Anda di halaman 1dari 12

Integrasi sosial

Muh. Nuruddin Y.A.


Integrasi Sosial

. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) disebutkan, integrasi


adalah pembauran sesuatu yang berbeda hingga menjadi kesatuan
yang utuh dan bulat.

Nah, dari pengertian tersebut, dapat diartikan bahwa Integrasi Sosial


adalah proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam
masyarakat, yang meliputi perbedaan kedudukan sosial, ras, etnik,
agama, bahasa, kebiasaan, sistem, nilai dan norma menjadi satu
kesatuan.

ar
h belaj
Rajinla
—Sc: google
Faktor ● Toleransi

pendorong Toleransi adalah satu alat penting dalam masyarakat yang


dapat mendorong terjadinya komunikasi antara kebudayaan
yang berbeda sehingga dapat tercapai suatu

integrasi
Integrasi diantara mereka.

● Kesempatan yang Seimbang dalam Ekonomi

sosial
Masalah ekonomi seringkali menjadi faktor pemicu konflik.
Maka dari itu, adanya kesempatan yang seimbang dalam
ekonomi dapat mempercepat proses integrasi sosial di
masyarakat.

● Sikap Saling Menghargai


Suatu masyarakat yang memiliki atau menjunjung tinggi sikap
saling menghargai, akan lebih mudah untuk mencapai
integrasi sosial. Misalnya, jika dalam kelompok masyarakat
bersedia mengakui kelemahan dan kelebihan budaya dan cara
pandang masing-masing.
toleransi
Faktor ● Unsur Budaya yang Sama
Unsur kebudayaan yang sama atau serupa, seringkali lebih

pendorong
mudah mendekatkan atau menghilangkan potensi konflik.
Suatu kelompok masyarakat yang mengetahui persamaan
unsur budaya dengan kelompok masyarakat lainnya, lebih
mudah berdamai. Umumnya, mereka akan lebih cepat

integrasi
menghilangkan segala prasangka yang berpotensi
menimbulkan konflik.

● Musuh Bersama dari Luar

sosial Adanya musuh bersama dari luar cenderung memperkuat


kesatuan masyarakat. Dalam situasi menghadapi ancaman,
mereka akan bersatu untuk melawan musuh tersebut.
Sehingga, setiap kelompok atau golongan bersedia
melepaskan sisi egois masing-masing demi menghadapi
musuh bersama.

● Perkawinan Campuran
Perkawinan atau pernikahan seringkali menjadi solusi
menyelesaikan konflik. Perkawinan campuran yang terjadi
antara dua kebudayaan yang berbeda, dapat mendorong
terciptanya integrasi sosial..
- Sikap Tidak Menghargai

Tak bisa dipungkiri, jika adanya perbedaan budaya dalam masyarakat


terkadang kurang dihargai oleh sekelompok masyarakat tertentu. Hal
ini seringkali menyebabkan konflik budaya yang menghambat integrasi
sosial.

- Kurangnya Kesadaran Menjaga Persatuan dan Kesatuan

Seiring perkembangannya, arus globalisasi berdampak pada sikap


individualis pada masyarakat. Seperti yang terjadi di berbagai negara
maju, sikap individualis ini seringkali memicu konflik.

Masyarakat dengan sikap individualis tidak memiliki kepedulian pada


kondisi di sekitarnya, akibatnya kesadaran untuk menjaga persatuan
dan kesatuan mulai berkurang.

Faktor penghambat
integrasi sosial
Berkurangnya Toleransi
Kurangnya toleransi atau sikap saling menghormati dan
menghargai antar sesama golongan yang
berkonflik, membuat masalah susah diselesaikan.
Akibatnya, konflik yang terjadi makin membesar
dan terpelihara.
Kurangnya
keterbukaan
Kurangnya sikap terbuka
dengan kelompok yang
mempunyai golongan
berbeda, dapat menimbulkan
prasangka atau pemahaman

Ketimpangan Sosial yang memicu konflik.


Prasangka tersebut
dan Ekonomi menghalangi interaksi sosial
dengan kelompok lain,
Adanya ketimpangan dan ketidakmerataan
pembangunan di berbagai daerah, menyebabkan
sehingga integrasi sosial pun
ketimpangan sosial dan ekonomi. Akibatnya, ada sulit untuk didapatkan.
kelompok masyarakat yang merasa tidak puas
dan memicu terjadinya konflik sosial.
02
Bentuk Integrasi
Sosial
Integrasi sosial dapat terjadi dalam tiga
bentuk, antara lain:
Integrasi normatif
Bentuk Integrasi normatif adalah bentuk integrasi yang terjadi akibat adanya
norma-norma yang berlaku di masyarakat. Dalam hal ini norma yang
dijadikan sebagai pedoman bagi masyarakat tersebut dapat

Integrasi
mempersatukan masyarakat. Contohnya, Indonesia memiliki
pedoman Bhineka Tunggal ika yang menjadi sebuah norma yang
berfungsi mengintegrasikan masyarakat.

Sosial Integrasi fungsional


Integrasi fungsional terbentuk karena adanya fungsi – fungsi
Integrasi so tertentu dalam masyarakat. Misalnya, di Indonesia
sial terdapat beberapa suku yang dapat difungsikan
dapat terja potensinya sehingga dapat tercapai integrasi sosial.
di dalam
tiga bentuk
, antara
lain
Interaksi koersif
Integrasi koersif terbentuk berdasarkan kekuasaan yang
dimiliki oleh penguasa. Dalam hal ini penguasa menerapkan
cara koersif atau kekerasan ketika ada konflik yang terjadi.
Reintegrasi sosial

reintegrasi sosial adalah proses


sosial yang bertujuan untuk
menyatukan kembali pihak yang
berkonflik, sehingga tercipta
kondisi seperti sebelum konflik
terjadi.
Contoh reintegrasi sosial
Musyawarah Mufakat Lembaga Masyarakat

Sejak dulu, masyarakat Indonesia sudah mengenal metode reintegrasi Lembaga masyarakat dapat difungsikan sebagai media reintegrasi sosial. Di
sosial. Musyawarah mufakat menjadi salah satu cara paling ampuh berbagai daerah di Indonesia, dapat ditemui berbagai lembaga
masyarakat yang bertugas sebagai lembaga hukum, lembaga agama
untuk menyelesaikan berbagai macam konflik di masyarakat.
hingga lembaga ekonomi dan politik. Sebagai contoh, jika terjadi
Musyawarah berfokus untuk menyatukan semua perbedaan atau
permasalahan yang menyangkut hukum maka serahkan permasalahan
permasalahan, dan menampung usulan atau aspirasi dari semua tersebut ke lembaga hukum misalnya LBHI (Lembaga Bantuan Hukum
pihak untuk mencari jalan keluar berdasarkan kesepakatan Indonesia) agar dapat menyelesaikan permasalahanya.
bersama.
SEKIAN TERIMA KASIH

You can delete this slide when you’re done editing the presentation.

Anda mungkin juga menyukai