Anda di halaman 1dari 15

Konsep

Dasar
Pemet aa
n Konflik
Kelompok 4
Kelas A

Permana Shidiq Al Asyari


(170204190065) Demita Dwi Rahayu
(170204190069)
Esih (170204190031)
Muhammad Reyhan
Rezaldi (170204190035)
EM Doku Ismulazam
(170204190057)
Pengertian Pemetaan
Konflik

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI):


Pemetaan: proses, cara, perbuatan membuat peta
Konflik: percekcokan, perselisihan, pertentangan
Pengertian Pemetaan
Konflik

Pemetaan Konflik adalah salah satu teknik yang


dipakai untuk merepresentasikan konflik dalam
bentuk gambar (grafis) dengan menempatkan
para pihak yang terlibat dalam konflik baik
hubungannya dengan masalah maupun antar
para pihak sendiri.
Menurut Fisher, pemetaan konflik merupakan
Pemetaan Konflik pemberian gambaran awal
Menurut Para mengenai
berbagai sikap, perilaku dan situasi yang
berkembang dalam dinamika konflik.
Ahli sehingga melibatkan pihak- pihak baik itu
dari dalam maupun luar.

Menurut Miall, Romsbot ham wood,


dan pemetaan konflik
merupakan konflik berdasarkan pihak-pihak
memetakan car
a
yang terkait konflik dan persoalan yang
terkait pula.
Tujuan Pemetaan Konflik

Pemetaan manajemen konflik memiliki beberapa


tujuan, antara lain:

1.Memahami situasi konflik secara lebih baik,


dengan menghadirkan hal-hal yang terlibat
di dalam konflik.
2.Melihat dengan lebih jelas hubungan antara
pihak yang terlibat.
3.Mengklarifikasi dimana kekuatan itu terletak.
Tujuan Pemetaan
Konflik

4.Melihat dimana sekut u, aliansi,


at au sekutu potensial berada.
5.Mengident ifikasi pembukaan
unt uk intervensi atau pengambilan
tindakan.
6.Mengevaluasi apa yang telah dilakukan.
Fungsi 1.Identitas para pihak yang terlibat baik

Pemetaa secara langsung maupun tidak langsung


dalam konflik.

n Konflik 2.Jenis relasi para pihak yang terlibat


dalam konflik.
3.Berbagai kepentingan yang terlibat
dalam konflik.
4.Berbagai isu yang terlibat dalam konflik.
5.Pihak yang dapat didorong dalam
melakukan resolusi konflik.
Teori Pemetaan Konflik
Terdapat suatu model pemetaan konflik multidisipliner yang dikembangkan oleh
sosiolog dari United Nation-University for Peace, Amr Abdalla pada 2002, yaitu:

SIPABIO SPITCEROW
Source (sumber konflik) Source (sumber konflik)
Issues (isu/permasalahan) Parties (pihak yang berkonflik)
Parties (pihak) Interests (kepentingan/hal penting)
Attitudes/felling (sikap) Tactics (taktik)
Behavior (perilaku/tindakan) Changes (perubahan)
Intervention (campur tangan Enlargement (dampak dari konflik)
pihak lain) Role of other parties (peran pihak
Outcome (hasil akhir) lainnya)
Outcome of the conflict (imbas konflik)
Winner atau Looser (pihak yang
menang atau pihak yang kalah)
Teknik Pemetaan
Konflik
Wehr dan Bartos dalam Susan
(2009) mengemukakan
teknik pemetaan konflik
diantaranya:

1.Specify the context


2. Identify the parties
3. Separates causes from
consequences
4. Separate goals from
interest goals
5. Understand the dynamics
Kapan Pemetaan
Konflik
Dilakukan
Digunakan pada awal proses bebarengan dengan
alat-alat analisis konflik lainnya. Di sini, pemetaan
konflik dan alat-alat analisis lainnya akan berfungsi
secara kombinatif.

Digunakan pula pada waktu kemudian, yakni untuk


mengidentifikasi entry point yang mungkin untuk
suatu tindakan atau untuk membantu proses
pembangunan strategi (strategy building).
Bagaimana Cara Membuat
Pemetaan Konflik
Untuk membuat peta konflik yang baik, maka ada beberapa prinsip yang
harus diperhatikan, yaitu tentukan :
Apa
konflik yang mau dipetakan Kapan
dan Dari sudut pandang apa
Lakukanlah pemet aan t erhadap
sudut pandang, momen dari
konflik yang memang feasible.
Jangan lupa menempatkan diri dan lembaga atau organisasi
dimana anda berkiprah dalam penanganan konflik dalam peta
konflik yang anda buat.
Pemetaan itu bersifat dinamis. Ini merefleksikan titik tertentu
mengenai mengenai situasi yang berubah dan titik menuju aksi.
Tawarkan kemungkinan-kemungkinan baru, apa yang bisa
dilakukan? Siapa yang piawai melakukannya? Kapan waktu yang
tepat untuk melakukannya? Apa yang harus dipersiapkan
sebelumnya? Struktur seperti apa yang perlu dikembangkan ke
Dalam prakteknya, pembuatan peta konflik
hendaknya mengikutsetakan dan menghadirkan
di dalamnya

1.Peta gambar (geographical maps) yang


menunjukkan wilayah-wilayah dan pihak-pihak
yang terlibat dalam konflik.
2.Gambar masalah yang diperselisihkan (mapping
of issue).
3.Mapping kekuatan (mapping of power alignment)
yang menggambarkan peta kekuatan para pihak.
4.Mapping kebutuhan dan ketakutan (mapping of
needs and fears), yaitu menggambarkan apa yang
diinginkan dan dihindari oleh para pihak.
Sumbe
Rabbani, Aletheia. r2021. Pengertian Pemetaan Konflik,
Fungsi,
Tujuan, dan Tekniknya. Diakses pada 0 9 November 2021, dari
https://www.sosial79.com/2021/02/pengertian-pemetaan-konflik-
fungsi.html?m=1

Kesbangpol.riau.go.id. 2016. Pemetaan Konflik (Conflict Mapping). Diakses


pada 0 9 November 2021, dari https://kesbangpol.riau.go.id/media.php?
p=detail_artikel&id=276
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai