Anda di halaman 1dari 5

LAPORAN PRAKTIKUM

PENGINDERAAN JAUH DAN FOTOGRAMETRI


ACARA I
PENGENALAN PRINSIP DASAR DAN JENIS DATA PENGINDERAAN
JAUH

Dosen Pengampu :
Dewi Novita Sari, S.Si., M.Sc.

Asisten :
Chandra Fernanda Trias Erlangga Putra
Diffa Muhammad Basri
Finda Andayani
Gen Azza
Rifqi Riehand Ulinnuha

Disusun Oleh :
Sadam Fadhil Muhammad
E100220170
Selasa, Jam 3 - 4

LABORATORIUM KARTOGRAFI DAN PENGINDERAAN JAUH


FAKULTAS GEOGRAFI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2022
ACARA I
PENGENALAN PRINSIP DASAR DAN JENIS DATA PENGINDERAAN
JAUH
I. TUJUAN
1. Mengenali beberapa komponen dasar penginderaan jauh.
2. Mengetahui beberapa karakteristik data penginderaan jauh.
3. Mengetahui fungsi dan aplikasi jenis-jenis data dalam
penginderaan jauh.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Kertas HVS
2. ATK
3. Sumber Data ( Buku dan Jurnal )
III. LANDASAN TEORI
1. Pengertian Penginderaan Jauh
Teknik penginderaan jauh telah digunakan sebagai alat
bantu untuk berbagai keperluan. Keperluan yang di maksud seperti
evaluasi pemanfaatan lahan pertanian, maupun rencana tata ruang
kawasan. Informasi mengenai obyek yang terdapat pada
permukaan bumi diambil dengan menggunakan sensor satelit
dengan bentuk informasi spasial dengan menggunakan SIG.
Menurut Sulaiman et al (2017), Penginderaan jauh merupakan seni
atau cara perolehan data tentang obyek serta mengubahnya menjadi
informasi.
2. Kompunen Penginderaan Jauh
Penginderaan jauh terdapat 5 kemungkinan interaksi yang
terjadi ketika energi matahari mengenai obyek yaitu transmisi,
absorpsi, refleksi, hamburan dan erosi. Komponen dalam sistem ini
berkerja mengukur dan mencatat informasi mengenai target tanpa
menyentuh obyek. Menurut Rijal et al (2019). Konsep pengindraan
jauh terdiri atas beberapa komponen yaitu meliputi sumber tenaga,
atmosfer, interaksi tenaga dan objek di permukaan bumi, sensor,
sistem pengolahan data dan berbagai penggunaan data.
3. Karakteristik Data Penginderaan Jauh
Menurut Suwargana (2013) 1. Resolusi spasial merupakan
ukuran terkecil obyek di lapangan yang dapat direkam pada data
digital maupun pada citra. 2. Resolusi temporal ialah frekuensi
perekaman ulang kembali ke daerah yang sama pada rentang waktu
tertentu. 3. Resolusi spektral dari suatu sensor adalah lebar dan
banyaknya saluran yang dapat diserap oleh sensor resolusi spektral
yang spesifiknya menentukan jumlah band spektral, dimana sensor
dapat memilih radiasi yang direfleksikan (dipantulkan).
4. Kelebihan Penginderaan Jauh
Menurut Hendrani dan Suwastono (2016). jumlah bidang
penggunaan maupun frekuensinya, penggunaan penginderaan jauh
pada saat ini meningkat dengan pesat. Hal ini disebabkan karena 1.
Penggambaran wujud objek yang tergambar pada citra mirip
dengan wujud dan letaknya di permukaan bumi yang lengkap, luas,
dan bersifat permanen. 2. Citra merupakan sumber data multimatik
karena citra dapat digunakan untuk berbagai bidang, seperti
geografi, geologi, hidrologi, dan kehutanan karena penggunaan
citra dapat menggambarkan daerah yang luas. 3. Merupakan salah
satu cara untuk pemetaan daerah bencana. 5. Alat yang baik untuk
memantau perubahan dengan cepat, seperti pembukaan hutan,
pemekaran kota, atau perubahan kualitas lingkungan.
5. Fungsi dan Aplikasi Penginderaan Jauh
Saat ini citra satelit beresolusi tinggi, dipandang sebagai
metode yang tepat untuk memperoleh data tutupan/penggunaan
lahan. Teknologi ini mampu meliput wilayah yang luas, mutakhir,
tersedia dengan berbagai tingkat kerincian sesuai keperluan, serta
semakin mudah dan murah dalam memperolehnya. Menurut Jaya
dan Etyarsah (2021). Secara garis besar, aplikasi penginderaan jauh
di bidang pengelolaan sumber daya alam dikelompokkan menjadi
3, yaitu pemetaan, inventarisasi hutan, dan manajemen hutan.
IV. LANGKAH KERJA
Dalam melakukan sebuah praktikum ini dibutuhkan beberapa
prosedur atau langkah-langkah yang akan dilalui, yaitu sebagai
berikut:
1. Mempersiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam
melakukan praktikum.
2. Mencari sumber data terpercaya melalui jurnal dan buku dengan
bantuan media informasi internet sebagai bahan pertimbangan
referensi praktikum.
3. Mengamati informasi yang telah di tampilkan oleh beberapa
sumber dan meresume serta mengambil poin-poin penting dari
sumber tersebut.
4. Mencatat hasil informasi yang didapat oleh sumber yang
digunakan dengan hasil laporan praktikum beserta analisisnya.
5. Membuat laporan dari hasil pengamatan dengan cara mengetik
pada Microsoft Word dan menulis hasilnya dengan tulis tangan
pada kertas HVS.
DAFTAR PUSTAKA

Hendarni, D., & Suwastono, A. (2016). Modul pelatihan guru mata pelajaran
Geografi SMA kelompok kompetensi I (penginderaan jauh dan sistem
informasi geografis, pengembangan pembelajaran). 1(1), 12-13.
Jaya, I. N. S., & Etyarsah, S. (2021). Analisis Citra Digital Perspektif
Penginderaan Jauh untuk Pengelolaan Sumber Daya Alam (Vol. 1). PT
Penerbit IPB Press. 15
Rijal, S., Barkey, R. A., Nursaputra, M., Ardiansah, T., Tahir, M. A. S., &
Radeng, A. K. (2019). Penginderaan Jauh dalam bidang kehutanan.
Fakultas Kehutanan, Universitas Hasanuddin. 1(1), 25-26.
Sulaiman, A., Irwan, I., & Pabiban, D. (2017). Kajian Obyek Wisata Kota Kupang
Berdasarkan Data Penginderaan Jauh Dan Sistem Informasi
Geografis. Jurnal Eltek, 11(2), 128-140.
Suwargana, N. (2013). Resolusi spasial, temporal dan spektral pada citra satelit
Landsat, SPOT dan IKONOS. Jurnal Ilmiah Widya, 1(2), 167-174.

Anda mungkin juga menyukai