Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN

PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT

PEMBUATAN PETA DESA MENGGUNAKAN APLIKASI ARCGIS

OLEH:

Wahyuni, S.Hut., M.Hut (0909108502)


Jasmianti Nur Tahir (L011191066)

UNIVERSITAS HASANUDDIN

TAHUN 2022

1
HALAMAN PENGESAHAN

1. Judul Kegiatan : PEMBUATAN PETA DESA


MENGGUNAKAN APLIKASI
ARCGIS
2. Ketua Tim
a. Nama Lengkap : Wahyuni, S.Hut, M.Hut
b. NIDN : 0909108502
c. Jabatan/Golongan : Asisten Ahli/ IIIb
d. Program Studi : Kehutanan
e. Perguruan Tinggi : Universitas Hasanuddin
f. Bidang Keahlian : Hidrologi dan Pengelolaan DAS
g. Alamat Kantor/Telp/Faks : Jl. Perintis Kemerdekaan KM. 10
h. E-mail : wahyunipammu@gmail.com
3. Anggota Tim
a. Jumlah Anggota : 1 Dosen 1 Mahasiswa
b. Nama Anggota 1/Bid. Keahlian : Jasmianti Nur Tahir/Ilmu Kelautan
4. Lokasi Kegiatan
a. Wilayah : Desa Laiyolo Baru, Kecamatan
Bontosikuyu
b. Kabupaten : Kepulauan Selayar
c. Provinsi : Sulawesi Selatan
d. Jarak PT ke lokasi : ± 154 KM
5. Luaran yang Dihasilkan : 1 Media Cetak
6. Jangka Waktu Pelaksanaan : 7-12Agustus 2022, 6 Hari
7. Biaya yang Digunakan : Rp. 250.000,-

Kota Makassar, 14 September 2022

Mengetahui, Ketua Tim,


Ketua LPPM Unhas,

Prof. Dr. Andi Alimuddin, M.Si. Wahyuni, S.Hut., M.Hut


NIP. 19620118 198702 1001 NIP. 198510092015042001

2
RINGKASAN

Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu wadah yang dijadikan sebagai
bentuk pendidikan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh secara nyata
melalui pengabian kepada masyarakat. KKN saat ini bertemakan “Peran
Mahasiswa KKN Unhas dalam peningkatan perekonomian masyarakat
melalui program desa inovatif”, yang dimana mahasiswa dituntut untuk dapat
membagikan pendidikannya dengan berbagai macam metode. Salah satu program
kerja yang dilaksanakan mahasiswa KKN Unhas di Desa Laiyolo Baru,
Kecamatan Bontosikuyu adalah “Pembuatan Peta Desa Menggunakan Aplikasi
Arcgis”. Program kerja ini bertujuan untuk memberikan informasi geografis dari
suatu daerah contohnya Desa Laiyolo Baru. Dari peta ini, masyarakat dapat
mendapatkan informasi mengenai letak-letak dusun dan batas dusun di Desa
Laiyolo Baru, tempat-tempat penting serta luasan kawasan hutan produksi terbatas
yang ada di Desa Laiyolo Baru. Hasil akhir dari peta ini pun memberikan kualitas
tampilan peta desa yang lebih baik dengan menggunakan aplikasi yang telah
maju.

3
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Kuliah Kerja Nyata (KKN) adalah suatu wadah yang dijadikan sebagai
bentuk pendidikan untuk mengaplikasikan ilmu yang telah diperoleh secara nyata
melalui pengabdian kepada masyarakat. Perguruan Tinggi memiliki peran dan
andil dalam pengembangan masyarakat sekitar. Berdasarkan tri drahrma
perguruan tinggi (pendidikan, penelitian dan pengabdian) maka Kuliah Kerja
Nyata yang selanjutnya disebut KKN menjadi suatu implikasi yang memadukan
pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.
Sebagai kegiatan pendidikan, Kuliah Kerja Nyata memperkenalkan
mahasiswa terhadap masyarakat dan permasalahanya agar mampu memberikan
solusi berdasarkan disiplin ilmu. Dalam kaitannya dengan penelitian, mahasiswa
diajak untuk menelaah dan merumuskan permasalahan dan potensi yang ada
dalam masyarakat serta merumuskannya. Sebagai kegiatan pengabdian maka
mahasiswa dapat memecahkan masalah tersebut melalui ilmu maupun teknologi
dan menanggulanginya secara tepat sasaran.
Kabupaten Kepulauan Selayar kali ini menjadi sasaran pengabdian
masyarakat mahasiswa KKN UNHAS Perhutanan Sosial Gel. 108. Selama
pengamatan lokasi dan identifikasi karakteristik kegiatan masyarakat, mahasiswa
mengemukakan satu permasalahan yaitu kurangnya wawasan masyarakat
mengenai teknologi yang sedang berkembang. Contoh kasus yang dapat diambil
adalah peta desa yang hingga saat ini menggunakan peta dengan gambaran yang
kurang memadai dan tidak seperti bentuk aslinya. Berangkat dari hal tersebut,
mahasiswa berinisiatif untuk membantu masyarakat Desa Laiyolo Baru dalam
memperbarui tampilan peta desa tersebut dengan menggunakan teknologi yang
lebih modern dan telah berkembang seiring dengan perkembangan zaman. Peta
yang dihasilkan nantinya akan menampilkan berbagai informasi mengenai Desa
Laiyolo Baru
Menurut Riyanto (2009), untuk mengelola data geografis diperlukan peta
untuk mengetahui informasi tentang suatu daerah tersebut. Peta merupakan

4
penyajian grafis dari permukaan bumi dalam skala tertentu dan digambarkan pada
bidang datar melalui proyeksi peta dengan menggunakan simbol-simbol tertentu
sebagai perwakilan dari objek-objek spasial di permukaan bumi.
Dalam penyusunan peta, dapat dilakukan dengan penyederhanaan objek
geografis dengan data geografis dan proyeksi peta. Data geografis dapat berupa
titik (point), garis (line), jalan atau jaringan dan luasan (polygon/ boundary), dan
lain sebagainya. Adapun proyeksi peta merupakan teknik yang digunakan untuk
menggambarkan Sebagian atau keseluruhan permukaan tiga dimensi yang secara
kasar berbentuk bola ke permukaan datar dua dimensi dengan distorsi seminimal
mungkin (Riyanto, 2009).
Peta mempunyai beberapa komponen yaitu isi (data frame) yang
menunjukkan isi dari makna ide penyusun peta yang akan disampaikan kepada
pengguna peta. Peta memiliki skala yang menunjukkan tingkat ketelitian dan
kedetailan objek yang dipetakan. Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk
orientasi peta yang akan mempermudah bagi si pemakai untuk membacanya dan
dapat dengan mudah mencocokkan objek di peta dengan objek yang sebenarnya di
lapangan. Legenda atau keterangan bertugas untuk menjelaskan simbol-simbol
yang digunakan dalam sebuah peta pada setiap lapisan datanya agar pembaca
mudah memahami isi peta. Selanjutnya adalah sumber peta yang memberikan
informasi darimana peta tersebut berasal dan kapan peta tersebut dibuat.
Komponen lainnya adalah proyeksi, diketahui bahwa sebuah peta membutuuhkan
kedetailan informasi sebuha sistem proyeksi yang digunakan untuk kebutuhan
pemakaian sistem koordinat yang akan dipakai. Komponen terakhir adalah
kartografer atau pembuat peta dan waktu pembuatan. Dalam pengolahan peta juga
diteukan identitas pembuat peta dan kapan pertama kali peta tersebut dihasilkan
(Riyanto,2009).
Dalam pembuatan peta, dibutuhkan sebuah aplikasi yang dapat membantu
memberikan informasi komponen-komponen peta yang dibutuhkan yaitu aplikasi
Arcgis. Aplikasi ini merupakan aplikasi yang memberikan informasi geografis
dari suatu daerah. Sistem informasi geografi adalah kumpulan yang tergorganisir
dari perangkat keras computer, perangkat lunak, data geografis, metode, dan
personil yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan,

5
memperbarui, memanipulasi, menganalisis dan menampilkan semua bentuk
informasi yang bereferensi geografis. Sistem informasi geografis dirancang untuk
menangkap (capture), menyimpan, memperbarui, memanipulasi, menganalisis,
dan menampilkan informasi geografik. SIG biasanya digunakan untuk
menyatakan peta-peta sebagai layer-layer data yang dapat dikaji dan digunakan
untuk melakukan analisis (Riyanto, 2010).
Beberapa kemampuan SIG yang dapat diambil menurut beberapa definisinya
adalah memasukkan dan mengumpulkan data geografi, mengintegrasikan data
geografi, memeriksa dan mengupdate data geografi, menyimpan dan memanggil
Kembali data geografi, merepresentasikan atau menampilkan data geografi,
mengelola data geografi, memanipulasi data geografi, menganalisa data geografi
dan menghasilkan keluaran data geografi dalam bentuk peta tematik, tabel, grafik,
dan lainnya (Prahasta, 2009).
Dilihat dari kemampuannya, aplikasi ini sangat berkembang dan dapat
memudahkan masyarakat dalam mengolah data geografi suatu daerah. Namun,
pada saat pelaksanaan KKN Unhas di Desa Laiyolo Baru, mahasiswa KKN
mengamati bahwa masih kurangnya pengetahuan masyarakat mengenai aplikasi
tersebut dan menampilkan sebuah peta desa yang hanya menampilan sedikit
informasi. Kuliah Kerja Nyata menjadikan masyarakat sebagai basis pengabdian
agar kampus tidak menjadi elestis. Kampus adalah wahana reproduksi
pengetahuan yang harus dapat menjawab perkembangan masyarakat. Berangkat
dari hal tersebut, mahasiswa KKN Unhas merancang suatu program kerja berupa
“Pembuatan Peta Desa Menggunakan Aplikasi Arcgis” yang tentunya dapat
membantu pemerintah desa.
1.2 Tujuan dan Manfaat
Adapun tujuan dari program kerja ini dilaksanakan adalah :
a. Memudahkan pemberian informasi mengenai luas kawasan Desa Laiyolo
Baru
b. Memberikan tampilan peta desa dengan kualitas yang lebih baik untuk Desa
Laiyolo Baru
Adapun manfaat dari program kerja ini adalah:

6
a. Masyarakat setempat, pemerintah desa, dan pengunjung di Desa Laiyolo Baru
bisa mendapatkan informasi mengenai luas kawasan Desa Laiyolo Baru
dengan kualitas tampilan peta yang lebih baik.

BAB II. METODE PELAKSANAAN

2.1 Waktu dan Tempat


Program kerja ini dilaksanakan selama 6 hari yaitu tanggal 7-12 Agustus
2022 yang berlokasi di lokasi KKN Tematik Perhutanan Sosial Unhas Gelombang
108 yaitu Desa Laiyolo Baru, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepualauan
Selayar.
2.2 Khalayak Sasaran
Sasaran pelaksanaan program kerja ini adalah pemerintah desa dari Desa
Laiyolo Baru.
2.3 Metode Pengabdian
Kegiatan pengabdian masyarakat berupa pembuatan peta desa dilakukan di
Desa Laiyolo Baru , Kecamatan Bontosikuyu. Kegiatan ini terdiri dari beberapa
tahapan yaitu survei dengan pendahuluan berupa permohonan izin kepada
Pemerintah Desa Laiyolo Baru dan memberikan penjelasan terkait maksud
kegiatan dan manfaat yang bisa diperoleh. Selain itu, pemaparan terkait alur
kegiatan juga disampaikan agar mitra memahami betul alur pelaksanaan kegiatan
dari awal hingga akhir. Selanjutnya yaitu tahap pengumpulan data – data primer
berupa survei titik-titik fasilitas umum yang ada di Desa Laiyolo Baru dan dari
Badan Pusat Statistik Kepulauan Selayar tahun 2022 dalam proses pembuatan
peta desa. Kemudian proses pembuatan peta desa, setelah itu di printout sementara
dengan ukuran A3 untuk dikonsultasikan dengan perangkat desa. Jika sudah
sesuai dengan pernyataan dari perangkat desa, peta desa dengan skala 1:9.000
kemudian dicetak dengan ukuran A0 menggunakan kertas albatross. Bahan dan
alat yang mendukung pelaksanaan kegiatan di Desa Laiyolo Baru ini adalah peta
citra satelit yang bersumber dari peta rupa bumi Indonesia, Badan Informasi
Geospasial Tahun 2019 dan hasil digitasi citra satelit google earth tahun 2022.
2.4 Indikator Keberhasilan

7
Menghasilkan peta desa dengan kualitas tampilan yang lebih baik. Peta
tersebut selanjutnya akan diserahkan kepada Pemerintah Desa Laiyolo Baru yang
akan dipajang di Kantor Desa Laiyolo Baru.

8
2.5 Metode Evaluasi
Metode evaluasi yang digunakan pada saat melaksanakan program kerja ini
yaitu pengecekan hasil akhir peta berupa peta desa yang telah dicetak
menggunakan kertas albatros ukuran A0 kemudian diberikan bingkai kayu.

9
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1. Keberhasilan
Mengacu pada Program Kerja KKN Unhas Gelombang 108 yang telah
disiapkan dan berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan di Desa Laiyolo
Baru, Kecamatan Bontosikuyu, Kabupaten Kepulauan Selayar, masyarakat desa
masih kurang memiliki keahlian dalam penggunaan aplikasi ArcGIS yang dapat
digunakan dalam pembuatan peta secara mudah dan hasil yang diberikan pun
sangat sesuai dengan tampilan asli dari daerah tersebut. Sehingga dalam
pelaksanaan program kerja ini, mahasiswa membantu masyarakat desa untuk
mengembangkan informasi desa salah satunya adalah peta desa. Adapun tahap-
tahap yang dilakukan adalah Pra-Kerja, Pengerjaan, dan Evaluasi.
Tahap pra-kerja, mahasiswa membuat print out tampilan peta ukuran A3
untuk mempermudah proses wawancara kepada perangkat desa yang mengetahui
bagaimana batas-batas antar desa dan antar dusun di Desa Laiyolo Baru.
Selanjutnya adalah tahap pengerjaan. Pada tahap ini dimulai dengan proses
tracking dari ujung ke ujung batas desa untuk mendapatkan batas atau jalur desa
yang lebih real. Mahasiswa melakukan tracking dengan menggunakan aplikasi
Avenza Maps. Pada saat tracking, mahasiswa juga menandai beberapa tempat
penting yang ada di Desa Laiyolo Baru yang kemudian akan ikut dicantumkan
dalam tampilan peta sebagai sumber informasi yang akurat.

Gambar 1. Tracking dengan perangkat desa

10
Gambar 2. Hasil tracking menggunakan avenza maps

Hasil dari tracking menggunakan aplikasi Avenza Maps selanjutnya


diekspor dengan file KML kemudian diinput ke dalam aplikasi ArcGIS untuk
melakukan digitasi dan olah data menjadi tampilan peta Desa Laiyolo Baru.
Masuk ke tahap terakhir yaitu evaluasi. Pada tahap ini, didapatkan hasil
akhir berupa hasil cetakan peta Desa Laiyolo Baru dengan menggunakan kertas
albatros berukuran A0 yang kemudian diberikan bingkai untuk diserahkan ke
kantor Desa Laiyolo Baru untuk dipajang menggantikan peta desa sebelumnya.

Gambar 3. Penyerahan hasil pembuatan peta Desa Laiyolo Baru

11
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN

4.1. Kesimpulan

Program kerja yang dilakukan dapat membantu pemerintah desa dalam


memberikan informasi baru terkait Desa Laiyolo Baru dengan tampilan peta yang
lebih jernih dan sesuai dengan tampilan asli dari Desa Laiyolo Baru.

4.2. Saran

Sebaiknya, metode KKN atau pengabdian kedepannya ditinjau lebih baik


lagi dengan menambah beberapa inovasi lain sehingga KKN dapat berjalan
dengan lebih baik dari sebelumnya dan juga dukungan serta partisipasi dari
berbagai pihak dalam segala bentuk kerja sama khususnya masyarakat di
Kecamatan Bontosikuyu.

12
BAB V. UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan atas rahmat dan kasih Tuhan Yang Maha
Esa sehingga penulis dapat menyelesaikan kegiatan KKN ini dengan baik. Penulis
menyadari bahwa tanpa bantuan dari berbagai pihak, kegiatan KKN ini tidak
dapat terwujud dengan baik. Oleh karena itu, dengan ketulusan dan kerendahan
hati penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Pratiwi Mushar, ST., MT. dan Dr. Ir. Idawarni Asmal, M.T. , selaku
dosen pengampu KKN wilayah Makassar 9 yang telah menyediakan waktu,
tenaga, dan pikirannya untuk membimbing mahasiswa KKN Makassar 9
sehingga kegiatan KKN ini dapat terlaksana sesuai dengan aturan dan jadwal
yang telah ditetapkan.
2. Kedua orang tua dan keluarga, yang telah memberikan support berupa
material dan moral sehingga program kerja penulis dapat selesai.
3. Bapak Juliaman, S.Sos selaku Camat Mariso yang telah membantu dan
meyediakan segala sesuatu yang diperlukan untuk menjalankan program
kerja.
4. Mayarakat Kecamatan Mariso yang membantu jalannya proker ini.
5. Serta teman-teman KKN gelombang 107 wilayah Makassar 9 yang sangat
luar biasa dalam membantu dan menyukseskan program kerja penulis.
Semoga Tuhan memberikan balasan yang berlipat atas bantuan yang telah
diberikan kepada penulis dalam menyelesaikan kegiatan KKN ini.

13
DAFTAR PUSTAKA

Jambeck, J.R., R. Geyer, C. Wilcox, T. R. Siegler, M. Perryman, A. Andrady, R.


Narayan, K. L. Law. 2015. Plastic waste inputs from land into the ocean.
Science, 347 (6223): 768 – 771.
https://www.science.org/doi/abs/10.1126/science.1260352
Jumadi, Novrian Yosua Timang, Taufiqur Rachman dan Chairul Paotonan.
Analisa Kesadaran Masyarakat Tentang Dampak Sampah terhadap
Pencemaran Pantai Losari. 2019:185-9.
https://journal.unhas.ac.id/index.php/SENSISTEK/article/view/13282
Lebreton, L. W. 2017. River Plastic Emissions to the World’s Oceans. . Nature
Communications, 8,, 15611.
https://www.nature.com/articles/ncomms15611
National Oceanic and Atmospheric Administration. 2013. Programmatic
Environmental Assessement (PEA) for the NOAA Marine Debris Program
(MDP). Maryland (US): NOAA.
https://repository.library.noaa.gov/view/noaa/2676/noaa_2676_DS1.pdf
Sukib, Muti’ah, Jeckson Siahaan, dan Supriadi. Meningkatkan Kesadaran Bahaya
Sampah Laut Melalui Pendampingan pada Masyarakat Lokasi Wisata
Pantai Kuranji. 2019:102-6.
https://jppipa.unram.ac.id/index.php/jpmpi/article/view/343

14
LAMPIRAN

15

Anda mungkin juga menyukai