Anda di halaman 1dari 17

TUGAS EKONOMI MIKRO 2

“PASAR OLIGOPOLY”
Dosen : Dr. Erni Febrina Harahap, S.E., M.Si

Disusun Oleh :

 Marola Aulia : 2010011111035


 Silvoni : 2010011111030
 Muhammad Irvan : 2010011111034
 Ronaldo : 2010011111003
 Gema Luciana Dalifa : 2010011111040

Kelas : Ep. 5. A

PRODI EKONOMI PEMBANGUNAN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS BUNG HATTA

PADANG

2022
Defenisi Oligopoli
Oligopoli adalah organisasi pasar di mana terdapat beberapa penjual suatu komoditi. akan
mempengaruhi penjual lain. Oleh karena itu, tindakan setiap penjual akan mempengaruhi penjual
lain. Akibatnya, kalau kita tidak membuat beberapa asumsi khusus tentang reaksi perushaan lain
terhadap tindakan perusahaan yang sedang dianalisis, kita tidak dapat membuat kurva
permintaan untuk perusahaan tersebut, dan kita akan menghadapi cara penyelesaian yang tidak
menentu. Untuk setiap asumsi perilaku khusus yang kita buat, kita dapatkan cara penyelesaian
yang berbeda dengan demikian, kita tidak mempunyai teori umum mengenai oligopoli. Apa yang
kita miliki adalah beberapa model yang berbeda, yang sebagian besar hasilnya memuaskan.

Pasar oligopoli, yaitu pasar yang terdiri dari hanya beberapa produsen saja adakalanya
pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar itu dinamakan duopoli.

Menerangkan tentang sikap seorang pengusaha didalam pasar oligopoli adalah lebih rumit
dari pada menerangkan sikap pengusaha dipasar-pasar lainnya. ini disebabkan karena tidak
terdapat keseragaman dalam sifat-sifat berbagai individu dalam pasar oligopoli. Kelakuan
perusahaan akan sangat berbeda apabila dalam pasar hanya ada tiga perusahaan, dengan apabila
dalam pasar terdapat lima belas perusahaan.juga kelakuan perusahaan akan berbeda apabila
perusahaan tersebut bersepakat untuk membuat perjanjian membagi-bagi pasar dengan apabila
kesepakatan tersebut tidak terdapat. seterusnya sebagian lainnya menghasilkan barang yang
bersamaan (identical). tetapi ada pula perusahaan-perusahaan dalam oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak.Akhirnya sebagai akibat dari jumlah perusahaan yang
sangat sedikit, kegiatan setiap perusahaan adalah sangat dipengaruhi oleh kegiatan perusahaan
lainnya didalam industri yang sama.Didalam bertindak setiap perusahaan harus terlebih dahulu
mempertimbangkan dan menduga reaksi perusahaan lain keatas tindakan yang akan
dijalankannya

Ciri-ciri Pasar Oligopoly


Pasar oligopoli hanya terdiri sekelompok kecil perusahaan. Biasanya struktur dari industri
dalam pasar oligopoli adalah: terdapat beberapa perusahaan raksasa yang menguasai sebagian
besar pasar oligopoli - katakanlah 70-80 persen dari seluruh produksi atau nilai penjualan dan
disamping itu, terdapat pula beberapa perusahaan kecil . Beberapa perusahaan golongan yang
pertama (yang menguasai pasar) sangat saling mempengaruhi satu sama lain, karena keputusan
dan tindakan oleh salah satu daripadanya sangat mempengaruhi perusahaan-perusahaan lainnya.
Sifat ini menyebabkan setiap perusahaan harus mengambil keputusan yang berhati-hati didalam
mengubah harga, membuat desain, mengubah teknik memproduksi dan sebagainya.sifat saling
mempengaruhi (mutual interdependence) ini merupakan sifat yang khusus dari perusahaan dalam
pasar oligopoli, yang tidak terdapat dalam bentuk pasar lainnya.

Dalam perekonomian yang sudah maju, pasar oligopoli banyak terdapat Karena teknologi
sudah sangat modern.Teknologi modern mencapai efisiensi yang optimum hanya sesudah jumlah
produksi mencapai tingkat yang sangat besar. Keadaan ini menimbulkan kecenderungan
pengurangan jumlah perusahaan dalam industri.

Ciri khas dari pasar oligopoly :

1. Menghasilkan barang standar maupun barang berbeda corak


Perusahaan dalam pasar oligopoli menghasilkan barang standar.industri dalam
pasar oligopoli yang demikian sifatnya banyak dijumpai dalam industri yang
menghasilkan bahan mentah seperti produsen bensin. Disamping itu banyak pula pasar
oligopoli yang terdiri dari perusahaan-perusahaan yang menghasilkan barang berbeda
corak. Barang seperti itu pada umumnya adalah barang akhir. Contoh dari pasar oligopoli
yang menghasilkan barang akhir adalah industri mobil dan truk, industri rokok,dan
industri sabun cuci dan sabun mandi.

2. kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adakalanya sangat tangguh


Dari dua kemungkinan ini, yang mana yang akan terwujud tergantung pada
bentuk kerjasama diantara perusahaan-perusahaan dalam pasar oligopoli.Tanpa ada
kerjasama, kekuasaan menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila suatu
perusahaan menurunkan harga, dalam menentukan harga menjadi lebih terbatas. Apabila
suatu perusahaan menurunkan harga, dalam waktu yang sangat singkat ia menarik banyak
pembeli. Perusahaan yang kehilangan pembeli akan melakukan tindakan balasan dengan
mengurangi harga yang lebih lagi sehingga akhirnya perusahaan yang mula-mula
menurunkan harga kehilangan langganan. Tetapi kalau perusahaan dalam pasar oligopoli
bekerja sama dalam menentukan harga, maka harga dapat di stabilkan pada tingkat yang
mereka kehendaki. Dalam hal ini kekuasaan mereka untuk menentukan harga adalah
sangat besar, yaitu sama seperti dalam monopoli.

3. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan


Iklan secara terus-menerus sangat diperlukan oleh perusahaan oligopoli yang
menghasilkan barang yang berbeda corak.pengeluaran untuk iklan biasanya besar sekali
untuk perusahaan-perusahaan yang seperti itu, kegiatan promosi secara iklan yang sangat
efektif tersebut adalah untuk dua tujuan, yaitu menarik pembeli baru dan
mempertahankan pembeli lama, perusahaan oligopoli yang menghasilkan barang standar
membuat pengeluaran untuk iklan yang lebih sedikit.iklan tersebut terutama untuk
memelihara hubungan baik dengan masyarakat.
Ciri-ciri Pasar Oligopoli

1. Penjualan Bersifat Homogen


Dalam pasar oligopoli, produk yang dijual oleh produsen hanya terdiri dari satu
jenis. Hal ini membuat konsumen tidak kesulitan dalam menemukan kebutuhan mereka.
Karena akan sangat mudah menemukan pengganti atau alternatifnya.
Misalnya saja, produk yang dijual adalah roti. Namun, seperti yang kita ketahui,
produk roti cukup bermacam-macam. Baik untuk variasi menunya atau brand-nya.
Dengan begitu, cukup mudah menemukan varian satu dan lainnya.

2. Ada dua produsen atau lebih


Seperti pada umumnya, pasar oligopoli adalah pasar yang didalamnya terdapat
dua produsen atau lebih, namun kurang dari sepuluh, sangat terbatas. Ciri inilah alasan
mengapa persaingan pada pasar oligopoli tidak sempurna.
Karenanya, untuk menghindari dampak tersebut, sebagian besar negara melarang
adanya praktek oligopoli. Hal ini dilakukan agar pertumbuhan ekonomi di suatu negara
dapat berjalan lancar. Lebih dari itu, supaya produsen bisa bersaing dengan sehat.

3. Memerlukan strategi marketing yang matang


Karena persaingan yang terjadi didalamnya sangat ketat, tentu setiap produsen
memerlukan strategi marketing yang matang. Strategi tersebut untuk menarik para
konsumen dan menjadikannya pelanggan.

4. Harga saing relatif sama


Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, bahwa dalam pasar oligopoli hanya
terdapat satu jenis produk (homogen). Lalu apa pengaruhnya dengan harga? Tentu saja,
jika harga yang ditawarkan oleh satu produsen memiliki selisih jauh, maka akan sulit
bersaing.
Misalnya saja, perusahaan A menjual produknya seharga Rp5.000. Sedangkan,
perusahaan B menjual produk lebih mahal sebesar Rp8.000. Apa hasilnya? Tentu saja
konsumen akan langsung memilih produk perusahaan A.

5. Sulit ditembus produsen baru


Sebelumnya, kita telah membahas bahwa karakteristik pasar oligopoli adalah
memiliki produsen terbatas atau kurang dari sepuluh. Nah, batas itulah yang membuat
pasar oligopoli sulit untuk ditembus produsen baru.
Tak jarang produsen baru berusaha mengambil risiko dengan mempersempit
pasar atau membanting harga, namun justru menyebabkan kebangkrutan. Karena alasan
inilah persaingan pada pasar oligopoli tidak sehat/sempurna.

6. Kebijakan dari produsen utama berpengaruh pada produsen lain


Pasar oligopoli adalah praktek dimana kebijakan satu produsen utama sangat
mampu mempengaruhi keputusan produsen lain. Misalnya, keputusan dalam menentukan
range harga produk. Jika produsen utama menjual seharga Rp10 ribu, maka produsen lain
tidak jauh dari angka tersebut.
7. Terjadinya Perang Harga
. Hal yang paling terasa dalam pasar jenis ini ialah terjadinya perang harga. Lain
halnya dengan pasar monopoli yang pemainnya tunggal; pada pasar jenis ini, harga tidak
bisa diatur secara sepihak oleh produsen. Harga terbentuk oleh persaingan antara sedikit
pemain sehingga produk akan dijual dengan harga standar sehingga menguntungkan
konsumen.
Biasanya, yang dijadikan sebagai patokan ialah harga yang ditetapkan salah satu
produsen yang kuat. Produsen-produsen lain otomatis mengikutinya agar tidak
kehilangan pasar. Dengan demikian, ada tuntutan efisiensi dalam produksi agar bisa
mematok harga yang kompetitif

Penetapan Harga Dalam Pasar Oligopoli


Dalam memutuskan suatu harga, seorang produsen harus memulai dari menentukan harga
untuk sebuah produk yang baru sampai dengan menentukan kembali harga dari produk yang
lama. Disamping itu, seorang produsen juga harus mempunyai strategi yang jitu dalam
memasarkan produknya demi mendapatkan keuntungan dalam pasar. Dalam proses penentuan
harga itu dibutuhkan pertimbangan yang bijaksana jika nanti terjadi suatu perubahan dalam
persaingan. Seorang produsen suatu perusahaan itu harus mengetahui metode-metode apa yang
akan dipakai pesaingnya dalam menentukan harga, karena semua itu mempengaruhi apakah
perusahaan-perusahaan tersebut mengikuti aturan- aturan dalam industri atau bahkan
menyimpang dari aturan industry tersebut.
Banyak produsen dalam suatu perusahaan untuk mendapatkan konsumen lebih banyak
cenderung memakai metode promosi atau iklan. Metode promosi non-harga ini dipilih oleh
produsen karena sangat efektif untuk meningkatkan jumlah konsumen, juga menambah
keuntungan yang besar bagi perusahaan. Dalam metode ini seorang konsumen tidak hanya
menilai dari segi harga saja tapi juga menilai dari segi disain, mutu produk, lokasi yang strategis,
dan juga tersedianya kredit.
Pada pasar oligopoli, perubahan harga oleh salah satu anggota oligopoly itu akan
menimbulkan reaksi dari anggota-anggota yang lain, karena jika terjadi suatu perubahan harga
maka seorang penjual akan dapat kehilangan pasarnya, jadi kebanyakan perusahaan dalam pasar
oligopoli itu menghindari perubahan-perubahan harga.Harga pada kondisi yang sempurna adalah
harga yang bisa memanfaatkan sumber daya yang ada dengan optimal, harga akan memberikan
kesejahteraan yang tinggi bagi konsumen dan produsen. Suatu harga yang sempurna adalah
harga yang tidak terlalu mahal bagi konsumen dan juga tidak terlalu murah bagi produsen, inilah
yang disebut harga yang pas. Maka hanya ada satu harga yang punya ciri seperti yaitu harga
yang terbentuk pada pasar persaingan sempurna.
Bentuk-Bentuk Hambatan Masuk Pasar Oligopoli

1. Skala Ekonomi
Skala ekonomi yang dinikmati oleh perusahaan yang terdapat dalam pasar
oligopoli dapat menjadi penghambat yang sangat penting kepada perusahaan baru untuk
masuk ke dalam industri itu. Perusahaan oligopolis dapat menikmati skala ekonomi
sehingga ke tingkat produksi yang besar, ini berarti semakin banyak produksinya semakin
rendah biaya produksi. Apabila suatu unit Sekiranya permintaan dalam pasar bertambah,
perusahaan yang sudah ada dalam industri akan mempunyai kesempatan yang lebih baik
untuk memenuhi permintaan tersebut, karena mereka dapat menambah jumlah produksi
dan pada waktu yang sama mengurangi biaya produksi per unit. Maka semakin besar
jumlah penjualan perusahaan tersebut, semakin efisien kegiatan memproduksinya. Ini
akan menyukarkan kemasukan perusahaan baru, karena pada mulanya hak pasaran
barangnya hanyalah sebagian kecil daripada perusahaan yang telah ada, dan oleh karena
itu biaya produksi per unit adalah lebih tinggi daripada dalam perusahaan yang lama.

2. Biaya Produksi Yang Berbeda


Yang dijelaskan di atas adalah biaya produksi per unit yang berbeda sebagai
akibat dari tingkat (jumlah) produksi yang berbeda. Di samping itu biaya produksi dapat
pula berbeda pada tingkat produksi yang sama. Biasanya pada setiap tingkat produksi,
biaya produksi per unit yang harus dikeluarkan perusahaan yang baru adalah lebih tinggi
dari yang dikeluarkan perusahaan lama. Ini berarti kurva AC (biaya total rata-rata)
perusahaan baru adalah lebih tinggi daripada kurva AC perusahaan yang lama. Keadaan
ini menghambat kemasukan perusahaan baru.
Terdapat banyak faktor yang menimbulkan kecenderungan perbedaan biaya
produksi tersebut. Yang penting adalah: Perusahaan lama telah menguasai bahan baku.
Perusahaan lama dapat menurunkan biaya produksi sebagai akibat pengetahuan
yang mendalam mengenai kegiatan memproduksi yang dikumpulkan dari
pengalaman masa lalu.
Para pekerjanya sudah lebih berpengalaman di dalam mengerjakan pekerjaan
mereka, dan ini menaikkan produktivitas pekerja, yang selanjutnya
memungkinkan penurunan biaya produksi.
Perusahaan lama sudah lebih dikenal oleh bank, dan para penyedia bahan mentah
dan oleh karenanya dapat memperoleh kredit yang lebih baik dan harga bahan
mentah yang lebih murah. rama sudah /lebih dikenal.
3. Keistimewaan Hasil Produksi
Keistimewaan yang dimiliki oleh barang yang diproduksikan oleh perusahaan
lama merupakan sumber lain yang dapat menghambat kemasukan perusahaan baru.
Keistimewaan ini dapat dibedakan dalam beberapa bentuk. Yang pertama ialah karena
barang tersebut sudah sangat terkenal (product recognition), dan masyarakat sudah
menaruh kepercayaan dan penghargaan yang tinggi ke atas barang tersebut. Tanpa dapat
menawarkan barang lain yang jauh lebih baik dari barang yang dikenal masyarakat ini,
perusahaan baru akan mengalami kesukaran untuk bersaing dengan baik di pasaran.
Keistimewaan yang kedua adalah apabila barang tersebut sangat rumit (product
complexity) yaitu ia terdiri dari komponen-komponen yang banayk sekali sehingga sukar
membuat dan memperbaikinya. Barang seperti itu antara lain adalah mobil, televisi, peti
es dan sebagainya. Sifat barang yang rumit tersebut menyebabkan tidak semua pengusaha
yang mempunyai modal dapat masuk ke perusahaan tersebut. Pengusaha tersebut harus
juga mengetahui cara-caranya membuat barang itu yang mutunya tidak kalah dengan
barang-barang yang sudah ada.
Selanjutnya keistimewaan lain yang mungkin tidak di miliki oleh perusahaan
dalam pasar oligopoli adalah ia memproduksikan berbagai barang yang sejenis. Kalau ia
produsen rokok, maka rokok yang diproduksikannya terdiri dari berbagai bentuk dan
jenis sehingga dapat menyediakan berbagai produk seperti rokok berfilter dan cerutu
yang diingini masyarakat yang cita rasany berbeda-beda. Perusahaan sabun mandi, sabun
cuci, minuman ringan dalam botol, dan produsen mobil adalah beberapa contoh lain dari
perusahaan-perusahaan yang sering kali memproduksikan sesuatu barang dalam bentuk
dan sifat, serta mutu yang sangat berbeda. Dengan cara ini pasarannya meliputi golongan
masyarakat yang lebih luas dan sebagai akibatnya sukarlah untuk perusahaan baru
memasuki pasar oligopoli.

PENILAIAN KE ATAS PASAR OLIGOPOLI


Didalam menilai pasar oligopoli tiga aspek dari kegiatan perusahaan-perusahaan dalam
pasar oligopoli ini akan diperhatikan, yaitu :
1. Efisiensi Dalam Menggunakan Sumber-Sumber Daya
Dalam bab-bab yang lalu telah ditekankan bahwa efisiensi penggunaan sumber-
sumber daya akan tercapai apabila biaya marginal=harga. Dan di dalam perusahaan yang
memaksimumkan untung, biaya marginal = hasil penjualan marginal. Dengan demikian
efisiensi penggunaan sumber-sumber daya akan tercapai apabila biaya marginal = hasil
penjualan marginal = harga. Keadaan ini hanya mungkin tercapai apabila tingkat harga
adalah sama dengan biaya rata-rata yang paling rendah (ditunjukkan oleh titik paling
rendah pada kurva AC). pada umumnya keadaan ini tidak dicapai oleh perusahaan dalam
oligopoli. Maka dipandang dari syarat efisiensi ini perusahaan dalam oligopoli tidaklah
menggunakan sumber-sumber daya secara efisien.
Tetapi dipandang dari sudut skala ekonomi yang mungkin diperoleh, terdapat
kemungkinan bahwa perusahaan dalam oligopoli akan memproduksikan barang dengan
biaya yang lebih rendah dari perusahaan dalam persaingan sempurna. Didalam industri
mana skala ekonomi akan terus menerus dinikmati sehingga tingkat produksi adalah
sangat tinggi, adalah lebih efisien apabila industri itu terdiri dari beberpa perusahaan, dari
pada apabila ia terdiri dari banyak perusahan seperti yang didapati dalam pasar
persaingan sempurna. Apabila industri tersebut terdiri dari banyak perusaan, setiap
perusahaan hanya memproduksi pada tingkat produksi yang sangat rendah dan tidak
dapat dinikmati skala ekonomi yang mungkin diperoleh. Dengan demikian iaya produksi
per unit adalah lebih tinggi apabila skala ekonomi tersebut dapat dinikmati.

2. Perkembangan Teknologi Dan Inovasi


Terdapat cukup alasan untuk mekeyakinan bahwa pasar oligopoli merupakan
struktur pasar yang paling memberikan dorongan untuk mengembangkan teknologi dan
mekakukan inovasi. Dua alasan penting dapat digunakan untuk menyokong pandangan
ini, yaitu: (i) adanya untung yang leih dari normal, dan (ii) menekankan kepada
persaingan harga akan menimbilkan efek yang kurang menguntungkan kedudukan
perusahaan didalam industri. Seperti pasar monopoli, di dalam pasar oligopoly
perusahaan akan mendapat untung leih normal. Keuntungan seperti ini dapat diproleh
karena kemasukan perusahaan baru sangat sukar berlaku. Maka keuntungan leih normal
dalam jangka pendek dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang. Dengan demikian
dalam perusahaan oligopoli terdapat dana yang cukup untuk membiayai penyelidikan
yang diperlukan untuk mengembangkan teknologi dan melakukan inovasi.
Disamping itu dorongan untuk mengemangkan teknologi dan terus menerus
membuat pembaruan disebabkan pula karena perusahaan tidak dapat menekankan usaha
menarik pelanggan secara persaingan harga yaitu menarik langganan dengan cara
mengubah harga penjualan. Langkah ini akan menimbulkan “penang harga” yang pada
akhirnya akan merugikan perusahaan itu sendiri. Oleh karena itu usaha untuk menarik
lebih banyak langganan dijalankan secara persaingan bukan harga. Salah satu di
antaranya adalah dengan secara terus menerus mengembangkan barang-barang yang di
produksinya supaya ia teteap mempunyai keistimewaan-keistimewaan tertentu. Untuk
mencapai tujuan ini perusahaan harus terus berusaha mengembangkan teknologi
kegiatannya dan membuat inovasi yang diperlukan.

3. Keuntungan Perusahaan
Walaupun dalam pasar oligopoli terdapat persaingan, keadaan persaingan tersebut
tidaklah seluas seperti di pasar persaingan sempurna dan pasar persaingan monopolistis.
Persaingan terutama datang dari perusahaan-perusahaan yang sudah ada dalam industri
tersebut. Dan dengan adanya kemungkinan persepakatan, persaingan masih dapat
dikurangi lebih lanjut. Persaingan yang dibatasi ini memungkinkan perusahaan mendapat
keuntungan yang lebih normal.
Kepada para konsumen, kemungkinan mengurangi persaingan dan memperoleh
untung yang lebih normal ini menimbulkan dua akibat yang kurang menguntungkan.
Yang pertama, harga barang menjadi lebih tinggi dari pada apabila persaingan adalah
lebih luas. Kedua, jumlah barang barang yang dapat dinikmati masyarakat adalah kurang
dari pada yang dapat diperoleh dalam pasar persaingan sempurna. Keburukan ini telah
mendorong pemerintah melakukan pengawasan ke atas kegiatan perusahaan-perusahaan
dalam oligopoli. Di Amerika Serikat misalnya, sejak akhir abad yang lalu telah di buat
beberapa peraturan yang pada dasarnya bertujuan melarang penggabungan perusahaan
untuk mengendalikan harga dan produksi. Tujuan dari peraturan-peraturan itu adalah
untuk menjamin agar di antara berbagai perusahaan dalam pasar oligopoli terdapat lebih
banyak persaingan yang sehat.

Model Oligopoly
1. Model Cournot
Dalam model Cournot, kita mulai dengan asumsi (oleh Cournot) bahwa terdapat
dua Perusahaan yang menjual air murni dalam kondisi biaya produksi nol. Oleh karena
itu, tingkat penjualan yang memaksimumkan keuntungan bagi tiap perusahaan terjadi
pada titik tengah kurva permintaannya yang berbentuuk garis lurus dan memiliki
kemiringan negative, dimana e = 1 dan TR adalah maksimum. Dasar asumsi perilaku
yang dibuat oleh cournot adalah bahwa setiap perusahaan, dalam usahanya
memaksimumkan keuntungan total atau TR, mengasumsikan bahwa perusahaan lain akan
mempertahankan output mereka pada tingkat konstan. Dengan adanya asumsi ini maka
akan terdapat sejumlah pergeseran yang mengarah ke satu titik dan pergeseran balasan
oleh kedua perusahaan sampai masing-masing menjual tepat 1/3 dari jumlah total air
murni yang akan dijual jika pasar berbentuk persaingan sempurna.
Gam
bar 10-3

CONTOH 3. Dalam gambar 10-3, D adalah kurva permintaan pasar untuk air
murni. Jika perusahaan a merupakan satu-satunya penjual di pasar, maka D=d A 6
perusahaan A memaksimumkan TR dan keuntungan totalnya pada titik A, di mans ia ya
menjual 600 unit dengan harga $6. Hal ini merupakan cara penyelesaian monopoli.
Berikutnya, Anggaplah bahwa perusahaan B memasuki pasar dan berasumsi bahwa
perusahaan A akan terus menjual 600 unit. Maka kurva permintaan perusahaan B
ditunjukkan oleh kurva permintaan total pasar D 600 unit, dan ditujukan oleh db dalam
gambar 10-3 dengan demikian perusahaan B memaksimumkan TR dan keuntungan
totalnya di titik B (pada dB) di mana ia menjual 300 unit dengan harga $3. Perusahaan a
sekarang bereaksi dan berangsur Susi bahwa perusahaan B akan terus menjual 300 unit,
mendapatkan kurva permintaannya yang baru d'A' dengan mengurangkan 300 unit dari
kurva total permintaan pasar, D. Perusahaan a sekarang memaksimumkan keuntungan
totalnya di titik A' pada d A- perusahaan B sekarang bereaksi lagi dan menjual titik B
dalam kurva permintaan yang baru d'B'

Proses pergeseran kedua perusahaan itu cenderung mengarah ke titik E. Akhirnya,


baik perusahaan A maupun perusahaan B akan berhadapan dengan kurva permintaan dE
dan karenanya memaksimumkan keuntungan totalnya dengan menjual 400 unit pada
harga $4 (titik E). Perusahaan lain kemudian juga akan menghadapi De sebagai kurva
permintaannya diperoleh dengan mengurangkan 400 unit pada harga $4 jangan
memperoleh TR serta keuntungan total sebesar $1.600. Output 400 unit dari setiap
perusahaan merupakan 1/3 dari output pasar persaingan sempurna sebesar 1200
ditentukan oleh kondisi P = MC = 0.

Jika dalam menentukan tingkat output yang terbaik, Setiap perusahaan


mengasumsikan bahwa perusahaan lain mempertahankan harganya (dan bukan
outputnya) pada tingkat yang konstan, maka kita menghadapi modal Bertrand.

2. Model Edgewoth
Dalam model Edgeworth menggunakan asumsi (1) setiap perusahaan menghadapi
kurva permintaan garis lurus yang sama untuk produknya. (2) setiap perusahaan
mempunyai kapasitas produksi terbatas dan tidak dapat memenuhi seluruh penawaran
pasarnya sendirian, dan (3) setiap perusahaan, dalam mencoba memaksimumkan TR atau
keuntungan totalnya, mengasumsikan bahwa perusahaan lain mempertahankan harganya
pada tingkat yang konstan.

3. Model Chamberlin
Chamberlin memulai analisisnya dengan asumsi-asumsi dasar yang sama seperti
Cournot. Akan tetapi Chamberlin mengasumsikan lebih lanjut bahwa perusahaan duopoli
mengakui saling ketergantungan antar mereka. Akibatnya adalah bahwa tanpa suatu
bentuk kesepakatan atau kerjasama, perusahaan duopoli itu menetapkan harga-harga yang
sama. Menjual jumlah yang sama, dan memaksimumkan keuntungan bersama mereka.
CONTOH 4. Dalam Gambar 10.4 adalah kurva permintaan pasar total untuk
output gabungan dari perusahaan duopoli A dan B. Jika perusahaan A adalah yang
pertama memasuki pasar, maka ia akan memilih titik A pada D (=d A). dan dengan
demikian memperoleh keuntungan monopoli sebesar $3.600. perusahaan B, yang
menganggap output A jumlahnya tertentu, menghadapi kurva permintaan d B dan
selanjutnya memutuskan untuk menjual 300 unit pada titik B. (Hingga tahap ini< model
Chamberlin benar-benar sama seperti model Cournot). akan tetapi, perusahaan duopoli A
dan B sekarang menyadari bahwa cara terbaik yang dapat mereka lakukan adalah
membagi bersama keuntungan monopolis sebesar $3.600 tersebut. Dengan demikian,
setiap perusahaan duopoli menjual 300 unit atau setengah dari output monopoli pada
harga $6 dan memperoleh keuntungan sebesar $1.800. perlu diperhatikan, bahwa cara
penyelesaian ini sifatnya stabil, dicapai tanpa kerja sama dan menghasilkan $200
keuntungan yang lebih banyak bagi masing-masing perusahaan dari pada menurut cara
penyelesaian Cournot.

4. Model Kurva Permintaan Berlekuk


Sebagai pengembangan yang lebih lanjut ke arah model yang lebih realistis, kita
mengenal adanya model kurva permintaan berlekuk (kinked demand curve model) atau
model Sweezy. Model ini mencoba menjelaskan kekauan harga yang sering diamati dalam
pasar perusahaan oligopolitis Sweezy beranggapan, bahwa jika sebuah perusahaan
oligopolitis menaikkan harganya, maka perusahaan lain dalam industri itu tidak akan
menaikkan harga-harga mereka dan oleh sebab itu perusahaan ini akan kehilangan
sebagian besar para konsumennya.
Contoh 5. Dalam gambar 10-5, kurva permintaan yang dihadapi perusahaan
oligopoli adalaha CEJ dan memiliki “lekukan” pada tingkat penjualan sebesar 200 unit
dan harga sebesar $4. perhatikanlah bahwa kurva permintaan CEJ di atas lekukan itu jauh
lebih elastis dari pada bawahnya, karena adanya asumsi bahwa para pelaku oligopoli lain
tidak akan menyesuaikan diri terhadap kenaikan harga melainkan penurunan harga.
Kurva permintan marginal yang sesuai diperlihatkan oleh CFGN; CF adalah ruas yang
sesuai dengan bagian CE dai kurva permintaan; sedangkan GN sesuai dengan bagian EJ
dari kurva permintaan.

5. Model Kartel Terpusat


Kartel merupakan organisasi resmi para produsen dalam sebuah industri yang
menentukan berbagai kebijakan bagi seluruh perusahaan dalam kartel itu, dengan tujuan
meningkatkan keuntungan total kartel tersebut. Bentuk organisasi kartel dilarang oleh
undang-undang pemerintah AS tetapi tidak demikian halnya di banyak negara lain. Ada
berbagai jenis kartel. Salah satu jenis kartel yang ekstrem adalah yang membuat seluruh
keputusan untuk seluruh perusahaan anggota. Bentuk kerja sama sempurna ini disebut
kartel terpusat (centralized cartel) dan menggah kepada cara penyelesaian monopoli.
CONTOH 6. Dalam Gambar 10-6, D adalah kurva permintaan pasar total untuk
komoditi homogen yang dihadapi kartel terpusat dan MR adalah kurva penerimaan
marjinal. Jika harga-harga faktor produksi untuk seluruh perusahaan dalam kartel tetap
konstan maka kurva biaya marjinal kartel itu diperoleh dengan menjumlahkan secara
horisontal kurva SMC dari perusahaan-perusahaan anggota dan diperlihatkan oleh kurva
∑MC dalam Gambar 10-6.Tingkat output terbaik kartel sebagai keseluruhan adalah 400
unit dan ditentukan oleh titik E. di mana MR = ∑MC Kartel itu akan menetapkan h $8.
Hal ini merupakan cara penyelesaian monopoli. Jika kartel itu ingin meminimumkan
biaya total untuk memproduksi tingkat opt terbaiknya sebesar 400 unit, maka ia akan
menetapkan sejumlah kuota produksi bagi setiap perusahaan anggota sehingga SMC dat
terakhir yang diproduksi adalah sama untuk semua perusahaan. Kartel tersebut kemudian
memutuskan bagaimana membagikan ke total kartel menurut cara yang disetujui oleh
perusahaan-perusahaan anggota.
6. Model Kartel Berbagi-Pasar
Jenis kartel lain, yang agak lebih longgar daripada yang terpusat adalah kartel
berbagi-pasar (market-sharing cartel) di mana perusahaan-perusahaan anggota
bermufakat tentang pangsa pasar yang demikian masing-masing. Dalam kondisi tertentu,
kartel berbagi-pasar ini dapat pula menghasilkan cara penyelesaian monopoli.

CONTOH 7. Anggaplah bahwa hanya terdapat dua perusahaan yang menjual


komoditi yang homogen dan mereka memutuskan untuk membagi pasar secara merata.
Jika D dalam Gambar 10-7 adalah kurva permintaan pasar total komoditi itu, maka d
adalah kurva setengah bagian pasar untuk masing-masing perusahaan, dan mr adalah
kurva penerimaan marjinal yang sesuai Untuk menyederhanakan masalah, kita asumsikan
lebih lanjut bahwa setiap perusahaan mempunyai kurva SMC yang identik sebagaimana
yang diperlihatkan dalam gambar, maka setiap perusahaan duopoli akan menjua 200 unit
(diperlihatkan oleh titik E, di mana MR SMC) dengan harga $8. Dengan demikian, kedua
perusahaan itu bersama-sama akan menjual output monopoli sebesar 400 unit dengan
harga monopoli S8 (lihat Contoh 6). Akan tetapi cara penyelesaian monopoli ini
bergantung pada asumsi kurva SMC yang identik untuk kedua perusahaan itu dan pada
kesepakatan membagi pasar secara merata.
7. Model Kepemimpinan Harga
Kepemimpinan hargu (price leadership) merupakan bentuk kerja sama tidak
sempurna di mana perusahaan-perusahaan dalam industry oligopolistis secara diam-diam
(yaitu, tanpa kesepakatan resmi) memutuskan untuk menetapkan harga yang sama
dengan pemimpin harga untuk industri tersebut. Pemimpin harga ini mungkin adalah
perusahaan dengan strukt biaya rendah, atau barangkali perusahaan yang dominan atau
terbesar dalam industry tersebut Dalam hal yang terakhir perusahaan yang dominam
menetapkan harga mndustri, dan memungkinkan perusahaan lain dalam industri menjual
sebanyak yang mereka inginkan dengan harga tersebut, dan kemudian perusahaan
dominan tadi memasuki pasar tersebut.

Contoh 8.Dalam gambar 10-8, D adalah kurva permintaan pasar total untuk
komoditi yang homogen dalam industri oligopolistik kurva ∑ MC, adalah penjumlahan
secara horizontal kurva SMC, seluruh perusahaan (kecil) dalam industry selain
perusahaan dominan itu sendiri. Karena perusahaan-perusahaan kecil ini berperilaku
sebagai pesaing sempurna ( yaitu mereka dapat menjual sebanyak yang mereka inginkan
dengan harga yang ditetapkan oleh perusahaan dominan tadi), maka kurva ∑MCs lagi
nikah penawaran jangka pendek untuk seluruh perusahaan kecil ( jika kita
mengasumsikan bahwa harga-harga faktor produksi tetap konstan).
Jadi kurva permintaan yang dihadapi oleh perusahaan d diperoleh dengan
mengurangkan secara horizontal ∑MCs dari kurva d, pada setiap harga yang mungkin
terjadi. Sebagai contoh, tiga perusahaan yang dominan menetapkan harga $7, maka
kuantitas yang ditawarkan oleh seluruh perusahaan kecil adalah sama dengan kuantitas
yang ditawarkan oleh seluruh perusahaan kecil adalah sama dengan kuantitas total yang
diminta dalam pasar pada tingkat harga itu (titik B). Dengan demikian kita mendapatkan
titik potong harga d (titik F). Ada harga pasar $6, maka kuantitas pasar keseluruhan
diminta adalah 600 unit (titik C) dikurangi kuantitas total sebesar 400 unit ditawarkan
oleh seluruh perusahaan kecil pada harga ini (titik G) sehingga menghasilkan kuantitas
200 unit yang dapat dijual oleh perusahaan yang dominan dengan harga $6 (titik H pada
kurva d). Titik-titik lain pada kurva d dapat diperoleh dengan cara yang sama.
Dari kurva permitaa perusahaan yang dominan, d, kita dapat menurunkan kurva
penerimaan marjinal, Mrd- jIka kurva biaya Marjinal jangka pendek perusahaan dominan
ditentukan oleh SMCd- perusahaan dominan tersebut akan menetapkan harga sebesar $6
yang memaksimumkan keuntungannya ( diperlihatkan oleh titik E, di mana mrd = SMCd)
sebagai harga industri dengan harga ini seluruh perusahaan kecil menjual sebanyak 400
unit. Maka perusahaan dominan itu memasuki pasar dengan menjual output sebesar 200
unit yang memaksimumkan keuntungannya, dengan harga pasar $6 yang telah
ditetapkannya.
8. Ekuilibrium Jangka Panjang Dalam Pasar Oligopoli
Sebagian besar analisis kita mengenai Oligopoli hingga kini mengacu pada jangka
pendek. Seorang pelaku oligopoli dalam jangka pendek dapat memperoleh keuntungan,
mencapai kondisi impas, ataupun mengalami kerugian sebagaimana hal nya perusahaan
lain dalam bentuk organisasi pasar yang berbeda. Dalam jangka panjang perusahaan
oligopolistis akan meninggalkan industrinya kecuali kalau ia dapat memperoleh
keuntungan atau setidaknya mencapai kondisi impas dengan membuat skala operasi yang
terbaik untuk memproduksi tingkat output jangka panjang terbaik yang telah
diperkirakan. Jika diperoleh keuntungan, maka perusahaan lain mungkin berusaha
memasuki industri oligopolistis itu dalam jangka panjang, dan kecuali kesempatan untuk
masuk tertutup atau setidak-tidaknya dibatasi industri tadi mungkin tidak lagi bersifat
oligopolistis dalam jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai