Anda di halaman 1dari 2

Nafil Fadillah

1KB02

20123958

1. Bagaimana kebijakan pemerintah terhadap integrasi sosial ?

Jawab : Kebijakan pemerintah terhadap integrasi sosial di Indonesia sangat penting untuk memperkuat
kesatuan dan kebersamaan bangsa. Perlindungan sosial dan peningkatan SDM menjadi prioritas
pemerintah. Pemerintah mengalokasikan sekitar Rp1.223,5 triliun dari alokasi belanja pemerintah
pusat dalam RAPBN tahun 2022 untuk program kesehatan, pendidikan, dan perlindungan sosial. Selain
itu, kebijakan-kebijakan pemerintah lainnya seperti pembangunan infrastruktur dan pengentasan
kemiskinan juga dapat memperkuat integrasi nasional

2. Apa yang dimaksud dengan integrasi sosial ?

Jawab : Integrasi sosial adalah suatu proses penyesuaian di antara unsur-unsur sosial yang saling
berbeda, seperti norma, nilai, pranata, sistem religi, dan peranan sosial yang menghasilkan suatu pola
kehidupan yang sesuai serta serasi dengan fungsinya bagi suatu masyarakat.

3. Apakah tujuan utama integrasi sosial ?

Jawab : Tujuan utama dari integrasi sosial adalah menciptakan harmoni, kesetaraan, dan saling
pengertian di antara anggota masyarakat.

4. Jelaskan faktor – Faktor pendorong timbulnya integrasi sosial ?

Jawab : Ada tujuh faktor yang mendorong terwujudnya integrasi sosial, yaitu :

a. Adanya toleransi terhadap kebudayaan yang berbeda


b. Kesempatan yang seimbang dalam bidang ekonomi
c. Adanya sikap positif terhadap kebudayaan lain
d. Adanya sikap terbuka dari golongan yang berkuasa
e. Adanya kesamaan dalam unsur-unsur kebudayaan
f. Adanya perkawinan campuran atau amalgamasi
g. Adanya musuh bersama dari luar

Selain itu, faktor-faktor lain seperti homogenitas kelompok, besar kecilnya kelompok, mobilitas
geografis, dan efektivitas komunikasi juga dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya integrasi sosial.

5. Jelaskan bentuk – bentuk integrasi sosial ! Berikan contohnya dalam kehidupan masyarakat

! Jawab : Terdapat tiga bentuk integrasi sosial yang umum dikenal dalam kajian sosiologi, yaitu

a. Integrasi normatif: Terjadi akibat adanya norma-norma yang berlaku di masyarakat. Contohnya,
adanya kesepakatan bersama di masyarakat terkait sistem makna, bahasa, budaya, dan lainnya,
yang meminimalisir perbedaan dan mendorong semua kelompok untuk hidup berdampingan.
b. Integrasi fungsional: Terbentuk akibat adanya fungsi-fungsi tertentu dalam masyarakat.
Contohnya, adanya kesepakatan bersama di masyarakat terkait sistem ekonomi, politik,
dan lainnya, yang meminimalisir perbedaan dan mendorong semua kelompok untuk hidup
berdampingan.
c. Integrasi koersif: Terbentuk berdasarkan kekuasaan yang dimiliki oleh penguasa dengan
menggunakan cara koersif atau paksaan. Contohnya, adanya kesepakatan bersama di
masyarakat terkait sistem hukum, keamanan, dan lainnya, yang meminimalisir perbedaan
dan mendorong semua kelompok untuk hidup berdampingan.

Berikut adalah beberapa contoh integrasi sosial dalam kehidupan masyarakat :

Kebudayaan: Integrasi sosial budaya ini bisa dilihat dari sistem kebudayaan masyarakat. Bentuk integrasi
sosial ini bisa saja terjadi dari adanya asimilasi dan akulturasi kebudayaan yang berkembang. Contohnya,
adanya integrasi kebudayaan di Lampung yang sejatinya berbeda jauh dari sistem kebudayaan Jawa.
Lantaran masyarakat Jawa dipindahkan dalam pemertaan penduduk, akhirnya masyarakat Jawa
bisa mempersatukan kebudayaan dengan kebudayaan masyarakat pribumi, ataupun sebaliknya.

Sekolah: Integrasi sosial terjadi dalam proses pendidikan, contohnya ketika kesamaan derajat pelajar
baik kaya ataupun miskin, dalam segi ekonomi. Mereka sesama pelajar di sekolah haruslah sama-sama
mempergunakan baju seragam, penyeragaman dalam bentuk simbol ini diyakini ataupun tidak adalah
salah satu contoh nyata sekolah menjadi ajang dalam proses integrasi sosial.

Keluarga: Fungsi-fungsi keluarga menurut para ahli salah satunya ialah memberikan perlindungan.
Dalam perlindungan ini bentuk integrasi sosial sangatlah penting lantaran orang tua selalu
menanamkan kesamaan derajat antar anak satu dengan anak yang lainnya tanpa membedakan dalam
segi afeksi (kasih sayang).

Nasionalisme: Integrasi sosial nasionalisme terjadi ketika seluruh warga negara memiliki kesadaran yang
sama terhadap kepentingan bangsa dan negara. Contohnya, perayaan hari kemerdekaan Indonesia
yang diikuti oleh seluruh warga negara Indonesia, tanpa memandang suku, agama, dan ras.

Agama: Integrasi sosial agama terjadi ketika seluruh umat beragama memiliki kesadaran yang sama
terhadap ajaran agama yang dianut. Contohnya, perayaan hari raya keagamaan yang diikuti oleh seluruh
umat beragama, tanpa memandang suku, agama, dan ras.

Anda mungkin juga menyukai