2. Adanya rasa persatuan dan kesatuan yang tinggi. Kelompok-kelompok yang ada
dalam masyarakat hendaknya menyadari bahwa mereka memiliki satu tanah air,
satu bangsa, dan satu bahasa, sehingga dapat meminimalisir adanya keinginankeinginan dari kelompok suku bangsa untuk memisahkan diri dari NKRI.
3. Pengorbanan. Pengorbanan bertujuan untuk mempertahankan kestabilan
integrasi
4. Toleransi di dalam kelompok sosial. Toleransi berarti membiarkan orang lain
atau kelompok lain berbuat sesuai dengan aturan atau keinginan tanpa ada
campur tangan dari pihak lain.
5. Kesediaan untuk mencapai konsensus
6. Mengidentifikasikan akar persamaan diantara kultur-kultur etnis yang ada
7. Kemampuan segenap kelompok yang ada untuk berperan secara bersama-sama
dalam kehidupan budaya dan ekonomi
8. Mengakomodasi timbulnya kebangkitan etnis
9. Upaya yang kuat dalam melawan prasangka dan diskriminasi
10. Menghilangkan pengkotak-kotakan kebudayaan.
C. Bentuk-bentuk Integrasi Sosial
Integrasi sosial mempunyai dua bentuk yaitu:
1. Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai ciri khas kebudayaan asli.
2. Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-unsur asing tanpa menghilangkan
kebudayaan asli.
D. Syarat Terbentuknya Integrasi Sosial
Ada beberapa syarat terbentuknya integrasi sosial, diantaranya adalah sebagai berikut:
1. Menyatukan
Perbedaan
Dalam proses menuju integrasi diperlukan usaha yang sungguh-sungguh untuk
menyatukan segala perbedaan, karena masyarakat yang multikultural memiliki
beragam kepentingan dan keinginan yang berbeda-beda. Mengintegrasikan
kelompok-kelompok yang ada di masyarakat bukanlah berarti menghilangkan
2. Pencapaian
Konsensus
Mengenai
Nilai
dan
Norma
Pencapaian konsensus mengenai nilai dan norma sebagai unsur pokok dalam
kehidupan bermasyarakat juga merupakan faktor yang turut memengaruhi
keberhasilan dari proses integrasi. Karena apabila tidak ada kesepakatan
bersama mengenai nilai dan norma yang akan menjadi pandangan, ukuran, dan
pedoman dalam menjalin hubungan antarkelompok akan memunculkan ego
kelompoknya sendiri.
Disintegrasi sosial dan bangsa merupakan momok yang paling menakutkan dalam
upaya-upaya mencapai intergrasi. Karena masyarakat multikultural memiliki potensi
konflik yang tidak kalah besarnya dibandingkan dengan potensi penyatuan. Integrasi
yang dibangun di atas pondasi-pondasi perbedaan bisa saja menjadi bumerang bagi
tercapainya Integrasi. Maka dari itu diperlukan suatu kecermatan dan perhatian yang
lebih di dalam memperlakukan masing-masing kelompok yang terdapat di masyarakat.