Anda di halaman 1dari 6

Sistem Politik Indonesia

SEKOLAH TINGGI ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PAHLAWAN 12
JL. Diponegoro No.16 (Eks Kantor DPRD Bangka)
Sungailiat Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
Silabus Mata Kuliah
SISTEM POLITIK INDONESIA
Kode: MKI229
Dosen: Muhammad Affan, SIP
A. PENGANTAR
Negara Indonesia merupakan sebuah rangkaian sistem politik yang terdiri dari rangkaian
sejumlah struktur, bagian, dan fungsi yang saling terkait satu sama lain untuk mancapai sebuah
tujuan bersama.
Perkuliahan ini berupaya menyampaikan sejumlah pengetahuan kepada mahasiswa sehingga
mampu memahami unsur/bagian dari sebuah sistem politik, fungsi-fungsi yang tersaji dalam sebuah
sistem politik, serta yang terpenting adalah dinamika-dinamika yang terjadi dalam sistem politik
Indonesia dan bagaimana cara kita memaknai dinamika tersebut dalam kerangka pemahaman proses
perkuliahan sistem politik Indonesia.
Sementara itu, tujuan perkuliahan ini secara lebih terperinci tersaji dalam penjelasan di
bawah ini.
B. TUJUAN PERKULIAHAN
Proses perkuliahan pendidikan pancasila memiliki sejumlah tujuan umum yang dapat
dirumuskan sebagai berikut:
No.
1.

Tujuan
Pengetahuan & Pemahaman.

Keterangan
a. Mahasiswa mengetahui pengertian dari sistem
politik dan memahami sistem politik Indonesia
beserta dinamikanya.
b. Memahami dan mampu menjelaskan dinamika
dalam sebuah sistem politik dan interaksi diantara
unsur-unsur sistem politik.
c. Menjelaskan struktur politik/kelembagaan negara.

2.

Kemampuan
Analisa.

Intelektual

dan a. Mahasiswa mampu menjelaskan berbagai tema


pembelajaran dari sistem politik Indoensia, baik
dari dimensi teoritis maupun praktis.
b. Mahasiswa mampu memahami dinamikadinamika kehidupan yang berkaitan dengan sistem
politik dan menganalisanya untuk melihat
keterkaitan teori dan fakta lapangan.

3.

Kemampuan
Implementasi.

Praktek

atau a. Mahasiswa mampu untuk mengidentifikasi


praktek-praktek atau implementasi dari proses
politik dan merespon berbagai implementasi
tersebut secara kritis.
b. Mahasiswa mampu mengelaborasi pemahamanpemahaman atas peristiwa sosial politik terkait
dengan sistem politik Indionesia untuk
memperkaya kajian keilmuan yang sedang
digeluti.

Stisipol Pahlawan 12:

Sistem Politik Indonesia

c. Mahasiswa
mampu
mentransformasikan
pengetahuan atas sistem politik dan elemenelemennnya yang telah dipelajari ke dalam
berbagai tindakan konkret yang bermanfaat di
tengah kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.
C. METODE PERKULIAHAN
Kegiatan perkuliahan untuk mata kuliah sistem politik Indonesia akan dilaksanakan dengan
sejumlah metode pembelajaran dengan menggunakan semaksimal mungkin media yang ada, seperti
slide materi, LCD proyektor, komputer, white board, peta pembelajaran/konsep, sampai dengan
praktisi lapangan.
Metode pembelajaran dilaksanakan melalui konsep ceramah/lecturing, yaitu dosen
menjelaskan materi perkuliahan kepada mahasiswa, maupun melalui konsep yang lebih interaktif
dengan melibatkan partisipasi aktif mahasiswa dalam proses perkuliahan melalui bentuk-bentuk kuis
(latihan), kuliah umum, kuliah bersama praktisi, presentasi kelompok, maupun diskusi kelas/panel.
D. EVALUASI DAN STANDAR PENILAIAN
Komponen dan persentase penilaian dari kuliah ini adalah sebagai berikut:
Komponen Penilaian
Kehadiran dan Partisipasi Kelas
Kuis (2x)
Tugas Mahasiswa
Ujian Tengah Semester (UTS)
Ujian Akhir Semester (UAS)
JUMLAH

Waktu
Jadwal STISIPOL
Sebelum dan Setelah UTS
Setelah UTS
Jadwal STISIPOL
Jadwal STISIPOL

Persentase
(dalam estimasi)
7% + 3%
10%
10%
30%
40%
100 %

1. Kehadiran dan Partisipasi


Kehadiran dalam suatu perkuliahan adalah kewajiban dari setiap mahasiswa yang
mengambil mata kuliah ini. Oleh karena itu, dengan mengingat bahwa tujuan perkuliahan
hanya akan tercapai jika mahasiswa dan dosen aktif dalam proses perkuliahan tersebut, maka
dosen pengasuh mata kuliah ini sangat menganjurkan agar setiap mahasiswa aktif mengikuti
perkuliahan. Dengan hadir di kelas maka setiap mahasiswa akan mempunyai kesempatan
untuk berdiskusi dengan teman-teman maupun pengasuh mata kuliah ini. Bobot penilaian
dalam hal ini tidak hanya ditentukan oleh kehadiran di dalam kelas, tetapi lebih pada
keaktifan partisipasi dalam diskusi kelas yang diwujudkan dalam bentuk pertanyaan,
komentar, tanggapan ataupun jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan diskusi selama kuliah
berlangsung.
Mahasiswa yang tidak dapat mengikuti proses perkuliahan sebagaimana yang telah
dijadwalkan sebelumnya, wajib memberikan surat keterangan resmi perihal penyebab
ketidakhidarannya dalam kegiatan perkuliahan tersebut. Sebaliknya, jika karena sesuatu hal
yang sangat penting dosen mata kuliah ini tidak dapat mengisi kuliah, para mahasiswa akan
diberitahu sebelumnya dan akan diupayakan penggantian kuliah pada waktu lain. Toleransi
ketidakhadiran dalam perkuliahan dengan alasan apapun bagi mahasiswa adalah sebanyak 3
pertemuan. Ketidakhadiran mahasiswa diatas 3 pertemuan perkuliahan dapat dikenakan
sanksi sampai dengan pengeluaran dari perkuliahan tanpa syarat.
2. Tugas dan Kuis
Stisipol Pahlawan 12:

Sistem Politik Indonesia

Setiap mahasiswa wajib mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh pengasuh mata
kuliah ini. Tugas-tugas ini akan berfungsi untuk mendemonstrasikan penguasaan materi
kuliah, melatih kemampuan riset, melatih cara-cara mengidentifikasi dan memanfaatkan
sumber-sumber informasi baru, serta melatih ketajaman dan kejelasan analisa dalam upaya
menjawab pertanyaan ataupun persoalan yang dihadapi.
Penugasan yang diberikan bersifat dapat bersifat individual maupun
kolektif/kelompok. Disamping penugasan, terdapat sistem penilaian berupa pelaksanaan
kuis, yaitu kewajiban mahasiswa untuk menjawab secara tertulis sejumlah pertanyaan yang
diajukan dosen. Kuis diberikan secara berkala dengan frekuensi sebanyak 2 kali dalam 2
fase, yaitu 1 kali sebelum UTS dan 1 kali setelah UTS. Penetapan waktu pemberian kuis
dapat dilaksanakan secara acak dengan ketentuan dasar sekali dalam jangka waktu sekitar 35 pertemuan untuk masing-masing fase.
3. Ujian Sisipan/Ujian Akhir
Ini adalah sistem penilaian standar yang diterapkan pada hampir setiap mata kuliah.
Untuk mendapatkan nilai akhir, mahasiswa wajib mengikuti ujian sisipan (atau mengerjakan
tugas pengganti jika tidak ada ujian sisipan) dan ujian akhir (atau mengerjakan tugas
pengganti) tepat pada waktu yang sudah dijadwalkan.
Bagi mahasiswa berhalangan ketika waktu ujian dilaksanakan, wajib memberikan
pemberitahuan sebelum kegiatan ujian berlangsung selambat-lambatnya 1 (satu) hari
sebelum ujian. Bagi mahasiswa yang tidak mengkonfirmasi ketidakhadirannya dalam
UTS/UAS dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 minggu setelah UTS/UAS
dilaksanakan, maka atas ketidakhadiran dalam ujian tersebut, mahasiswa yang bersangkutan
tidak akan diberikan ujian susulan/tugas penganti.
Mahasiswa yang berhak mengikuti ujian adalah mahasiswa yang menyelesaikan
administrasi kelembagaan dan memiliki presentase kehadiran tidak kurang dari 70% atau
telah melaksanakan sanksi atas sejumlah ketidakhadirannya.
4. Kriteria Penilaian
Ranking nilai untuk makalah dan ujian adalah sebagai berikut:
Nilai

Rentang Penilaian

Keterangan Nilai

80 100

Sangat Baik

70 - 79.99

Baik

60 - 69.99

Cukup

50 - 49.99

Kurang

0 - 49.99

Sangat Kurang

E. PERATURAN KELAS
1. Toleransi waktu bagi keterlambatan adalah 30 menit. Keterlambatan diatas 30 menit tanpa
didahului pemberitahuan dari mahasiswa yang bersangkutan, tetap diperbolehkan mengikuti
perkuliahan akantetapi tidak dihitung sebagai kehadiran.
2. Segala bentuk pemberitahuan atas ketidakhadiran mahasiswa harus dilengkapi dengan surat
keterangan yang disampaikan selambatnya 3 hari sebelum atau sesudah perkuliahan yang
dimaksud berlangsung.
3. Mahasiswa wajib memantau komponen penilaian yang telah dan atau belum dipenuhinya
untuk dikonsultasikan dengan dosen pengampu mata kuliah. Keteledoran mahasiswa yang
berakibat tidak terpenuhinya salah satu unsur penilaian selanjutnya menjadi resiko yang
harus ditanggung oleh mahasiswa. Segala bentuk keluhan terkait tidak terpenuhinya salah
satu atau sejumlah komponen penilaian setelah nilai akhir keluar, tidak akan ditindaklanjuti
oleh dosen pengampu mata kuliah.
Stisipol Pahlawan 12:

Sistem Politik Indonesia

4. Tidak diperkenankan mengikuti UAS apabila persentase kehadiran di kelas tidak mencapai
batas minimal, yaitu 70% atau menyelesaikan sanksi tugas atas sejumlah ketidakhadiran.
5. Menjaga tutur kata, sikap, perilaku dalam kerangka norma sosial, moral, dan agama dalam
pergaulan diantara sesama civitas akademika.
6. Berpakaian bebas pantas, tidak menggunakan kaos oblong dan sandal jepit.
7. Tidak merokok dan atau makan di dalam kelas sewaktu perkuliahan berlangsung.
8. Handphone dalam mode diam (silence) selama perkuliahan berlangsung.
9. Mahasiswa wajib menjaga kebersihan, kerapian, ketertiban, dan keamanan kelas.
10. Kecurangan dalam bentuk apapun (mencontek, menjiplak karya, bekerjasama sewaktu
ujian/kuis) dalam mengerjakan penugasan perkuliahan akan diberikan sanksi berupa
diskualifikasi dari ujian/kuis tersebut.
11. Sebuah tugas mahasiswa akan dianggap plagiasi/menjiplak karya orang lain apabila 80%
teknis penyajian tulisan sama dengan atau menjadi bagian dari satu atau beberapa tulisan
yang sebelumnya telah ditulis oleh orang lain.
F. TUGAS
1. Tugas paper individu/kelompok dibuat dengan ketentuan panjang tulisan minimal 10
halaman (tentatif), jenis kertas A4S (letter), jenis huruf times new roman, ukuran huruf 12,
page setup (2,5 atas, 2,5 bawah, 2,5 kanan, 3 kiri), spasi paragraph 1,5. Tugas harus
memenuhi syarat karya ilmiah (ada pendahuluan, isi, penutup, menggunakan
footnote/endnote, menggunakan daftar pustaka minimal 3 buku). Tugas dikumpulkan sesuai
waktu yang telah ditetapkan, keterlambatan akan berdampak pada pengurangan nilai sebesar
3% perhari.
2. Setiap mahasiswa wajib membaca literatur wajib dari mata kuliah ini serta menyimak
perkembangan politik terkini melalui media massa.
G. MATERI DAN POKOK BAHASAN DALAM KULIAH
Minggu
I

Topik
1. Orientasi perkuliahan
2. Mekanisme kerja sistem
politik David Easton

II

III

IV

Stisipol Pahlawan 12:

1. Mekanisme kerja sistem


politik Gabriel A.
Almond

a)
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
a)
b)

Pokok Bahasan
Penjelasan silabus
Aturan perkuliahan
Kontrak belajar
Paparan materi pengantar:
Pengertian sistem politik
Bentuk sistem politik menurut David Easton
Komponen sistem politik menurut David Easton
Keunggulan dan kekurangan sistem politik
menurut David Easton
Bentuk sistem politik menurut Almond, Mitchell,
Blondel, dan Apter.
Komponen sistem politik menurut Almond,
Mitchell, Blondel, dan Apter.
Perbandingan sistem politik Easton dan Almond.

2. Mekanisme kerja sistem c)


politik Mitchell, Blondel,
dan Apter.
a) Struktur politik (lembaga negara, parpol dan
Analisa dimensi sistem
kelompok kepentingan)
politik
b) Fungsi politik (Artikulasi dan agregasi
kepentingan)
c) Kemampuan sistem politik
d) Sosialisasi, komunikasi, dan partisipasi politik.
Budaya politik
a) Pengertian budaya politik
b) Urgensi kajian budaya politik
c) Bentuk-bentuk budaya politik
d) Budaya politik di Indonesia

Sistem Politik Indonesia

V
VI

Sistem politik Indonesia pada a) Gambaran politik Orde Lama


b) Analisa sistem politik
masa Orde Lama
c) Karakter sistem politik Orde Lama
Sistem politik Indonesia pada a) Gambaran politik Orde Baru
b) Analisa sistem politik
masa Orde Baru
c) Karakter sistem politik Orde Baru

VII

Sistem politik Indonesia pada a) Gambaran politik Orde Reformasi


b) Analisa sistem politik
masa Orde Reformasi
c) Karakter sistem politik Orde Reformasi

VIII

UJIAN TENGAH SEMESTER (MID-TERM)

IX

Partai politik dan sistem


kepartaian dalam sistem
politik di Indonesia

Pemilu dalam sistem politik


di Indonesia

XI

Birokrasi dan politik

XII

Militer dan politik

XII
Media massa, LSM, dan
sistem politik Indonesia

XIV

Desentralisasi dan Otonomi


Daerah

XV

Gerakan sosial dan sistem


politik Indonesia

XVI

UJIAN AKHIR SEMESTER

a) Pengertian partai politik dan sistem kepartaian.


b) Hubungan antara partai politik dan sistem
kepartaian.
c) Dinamika sistem kepartaian dalam politik
Indonesia.
d) Hubungan sistem politik dan sistem kepartaian.
a) Pengertian pemilu.
b) Dinamika pemilu dalam sistem politik Indonesia.
c) Mekanisme pemilu di Indonesia.
a) Pengertian birokrasi.
b) Catatan sejarah birokrasi dalam sistem politik
Indonesia.
a) Dinamika militer dalam politik Indonesia.
b) Militer dalam interaksinya dengan unsur-unsur
lain di dalam sistem politik Indonesia.
c) Orde Lama dan militer
d) Orde Baru dan militer
e) Orde Reformasi dan militer
a) Media massa dan LSM sebagai sebuah kontrol
sosial.
b) Pengaruh media massa dan LSM sebagai sebuah
supplier bahan baku kebijakan dalam sistem
politik.
a) Asas-asas pemerintahan.
b) Desentralisasi sebagai asas pemerintahan
c) Alasan Desentralisasi dan otonomi daerah
d) Konsekuensi penerapan desentralisasi daerah di
Indonesia.
a) Pengertian gerakan sosial.
b) Bentuk gerakan sosial.
c) Gerakan sosial dan sistem politik Indonesia.

F. BUKU-BUKU BACAAN WAJIB


Afan Gaffar, 1999, Politik Indonesia: Transisi Menuju Demokrasi, Pustaka Pelajar, Yogyakarta.
Arbi Sanit, 2002, Sistem Politik Indonesia, Rajawali, Jakarta.
Chilcote, Ronald H., 2007, Teori Perbandingan Politik, PT. Rajagrafindo Persada
David Easton, 1988, Kerangka Kerja Analisa Sistem Politik, Bina Aksara, Jakarta.
Efriza, SIP, 2008, Ilmu Politik, Alfabeta, Bandung
Haryanto, 1982, Sistem Politik: Suatu Pengantar, Liberty, Yogyakarta.
Heywood, Andrew, 1997, Politics, Macmillan Press Ltd, London
Ichlasul Amal (Ed), 1996, Teori-teori Mutakhir Partai Politik, Tiara Wacana, Yogyakarta.
Stisipol Pahlawan 12:

Sistem Politik Indonesia

Mochtar Masoed dan Colin Mac Andrew (Eds), 1982, Perbandingan Sistem Politik, Gadjah
Mada Univessity Press, Yogyakarta.
Nazaruddin Sjamsuddin, 1993, Dinamika Sistem Politik Indonesia, Gramedia Pustaka Utama,
Jakarta.
Rodee, Carlton Clymer, dkk, 2008, Pengantar Ilmu Politik, PT. Rajagrafindo Persada, Jakarta
Rusadi Kantaprawira, 1980, Sistem Politik Indonesia: Suatu Model Pengantar, Sinar Baru,
Bandung.
S.P. Varma, 1999, Teori Politik Modern, Rajawali Press, Jakarta.
Wibowo, Eddi, SIP, M.Si, dkk, 2004, Ilmu Politik Kontemporer, YPAPI, Yogyakarta

Stisipol Pahlawan 12:

Anda mungkin juga menyukai