PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
asinus terisi cairan radang, dengan atau tanpa infiltrasi dari sel radang
kesehatan yang ada di negara berkembang dan negara maju. Hal ini
25%, sedangkan di Inggris dan Amerika sekitar 12% atau 25-30 per
kematian akibat Pneumonia pada tahun 1999 untuk negara Jepang yaitu
3,2% dan Philipina tahun 1995 sebesar 11,1% (SEAMIC Health Statistics,
sampai 4 tahun. Hal ini berarti dari seluruh jumlah anak umur 1 bulan
1
pneumonia atau di antara 10 kematian 4 diantaranya meninggal
5 juta bayi dan balita di berbagai negara setiap tahun mati karena infeksi
terutama pada bayi (0-11 bulan) dan balita (1-4 tahun). Diperkirakan
tahun 1992 dan 1995 menjadi penyebab kematian bayi yang utama yaitu
37,7% dan 33,5% (Depkes RI, 2001). Hasil SKRT pada tahun 1998 juga
penyebab kematian utama pada bayi (36%). Dan hasil SKRT pada tahun
yaitu sebesar 39% pada bayi Dan 42% Pada Balita (Depkes RI, 2001).
2
24,73%, untuk daerah Jawa Tengah sebesar 29,08.
Indonesia didapat bahwa 40% sampai 70% anak yang berobat ke rumah
pernapasan berobat ke bagian rawat jalan dan rawat inap rumah sakit
3
C. Tujuan Penulisan
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
Pneumonia
D. Metode Penulisan
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis studi kasus yang
4
Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam
1. Observasi
2. Wawancara
3. Pemeriksaan Fisik
yang diambil secara pemeriksaan fisik yaitu mulai dari kepala sampai
ke telapak kaki.
4. Studi Dokumentasi
kesehatan.
5. Studi Kepustakaan
5
E. Sistematika Penulisan
sistematika penulisan.
BAB III : Laporan kasus, yang terdiri dari pengkajian, analisa data
Daftar Pustaka
Lampiran
6
BAB II
LANDASAN TEORITIS
A. Konsep Dasar
1. Defenisi
yang terjadi pada masa anak-anak dan sering terjadi pada masa bayi.
asing.
(Ngastiyah, 2005)
(Arif Mansjoer,2000 ).
7
dinding yang dapat menahan tekanan. Paru – paru merupakan
alveoli ini terdiri dari sel – sel epitel dan endotel. Jika dibentangkan
2.
luas permukaannya lebih kurang 90 m Banyaknya gelembung
paru – paru ini kurang lebih 700.000.000 buah ( Paru – paru kiri
bagian tengah itu terdapat tampuk paru – paru atau hilus. Pada
8
Fisiologi
a. Paru-paru Kanan
b. Paru-paru Kiri
inferior. Tiap – tiap lobus terdiri dari belahan – belahan yang lebih
yaitu : lima buah segment pada lobus superior dan lima buah
Tiap – tiap segment yang ada pada lobus masih terbagi lagi
lobulus satu dengan yang lainnya dibatasi oleh jaringan ikat yang
9
Paru – paru dibungkus oleh selaput yang bernama pleura. Pleura
dalam
bernafas bergerak.
ventrikel kiri.
10
Darah ini adalah darah “ kaya oksigen “ ( Oxygenated ) dibandingkan
yang keluar melalui tampuk paru – peru ke serambi jantung kiri ( darah
paru – paru oleh vena bronkialis dan ada yang mencapai vena kava
darah ganda.
berikut :
11
1) Kapasitas total
Yaitu jumlah udara yang dapat mengisi paru – paru pada inspirasi
2) Kapasitas vital
kurang 3 liter udara. Pada waktu kita bernafas biasa udara yang
luar biasa, akibat dari salah satu rangsangan baik yang berasal dari
luar maupun dari dalam misalnya dari luar bahan – bahan kimia yang
12
merangsang selaput lendir di jalan pernafasan. Bersin, pengeluaran
hidung, dalam hal ini udara keluar dari hidung dan mulut.
gerak reflek yang terjadi pada otot – otot pernafasan. Reflek bernafas
13
diambil oleh sel darah merah dibawa ke jantung dan dari jantung
– paru
14
Pernafasan Jaringan ( Pernafasan Interna )
pasang surut ( tidal air ) yaitu yang dihirup dan yang dihembuskan
(Syaifuddin,1997)
3. Etiologi
3. Micoplasma pneumonia
5. Aspirasi: lambung
15
4. Patofisiologi
jalan nafas.
- Pada anak kondisi ini dapat akut dan kronik misalnya :AIDS, Cystic
16
Bakteri Bronkhopenumonia
(Penumokokus,
Streptokokus,
Haemolitikus,
Staflokokus) Virus
Apirasi
Infeksi pada
Parenkim paru
(Alveoli dan
Bronkus)
Eksudat Intra-alveolus
Retensi Mukus
Oksigen Berkurang
Hiperventilasi
17
5. Manifestasi Klinis
- Batuk
- Rales (ronki)
- Wheezing
- Nyeri abdomen
6. Komplikasi
- Gagal pernafasan
7. Pemeriksaan Diagnostik
18
- Pemeriksaan serologi: membantu dalam membedakan diagnosis
organisme khusus.
keadaan.
asing.
(mediailmukeperawatan.com)
8. Penatalaksanaan
tetapi, karena hal itu perlu waktu, dan pasien perlu terapi secepatnya
19
- Karena sebagian besar pasien jatuh ke dalam asidosis metabolic
(Ngastiyah, 2005)
B. Asuhan Keperawatan
1. Pengkajian
a. Riwayat Kesehatan :
pernafasan.
b. Pemeriksaan Fisik :
20
- Roentgen dada à abnormal (bercak konsolidasi yang tersebar
c. Faktor Psikososial/Perkembangan :
- Koping.
bronchopneumonia.
pernafasan.
- Koping keluarga.
- Tingkat kecemasan.
2. Diagnosa Keperawatan
meningkatnya secret.
21
d. Kecemasan berhubungan dengan dyspnea dan hospitalisasi.
3. Intervensi
nyaman.
22
Pertahankan hidrasi yang adekuat
badan menurun)
perawatannya
23
4. Kriteria Hasil
a. Jalan nafas bersih yang ditandai dengan tidak ada bising suara
b. Pola nafas efektif yang ditandai dengan anak tidak gelisah, dan
dipertahankan.
tubuh relaks.
anak.
24
BAB III
TINJAUAN KASUS
A. PENGKAJIAN
I. Identitas Anak
Alamat : Sidikalang
No Telp. :-
25
II. Kedudukan dalam Keluarga
(BB: 4 Kg)
batuk, demam naik turun tapi tidak mencapai normal, tidak mau
26
Keluhan utama pasien yaitu : Batuk, Demam, Berat Badan
menurun.
1. Riwayat kelahiran
perdarahan.
2. Riwayat persalinan
1. TB : 49 cm
2. BB : 3,6 Kg
27
a. Pola Pemenuhan Nutrisi
cc.
b. Pola Tidur
anak tidur siang selama 1-2 sakit anak tidur pada malam
jam dan 7-9 jam pada malam hari dari jam 22.00-07.30,
dan gelisah.
c. Mandi
d. Eliminasi BAB
28
Sebelum Masuk RS Sesudah masuk RS
Frekwensi 2-3 x/hari 2-3 x/hari
Konsistensi Lembek Lembek
Warna Kuning Kuning kecoklatan
Dibantu/tidak Dibantu Dibantu oleh ibunya
e. Eliminasi BAK
f. Aktivitas Bermain
- Kemandirian Bergaul :-
V. Riwayat Imunisasi
29
VI. Pengetahuan Orangtua Tentang Kesehatan Anak
bernafas, batuk pada malam hari disertai demam dan tidak mau
1. Keadaan Umum
- Pernafasan : 44 x/i
- Suhu : 38oC
- Pergerakan : Lemah
2. Kulit
- Kebersihan : Baik
30
- Kelainan : lesi (-), peradangan (-), alergi (-)
3. Kepala
4. Rambut
- Distribusi : Merata
- Warna : Hitam
- Tekstur : Halus
- Kebersihan : Bersih
5. Mata
6. Hidung
- Keadaan : Bersih
- Kelainan : Normal
31
7. Telinga
8. Mulut
kering
9. Gigi
- Kebersihan :-
- Jenis Gigi :-
- Jumlah Gigi :-
- Kelainan :-
10. Tenggorokan
11. Leher
kelenjar tyroid
32
12. Thorax
13. Paru-paru
- Dispnoe : Ada
14. Jantung
- Irama : Teratur
15. Abdomen
16. Genitalia
- Bentuk : Simetris
17. Anus
- Bentuk : Normal
33
18. Ekstremitas Superior
- Pergerakan : Lemah
- Bentuk : Normal
- Pergerakan : Lemah
Lab
34
Hematologi
Hemoglobin 9 g% 12.0-14,4
Pengobatan :
Perawatan :
- Tirah Baring
Data Fokus
Data Subjektif
- Ibu anak mengatakan anak nya sulit bernafas, batuk pada malam hari
35
- Ibu mengatakan anaknya tidak mau minum ASI, anak sukar menetek
- Ibu mengatakan badan anaknya terasa panas, sering rewel dan gelisah
Data Objektif
- Batuk, Ronchi
- Sekret
- KU lemah.
- BB : 3,6 Kg
- Temp 380C
B. Analisa Data
36
1 Data subjektif : Infeksi parenkim Tidak
paru efektifnya
Ibu anak mengatakan anak
bersihan
nya sulit bernafas, batuk (Alveoli dan
jalan nafas
pada malam hari bronkus)
Data objektif : ↓
- Batuk
- Ronchi
- Sekret
Data objektif :
- KU lemah.
- BB : 3,6 Kg
37
Data objektif :
- Temp 380C
- Badan anak teraba panas
- Mukosa mulut kering
Data Objektif :
- Ibu sering bertanya
tentang penyakit anak.
Prioritas Masalah
C. Diagnosa Keperawatan
38
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas b/d Retensi muckus d/d
3. Peningkatan suhu tubuh b/d infeksi pada bronkus d/d suhu tubuh
39