Anda di halaman 1dari 3

BAB III

PENUTUP

I. KESIMPULAN

Di zaman yang sudah maju seperti sekarang ini, peta sangat dibutuhkan

dalam berbagai aktifitas manusia. Peta adalah gambaran keseluruhan atau sebagian

permukaan bumi yang ditampilkan dalam bidang datar dan ditampilkan dengan

skala tertentu. Peta dapat memberikan gambaran fisik secara umum permukaan

bumi di suatu wilayah (iklim, cuaca, jenis tanah, vegetasi, relief, bentuk), mampu

menampilkan lokasi suatu objek maupun wilayah secara relative terhadap objek

atau wilayah lainnya, dan masih banyak lagi manfaat peta yang lainnya. Dalam hal

ini, peta harus mengalami beberapa proses sebelum peta tersebut dapat digunakan

untuk berbagai keperluan. Proses ini disebut kegiatan pemetaan. Kegiatan pemetaan

dapat dilakukan dengan berbagai cara tergantung teknologi dan teknik yang

digunakan, seperti terestris dengan alat theodolite atau total station, penginderaan

jauh menggunakan wahana satelit, dan masih banyak lainnya. Teknologi

penginderaan jauh merupakan teknologi perekaman objek dipermukaan bumi

dengan menggunakan sensor yang terpasang pada wahana tertentu, seperti pesawat

udara, satelit dan pesawat ulang-alik. Dari hasil perekaman ini, maka akan

didapatkan suatu data berupa image atau sering disebut citra penginderaan jauh.

Citra penginderaan jauh adalah gambaran suatu gejala atau objek sebagai hasil

rekaman dari sebuah sensor yang terpasang pada wahana penginderaan jauh baik

secara optik maupun elektronik. Data citra ini dapat diolah dengan proses visual
maupun digital dan mampu menurunkan peta-peta tematik yang berguna untuk

analisis sumber daya wilayah, bencana, dan persebaran fasilitas umum dengan

teknologi SIG. Dengan mengolah citra, maka akan didapatkan informasi visual

tentang citra. Pengolahan citra ini dapat dilakukan oleh beberapa software seperti

PCI Geomatica, ENVI, QGIS, Microsatition, eCognition, SNAP dan lainnya.

Dalam penginderaan jauh, pengolahan citra satelit sangat penting karena dapat

memberikan informasi mengenai objek yang diteliti.

II. DAFTAR PUSTAKA

Sari, Dewi Puspa, and Muhammad Zainuddin Lubis. "Pemanfaatan Citra Landsat 8

Untuk Memetakan Persebaran Lamun Di Wilayah Pesisir Pulau

Batam." Jurnal Enggano 2.1 (2017): 38-45.

Paraditya, Rangga, and Taufik Hery Purwanto. "Pemanfaatan citra Landsat 7

ETM+ untuk pemetaan potensi mineralisasi emas di Kawasan Gunung Dodo,

Kabupaten Sumbawa, NTB." Jurnal Bumi Indonesia 1.3 (2012).

Hidayati, Iswari Nur, R. Suharyadi, and Projo Danoedoro. "Kombinasi indeks citra

untuk analisis lahan terbangun dan vegetasi perkotaan." Majalah Geografi

Indonesia 32.1 (2018): 24-32.

Sukojo, Bangun Muljo. "Pemetaan ekosistem di wilayah gunung bromo dengan

teknologi penginderaan jauh." Makara Journal of Technology 7.2 (2003):

147-350.

Shimada, Masanobu, and Takahiro Ohtaki. "Generating large-scale high-quality

SAR mosaic datasets: Application to PALSAR data for global


monitoring." IEEE Journal of selected topics in applied earth observations

and remote sensing 3.4 (2010): 637-656.

Sholeh, Muhammad. "Pengaburan Gambar dengan Teknik Mozaik." Seminar Nasional

Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI). 2004.

Wulansari, Harvini. "Uji akurasi klasifikasi penggunaan lahan dengan

menggunakan metode defuzzifikasi maximum likelihood berbasis Citra

ALOS AVNIR-2." BHUMI: Jurnal Agraria dan Pertanahan 3.1 (2017): 98-

110.

Anda mungkin juga menyukai