Anda di halaman 1dari 4

Politeknik Kesehatan Jakarta II

Jurusan Teknik Radiodiagnostik dan Radioterapi


Program Diploma III
Matkul Pendidikan dan Promosi Kesehatan
Semester Genap - Tahun Akademik 2020 - 2021

Nama : Dede Saefulloh


NPM : P21140219015
Kelas : D3 2A
Dosen Pengampu : Eny Supriyatingsih, S.KM,. M.Kes

Definisi Kesehatan Masyarakat

Kesehatan Masyarakat adalah suatu bidang ilmu kesehatan yang mempelajari tentang cara bagaimana
memberdayakan masyarakat agar mereka mampu memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan di
lingkungan tempat tinggal mereka.(ABC Medika, 2013).

Menurut profesor Winslow dari Universitas Yale (Leavel and Clark, 1958) Kesehatan Masyarakat adalah
ilmu dan seni mencegah penyakit, memperpanjang hidup, meningkatkan kesehatan fisik dan mental,
dan efisiensi melalui usaha masyarakat yang terorganisir untuk meningkatkan sanitasi lingkungan,
kontrol infeksi di masyarakat, pendidikan individu tentang kebersihan perorangan, pengorganisasian
pelayanan medis dan perawatan, untuk mendeteksi dini, pencegahan penyakit dan pengembangan
aspek sosial, yang akan mendukung agar setiap orang di masyarakat mempunyai standar kehidupan
yang kuat untuk menjaga kesehatannya.

Sedangkan, Definisi Kesehatan Masyarakat menurut Ikatan Dokter Amerika, AMA, (1948) adalah ilmu
dan seni memelihara, melindungi dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui usaha-usaha
pengorganisasian masyarakat

Menurut Winslow, yang di maksud dengan Ilmu Kesehatan Masyarakat adalah suatu ilmu dan
keterampilan untuk mencegah penyakit, memperpanjang masa hidup, memelihara kesehatan jasmani
dan rohani dengan jalan usaha masyarakat yang terorganisir untuk penyehatan lingkungan,
pemberantasan penyakit menular, pendidikan setiap orang dalam prinsip-prinsip kesehatan perorangan.

Prinsip-Prinsip Kesehatan Masyarakat 

Agar usaha kesehatan masyarakat dapat terlaksana dengan baik ada beberapa prinsip pokok yang harus
terpenuhi, yaitu :

1. Usaha kesehatan masyarakat lebih mengutamakan pencegahan (preventif)


    daripada pengobatan (kuratif).
2. Dalam melaksanakan melaksanakan tindakan pencegahan selalu menggunakan
    cara-cara yang ringan biaya dan berhasil baik
3. Melaksanakan kegiatannya lebih menitik beratkan kepada masyarakat.
4. Dalam melibatkan masyarakat sebagai pelaku maka sasaran yang diutamakan
    adalah masyarakat yang terorganisir.
5. Lebih mengutamakan masalah kesehatan masyarakat yang jika tidak segera
   diatasi akan menimbulkan malapetaka.

Tujuan Kesehatan Masyarakat

Tujuan Umum :
Terciptanya keadaan lingkungan yang sehat, terberantasnya penyakit menular, meningkatnya
pengetahuan masyarakat tentang prinsip-prinsip kesehatan perseorangan, tersedianya berbagai usaha
keseehatan yang dibutuhkan masyarakat yang terorganisir dan terlibatnya badan-badan
kemasyarakatan dalam usaha kesehatan.

Tujuan Akhir :
Terciptanya jaminan bagi tiap individu masyarakat untuk mencapai suatu derajat hidup yang cukup guna
untuk mempertahankan kesehatan.

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kesehatan

Menurut Hendrick L. Blumm, terdapat 4 faktor yang mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat,


yaitu: faktor perilaku, lingkungan, keturunan dan pelayanan kesehatan .

Dari ke 4 faktor di atas ternyata pengaruh perilaku cukup besar diikuti oleh pengaruh faktor lingkungan,
pelayanan kesehatan dan keturunan. Keempat faktor di atas sangat berkaitan dan saling mempengaruhi.

1. Faktor Prilaku

Perilaku yang sehat akan menunjang meningkatnya derajat kesehatan, hal ini dapat dilihat dari
banyaknya penyakit berbasis perilaku dan gaya hidup. Kebiasaan pola makan yang sehat dapat
menghindarkan diri kita dari banyak penyakit, diantaranya penyakit jantung, darah tinggi, stroke,
kegemukan, diabetes mellitus dan lain-lain. Perilaku atau kebiasaan mencuci tangan sebelum
makan juga dapat menghindarkan kita dari penyakit saluran cerna.

2. Faktor Lingkungan
Lingkungan yang mendukung gaya hidup bersih juga berperan dalam meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Dalam kehidupan disekitar kita dapat kita rasakan, daerah yang kumuh dan
tidak dirawat biasanya banyak penduduknya yang mengidap penyakit sperti gatal-gatal, infeksi
saluran saluran pernafasan, dan infeksi saluran pencernaan. Penyakit Demam Berdarah juga
dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Lingkungan tidak bersih, banyaknya tempat penampungan air
yang tidak pernah dibersihkan menyebabkan perkembangkan nyamuk aedes aegypti penyebab
demam berdarah meningkat. Hal ini menyebabkan penduduk di sekitar memiliki risiko tergigit
nyamuk dan tertular demam berdarah.

3. Faktor Keturunan

Banyak penyakit-penyakit yang dapat dicegah, namun sebagian penyakit tidak dapat dihindari, seprti
penyakit akibat dari bawaan atau keturunan. Semakin besar penduduk yang memiliki risiko penyakit
bawaan akan semakin sulit upaya meingkatkan derajat kesehatan. Oleh karena itu perlu
adanya konseling perkawinan yang baik untuk menghindari penyakit bawaan yang sebenarnya dapat
dicegah munculnya. Akhir-akhir ini teknologi kesehatan dan kedokteran semakin maju. Teknologi
dan kemampuan tenaga ahli harus diarahkan untuk meningkatkan upaya mewujudkan derajat
kesehatan yang setinggi-tingginya.

4. Faktor Fasiltas Pelayanan Kesehatan

Ketersediaan fasilitas dengan mutu pelayanan yang baik akan mempercepat perwujudan derajat


kesehatan masyarakat. Dengan menyediakan fasilitas pelayanan kesehatan yang bermutu secara
merata dan terjangkau akan meningkatkan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan.
Ketesediaan fasilitas tentunya harus ditopang dengan tersedianya tenaga kesehatan yang merata
dan cukup jumlahnya serta memiliki kompetensi di bidangnya.

Saat ini pemerintah telah berusaha memenuhi 3 aspek yang sangat terkait dengan upaya pelayanan
kesehatan, yaitu upaya memenuhi ketersediaan tasilitas pelayanan kesehatan dengan membangun
Puskesmas, Polindes, Pustu dan jejaring lainnya. Pelayanan rujukan juga ditingkatkan dengan munculnya
rumah sakit-rumah sakit baru di setiap kabupaten/kota.

Upaya meningkatkan akses masyarakat ke fasilitas pelayanan kesehatan secara langsung juga
dipermudah dengan adanya program jaminan kesehatan (Jamkesmas) bagi masyarakat kurang mampu.
Program ini berjalan secara sinergi dengan program pemerintah laiinya seperti Program bantuan
langsung tunai (BLT), Wajib belajar dan ain-lain.

Untuk menjamin agar fasilitas pelayanan kesehatan dapat memberi pelayanan yang efektif bagi
masyarakat, maka pemerintah melaksanakan program jaga mutu. Untuk pelayanan di rumah sakit
program jaga mutu dilakukan dengan melaksanakan akreditasi rumah sakit.

Ke empat faktor yang mempengaruhi kesehatan di atas tidak dapat berdiri sendiri, namun saling
berpengaruh. Oleh karena itu upaya pembangunan harus dilaksanakn secara simultan dan saling
mendukung. Upaya kesehatan yang dilaksanakan harus bersifat komperhensif, hal ini berarti bahwa
upaya kesehatan harus mencakup upaya  preventif/promotif, kuratif dan rehabilitatif.

Anda mungkin juga menyukai