Kelas:XI IIS 1
Soal :
2.Tuliskan faktor yang mempengaruhi integrasi dapat berlangsung cepat atau lambat di
masyarakat
Jawaban:
1. Menurut Pandangan Sukanto, Reintegrasi adalah Suatu Upaya atau Proses untuk menata atau
Membentuk Kembali Nilai dan Norma yang ada dalam masyarakat, agar nantinya Nilai dan
Norma tersebut tetap bisa menyesuaikan diri dengan Perubahan yang terjadi pada Lembaga-
lembaga. Tujuannya adalah agar Tercapai Kembali keadaan seperti dulu, Keadaan yang damai
dan tidak terjadi Peperangan.
2. Faktor yang mempengaruhi cepat lambat nya integrasi sosial pada masyarakat:
3. Akulturasi diartikan sebagai suatu proses sosial yang muncul pada saat kelompok manusia
dengan kebudayannya berhadapan dengan unsur kebudayaan asing dimana unsur dari
kebudayaan asing tersebut lama kelamaan diterima serta diolah dan menjadi bagian dari
kebudayaan kelompok manusia tadi tanpa disertai hilangnya unsur atau identitas kebudayaan
aslinya.
Contoh akulturasi misalnya bisa kita lihat pada keberadaan candi Borobudur. Mahakarya
tersebut adalah bukti nyata akulturasi yang terjadi antara kebudayaan asli Indonesia dan
kebudayaan India (Hindu-Budha). Meskipun dipengaruhi oleh India namun relief serta
peruntukan candi tersebut sesuai dengan kebudayaan asli Indonesia. Oleh sebab itu candi di India
berbeda dengan candi di Indonesia.
4. Disintegrasi dalam masyarakat Indonesia ditandai oleh beberapa gejala, yang antara lain:
5. 1. Integrasi Normatif
Integrasi normatif dapat diartikan sebagai bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya norma-
norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini, norma merupakan hal yang mampu
mempersatukan masyarakat. Misalnya, bangsa Indonesia dipersatukan deh prinsip Bhinneka
Tunggal İka. Bhinneka Tunggal İka menjadi sebuah norma yang berfungsi mengintegrasikan
perbedaan yang ada dalam masyarakat.
2. Integrasi Fungsional
Integrasi fungsional terbentuk karena ada fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat. Sebuah
integrasi dapat terbentuk dengan mengedepankan fungsi dari masing-masing pihak yang ada
dalam sebuah masyarakat. Misalnya, Indonesia yang terdiri dari bermacam-macam suku
mengintegrasikan dirinya dengan melihat fungsi dari masing-masing suku yang ada, seperti suku
Bugis yang suka melaut difungsikan sebagai penyedia hasil-hasil laut, suku Minang yang pandai
berdagang difungsikan sebagai penjual hasil-hasil laut tersebut. Dengan demikian, akan tercipta
sebuah integrasi dalam masyarakat.
3. Integrasi Koersif
Integrasi terakhir ini terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki penguasa. Dalam hal ini
penguasa menerapkan cara-cara koersif (kekerasan). Contoh integrasi koersif adalah perusuh
yang berhenti mengacau karena polisi menembakkan gas air mata.