Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan Pasar Oligopoli Di

Indonesia
Oligopoli atau sering disebut pasar oligopoli merupakan pasar persainagan tidak sempurna.
Disebut seperti itu karena pasar tersebut mempunyai jumlah produsen dan pedagang yang tidak
sebanding dengan jumlah pembeli atau konsumen. Dengan begitu para pembisnis harus terus
menerus memasarkan produk mereka kepada konsumen agar tetap bertahan dan menarik
perhatian pembeli.
Oligopoli mempunyai persaingan yang sangat ketat. Dengan kata lain jika ada perusahaan baru
atau produsen baru yang ingin masuk kepasar oligopoli sering dilakukan praktek penahanan agar
perusahaan atau produsen baru tersebut tidak dapat masuk kepasar. Jadi jika ingin masuk kepasar
ini harus memiliki strategi yang tepat, misalnya bermain dengan harga seperti menetapkan harga
terbatas dengan begitu persaingan harga sangat sedikit diantara produsen.
Tujuan Oligopoli
Pasar ini memiliki tujuan agar para konsumen dapat leluasa memilih produk yang mereka
inginkan. Dengan begitu produsen akan terus meningkatkan kualitas produk yang mereka jual
serta memenuhi kebutuhan konsumen mereka. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi para
produsen.
Untuk tetap bertahan dan terus meningkatkan produk yang mereka jual, maka para produsen
harus terus menerus meriset pasar dan membuat produk baru yang lebih baik dari produk
sebelumnya agar para konsumen tertarik dan membeli produk tersebut. Meskipun terlihat lebih
susah dengan usaha pada umumnya, tetapi dengan menjadi produsen dalam oligopoli dapat lebih
menguntungkan terutama pada strategi pemasaran yang dilakukan

Ciri – Ciri Pasar Oligopoli


Ada ciri – ciri dari pasar oligopoli yang harus Anda ketahui, berikut ciri – ciri dari pasar
oligopoli:
 Memiliki 2 Produsen atau lebih
Dalam pasar oligopoli ini dijalankan oleh 2 (dua) konsumen atau lebih. Sedangkan untuk
produsen kurang dari 10 produsen, maka dari itu pasar ini disebut dengan pasar persaiangan
tidak sempurna karna konsumen lebih banyak dari pada produsen.
 Produk yang Dijual Homogen
Produk yang dijual di pasar oligopoli ini bersifat homogen atau seragam. Selain bersifat
homogen sifat dari produk yang dijual dipasar ini juga dapat saling digantikan satu sama lain.
Misalkan ada produk rokok yang tidak laku maka dapat digantikan dengan produk yang sama
dengan variasi yang berbeda.
 Kebijakan Produsen Utama Menjadi Acuan
Dalam pasar oligopoli ini menjadikan kebijakan prosedur utama sebagai acuan oleh para
produsen lain. Misalnya dalam hal penarikan produk lama, perubahan fungsi, dan juga ketentuan
penetapan harga produk. Jadi produsen lain hanya perlu mengikuti kebijakan dari produsen
utama.
 Harga Barang Hampir Sama
Dalam penjualan barang di pasar oligopoli ini memiliki harga barang yang hampir sama.
Maksudnya disini yaitu harga yang dijual antara produsen 1 dengan produsen lainnya memiliki
harga yang sama atau nyaris tidak terasa ada perbedaannya. Hal ini dikarenakan jumlah produsen
yang sedikit.

 Produsen Baru Sulit Masuk


Untuk produsen baru yang ingin masuk kepasar oligopoli ini sangatlah sulit, karena produsen
utama memainkan harga sehingga produsen baru kesulitan untuk bersaing dengan harga
produsen yang sudah ada. Jika dipaksakan ,maka produsen baru hanya akan mendapatkan
keuntungan yang sangat kecil.
 Strategi Pemasaran Harus Matang
Jika sudah masuk ke dalam pasar oligopoli strategi pemasaran yang digunakan harus matang.
Dengan sedikitnya jumlah produsen dan ragam produk yang tidak banyak, maka persaingan akan
jauh lebih ketat. Dengan melakukan promosi dan pemasaran harus sesering mungkin dilakukan
agar konsumen tidak berpindah ke produk lain.

Jenis – Jenis Pasar Oligopoli


Pasar oligopoli ini juga memiliki beberapa jenis pasar, berikut jenis – jenis pasar oligopoli:
 Pasar Oligopoli Murni (Homogen)
Jenis pasar homogen ini merupakan jenis pasar pertama oligopoli. Pada oligopoli homogen ini
barang yang dijual hanya memiliki 1 (satu) macam barang saja tetapi memiliki banyak sekali
varian. Perbedaan harga antara barang 1 (satu) dengan yang lainnya juga tidak terlalu jauh.
Oligopoli ini mengacu pada kebijakan yang diberikan pada produsen utama. Contohnya jika
produsen utama mengambil keputusan untuk merubah harga, maka produsen lain akan mengikuti
harga yang sudah ditetapkan oleh produsen utama.
 Pasar Oligopoli Terdiferensiasi
Untuk pasar oligopoli jenis ini menjual hanya satu macam, tetapi harga yang ditawarkan tidak
sesuai dengan harga produsen lainnya. Jadi harga antara 1 (satu) produsen dengan lainnya sangat
terasa di antara oligopoli terdiferensiasi. Misalnya harga smartphone di produsen A lebih mahal
dari pada harga di produsen B dengan barang yang sama
 Pasar Oligopoli Non Kolusi
Jenis pasar oligopoli non kolusi yaitu jika ada produsen yang memainkan harga, maka harus
terlebih dahulu melihat perkembangan dari produsen lain sebagai kompetitor usaha. Tujuannya
adalah untuk tetap mengembangakan usaha tersebut dan agar produsen lain tidak dapat
mengikuti.
 Pasar Oligopoli Kolusi
Berbeda dengan non kolusi, jenis pasar oligopoli kolusi ini melibatkan semua produsen untuk
saling bekerja sama, ketika akan menaikan harga produk maka semua produsen akan menaikan
harga tersebut atau tetap membiarkan harganya stagnan.
Kelemahan Pasar Oligopoli
Dalam pasar oligopoli ini juga memiliki kelemahan bagi para produsennya, berikut kelemahan –
kelemahan produsen dalam pasar oligopoli:
 Produsen Baru Sulit Masuk
Sulitnya produsen baru masuk ke dalam pasar oligopoli karna pesaingan harga. Produsen lain
juga akan sulit untuk bersaing dengan produsen yang sudah ada, apalagi persaiangan antara
produsen 1 (satu) dengan produsen yang lainnya sangat ketat.
 Produsen Utama Sangat Mempengaruhi Pasar
Di dalam pasar oligopoli produsen utama sangat mempengaruhi kondisi pasar. Maksudnya
adalah produsen lain harus menyesuaikan kebijakan atau keputusan produsen utama. Misalnya
jika produsen utama ingin menaikan harga maka produsen yang lain harus mengikuti kebijakan
tersebut.
 Strategi Marketing Harus Bagus
Dengan adanya persainagan ketat antar produsen ,inovasi untuk produk harus selalu dibuat agar
konsumen tidak beralih keproduk lain. Selain itu, strategi pemasaran juga harus dipikirkan
matang – matang agar konsumen tahu produk apa saja yang dibuat oleh si produsen agar
pelanggan tertarik untuk membeli produk tersebut.
Contoh-Contoh Pasar Oligopoli
 Industri semen.
 Industri kendaraan bermotor.
 Rokok.
 Layanan Telekomunikasi.
 Jasa penerbangan.
 Itulah pengertian hingga strategi yang harus digunakan jika ingin masuk kepasar
oligopoli. Untuk para pembisnis ,sangat penting seklai untuk mengetahui kondisi pasar sebelum
memasarkan produk yang akan dijual kepada konsumen.

Anda mungkin juga menyukai