Anda di halaman 1dari 14

Jurusan Teknik Geomatika

Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan


Institut Teknologi Sepuluh Nopember
www.geomatika.its.ac.id

Pengadaan Data Spasial

Lalu Muhamad Jaelani, ST, MSc


Paper Map

Photogrammetry
Remote Sensing Surveying
Hidrography GPS

Digitize Digital Map

Scanning

Paper Map
1. Peta Analog
Peta analog (antara lain peta topografi, peta tanah dan sebagainya) yaitu peta dalam
bentuk cetak. Pada umumnya peta analog dibuat dengan teknik kartografi, kemungkinan
besar memiliki referensi spasial seperti koordinat, skala, arah mata angin dan
sebagainya.

2. Peta Digital
Dalam tahapan input data, keperluan akan sumber data peta analog bisa dikonversi
menjadi peta digital. Dengan cara format raster diubah menjadi format vektor melalui
proses dijitasi sehingga dapat menunjukan koordinat sebenarnya di permukaan bumi.

3. Data Sistem Penginderaan Jauh


Data Penginderaan Jauh (antara lain citra satelit, foto-udara dan sebagainya), merupakan
sumber data yang penting karena ketersediaanya secara berkala dan mencakup area
tertentu. Dengan adanya bermacam-macam satelit di ruang angkasa dengan
spesifikasinya masing-masing, bisa memperoleh berbagai jenis citra satelit untuk
beragam tujuan pemakaian. Data ini biasanya direpresentasikan dalam format raster.
4. Data GPS

Teknologi GPS memberikan terobosan penting dalam menyediakan data spasial.


Keakuratan pengukuran GPS semakin tinggi dengan berkembangnya teknologi. Data ini
biasanya direpresentasikan dalam format vektor.

5. Hasil Pengukuran Lapangan

Data spatial dapat diperoleh dengan survei dan pemetaan yaitu penentuan
posisi/koordinat di lapangan. Data pengukuran lapangan yang dihasilkan berdasarkan
teknik perhitungan tersendiri, pada umumnya data ini merupakan sumber data atribut
contohnya: batas administrasi, batas kepemilikan lahan, batas persil, batas hak
pengusahaan hutan dan lain-lain.
 Penentuan Posisi Horisontal

1. Poligon
 Penentuan Posisi Horisontal

2. Triangulasi
 Penentuan Posisi Horisontal

3. Trilaterasi
 Penentuan Posisi VERTIKAL

1. Differential Levelling
 Penentuan Posisi VERTIKAL

2. Trigonometric Levelling
 Penggunaan Total Station

 Total Station merupakan alat pengukur jarak dan


arah (sudut horisontal dan sudut vertikal)
otomatis.
 Alat total station dilengkapi dengan chip memori,
sehingga data pengukuran sudut dan jarak dapat
disimpan untuk kemudian didownload dan diolah
secara computerize
 Fotogrametri

 Pemetaan fotogrametris
menggunakan foto udara sebagai
sumber data utama. Kualitas peta
atau informasi yang dihasilkan
sangat bergantung pada kualitas
metrik dan gambar (pictorial
qualiy) dari sumber data tersebut
 Penginderaan Jauh
 Data yang dihasilkan dari teknik
pengindaraan jauh berupa
beberapa bentuk citra yang
selanjutnya diproses dan
diinterpretasikan sehingga
diperoleh informasi yang dapat
digunakan untuk aplikasi
dibidang pertanian, kehutanan,
geografi, geologi, perencanaan,
arkeologi dan bidang-bidang
lain.
 Global Positioning System
(GPS)

 Konsep dasar pada


penentuan posisi dengan GPS
adalah reseksi (pengikatan
kebelakang) dengan jarak,
yaitu dengan pengukuran
jarak secara simultan ke
beberapa satelit GPS yang
koordinatnya telah diketahui
 Aziz, Lukman (tt). Semiologi. Jurusan Teknik Geodesi ITB Bandung
 Aziz, Lukman dan Rahman, Ridwan (1979). Pemeaan Tematik. Jurusan
Teknik Geodesi ITB Bandung
 Basuki, Slamet, 2006, “Ilmu Ukur Tanah”, Gadjah Mada University Press,
Yogyakarta
 Riyadi, Gondang, 1994, “Visualisasi KARTOGRAFI”, Jurusan Teknik
Geodesi UGM, Yogyakarta
 Villanueva, K.J. (1984). Kartografi. Jurusan Teknik Geodesi ITB Bandung
 Wolf, Paul R. (1974). Elements of Photogrammey. Mc Graw-Hill. Tokyo
 Yuwono (2000). Kartograi Dasar. Program Studi Teknik Geodesi FTSP-ITS
. Surabaya

Anda mungkin juga menyukai