mendidik Semangat Kerja Sama

Koperasi membutuhkan peran aktif dari tiap anggotanya untuk dapat terus

berkembang. Dengan begitu, anggota - anggota koperasi akan memiliki rasa

12
memiliki yang sama terhadap koperasi dan keinginan untuk bekerja sama dalam

mengembangkan koperasi.

5. Berkontribusi Aktif untuk Anggota Secara Khusus dan Masyarakat

Menjadi anggota koperasi juga menjadi bagian dari organisasi di masyarakat.

Dengan menjadi anggota koperasi, seseorang telah berkontribusi aktif untuk

membantu menyelesaikan masalah di antara para anggota dan masyarakat.

2.5 Pengertian Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik adalah sebuah bentuk pasar dimana ada banyak

produsen yang saling berkompetisi dengan produk yang hampir serupa namun

memiliki beberapa perbedaan. Perbedaan ini yang menjadi ciri khas dari produk

yang dijual oleh masing-masing produsen. Kegiatan produksi barang tersebut

dikenal sebagai product differentiation atau diferensiasi produk. Karena produk

yang diproduksi hampir serupa, masing-masing produsen akan bersaing dari segi

kualitas, harga, serta cara pemasaran produk mereka.

Pasar persaingan monopolistik adalah bentuk pasar yang di dalamnya

terdapat banyak penjual yang menghasilkan atau menjual produk yang

berbedabeda. Pada tahun 1933 model pasar persaingan monopolistik diperkenalkan

oleh Chamberlin dan Joan Robinson. Pada dasarnya bentuk pasar ini merupakan

kemiripan dari pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli. Kemiripan tersebut

teradapat pada ciri-ciri pada pasar persaingan monopolistik itu sendiri, dengan pasar

persaingan sempurna kemiripannya adalah terdapat pada banyaknya penjual yang

ada di dalam pasar sedangkan pada pasar monopoli kemiripannya adalah penjual

dapat mempengaruhi harga walaupun hanya sedikit

13
2.6 Ciri-ciri Pasar Monopolistik

ciri-ciri dari pasar persaingan monopolistik :

1. Terdapat banyak penjual Dalam penelitian ini objek penelitian yang

dilakukan adalah terhadap pedagang pasar tradisional. Sesuai dengan ciri

dari pasar persaingan monopolistik pedagang pasar tradisional dan warung-

warung tersebar banyak sehingga membuat persaingan usaha semakin ketat

antar pedagang, selain itu munculnya minimarket modern membuat

kelangsungan usaha pedagang pasar tradisional dan warung-warung

terganggu.

2. Karakteristik barangnya berbeda Meskipun terdapat penjual atau pedagang

yang banyak namun seringkali antar pedagang pasar tradisional menjual

karakteristik barang yang berbeda. Sebagai contoh di sebuah pasar terdapat

pedagang A lebih banyak menjual produk snack atau makanan ringan, dan

pedagang B lebih banyak menjual produk rumah tangga.

3. Penjual mempunyai sedikit kemampuan mempengaruhi harga Dalam hal ini

setiap pedagang memiliki sedikit kemampuan untuk mempengaruhi harga

karena banyaknya penjual terlebih para pedagang pasar tradisional yang

juga harus bersaing dengan minimarket modern sehingga pedagang pasar

tradisional tidak dapat banyak untuk mempengaruhi harga agar keuntungan

tetap terjaga.

4. Penjual mudah untuk masuk ke dalam pasar dan keluar pasar

5. Persaingan dalam promosi penjualan sangat aktif Hal tersebut dapat dilihat

seperti yang dilakukan oleh minimarket modern yang terus menerus

14
melakukan promosi untuk mengajak calon konsumen berbelanja di toko

mereka, sedangkan pedagang pasar tradisional yang memiliki modal kecil

tidak banyak melakukan promosi seperti minimarket modern.

2.7 Sifat Persaingan Pasar Monopoistik

Sifat – sifat persaingan pasar monopolistik adalah :

1. Selalu ada sejumlah besar penjual dan pembeli di pasaran.

2. Produksi barang dan jasa yang diperjualbelikan lazimnya bervariasi baik

dalam merk, mutu, kampanye iklan yang dilakukan dan dampak-dampak

psikologis yang berbeda-beda terhadap konsumen.

3. Perusahaan-perusahaan yang memasuki pasar mempunyai kemampuan

kendali yang terbatas terhadap harga, karena dibandingkan dengan luasnya

pasar yang harus dijangkau, perusahaan itu masuk kategori perusahaan

sedang, namun mereka memproduksi aneka ragam barang yang tetap

mampu menjangkau konsumen membeli barang-barang produksinya.

4. Memasuki pasar persaingan monopolistik selalu mudah, namun sebelumnya

memerlukan kampanye iklan yang luas dan besar biayanya.

5. Selalu terbuka peluang yang sifatnya bukan persaingan dalam harga tetapi

persaingan dalam diferensiasi jenis komoditi yang dihasilkan dan

persaingan dalam kampanye iklan yang dilakukan untuk menarik minat

konsumen sebanyak-banyaknya.

Persaingan ini akan memacu perusahaan-perusahaan yang masuk dalam

persaingan monopolistik untuk meningkatkan efisiensi mereka masing-masing.

Dampak yang timbul dari keadaan pasar persaingan monopolistik lazimnya

15
Kedudukan persaingan monopolistik akan membuka peluang pasar yang terbatas

lingkup konsumennya, sehingga pencapaian laba tak sebesar seperti kedudukan

yang mungkin bisa dicapai pada pasar persaingan bebas sempuma. Dalam pasar

persaingan monopolistik masih juga tetap ada persaingan antara perusahaan,

terutama dalam persaingan kampanye periklanan yang mencoba menarik sebanyak-

banyaknya konsumen. Mendekati keadaan pasar persaingan sempuma, dengan

demikian harga-harga juga cenderung mendekati harga pokok produksi.

16
BAB III

PEMBAHASAN

Dalam buku Teori Ekonomi (pendekatan mikro) menjelaskan pula bahwa

pasar monopolistik adalah pasar dengan banyak produsen yang menghasilkan

komoditas berbeda karakteristiknya. Dan pada jenis pasar ini, produsen

menawarkan satu jenis barang dengan berbagai ciri produk yang berbeda-beda dari

segi kualitas, bentuk, dan ukuran. Sehingga pada pasar monopolistik ini, harga

bukanlah menjadi faktor penentu angka penjualan melainkan bagaimana perssepsi

masyarakat terhadap produk yang dijual.

Oleh sebab itu,perusahaan di pasar ini harus aktif dengan melakukan

promosi terhadap produknya serta terus menjaga citra perusahannya. Sedangkan

pasar oligopoli adalah tempat jual beli yang terdiri dari beberapa macam jenis

perusahaan, “sehingga perilaku dari salah satu perusahaan cenderung akan

berpengaruh secara drastis terhadap pengusaha“ yang lain yang ikut didalamnya .

Dan akhirnya akan ada sifat yang saling ketergantungan di antara perusahaan satu

dengan perusahaan yang lainya yang ikut didalam pasar oligopoli.

Sebagai contoh jika perusahaan pertama menurunkan nominal harga dan

perusahaan kedua tidak menurunkan nominal harga, maka perusahaan. Perusahaan

yang kedua tidak menurunkan harga cenderung akan kehilangan pelanggan secara

drastis. Di beberapa macam bentuk pasar persaingan tidak sempurna, para pelaku

dalam pasar oligopoli cenderung menunjukkan perilaku berkompetitif yang paling

berat. Sebelum mengambil suatu keputusan atau langkah, sebuah perusahaan akan

17
memperhitungkan atau menunggu reaksi dari para pesaingnya. Tidak heran jika

permainan dalam suatu pasar oligopoli mirip dengan permainan catrur atau skak.

dan Jika perusahaan atau pengusaha mengambil langkah secara benar, maka

perusahaan akan mendapatkan keuntungan atau gain berlipat ganda, akan tetapi jika

perusahaan atau pengusaha salah dalam mengambil kebijakan, perusahaan bisa

bangkrut atau tidak ada pemasukan kedalam perusahaan tersebut. Secara

harfiah“oligopoli“berarti hanya ada beberapa penjual di pasar. Boleh dikatakan

oligopoli merupakan bagian tengah dari monopolystyc competition.

3.1 Contoh Pasar Monopolistik

Pasar monopolistik banyak kita temui pada kehidupan sehari-hari, seperti

sampo, sabun, TV, sepatu, air mineral, dan lain-lain. Pada pasar air mineral, ada

banyak produsen yang memproduksi air mineral seperti Aqua, VIT, Le Minerale,

Prima, atau Nestle. Masing-masing produsen memiliki ciri khas tersendiri seperti

kemasan, kualitas, atau ukuran yang membedakan produknya dengan produk

saingan. Contoh lain untuk sepatu olahraga, Reebok, Adidas, Fila, dan Nike sama-

sama memproduksi sepatu olahraga, namun masing-masing merek memiliki desain,

keunikan, serta keunggulan yang berbeda-beda. Konsumen pada akhirnya akan

memilih produk sesuai dengan preferensinya.

Contoh dalam kehidupan sehari-hari lainya :

▪ Restoran makanan cepat saji ayam goreng, KFC, McDonalds, maupun

restoran sejenis lainnya menawarkan produk yang serupa. Namun kualitas,

18
harga, fasilitas dan juga rasa akan mempengaruhi konsumen untuk memilih

restoran yang disukai.

▪ Pasar air mineral, pastinya kamu mengetahui beberapa produsen air mineral

yang sehari-hari dikonsumsi masyarakat seperti Aqua, Le Minerale, Nestle

dan lainnya.

▪ Sabun, shampoo, berbagai merk shampo dan sabun yang dapat kita

temukan yang memiliki ciri khas sendiri dengan produsen yang berbeda.

Dari sekian banyak merek sabun atau shampoo yang ada, mungkin kita akan

memilih satu produk yang sesuai dengan kebutuhan kita baik dari wangi

maupun kandungan yang terdapat dalam produk.

▪ Sepatu, seperti halnya contoh sebelumnya sepatu juga terdiri dari berbagai

merek dengan produsen yang berbeda, kan. Seperti halnya Adidas, Nike,

Fila yang sama-sama memproduksi sepatu olahraga. Namun, setiap produk

memiliki keunggulan, dan desain yang berbeda. Oleh karena itu konsumen

akan memilih sepatu olahraga yang sesuai dengan preferensi mereka.

▪ Contoh lainnya adalah kopi sachet yang sangat dekat dengan kehidupan kita

sehari-hari. Berbagai merek dari masing-masing produsen yang dapat kamu

konsumsi. Kamu dapat memilih kopi yang sangat sesuai dengan kebutuhan

dan preferensi.

3.2 Faktor Penyebab Pasar Monopolistik

Pasar Monopolistik tidak tercipta begitu saja,ada beberapa faktor yang

mempengaruhi terbentuknya pasar monopolistik yaitu :

19
1) .Ketidakpuasan terhadap pasar sempurna dan monopoli Dikarenakan

produsen yang tidak puas dengan sistem pasar sempurna dan pasar

monopoli sehingga banyak sekali produsen atau perusahaan yang berpindah

ke sistem pasar monopolistik.

2) Sumber alam Sumber daya alam yang amat sangat melimpahruah di

Indonesia membuat setiap orang atau produsen mudah terjun dalam industri

monopolistik,karena sangat mudah untuk mencaribahan baku maupun

bahan pendukung dalam produksi suatu barang.

3) Produk diferensial dikarenakan produk diferensial yang tidak terlalu tinggi

membuat setiap produsen lebih mudah dalam persaingan non harga.

3.3 Keuntungan dan Kerugian pasar monopolistik

Keutungan dan Kerugian pasar monopolistik Kerugian :

a) Memerlukan modal yang sangat besar karena perusahaan yang sudah lebih

dulu masuk ke pasar monopolistik dan sukses mempunyai skala ekonomi

yang besar dan digunakan untuk produksi sampai promosi

b) Memiliki skala dan tingkat persaingan yang cukup luas dan tinggi dalam

bidang kualitas harga dan jasa pelayanan,jadi produsen atau perusahaan

baru harus siap dengan persaingan yang terjadi dalam sistem pasar

monopolistik

c) Setiap perusahaan harus melakukan inovasi pada produknya sehingga tidak

akan kalah dengan perusahaan lainnya dibidang yang sama akan tetapi hal

ini akan meningkatkan baiya produksi yang berpengaruh pada output harga

produk yang harus dibayar konsumen .

20
d) Untuk perusahaan kecil atau yang baru masuk pasar monopolistik tingkat

keoptimalan atau efisiensi bisa dibilang cukup rendah .

e) Karena kurang efisienya suatu produk dan produksi di perusahaan kecil

maka harga produk juga akan semakin murah dan mempengaruhi biaya

operasional suatu perusahaan.

f) Terdapat kemungkinan akan terjadi pemborosan biaya produksi

pengiklanan dan hallainnya dalam pasar monopolistik hal ini sangat

berbanding terbalik dengan sistem pasar persaingan sempurna dan

monopolistik.

Keuntungan:

a) Kebebasan setiap produsen atau perusahaan untuk keluar dan masuk sistem

pasar monopolistik membuat setiap perusahaan selalu melakukan inovasi

jika tidak ingin kehilangan konsumen.

b) Sangat banyaknya produsen dan produk membawa keuntungan untuk

konsumen karena konsumen akan mempunyai banyak opsi pilihan produk

sesuai kebutuhan dan pastinya mempunyai kesempatan untuk memilih

produk terbaik yang ada .

c) Karena kebutuhan sehari-hari tersedia didalam sistem pasar monopolistik

ini sehingga konsumen lebih mudah untuk menemukannya .

d) Diferensiasi produk atau perbedaan produk membuat para konsumen

benar-benar berhati-hati dan selektif untuk memilih suatu produk dan

biasanya konsumen akan menjadi konsumen tetap produk tersebut.

21
BAB 1V

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Simpulan dari makalah ini adalah :

1. Pasar monopolistik adalah pasar yang memiliki banyak penjual (produsen)

dengan barang yang diperjual belikan bersifat homogen, namun dengan

merk dan keunggulan masing-masing yan berbeda

2. Pasar monopolistik timbul karena ketidak puasanakan pasar persaingan

sempurna dan monopoli, sumber daya alam yang tersedia melimpah dan

differensiasi produk yang tidak terlalu tinggi.

4.2 Saran

Berdasarkan makalah yang telah disusun, penulis menyarankan :

1. Bagi konsumen yang akan melakukan kegiatan konsumsi dari pasar

persaingan monopolistik sebaiknya memilih barang atau jasa yang terbaik

sebelum membeli barang atau membayar jasa.

22
DAFTAR PUSTAKA

Mukarimah, N. F. (2020). PASAR PERSAINGAN SEMPURNA DAN PASAR

PERSAINGAN TIDAK SEMPURNA DALAM PERSFEKTIF ISLAM.

Jurnal Kajian Ekonomi dan Perbankan, V, 315-316.

W.M, F. (2018). Persaingan Monopolistik dan Oligopoli. Yogyakarta: Mizan

Pustaka.

Widhianingsih, W. (2021). Struktuk Pasar Persaingan Monopolistik : Dampak

Bagi UMKM . H Soical Sciences, 1-25.

23

Anda mungkin juga menyukai