PERTANIAN
OLEH :
PRODI : AGROTEKNOLOGI
KELAS : SOSIOLOGI C
ANGGOTA :
A. Latar belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang dalam memenuhi kebutuhan
hidupnya tidak bisa lepas dari campur tangan manusia lainnya. Karena
manusia memiliki nafsu dan akal pikiran yang beragam tiap individunya,
maka tidak jarang terjadi benturan kepentingan dan perselisihan baik
antarindividu, individu dengan kelompok, ataupun kelompok dengan
kelompok.
Usaha untuk mengantisipasi terbenturnya kepentingan manusia satu
dengan manusia yang lain, maka hadir peraturan yang disebut norma. Namun
norma juga tidak sepenuhnya menyelesaikan persoalan mengenai benturan-
benturan kepentingan manusia yang sangat beragam dan sangat kompleks.
Norma agama yang dinilai sebagai norma fitrah tiap manusia juga tidak
membuat manusia sepenuhnya menjadi manusia yang toleran dan menghargai
hak orang lain karena sanksi dari norma agama sendiri tidak bersifat langsung.
Norma hokum yang memiliki sanksi yang sangat tegas dan jelas pun tidak
juga mampu mengatasi permasalahan tersebut. Bahkan akhir-akhir ini
kepercayaan masyarakat terhadap apparat penegak hokum mulai luntur karena
banyaknya indikasi-indikasi mengenai hokum yang tajam ke bawah dan
tumpul ke atas.
Sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari mengenai hubungan timbal
balik yang saling mempengaruhi dan ada aksi reaksi, memiliki teori-teori
mengenai konflik yang timbul dalam proses interaksi sosial.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dimaksud dengan konflik?
2. Mengapa konflik dapat terjadi?
3. Bagaimana cara menyelesaikan konflik?
4. Bagaimana contoh konflik yang terjadi dalam bidang pertanian?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui definisi dari konflik.
2. Untuk mengetahui sebab-sebab dari konflik.
3. Untuk mengetahui cara penyelesaian konflik.
4. Untuk mengetahui contoh konflik yang terjadi di dunia pertanian.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi konflik
Konflik (configure), yang berarti saling memukul, yang dimaksud
dengan konflik merupakan salah satu bentuk interaksi sosial antara satu pihak
dengan pihak lain di dalam masyarakat yang ditandai dengan adanya sikap
saling mengancam, menekan, hingga saling menghancurkan.
Menurut Taquiri dalam Newstorm dan Davis (1977), konflik
merupakan warisan kehidupan sosial yang boleh berlaku dalam berbagai
keadaan akibat dari bangkitnya keadaan ketidaksetujuan, kontroversi dan
pertentangan di antara dua pihak atau lebih pihak secaraberterusan.
Menurut Berstein (1965), konflik merupakan suatu
pertentangan/perbedaan yang tidak dapat dicegah. Konflik ini mempunyai
potensi yang memberikan pengaruh positif dan negatif dalam interaksi
manusia.
Dari dua pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa konflik
berlangsung dengan melibatkan orang-orang atau kelompok-kelompok yang
saling menentang dengan ancaman kekerasan. Dalam kondisi yang lebih
buruk, konflik dilakukan tidak hanya sekedar untuk mempertahankan hidup
dan eksistensi. Konflik juga bertujuan sampai tahap penghilangan eksistensi
orang atau kelompok lain yang dipandang sebagai lawan atau saingannya.
B. Teori-teori mengenai penyebab konflik
Ada beberapa teori yang menjelaskan mengenai penyebab konflik
dapat muncul pada proses interaksi social, antara lain :
1. Teori Hubungan Masyarakat
Menganggap bahwa konflik disebabkan polarisasi yang terus
terjadi, ketidak percayaan dan permusuhan di antara kelompok yang
berbeda dalam suatu masyarakat.
2. Teori Negosiasi Prinsip
Menganggap bahwa konflik disebabkan oleh posisi-posisi yang
tidak selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik oleh pihak-pihak
yang mengalamai konflik.
3. Teori Kebutuhan Manusia
Berasumsi bahwa konflik yang berakar dalam disebabkan oleh
kebutuhan dasar manusia fisik, mental dan sosial yang tidak terpenuhi
atau dihalangi. Keamanan, identitas, pengakuan, partisipasi, dan otonomi
sering merupakan inti pembicaraan.
4. Teori Identitas
Berasumsi bahwa konflik disebabkan karena identitas yang
terancam, yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan
di masa lalu yang tidak diselesaikan.
5. Teori Kesalahpahaman Antarbudaya
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh ketidakcocokan dalam
cara-cara komunikasi di antara berbagai budaya yang berbeda.
6. Teori Transformasi Konflik
Berasumsi bahwa konflik disebabkan oleh masalah-masalah
ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah-masalah
sosial, budaya dan ekonomi.
Dari contoh konflik yang terjadi antara petani dan Lembaga tersebut
dapat diketahui bahwa permasalahan-permasalahan di lapangan sangat
kompleks. Penyebab dari konflik di atas adalah kebutuhan dasar manusia
fisik, mental dan sosial yang tidak terpenuhi atau dihalangi. Dimana para
petani memiliki kepentingan adat sehingga mempertahankan hutan adat yang
akan dibabat oleh PT Toba Pulp Lestari (TPL). Sedangkan TPL sendiri
tentunya memiliki kepentingan industrial sehingga mereka berani untuk
melakukan pembabatan hutan kemenyan yang merupakan hutan adat warga
Desa Padumaan.
Tidak hanya itu, konflik lain timbul akibat masalah-masalah
ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah-masalah
sosial, budaya dan ekonomi. Dalam berita itu disebutkan bahwa Komite Tani,
ada 850.000 hektare lebih lahan yang didata, rusak parah dan menjadi lahan
konflik dengan petani. Sayangnya pemerintah dibalik pengusaha, seolah
membiarkan konflik terus terjadi. Perusahaan yang mendapatkan izin
perambahan hutan dan perkebunan bebas merebut lahan, merusak hutan, demi
kepentingan probadi dan kelompok. Sedangkan petani yang melawan
perusakan hutan malah ditangkap.
BAB III
KESIMPULAN
PRODI : AGROTEKNOLOGI
KELAS : SOSIOLOGI A
KELOMPOK :1
ANGGOTA :
A. PROFIL PETANI
1. Nama : Nanto
2. Usia : 58 Tahun
3. Alamat Rumah : Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul
4. Pekerjaan :
a. Utama : Buruh Bangunan
b. Sampingan : Petani
5. Jumlah anak : 2
6. Lama Bertani : 15 Tahun
7. Kelompok tani : Sidokumpul
B. KARAKTERISTIK USAHA
1. Luas lahan yang digarap :
a. Milik sendiri : 0,5 hektare
b. Sewa : -
2. Komoditas tanam : Padi
C. PERTANYAAN :
1. Mengapa memilih bekerja sebagai petani?
Ya tidak milih. Buat sampingan saja. Lumayan untuk menghemat karena sudah
tidak beli beras.
2. Apakah petani merupakan profesi yang dijalani oleh sebagian besar orang di
daerah tempat tinggal petani? Bila tidak, maka pekerjaan apa yang paling
banyak dilakukan?
Sebagian saja. Karena banyak yang tanahnya sudah dijual. Biasanya bekerja
sebagai buruh sama seprti saya.
3. Apa saja kegiatan rutin/kebudayaan yang dilakukan kelompok tani?
4. Konflik apa yang pernah atau sering terjadi dalam kelompok tani? Bagaimana
cara mengatasinya?
Biasanya rutin ada bantuan benih dan pupuk, tapi sudah lama sudah tidak
turun. Mungkin ketua kelompok taninya yang kurang aktif atau gimana saya
juga kurang paham. Jadi ya sekarang mau tidak mau harus beli sendiri.
PRODI : AGROTEKNOLOGI
KELAS : SOSIOLOGI A
KELOMPOK : 1
ANGGOTA :
D. PROFIL PETANI
8. Nama : Sadikin
9. Usia : 58 Tahun
10. Alamat Rumah : Kragilan, Tamanan, Banguntapan, Bantul.
11. Pekerjaan :
c. Utama : Serabutan
d. Sampingan : Petani
12. Jumlah anak : 12
13. Lama Bertani : 10 Tahun
14. Kelompok tani : Sidokumpul
E. KARAKTERISTIK USAHA
3. Luas lahan yang digarap :
c. Milik sendiri : 4000 m2
d. Sewa : -
4. Komoditas tanam : Padi
F. PERTANYAAN :
1. Mengapa memilih bekerja sebagai petani?
Karena keturunan saja. Melanjutkan dari orang tua. Sebenarnya tidak mau jadi
petani. Tidak ada apa apanya. Tapi sayang kalau sawah luas gini tidak digarap.
Hanya sampingan saja. Petani itu kalau dipikirkan penghasilannya Cuma
mepet. Mau bagaimana lagi? Bajak sawah bayar, menanam bayar, dan panen
pun juga bayar. Kecuali kalau sekalian jadi petani besar.
2. Apakah petani merupakan profesi yang dijalani oleh sebagian besar orang di
daerah tempat tinggal petani? Bila tidak, maka pekerjaan apa yang paling
banyak dilakukan?
Kalau yang punya sawah ya Bertani, kalau tidak ya disewakan. Yang lain
pekerjaannya macam-macam. Ada yang buruh, jualan, dan yang lainnya.
4. Konflik apa yang pernah atau sering terjadi dalam kelompok tani? Bagaimana
cara mengatasinya?
Masalahnya paling kalau dikasih bibit itu tumbuhnya kurang baik. Ya biasa
lah, kadang tidak sesuai yang diinginkan. Ya diterima saja.