Disusun Oleh :
Ahmad Dani Ramadan
Ainun Zahara
Dicky Andrean Wiranata
Nadiah Qonita
Suhaibatul Aslamiah
Risma Kasi Hida Simanungkalit
Tri Lia Cantika Putri
Potensi Sumber Daya Alam (SDA) di Indonesia yang sangat melimpah merupakan modal
dasar pembangunan nasional dalam hal pengembangan wisata alam dan devisa Negara dari
Indonesia sektor nonmigas yang harus dikelola, dikembangkan dan dimanfaatkan sebesar-
besarnya dengan baik. Potensi sumber daya alam tersebut diharapkan dapat memberikan
kemakmuran dan kesejahteraan secara berkelanjutan bagi rakyat melalui pola pemanfaatan
sumber daya alam secara berkelanjutan yang mengacu pada upaya-upaya konservasi sebagai
landasan dari proses tercapainya keseimbangan antara perlindungan, pengawetan, dan
pemanfaatan dari sumber daya alam yang terbentang luas di Indonesia.
B. Pembahasan
1.Penginderaan jauh untuk kajian sumber daya alam dalam pengembangan potensi
wilayah
Penginderaan jauh adalah sebuah ilmu dan seni untuk memperoleh informasi suatu objek,
daerah atau fenomena melalui analisis data yang diperoleh dengan alat bantu tertentu tanpa
interaksi langsung dengan objek, daerah atau fenomena yang dikaji.
Selain itu, beberapa ahli dan pakar inderaja juga mengemukakan pengertian lain dari
penginderaan jauh, diantaranya yaitu:
Penginderaan jauh adalah pengukuran atau perolehan informasi dari beberapa sifat objek atau
fenomena dengan memakai alat perekam tanpa kontak fisik secara langsung dengan objek atau
fenomena yang dikaji.
2. Avery
Pengertian penginderaan jauh menurut Avery adalah upaya untuk memperoleh, menunjukkan
(mengidentifikasi), dan menganalisis objek dengan sensor pada posisi pengamatan daerah
kajian.
3. Campbell
Inderaja adalah ilmu untuk memperoleh informasi mengenai permukaan bumi, seperti lahan,
penampakan alam dan air, berdasarkan citra yang diperoleh dari jarak jauh.
4. Colwell
Collwel mendefinisikan penginderaan jauh sebagai suatu metode pengukuran dan perolehan
data pada objek di permukaan bumi dari satelit atau instrumen lain dari atas atau jarak jauh dari
objek yang diindera.
5. Curran
6. Lindgren
2. Sistem informasi geografis untuk sumber daya alam dalam pengembangan potensi
wilayah
Sistem pemetaan sumber daya desa mengacu pada proses pengumpulan informasi, analisis, dan
visualisasi data untuk memetakan sumber daya alam dan manusia di suatu desa. Sistem
pemetaan sumber daya desa bertujuan untuk membantu pemerintah dan masyarakat dalam
memahami potensi dan tantangan di suatu desa, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup
masyarakat dan mempercepat pembangunan di wilayah tersebut.
Proses pemetaan sumber daya desa melibatkan partisipasi masyarakat dan pemerintah setempat
untuk mengidentifikasi wilayah yang akan dipetakan serta jenis data yang diperlukan. Data
yang dikumpulkan dapat berupa informasi geografis, sosial, dan ekonomi yang dapat
digunakan untuk memetakan potensi sumber daya desa seperti lahan pertanian, hutan, sungai,
dan potensi wisata. Selain itu, data juga dapat digunakan untuk memetakan kebutuhan
masyarakat seperti infrastruktur, kesehatan, dan pendidikan.
Dalam proses pemetaan sumber daya desa, teknologi geospasial dapat dimanfaatkan untuk
mengumpulkan dan memvisualisasikan data. Teknologi ini meliputi penggunaan peta digital,
citra satelit, dan sistem informasi geografis (SIG). Data yang telah dianalisis kemudian dapat
disajikan dalam bentuk peta yang dapat dilihat dan dimanfaatkan oleh masyarakat dan
pemerintah.
Pemanfaatan sistem pemetaan sumber daya desa dapat memberikan manfaat yang signifikan
bagi pembangunan di suatu desa. Dengan memahami potensi dan kebutuhan di wilayah
tersebut, dapat dilakukan perencanaan dan pengambilan keputusan yang tepat dalam
penggunaan sumber daya dan alokasi anggaran. Selain itu, pemetaan sumber daya desa juga
dapat meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pembangunan, sehingga memperkuat
pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan kesejahteraan.
Oleh karena itu, pembangunan sistem pemetaan sumber daya desa perlu ditingkatkan dan
diintegrasikan ke dalam rencana pembangunan. Dengan sistem yang baik, diharapkan
pembangunan di wilayah pedesaan dapat berjalan lebih efektif dan efisien.
C. Kesimpulan
Dalam setiap tahapnya, pembangunan memerlukan data yang andal agar pembangunan yang
dilaksanakan sesuai dengan tujuan dan sasaran yang yang dikehendaki. Untuk mencapai
maksud tersebut, maka SIG, penginderaan jauh, dan peta berperan untuk menampilkan
informasi karakteristik area yang akan menjadi tempat pembangunan tersebut