DISUSUN OLEH
IMANIAR ROSARI
C1714201022
TINGKAT III.A
(S1 REGULER)
Konflik berasal dari kata kerja latin configere yang berarti saling memukul.
sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih dan bisa juga kelompok
sebagai hubungan antara dua pihak atau lebih individu atau kelompok yang
(Lestari, 2012: 101) Konflik dapat didefinisikan sebagai peristiwa sosial yang
satu sama lain, yang membangkitkan perasaan dan perilaku untuk saling
menentang.
Manajemen Konflik Menurut Para Ahli Untuk memahami lebih jauh apa arti
manajemen konflik, maka kita bisa merujuk kepada pendapat para ahli tentang
dari konflik dan menentukan solusi yang paling tepat. Menurut Dawn M.
1. Avoiding
2. Accommodating
Sayangnya cara seperti ini masih menimbulkan konflik baru dan perlu
3. Compromising
4. Competing
masing-masing. Yang pada akhirnya salah satu pihak akan kalah dan
dan dianggap kurang efektif bila salah satu pihak lebih kuat dari yang lain.
5. Collaborating
6. Conglomeration/Mixtured Type
tipe manajemen konflik di atas. Tipe manajemen konflik yang satu ini
konflik.
mengetahui apa tujuannya. Berikut ini adalah beberapa tujuan manajemen konflik
keberagaman
konflik dengan baik. Dengan memahami kelima langkah dasar ini maka
penanganan konflik. Berikut ini adalah lima langkah manajemen konflik yang
paling mendasar:
a. Pengenalan
b. Diagnosis
hal yang diperlukan metode yang benar dan telah teruji, serta focus
c. Menyepakati solusi
Setelah melalui proses diagnosis, selanjutnya organisasi bisa menemukan
dan menentukan solusi apa yang paling tepat untuk menyelesaikan konflik
d. Pelaksanaan
kesepakatan yang dibuat. Semua pihak yang terlibat dalam konflik harus
e. Evalusasi
Selanjutnya Mouton dan Blake (dalam Wirawan 2010: 138) dengan memakai
istilah gaya manajemen konflik mengatakan ada Lima jenis karakter gaya
seolah- olah tidak terjadi konflik dan tidak mau menghadapi konflik.
konflik yang sering dilakukan oleh seseorang, antara lain sebagai berikut :
konflik tidak produktif dan sedikit menghukum. Aspek negatif dari gaya
4. Orang yang menggunakan gaya ini cenderung kurang tegas dan cukup
lain.
berorientasi pada jalan tengah karena setiap orang punya sesuatu untuk
ditawarkan dan sesuatu untuk diterima. Nilai gaya ini terlalu rendah dan
Sementara itu, Rahim (dalam Wirawan, 2010: 144) membedakan aspek gaya
dirinya sendiri dan tujuan lawan konfliknya atau dalam kata lain dapat
3. Kompromi (compromising).
berupaya memaksimalkannya.
lawannya. Perilaku mereka membentuk satu pola atau beberapa pola tertentu.
Pola perilaku orang dalam menghadapi situasi konflik disebut sebagai gaya
lain :
menghadapi konflik.
terlibat konflik. Jika proses komunikasi berjalan dengan baik, pesan kedua
belah pihak akan saling dimengerti dan diterima secara persuasif, tanpa
diinginkan.
Proses interaksi konflik dan gaya manajemen konflik yang digunakan oleh
tertentu.
Gaya manajemen konflik yang digunakan oleh pihak yang terlibat konflik
h. Jenis kelamin
digunakannya
i. Kecerdasan emosional
j. Kepribadian
tercermin.
konflik yang tidak mungkin ia menangkan. Oleh karena itu, situasi konflik
o. Keterampilan berkomunikasi
Sementara itu menurut Boardman & Horowitz (dalam Thontowi, 2001: 83),
berikut :
a. Komunikasi interpersonal/antarpribadi
b. Kecenderungan agresif
e. Kemampuan berempati
Organisasi).Online.16(2),41-46.https://media.neliti.com/media/publications/43447-
ID-manajemen-konflik-upaya-penyelesaian-konflik-dalam-organisasi.pdf