“PASAR OLIGOPOLY”
Dosen : Dr. Erni Febrina Harahap, S.E., M.Si
Disusun Oleh :
Kelas : Ep. 5. A
PADANG
2022
Defenisi Oligopoli
Oligopoli adalah organisasi pasar di mana terdapat beberapa penjual suatu komoditi. akan
mempengaruhi penjual lain. Oleh karena itu, tindakan setiap penjual akan mempengaruhi penjual
lain. Akibatnya, kalau kita tidak membuat beberapa asumsi khusus tentang reaksi perushaan lain
terhadap tindakan perusahaan yang sedang dianalisis, kita tidak dapat membuat kurva
permintaan untuk perusahaan tersebut, dan kita akan menghadapi cara penyelesaian yang tidak
menentu. Untuk setiap asumsi perilaku khusus yang kita buat, kita dapatkan cara penyelesaian
yang berbeda dengan demikian, kita tidak mempunyai teori umum mengenai oligopoli. Apa yang
kita miliki adalah beberapa model yang berbeda, yang sebagian besar hasilnya memuaskan.
Pasar oligopoli, yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja adakalanya
pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar itu dinamakan duopoli.
Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha didalam pasar oligopoli adalah lebih rumit
dari pada menerangkan sikap pengusaha dipasar-pasar lainnya. ini disebabkan karena tidak
terdapat keseragaman dalam sifat-sifat berbagai individu dalam pasar oligopoli. Kelakuan
perusahaan akan sangat berbeda apabila dalam pasar hanya ada tiga perusahaan, dengan apabila
dalam pasar terdapat lima belas perusahaan.juga kelakuan perusahaan akan berbeda apabila
perusahaan tersebut bersepakat untuk membuat perjanjian membagi-bagi pasar dengan apabila
kesepakatan tersebut tidak terdapat. seterusnya sebagian lainnya menghasilkan barang yang
bersamaan (identical). tetapi ada pula perusahaan-perusahaan dalam oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak.Akhirnya sebagai akibat dari jumlah perusahaan yang
sangat sedikit, kegiatan setiap perusahaan adalah sangat dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan
lainnya didalam industri yang sama.Didalam bertindak setiap perusahaan harus terlebih dahulu
mempertimbangkan dan menduga reaksi perusahaan lain keatas tindakan yang akan
dijalankannya
Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat Karena teknologi
sudah sangat modern.Teknologi modern mencapai efisiensi yang optimum hanya sesudah jumlah
produksi mencapai tingkat yang sangat besar. Keadaan ini menimbulkan kecenderungan
pengurangan jumlah perusahaan dalam industri.
1. Skala Ekonomi
Skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar
oligopoli dapat menjadi penghambat yang sangat penting kepada perusahaan baru untuk
masuk ke dalam industri itu. Perusahaan oligopolis dapat menikmati skala ekonomi
sehingga ke tingkat produksi yang besar, ini berarti semakin banyak produksinya semakin
rendah biaya produksi. Apabila suatu unit Sekiranya permintaan dalam pasar bertambah,
perusahaan yang sudah ada dalam industri akan mempunyai kesempatan yang lebih baik
untuk memenuhi permintaan tersebut, karena mereka dapat menambah jumlah produksi
dan pada waktu yang sama mengurangi biaya produksi per unit. Maka semakin besar
jumlah penjualan perusahaan tersebut, semakin efisien kegiatan memproduksinya. Ini
akan menyukarkan kemasukan perusahaan baru, karena pada mulanya hak pasaran
barangnya hanyalah sebagian kecil daripada perusahaan yang telah ada, dan oleh karena
itu biaya produksi per unit adalah lebih tinggi daripada dalam perusahaan yang lama.
3. Keuntungan Perusahaan
Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan tersebut
tidaklah seluas seperti di pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan monopolistis.
Persaingan terutama datang dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam industri
tersebut. Dan dengan adanya kemungkinan persepakatan, persaingan masih dapat
dikurangi lebih lanjut. Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan perusahaan mendapat
keuntungan yang lebih normal.
Kepada para konsumen, kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh
untung yang lebih normal ini menimbulkan dua akibat yang kurang menguntungkan.
Yang pertama, harga barang menjadi lebih tinggi dari pada apabila persaingan adalah
lebih luas. Kedua, jumlah barang barang yang dapat dinikmati masyarakat adalah kurang
dari pada yang dapat diperoleh dalam pasar persaingan sempurna. Keburukan ini telah
mendorong pemerintah melakukan pengawasan ke atas kegiatan perusahaan-perusahaan
dalam oligopoli. Di Amerika Serikat misalnya, sejak akhir abad yang lalu telah di buat
beberapa peraturan yang pada dasarnya bertujuan melarang penggabungan perusahaan
untuk mengendalikan harga dan produksi. Tujuan dari peraturan-peraturan itu adalah
untuk menjamin agar di antara berbagai perusahaan dalam pasar oligopoli terdapat lebih
banyak persaingan yang sehat.
Model Oligopoly
1. Model Cournot
Dalam model Cournot, kita mulai dengan asumsi (oleh Cournot) bahwa terdapat
dua Perusahaan yang menjual air murni dalam kondisi biaya produksi nol. Oleh karena
itu, tingkat penjualan yang memaksimumkan keuntungan bagi tiap perusahaan terjadi
pada titik tengah kurva permintaannya yang berbentuuk garis lurus dan memiliki
kemiringan negative, dimana e = 1 dan TR adalah maksimum. Dasar asumsi perilaku
yang dibuat oleh cournot adalah bahwa setiap perusahaan, dalam usahanya
memaksimumkan keuntungan total atau TR, mengasumsikan bahwa perusahaan lain akan
mempertahankan output mereka pada tingkat konstan. Dengan adanya asumsi ini maka
akan terdapat sejumlah pergeseran yang mengarah ke satu titik dan pergeseran balasan
oleh kedua perusahaan sampai masing-masing menjual tepat 1/3 dari jumlah total air
murni yang akan dijual jika pasar berbentuk persaingan sempurna.
Gam
bar 10-3
CONTOH 3. Dalam gambar 10-3, D adalah kurva permintaan pasar untuk air
murni. Jika perusahaan a merupakan satu-satunya penjual di pasar, maka D=d A 6
perusahaan A memaksimumkan TR dan keuntungan totalnya pada titik A, di mans ia ya
menjual 600 unit dengan harga $6. Hal ini merupakan cara penyelesaian monopoli.
Berikutnya, Anggaplah bahwa perusahaan B memasuki pasar dan berasumsi bahwa
perusahaan A akan terus menjual 600 unit. Maka kurva permintaan perusahaan B
ditunjukkan oleh kurva permintaan total pasar D 600 unit, dan ditujukan oleh db dalam
gambar 10-3 dengan demikian perusahaan B memaksimumkan TR dan keuntungan
totalnya di titik B (pada dB) di mana ia menjual 300 unit dengan harga $3. Perusahaan a
sekarang bereaksi dan berangsur Susi bahwa perusahaan B akan terus menjual 300 unit,
mendapatkan kurva permintaannya yang baru d'A' dengan mengurangkan 300 unit dari
kurva total permintaan pasar, D. Perusahaan a sekarang memaksimumkan keuntungan
totalnya di titik A' pada d A- perusahaan B sekarang bereaksi lagi dan menjual titik B
dalam kurva permintaan yang baru d'B'
2. Model Edgewoth
Dalam model Edgeworth menggunakan asumsi (1) setiap perusahaan menghadapi
kurva permintaan garis lurus yang sama untuk produknya. (2) setiap perusahaan
mempunyai kapasitas produksi terbatas dan tidak dapat memenuhi seluruh penawaran
pasarnya sendirian, dan (3) setiap perusahaan, dalam mencoba memaksimumkan TR atau
keuntungan totalnya, mengasumsikan bahwa perusahaan lain mempertahankan harganya
pada tingkat yang konstan.
3. Model Chamberlin
Chamberlin memulai analisisnya dengan asumsi-asumsi dasar yang sama seperti
Cournot. Akan tetapi Chamberlin mengasumsikan lebih lanjut bahwa perusahaan duopoli
mengakui saling ketergantungan antar mereka. Akibatnya adalah bahwa tanpa suatu
bentuk kesepakatan atau kerjasama, perusahaan duopoli itu menetapkan harga-harga yang
sama. Menjual jumlah yang sama, dan memaksimumkan keuntungan bersama mereka.
CONTOH 4. Dalam Gambar 10.4 adalah kurva permintaan pasar total untuk
output gabungan dari perusahaan duopoli A dan B. Jika perusahaan A adalah yang
pertama memasuki pasar, maka ia akan memilih titik A pada D (=d A). dan dengan
demikian memperoleh keuntungan monopoli sebesar $3.600. perusahaan B, yang
menganggap output A jumlahnya tertentu, menghadapi kurva permintaan d B dan
selanjutnya memutuskan untuk menjual 300 unit pada titik B. (Hingga tahap ini< model
Chamberlin benar-benar sama seperti model Cournot). akan tetapi, perusahaan duopoli A
dan B sekarang menyadari bahwa cara terbaik yang dapat mereka lakukan adalah
membagi bersama keuntungan monopolis sebesar $3.600 tersebut. Dengan demikian,
setiap perusahaan duopoli menjual 300 unit atau setengah dari output monopoli pada
harga $6 dan memperoleh keuntungan sebesar $1.800. perlu diperhatikan, bahwa cara
penyelesaian ini sifatnya stabil, dicapai tanpa kerja sama dan menghasilkan $200
keuntungan yang lebih banyak bagi masing-masing perusahaan dari pada menurut cara
penyelesaian Cournot.
Contoh 8.Dalam gambar 10-8, D adalah kurva permintaan pasar total untuk
komoditi yang homogen dalam industri oligopolistik kurva ∑ MC, adalah penjumlahan
secara horizontal kurva SMC, seluruh perusahaan (kecil) dalam industry selain
perusahaan dominan itu sendiri. Karena perusahaan-perusahaan kecil ini berperilaku
sebagai pesaing sempurna ( yaitu mereka dapat menjual sebanyak yang mereka inginkan
dengan harga yang ditetapkan oleh perusahaan dominan tadi), maka kurva ∑MCs lagi
nikah penawaran jangka pendek untuk seluruh perusahaan kecil ( jika kita
mengasumsikan bahwa harga-harga faktor produksi tetap konstan).
Jadi kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan d diperoleh dengan
mengurangkan secara horizontal ∑MCs dari kurva d, pada setiap harga yang mungkin
terjadi. Sebagai contoh, tiga perusahaan yang dominan menetapkan harga $7, maka
kuantitas yang ditawarkan oleh seluruh perusahaan kecil adalah sama dengan kuantitas
yang ditawarkan oleh seluruh perusahaan kecil adalah sama dengan kuantitas total yang
diminta dalam pasar pada tingkat harga itu (titik B). Dengan demikian kita mendapatkan
titik potong harga d (titik F). Ada harga pasar $6, maka kuantitas pasar keseluruhan
diminta adalah 600 unit (titik C) dikurangi kuantitas total sebesar 400 unit ditawarkan
oleh seluruh perusahaan kecil pada harga ini (titik G) sehingga menghasilkan kuantitas
200 unit yang dapat dijual oleh perusahaan yang dominan dengan harga $6 (titik H pada
kurva d). Titik-titik lain pada kurva d dapat diperoleh dengan cara yang sama.
Dari kurva permitaa perusahaan yang dominan, d, kita dapat menurunkan kurva
penerimaan marjinal, Mrd- jIka kurva biaya Marjinal jangka pendek perusahaan dominan
ditentukan oleh SMCd- perusahaan dominan tersebut akan menetapkan harga sebesar $6
yang memaksimumkan keuntungannya ( diperlihatkan oleh titik E, di mana mrd = SMCd)
sebagai harga industri dengan harga ini seluruh perusahaan kecil menjual sebanyak 400
unit. Maka perusahaan dominan itu memasuki pasar dengan menjual output sebesar 200
unit yang memaksimumkan keuntungannya, dengan harga pasar $6 yang telah
ditetapkannya.
8. Ekuilibrium Jangka Panjang Dalam Pasar Oligopoli
Sebagian besar analisis kita mengenai Oligopoli hingga kini mengacu pada jangka
pendek. Seorang pelaku oligopoli dalam jangka pendek dapat memperoleh keuntungan,
mencapai kondisi impas, ataupun mengalami kerugian sebagaimana hal nya perusahaan
lain dalam bentuk organisasi pasar yang berbeda. Dalam jangka panjang perusahaan
oligopolistis akan meninggalkan industrinya kecuali kalau ia dapat memperoleh
keuntungan atau setidaknya mencapai kondisi impas dengan membuat skala operasi yang
terbaik untuk memproduksi tingkat output jangka panjang terbaik yang telah
diperkirakan. Jika diperoleh keuntungan, maka perusahaan lain mungkin berusaha
memasuki industri oligopolistis itu dalam jangka panjang, dan kecuali kesempatan untuk
masuk tertutup atau setidak-tidaknya dibatasi industri tadi mungkin tidak lagi bersifat
oligopolistis dalam jangka panjang.