Pengertian assosiatif
interaksi sosial assosiatif adalah bentuk interaksi sosial positif yang cenderung menyatukan
anggota masyarakat. Proses ini terjadi apabila individu atau kelompok melakukan aktivitas
atau interaksi sosial yang memiliki keserasian atau kesamaan dalam pandangan atau arah
pola pikir sehingga proses itu mengarah pada kesatuan atau kerja sama.
Bentuk-bentuk Akomodasi:
1. Koersi yaitu suatu bentuk akomodasi yang dilaksanakan karena adanya paksaan dari
salah satu pihak yang lebih kuat.
2. Kompromi yaitu suatu bentuk akomodasi dimana masing-masing pihak yang terlibat
mengurangi tuntutannya agar tercapai suatu penyelesaian terhadap perselisihan
yang ada
3. Arbitrase yaitu suatu bentuk penyelesaian pertentangan oleh pihak ketiga yang
dipilih oleh kedua belah pihak karena pihak yang bertentangan tidak dapat
menyelesaikan sendiri.
4. Mediase yaitu suatu bentuk penyelesaian dengan melibatkan pihak ketiga, namun
kedudukan pihak ketiga hanya sebagai penasehat tidak memberi keputusan.
5. Konsiliasi yaitu suatu usaha untuk mempertemukan keinginan pihak-pihak yang
berselisih bagi tercapainya suatu persetujuan bersama/
6. Toleransi yaitu suatu usaha untuk menghindarkan diri dari perselisihan dengan
membiarkan atau menghormati pihak lain yang mempunyai pandangan berbeda
7. Stalemate yaitu suatu bentuk akomodasi dimana pihak-pihak yang bertentangan
karena mempunyai kekuatan yang seimbang berhenti pada satu titik tertentu dalam
pertentangan tanpa bisa maju ataupun mundur.
8. Ajudikasi yaitu suatu penyelesaian perjkara atau perselisihan melalui pengadilan
9. Konversi yaitu penyelesaian konflik apabila salah satu pihak bersedia mengalah dan
mau menerima pendirian pihak lain.
10. Segregasi yaitu upaya untuk saling memisahkan diri dan saling menghindar diantara
pihak-pihak yang bertentangan dalam rangka mengurangi ketegangan.
11. Cease fire yaitu menangguhkan permisihan atau peperangan dalam jangka waktu
tertentu sambil mengupayakan terselenggaranya penyelesaian konflik diantara
pihak-pihak yang bertikai.
12. Displacement yaitu usaha mengakhiri konflik dengan mengalihkan pada objek
masing-masing .
c. Asimilasi
Asimilasi merupakan suatu proses yang ditandai oleh adanya usaha-usaha mengurangi
perbedaan-perbedaan yang terdapat antara orang per orang atau kelompok-kelompok
manusia. Proses asimilasi dimulai dengan pengembangan sikap-sikap yang sama yang
bertujuan untuk mencapai kesatuan.
Proses munculnya Asimilasi ditandai dengan:
1. Kelompok-kelompok manusia yang berbeda kebudayaannya
2. Orang perorangan sebagai warga kelompok-kelompok tadi saling bergaul langsung
dan intensif dalam waktu yang lama.
3. Kebudayaan-kebudayaan dari kelompok-kelompok manusia tersebut amsing-masing
berubah dan menyesuaikan diri
3. Pengertian dissosiatif
Interaksi sosial dissosiatif sering disebut sebagai proses yang bersifat oposisi. Interaksi sosial
yang bersifat dissosiatif mengarah kepada bentuk-bnetuk pertentangan atau konflik yang
berwujud persaingan, kontravensi, dan permusuhan. Bentuk interaksi sosial ini cenderung
mengarah pada perpecahan suatu kelompok.
4. Bentuk-bentuk interaksi dissosiatif, antara lain:
a. Persaingan
Persaingan adalah suatu proses sosial dimana orang secara perorngan atau kelompok-
kelompok bersaing mencari keuntungan untuk mencapai tujuan tertentu tanpa
menggunakan ancaman atau kekerasan.
Bentuk-bentuk persaingan yaitu:
1. Persaingan di bidang ekonomi
2. Persaingan dibidang kebudayaan
3. Persaingan untuk mencapai kedudukan atau peranan tertentu dalam masyarakat
4. Persaingan karena perbedaan ras
Fungsi Persaingan
1. Persaingan dapat menyalurkan keinginan-keinginan yang bersifat kompetitif dri
orang secara perorangan atau kelompok manusia
2. Persaingan sebagai jalan keinginan-keinginan dan kepentingan-kepentingan yang
menjadi pusat perhatian tersalurkan sebaik-baiknya oleh mereka yang bersaing
3. Persaingan sebagai alat mengadakan seleksi sosial
4. Persaingan sebagai alat untuk menempatkan seseorang pada bidang kerja yang
sesuai dengan kemampuannya
b. Kontravensi
Kontravensi adalah bentuk proses sosial yang berada diantara persaingan dan
pertentangan atau konflik. Kontravensi merupakan suatu sikap mental yang tersembunyi
terhadap orang lain atau unsur-unsur kebudayaan suatu golongan tertentu.
Menurut Leopold von Wiese dan Howard Becker, ada 5 subproses dalam kontravensi,
yaitu sebagai berikut:
1. Proses yang umum, misalnya penolakan, keengganan, perlawanan, protes,
menghalang-halangi atau mengganggu pihak lain
2. Bentuk kontravensi yang sederhana, miaslanya memyangkal pernytaaan orang lain
dimuka umum, memaki-maki orang lain melalui selebaran, memfitnah, dan
emlemparkan beban pembuktian pada pihak lain
3. Kontravensi yang intensi, misalnya penghasutan, menyebarkan desas desus dan
mengecewakan pihak lain
4. Kontravensi yang bersifat rahasia, misalnya mengumumkan rahasia pihak lain,
perbuatan khianat, dan pengingkaran janji
5. Kontravensi yang bersifat taktis, misalnya intimidasi, ancaman, provokasi, dan teror
Tipe-tipe Kontravensi
1. Kontravensi yang menyangkut generasi
2. Kontravensi yang menyangkut jenis kelamin
3. Kontravensi yang menyangkut kelompok
c. Konflik
Konflik adalah suatu proses sosial dimana orang perorangan atau kelompok manusia
berusaha untuk memenuhi tujuannya dengan jalan menentang puhak lawan yang disertai
dengan ancaman atau kekerasan.
Bentuk-bentuk konflik
1. Pertentangan pribadi (konflik individual)
2. Pertentangan kelas sosial
3. Pertentangan rasial
4. Konflik politik
5. Konflik internasional