Anda di halaman 1dari 6

Pemanfaatan Sistem Informasi Geografis dalam Kajian

Potensi Wilayah dan Kesehatan Lingkungan


D
I
S
U
S
U
N
Oleh:
Nama : Aldi Harianto Manik
Kelas : XII IA 2
Guru Pembimbing: Esron Rajagukguk
T.A : 2019/2020
Sekolah : SMA N1 Raya
BAB I
Latar Belakang
Sistem Informasi Geografis (SIG) sebagai salah satu bidang ilmu yang tergolong baru, saat
ini telah mampu menyelesaikan masalah routing, baik untuk masalah pencarian rute terpendek
(shortest path), maupun masalah TSP (travelling salesman problem). Pencarian rute terpendek
merupakan masalah dalam kehidupan sehari-hari, berbagai kalangan menemui masalah yang
sama dalam pencarian rute terpendek (shortest path) dengan variasi yang berbeda, dimana untuk
penentuan rute terpendek diperlukan ketepatan dalam penentuan jalur terpendek antar suatu
titik atau lokasi yang di inginkan. Hasil penentuan jalur terpendek nantinya akan menjadi
pertimbangan dalam menunjukkan jalur yang ditempuh oleh masyarakat dengan bantuan sistem
informasi geografis.

Penyebaran informasi geografis ini dapat berupa data spasial (wilayah) maupun data non
spasial berupa informasi yang berhubungan dengan keberadaan wilayah. Daerah perkebunan di
Indonesia tersebar luas dan hampir seluruh wilayah merupakan pertanian. Dalam memetakan,
persiapan lahan, dan pengelolaan lahan perkebunan dan pertanian perlu dilakukan dengan
sebaik mungkin. Oleh karena itu kita harus menyiapkan baik-baik untuk menghadapinya. Salah
satunya dengan menggunakan GIS.

Istilah ini digunakan karena GIS dibangun berdasarkan pada ‘geografi’ atau ‘spasial’.
Object ini mengarah pada spesifikasi lokasi dalam suatu space. Objek bisa berupa fisik, budaya
atau ekonomi alamiah. Penampakan tersebut ditampilkan pada suatu peta untuk memberikan
gambaran yang representatif dari spasial suatu objek sesuai dengan kenyataannya di bumi.
Simbol, warna dan gaya garis digunakan untuk mewakili setiap spasial yang berbeda pada peta
dua dimensi.
BAB II
ISI

MANFAAT SIG (System Informasi Geografi)


1. Manajemen Tata Guna Lahan (Potensi Wilayah)

Pemanfaatan dan penggunaan lahan merupakan bagian kajian geografi yang perlu
dilakukan dengan penuh pertimbangan dari berbagai segi. Tujuannya adalah untuk menentukan
zonifikasi lahan yang sesuai dengan karakteristik lahan yang ada. Misalnya, wilayah pemanfaatan
lahan di kota biasanya dibagi menjadi daerah pemukiman, industri, perdagangan, perkantoran,
fasilitas umum,dan jalur hijau. SIG dapat membantu pembuatan perencanaan masing-masing
wilayah tersebut dan hasilnya dapat digunakan sebagai acuan untuk pembangunanutilitas-utilitas
yang diperlukan. Lokasi dari utilitas-utilitas yang akan dibangun di daerah perkotaan (urban) perlu
dipertimbangkan agar efektif dan tidak melanggar kriteria-kriteria tertentuyang bisa menyebabkan
ketidakselarasan. Contohnya, pembangunan tempat sampah. Kriteria-kriteria yang bisa dijadikan
parameter antara lain: di luar area pemukiman, berada dalam radius 10 meter dari genangan air,
berjarak 5 meter dari jalan raya, dan sebagainya. Dengan kemampuan SIG yang bisa memetakan
apa yang ada di luar dan di dalam suatu area, kriteria-kriteriaini nanti digabungkan sehingga
memunculkan irisan daerah yang tidak sesuai, agak sesuai, dan sangat sesuai dengan seluruh
kriteria. Di daerah pedesaan (rural) manajemen tata guna lahan lebih banyak mengarah ke sektor
pertanian. Dengan terpetakannya curah hujan, iklim, kondisitanah, ketinggian, dan keadaan alam,
akan membantu penentuan lokasi tanaman, pupuk yang dipakai, dan bagaimana proses pengolahan
lahannya. Pembangunan saluran irigasi agar dapat merata dan minimal biayanya dapat dibantu
dengan peta sawah ladang, peta pemukiman penduduk, ketinggian masing-masing tempat dan peta
kondisi tanah. Penentuan lokasi gudang dan pemasaran hasil pertanian dapat terbantu dengan
memanfaatkan peta produksi pangan, penyebarankonsumen, dan peta jaringan transportasi. Selain
untuk manajemen pemanfaatan lahan, SIG juga dapat membantu dalam hal penataan ruang.
Tujuannya adalah agar penentuan pola pemanfaatan ruang disesuaikan dengan kondisi fisik dan
sosial yang ada, sehingga lebih efektif dan efisien. Misalnya penataan ruang perkotaan, pedesaan,
permukiman,kawasan industri, dan lainnya.
2. Kesehatan Lingkungan
SIG dapat dimanfaatkan untuk mengevaluasi kualitas, efektifitas, dan aksebilitas layanan
kesehatan di masyarakat seperti keberadaan rumah sakit dan puskemas. Selai itu SIG juga dapat
menyediakan data potensi tiap daerah serta karakteristik demografis masyarakatnya, sehingga
dapat dievaluasi kesesuaian antara jumlah masyarakat dengan sarana pelayanan kesehatan yang
ada.

SIG mampu mengidentifikasi kemana kemungkinan penyakit selanjutnya akan menyebar.


Sehingga suatu wilayah dapat bersiap dan mengurangi resiko terdampak penyakit tersebut. SIG
dapat digunakan untuk memberikan data mengenai penyebaran limbah perusahaan yang
berdampak pada kesehatan masyarakat. Selain itu, SIG juga dapat digunakan untuk menyajikan
data polusi udara, data penguraian cahaya dan penyebarannya.

Memetakan kelompok masyarakat di suatu wilayah berdasarkan status kesehatan tertentu,


misalnya status kehamilan atau status gizi buruk. Dengan SIG, peta status kesehatan dapat
digunakan untuk perencanaan program pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat di
wilayah tersebut. Misalnya Peta Sebaran Balita Memetakan kelompok masyarakat di suatu
wilayah berdasarkan status kesehatan tertentu, misalnya status kehamilan atau status gizi buruk.
Dengan SIG, peta status kesehatan dapat digunakan untuk perencanaan program pelayanan
kesehatan yang dibutuhkan masyarakat di wilayah tersebut. Misalnya Peta Sebaran Balita
BAB III
PENUTUP
 KESIMPULAN
Seiring dengan berkembangnya ilmu teknologi (IPTEK) dan informasi pada era
globalisasi seperti saat ini manusia lebih mudah untuk mendapatkan segala
kebutuhannya. Saat ini informasi telah dibagi dalam berbagai bidang, salah-satu
diantaranya yaitu informasi geografis. Sistem informasi geografis yaitu sistem khusus
pengelola data yang mempunyai informasi spasial. (bereferensi keruangan), atau dalam
arti sempit yaitu sistem komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun,
menyimpan, mengelola, dan menampilakan informasi keruangan.
Tentunya banyak manfaat dari sistem informasi geografi (SIG) diantaranya adalah
perencanaan pola pembangunan kota/wilayah. Dalam bidang perencanaan wilayah dan
kota, ilmu sistem informasi geografis (SIG) memiliki peranan yang sangat penting.
Menata ruang suatu wilayah membutuhkan dukungan data dan informasi, baik spasial
maupun nonspasial, yang akurat dan terkini, terutama data dan informasi tematik yang
mengilustrasikan kondisi suatu wilayah.

SARAN
Ø Bisa belajar lebih baik mengenai sistem informasi goegrafis.
Ø Bisa memanfaatkan sistem informasi geografis dengan maksimal.
Ø Bisa menyampaikan saran maupun kritik apabila menemukan kesalahan pada makalah
ini.

BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
Lina, Eka dan Titik Budiyati. 2013. Geografi SMA/MA Kelas XII. Klaten: Viva Pakarindo.
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis
http://www.kaskus.co.id/thread/521d02e841cb17350d000005/manfaat-sistem-informasi-
geografis-sig-bagi-perencanaan-wilayah-dan-kota/

Anda mungkin juga menyukai