Anda di halaman 1dari 8

Penerapan SIG dalam Menentukan Kelayakan Lokasi Pembangunan Berkelanjutan……………………………………….…………….

(Dermawan)

PENERAPAN SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS (SIG) DALAM


MENENTUKAN KELAYAKAN LOKASI PEMBANGUNAN
BERKELANJUTAN
Studi Kasus di Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu
(Application of Geographic Information System (GIS) in Determining the Feasibility of
Sustainable Development Locations - Case Study in Lebong Regency, Bengkulu Province)

Taufik Fuad Dermawan


Program Studi Teknik Pertambangan Fakultas Teknologi Mineral
UPN “Veteran” Yogyakarta
Jl. Raya Condet no. 13 Gedong Pasar Rebo Jakarta Timur DKI Jakarta 13760
E-mail: Taufikfuad59@gmail.com

ABSTRAK
Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep pembangunan dengan mempertimbangkan berbagai
aspek sehingga tidak mengganggu kondisi alam dan tetap dapat memenuhi kebutuhan selanjutnya.
Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu merupakan kawasan yang didominasi oleh
hutan kering dan ladang. Berkembangnya kebutuhan lahan dan pesatnya pertambahan penduduk menjadikan
tujuan penelitian ini untuk merencanakan konsep pembangunan berkelanjutan dengan menganalisis keadaan
lokasi dan akumulasi pertambahan penduduk. Metode penelitian ini diawali dengan pengumpulan data primer
dan data sekunder, yang diolah menggunakan konsep dan teori dari studi literatur. Penentuan lokasi rencana
pembangunan dilakukan berdasarkan analisis karakteristik relief stabil dan renggang yang menunjukkan
kelandaian suatu lokasi, curah hujan yang tidak terlalu tinggi, dan akumulasi pertumbuhan penduduk yang
rendah dilakukan dengan menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG). Software pengembang Sistem
Informasi Geografis (SIG) yang digunakan adalah ArcGIS Pro dan QGIS 3.14. Hasil penelitian ini menunjukkan
Kecamatan Pinang Belapis berpotensi dilakukan pembangunan berkelanjutan karena memiliki kondisi relief
stabil dan renggang, curah hujan yang tidak terlalu tinggi, dan akumulasi pertumbuhan penduduk rendah.
Pembaruan sistem mengenai analisis kondisi geografis dan data pertumbuhan penduduk dapat dilakukan
untuk menambah faktor ketelitian dalam menganalisis data.

Kata Kunci: pembagunan berkelanjutan, SIG, pertumbuhan penduduk, analisis perencanaan pembangunan

ABSTRACT
Sustainable development is a development concept taking into account various aspects, so as not to
interfere with natural conditions and still be able to meet further needs. Pinang Belapis Subdistrict, Lebong
Regency, Bengkulu Province is an area dominated by dry forests and fields. The growing needs of the land
and the rapid growth of the community make this research objective to plan the concept of sustainable
development by analyzing the state of the location and the accumulation of population growth. This method
of research begins with the collection of primary data and secondary data, then the data is processed using
concepts and theories from literature studies. The determination of the location of the development plan is
carried out based on an analysis of the characteristics of stable and stretch relief that shows the ramps of a
location, rainfall is not very high, and the accumulation of population growth is minimally carried out using the
Geographic Information System (SIG). The software developers of Geographic Information Systems (GIS)
used are ArcGIS Pro and QGIS 3.14. The results of this study show Pinang Belapis Subdistrict have the potential
to be carried out sustainable development because it has stable relief conditions and stretch, rainfall is not
very high, and accumulated population growth is minimal. System updates on geographic condition analysis
and population growth data can be done to increase the accuracy factor in analyzing data.

Keywords: sustainable development, GIS, population growth, development planning analysis

PENDAHULUAN
Pembangunan berkelanjutan merupakan konsep proses pembangunan dengan
mempertimbangkan beberapa aspek, seperti kondisi alam sekitar yang berperan untuk pemenuhan

145
Seminar Nasional Geomatika 2020: Informasi Geospasial untuk Inovasi Percepatan Pembangunan Berkelanjutan

kebutuhan generasi yang akan datang. Pembangunan berkelanjutan harus memenuhi beberapa
aspek penting seperti pertumbuhan ekonomi, keberlanjutan sosial, dan keberlanjutan lingkungan
(RI, 2009; Mulyadi et al., 2015; Trinder et al., 2018). Pembangunan berkelanjutan yang berkaitan
dengan kegiatan infrastruktur menjadi fokus pemerintah dalam mempersiapkan generasi yang akan
datang.
Kegiatan pembangunan infrastruktur yang baik harus didasarkan dengan penentuan lokasi dan
akumulasi persebaran masyarakat di sekitar tempat perencanaan kegiatan pembangunan
berlangsung. Informasi mengenai data lokasi dan akumulasi masyarakat yang tersedia hanya
didasarkan data non spasial dan tidak tersedia gambaran yang jelas secara geografis mengenai
keadaan lokasi dan akumulasi persebaran masyarakat sehingga dibutuhkan suatu sistem berkaitan
dengan informasi geografis lokasi dan akumulasi persebaran masyarakat sehingga dapat diperoleh
data spasial dan non spasial yang mudah diakses dan terintegrasi oleh berbagai kalangan. Data
spasial merupakan bentuk data yang banyak digunakan dalam rencana pembangunan berkelanjutan
yang dilengkapi beberapa unsur, seperti unsur geografis yang dapat digunakan sebagai
pertimbangan untuk perencanaan pembangunan wilayah (Fauzy & Putra, 2018).
Teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan teknologi yang dapat memudahkan
untuk mengetahui persebaran berbagai sumber daya alam, seperti minyak bumi, batubara, emas,
besi, monitoring lahan, dan juga menampilkan data serta informasi mengenai lokasi maupun
akumulasi persebaran masyarakat (Suseno & Agus, 2012). Pemanfaatan teknologi fotogrametri,
penginderaan jarak jauh, dan ilmu mengenai informasi spasial sangat membantu dalam
meningkatkan pembangunan berkelanjutan. Teknologi SIG pada penelitian ini dimanfaatkan untuk
merencanakan konsep pembangunan di Kabupaten Lebong yang disajikan secara tekstual, visual,
dan user interface yang mudah dicermati.
Penggunaan Sistem Informasi Geografis (SIG) merupakan salah satu cara efektif dan efisien
untuk dapat menyelesaikan problematika permasalahan yang berkaitan dengan layanan data
sehingga penelitian ini bertujuan untuk dapat menganalisis keadaan lokasi dan akumulasi
pertambahan penduduk dengan menggunakan teknologi berbasis SIG sehingga pada penelitian ini
didapatkan lokasi yang layak dilakukan pembangunan berkelanjutan. Kecamatan Pinang Belapis,
Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu merupakan wilayah dengan pertumbuhan penduduk yang
kurang jika dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kabupaten Lebong sehingga berdasarkan
analisis yang dilakukan, Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu dapat
dijadikan lokasi untuk merealisasikan pembangunan berkelanjutan.

METODE
Penelitian ini dilakukan menggunakan metode penelitian yang disajikan dalam diagram alir
seperti pada Gambar 1.

Gambar 1. Diagram alir proses pengolahan data.

146
Penerapan SIG dalam Menentukan Kelayakan Lokasi Pembangunan Berkelanjutan……………………………………….…………….(Dermawan)

Berdasarkan diagram alir yang tersaji, metode penelitian tersebut akan menghasilkan data
primer yang diperoleh dari pengamatan lapangan dan data sekunder yang diperoleh dari laporan
dan data yang telah tersedia. Adapun tahapan penelitian meliputi:

Studi Literatur

Mempelajari dan memahami teori-teori yang berkaitan dengan permasalahan yang dibahas
pada karya tulis ini. Teori dan data yang terdapat pada karya tulis ini diperoleh dari literatur dan
laporan yang sudah dipublikasi.

Pengambilan Data

Data sekunder pada laporan karya tulis ini diambil dari laporan Badan Perencanaan
Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebong berupa jumlah penduduk menurut wilayah.
Data primer pada laporan karya tulis ini diambil menggunakan metode peninjauan tidak langsung
melalui Google Earth dan melakukan analisis data dengan ArcGIS Pro berupa analisis persebaran
penduduk dan publikasi peta persebaran di WebGIS. QGIS 3.14 (Suseso & Agus, 2012) digunakan
untuk menganalisis slope di lokasi dengan memanfaatkan data DEM. Data dan parameter yang
digunakan meliputi (1) luas kabupaten, (2) kondisi geografis lokasi rencana pembangunan
berkelanjutan berupa kondisi lereng dan curah hujan, dan (3) akumulasi pertumbuhan penduduk.

Pengolahan Data

Pengolahan data meliputi, data primer dan data sekunder yang diambil untuk digunakan pada
karya tulis ini selanjutnya diolah dengan teori dan konsep yang telah didapatkan dari studi literatur.

Analisis Data

Metode analisis yang digunakan dalam memilih kegiatan yang berkaitan dengan penelitian ini
adalah pertimbangan lokasi dan persebaran jumlah masyarakat di Kabupaten Lebong per tiap
kecamatan. Data yang dihasilkan akan digunakan untuk menganalisis potensi lokasi pembangunan
dan akumulasi pertumbuhan sehingga tercapainya pembangunan berkelanjutan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Analisis Potensi Lokasi di Kabupaten Lebong

Kabupaten Lebong merupakan salah sebuah kabupaten di Provinsi Bengkulu yang terletak di
Pulau Sumatera dengan letak geografis 105o-108o BT dan 02o65’-03o60’ LS, sepanjang wilayah Bukit
Barisan (lihat Gambar 2). Kabupaten dengan luas 192.424 Ha memiliki jumlah penduduk sebanyak
111.815 jiwa pada tahun 2018 (Disdukcapil Kabupaten Lebong, 2018).
Pemanfaatan proses tumpang tindih (overlay) terhadap semua parameter yang terdapat di
lokasi memperlihatkan kondisi dan situasi geografis wilayah yang akan digunakan untuk melakukan
pembangunan. Hasil pengamatan diperoleh area Kabupaten Lebong memiliki cakupan wilayah yang
luas dan memiliki jumlah area pemukiman tidak banyak karena lebih didominasi oleh area hutan dan
semak belukar. Dalam menyajikan peta mengacu pada BSN (2010) agar peta yang disajikan
mempunyai standar yang sama.

147
Seminar Nasional Geomatika 2020: Informasi Geospasial untuk Inovasi Percepatan Pembangunan Berkelanjutan

Gambar 2. Lokasi penelitian.

Gambar 3. Peta Topografi Kabupaten Lebong Provinsi Bengkulu.

Analisis Metode Penentuan Lokasi

Metode penentuan lokasi pembangunan berkelanjutan memerlukan analisis terkait kondisi


lereng, analisis curah hujan, dan akumulasi pertumbuhan penduduk di area rencana tempat
dilakukan pembangunan berkelanjutan, hal ini senada dengan yang dilakukan Asmirawati (2016) dan
Hidayah (2015).

Kondisi Lereng

Rencana pembangunan berkelanjutan yang digunakan untuk diimplementasikan dalam suatu


wilayah sangat mempertimbangkan aspek penting, salah satunya adalah kondisi lereng di tempat
perencanaan pembangunan. Kemiringan lereng lokasi penelitian seperti pada Tabel 1 (Kementan,
1980; 1981), dimana secara spasial disajikan pada Gambar 4. Sesuai Tabel 1, wilayah penelitian
mempunyai kemiringan lereng 2% s.d. lebih dari 40% dengan yang bervariatif dan relief tanah yang
cenderung datar hingga sangat curam.

Tabel 1. Kriteria pembagian kondisi kelerengan tanah.


Kelas
Sudut Lereng Deskripsi Nilai
Lereng
1 0-8% Datar 20
2 8-15% Landai 40
3 15-25% Agak curam 60
4 25-40% Curam 80
5 >40% Sangat Curam 100

148
Penerapan SIG dalam Menentukan Kelayakan Lokasi Pembangunan Berkelanjutan……………………………………….…………….(Dermawan)

Gambar 4. Peta Kecumaran (Kelerengan) Kabupaten Lebong.

Analisis Curah Hujan

Kondisi geografis mengenai curah hujan di kabupaten lebong memiliki curah hujan pada tahun
2015 dengan intensitas rata-rata per hari 15,33 mm/hari hujan (Pemkab Lebong, 2017) sehingga
dapat dikategorikan memiliki intensitas rendah berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebagai pada
Tabel 2 (Kementan, 1980; 1981).

Tabel 2. Kriteria kelas intensitas hujan.


Intensitas Hujan
Kelas Lereng Deskripsi Nilai
(mm/hari hujan)
1 0-13,6 Sangat rendah 10
2 13,6-20,7 Rendah 20
3 20,7-27,7 Sedang 30
4 27,7-34,8 Tinggi 40
5 >34,8 Sangat tinggi 50

Analisis Pertumbuhan Penduduk

Data mengenai proyeksi jumlah penduduk berdasarkan kecamatan di Kabupaten Lebong


diperoleh dari Disdukcapil Kab. Lebong (2018). Data mengenai akumulasi proyeksi pertambahan
penduduk di Kabupaten Lebong disajikan dalam bentuk spasial agar lebih mudah digunakan dan
lebih interaktif kepada masyarakat dan pencari data. Peta akumulasi pertumbuhan penduduk
Kabupaten Lebong berdasarkan kecamatan yang telah dibuat dapat diakses (ESRI, n.d.). Gambar
5 merupakan peta akumulasi proyeksi pertambahan penduduk.

Gambar 5. Peta Akumulasi Penduduk di Kabupaten Lebong.

Analisis Perencanaan Lokasi Pembangunan dan Persebaran Masyarakat

149
Seminar Nasional Geomatika 2020: Informasi Geospasial untuk Inovasi Percepatan Pembangunan Berkelanjutan

Berdasarkan persentase sudut lereng, relief geografis, rata-rata intensitas curah hujan, dan
akumulasi pertambahan penduduk, maka dapat dilakukan perkiraan tempat mengenai lokasi
perencanaan pembangunan berkelanjutan yang ditinjau berdasarkan parameter-parameter berikut:
1. Karakteristik relief stabil dan renggang yang menunjukkan kelandaian suatu lokasi.
2. Memiliki curah hujan yang tidak terlalu tinggi sehingga tidak dibutuhkan daerah resapan
yang terlalu banyak.
3. Akumulasi pertumbuhan penduduk yang rendah.

Berdasarkan analisis dan pengumpulan data yang dihasilkan, daerah lokasi perencanaan
pembangunan berkelanjutan memiliki curah hujan yang rendah dan cenderung memiliki karakteristik
relief cenderung mengikuti kondisi kemiringan yang bervariatif dan relief tanah yang cenderung
datar hingga sangat curam untuk di setiap lokasi yang terdapat di Kabupaten Lebong. Peninjauan
terhadap akumulasi pertumbuhan penduduk yang minim dilakukan agar dapat dilakukan
pemerataan penduduk dan dapat dilakukan perencanaan pembangunan di lokasi tersebut tanpa
mengganggu daerah resapan dan penghijauan di lokasi tersebut. Daerah Kecamatan Pinang Belapis
yang terletak di Kabupaten Lebong dipilih karena selain memiliki pertumbuhan penduduk yang
minim, daerah tersebut juga masih didominasi oleh ladang dan hutan kering.
Sistem yang saling terintegrasi ini dapat digunakan untuk memudahkan pengamatan kondisi
geografi dan analisis akumulasi pertumbuhan penduduk di wilayah Kabupaten Lebong yang disajikan
dalam bentuk data spasial sehingga mudah untuk menganalisis dengan langsung melihat data yang
dipresentasikan langsung dengan daerah terkait. Pemilihan lokasi yang akan digunakan untuk
perencanaan pembangunan didasarkan oleh beberapa parameter, seperti karakteristik relief stabil
dan renggang yang menunjukkan kelandaian suatu lokasi, curah hujan yang tidak terlalu tinggi, dan
akumulasi pertumbuhan penduduk yang rendah. Daerah Kecamatan Pinang Belapis dipilih karena
selain memiliki pertumbuhan penduduk yang rendah, daerah tersebut juga masih didominasi oleh
ladang dan hutan kering sehingga diharapkan perencanaan pertumbuhan penduduk dapat dilakukan
di wilayah tersebut.

Gambar 6. Peta Geografis Kecamatan Pinang Belapis, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu

KESIMPULAN
Kesimpulan dari penelitian ini yaitu sistem informasi geografis dapat digunakan untuk pemetaan
kelayakan lokasi rencana pembangunan berkelanjutan. Pemantauan dan analisis data menggunakan
QGIS 3.14 dan ArcGIS Pro dengan memasukkan data DEM (Digital Elevation Model) dan data
pendukung lain yang diperoleh dari Badan Informasi Geospasial (BIG), GADM, dan data mengenai
pertumbuhan penduduk berdasarkan wilayah yang diperoleh dari Badan Perencanaan Pembangunan
Daerah (Bappeda) Kabupaten Lebong.
Penambahan dan pembaruan sistem mengenai analisis kondisi geografis dan data pertumbuhan
penduduk dapat dilakukan untuk menambah faktor ketelitian untuk menginterpresentasikan ke
dalam bentuk data spasial. Penambahan model sistem menggunakan algoritma, aritmatika, dan

150
Penerapan SIG dalam Menentukan Kelayakan Lokasi Pembangunan Berkelanjutan……………………………………….…………….(Dermawan)

eksponensial dapat digunakan untuk dijadikan sebagai pembanding hasil analisis sehingga perlu
dilakukan kajian lebih lanjut agar program dapat terealisasikan dan semakin dapat memudahkan
dalam menganalisis data.

UCAPAN TERIMA KASIH


Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Abd. Hafiz., S.T., M.T., yang memberikan
saran dan masukan dalam pengolahan data penelitian hingga diselesaikannya penelitian ini.

DAFTAR PUSTAKA
Asmirawati. (2016). Kesesuaian lahan pengembangan perkotaan Kajang Kabupaten Bulukumba. Jurnal
Perencanaan Wilayah dan Kota, 5(1), 18-28.
BSN (Badan Standardisasi Nasional). (2010). SNI 6502.2:2010: Spesifikasi Penyajian Peta Rupa Bumi-Bagian
2: Skala 1:25.000. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.
Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) Kabupaten Lebong (n.d.). Jumlah Penduduk
Kabupaten Lebong Tahun 2018. Diakses dari: http://dukcapil.lebongkab.go.id/pages/jumlah_penduduk.
[10 Juli 2020].
ESRI (n.d.). Distance Learning and Telemedicine Grant Recipients. Diakses dari:
https://www.arcgis.com/apps/webappviewer/index.html?id=15a73830555645ae93d2fa773ed8e971. [6
Juli 2020].
Fauzy, A., & Putra, A.S. (2018). Pemanfaatan data spasial untuk mendukung tujuan pembangunan
berkelanjutan (TPB). Prosiding Seminar Nasional Seri 8, 27 September 2018. Yogyakarta.
Hidayah, Z. (2015). Penerapan SIG dalam Menentukan kondisi kritis dan model rehabilitasi ekosistem bakau
pada Daerah Pesisir Selatan Pamekasan, Madura. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan, 7(1), 79-86.
http://dx.doi.org/10.20473/jipk.v7i1.11238.
Kementan (Kementerian Pertanian). (1980). Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 837 Tahun 1980
tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Lindung. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Kementan (Kementerian Pertanian). (1981). Surat Keputusan Menteri Pertanian Nomor 683 Tahun 1981
tentang Kriteria dan Tata Cara Penetapan Hutan Produksi. Kementerian Pertanian. Jakarta.
Mulyadi, M., Lestari, T.R.P, Alawiyah, F., Wahyuni, D., Astri, H., Martiany, D., Rivani, E., & Qodriyatun, S.N.
(2015). Pembangunan Berkelanjutan: Dimensi Sosial, Ekonomi, dan Lingkungan. Cetakan pertama. P3DI
Setjen DPR RI dan Azza Grafika. Jakarta.
Pemkab (Pemerintah Kabupaten) Lebong. (2017). Peraturan Daerah Kabupaten Lebong 14 Tahun 2017
tentang atas Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Daerah Kabupaten Lebong 2016-2021. Pemerintah Kabupaten Lebong. Tubel.
RI (Republik Indonesia). (2009). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Lembaran Negara No. 140 Tahun 2009. Sekretariat Negara. Jakarta.
Suseno, A., & Agus, R. (2012). Penggunaan Quantum GIS dalam Sistem Informasi Geografis. Bogor.
Trinder, J.C., Zlatanova, S., & Jiang, J. (2018). Editorial to Theme Section on UN Sustainable Development
Goals (SDGs). ISPR Journal of Photogrammetry and Remote Sensing , 142, 342-343.
http://dx.doi.org/10.1016/j.isprsjprs.2018.03.027.

151
Seminar Nasional Geomatika 2020: Informasi Geospasial untuk Inovasi Percepatan Pembangunan Berkelanjutan

Halaman ini sengaja kami kosongkan

152

Anda mungkin juga menyukai