Anda di halaman 1dari 23

Askep Resiko Perilaku Kekerasan

Dosen Pengampuh : Kristia Novita,Ns.,

Disusun Oleh
Imaniar Rosari
C1714201022

Tingkat III.A
(S1 Reguler)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar


Program Studi S1 Keperawatan
Tahan Ajaran 2020/2021
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN JIWA

Nama Mahasiswa yang Mengkaji : Imaniar Rosari NIM : C1714201022

RUANG PERAWATAN : Melatih 3 TANGGAL DIRAWAT : 13 juli 2020

TANGGAL PENGKAJIAN : 14 Juli 2020

I. IDENTITAS KLIEN
Nama Inisial : Tn. M
Umur : 36 tahun
No RM : 00-02-09

II. ALASAN MASUK


Alasan klien masuk RSJ karena klien sering marah –marah, mudah tersinggung,

sulit tidur, mengamuk, merusak alat rumah tangga, ketawa sendiri, dan malas bekerja.

Keluarga klien tidak melakukan tindakan apapun untuk menangani klien. Klien

langsung di bawah ke RSJ ketika klien sering menagalami hal tersebut.

III. FAKTOR PREDISPOSISI


A. Pernah mengalami gangguan jiwa di masa lalu ?
√Ya
B. Pengobatan sebelumnya
√Kurang berhasil
C. Pernah melakukan/mengalami/menyaksikan:
Korban/usia Pelaku/usia Saksi/usia
1. Aniaya fisik □ □ □
2. Aniaya seksual □ □ □
3. Penolakan √ □ □
4. Kekerasan √ □ □
5. Tindakan kriminal □ □ □
Jelaskan Point

A. Keluarga klien mengatakan klien pernah di rawat ± 10 tahun di RSJ Bogor

B. keluarga klien mengatakan klien sembuh dan bekerja di Tangerang namun

karenan merasa sudah sehat, ± 4 tahun terakhir. klien tidak mau minum obat

lagi sehingga penyakit klien kumat lagi. Keluarga klien juga mengatakan

bahwa klien sempat putus obat sejak 6 bulan yang lalu dan tidak melakukan

kontrol di dokter

C. Keluarga klien juga mengatakan jika mempunyai masalah klien lebih senang

berdiam diri dikamar, marah – marah . Jika sudah tidak tahan lagi klien

kemudian menjadi mengamuk atau merusak barang-barang yang ada. Dan

menurut keluarga semenjak klien marah-marah dan mengamuk, lingkungan

tidak mau menerima klien lagi dan hal ini membuat klien menjadi lebih

menarik diri dan tidak ingin berinteraksi dengan orang lain.

Masalah Keperawatan :

Perilaku kekerasan

Isolasi social

Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

D. Adakah anggota keluarga yang pernah menderita gangguan jiwa


□ Tidak
Hubungan keluarga Gejala Riwayat pengobatan/perawatan
E. Pengalaman masa lalu yang tidak menyenangkan
klien mengatakan takut untuk menjadi seorang kepala keluarga. karena menurut

klien berumah tangga harus memikirkan kebutuhan keluarga. Dan klien juga di

masyarakat kurang dihormati karena klien berperilaku seperti anak – anak.

Klien mengatakan sebulum sakit klien pernah bersekolah sampai dengan SMP

setelah klien tamat SMP klien tidak bisa melanjutkannya lagi.


Masalah keperawatan : Harga diri rendah
IV. PEMERIKSAAN FISIK
A. Tanda-tanda vital :
Tekanan darah : 110/80 mmHg
Suhu : 36,5 ◦ C
Nadi : 72 x/menit
Pernapasan : 20 x/menit
B. Badan :
Tinggi : 170 Cm
Berat : 65 Kg
IMT : 22,4
Kesimpulan : Normal
C. Keluhan fisik :
Klien mengatakan tidak memiliki keluhan fisik apa pun dan tidak mengalami
gangguan fungsi organ.
Masalah Keperawatan : -
V. STATUS PSIKOSOSIAL

Genogram (gambar dan jelaskan isi genogram)

36
Jelaskan :
o Klien mengatakan pengambilan keputusan dalam keluarganya diambil

oleh ayahnya.  Dalam pola asuh klienmengatakan diasuh oleh orangnya tua

sendiri.

o Klien mengatakan dia merupan anak ke dua dari empat bersaudara, klien

tinggal bersama kedua orang tuanya dan satu saudari bungsunya, kedua

saudara klien sudah menikah dan tinggal bersama suami mereka. Di rumah

hanya ada klien. kedua orang tuanya dan saudari bungsunya. Klien

mengatakan dia lebih suka menyendari dikamar dan malas untuk berbicara.

Klien juga mengatakan orang paling terdekat dengannya adalah ibunya.

Klien mengatakan ingin cepat sembuh dan ingin memintah maaf kepada

ibnya.

A. Konsep diri

1. Gambaran diri :
Klien mengatakan, klien menganggap tubuhnya sebuah anugrah dari tuhan. 

Klien bersyukur dan menerima tubuhnya apa adanya.

2. Identitas diri :
Klien mengatakan, klien menerima dirinya sebagai seorang laki-laki. tetapi

klien takut untuk akan menjalani kehidupannya menjadi seorang kepala

keluarga. Klien juga mengatakan takut untuk berumah tangga karena

menurutnya harus memikirkan kebutuhan keluarga.

3. Peran diri :
Klien mengatakan dalam melaksanakan tugas dirumah klien melakukannya

bersama dengan ibunya seperti : menyapu, mencuci piring, mencuci baju dan

membantu ibu memasak.


4. Ideal diri :

Klien mengtakan ingin cepat sembuh agar bisa pulang dan meminta maaf

kepada ibunya dan klien juga ingin mencari pekerjaan lagi.

5. Harga diri :

Klien dimata masyarakat kurang di hargai karena klien berperilaku seperti anak-

anak. Di lingkungan klien, klien tidak diterimah dan membuat klien untuk

menarik diri dan tidak mau berinteraksi orang lai.

Masalah Keperawatan : Harga diri rendah


B. Hubungan sosial :
1. Orang yang berarti :

Klien mengatakan bahwa orang yang paling dekat dengan dirinya adalah ibunya

2. Peran serta dalam kegiatan kelompok/masyarakat :

Klien tidak mengikuti kegiatan kelompok atau kegiatan yang di masyarakat.

3. Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain :

Keluarga klien juga mengatakan jika mempunyai masalah klien lebih senang

berdiam diri dikamar, marah – marah . Jika sudah tidak tahan lagi klien

kemudian menjadi mengamuk atau merusak barang-barang yang ada. Dan

menurut keluarga semenjak klien marah-marah dan mengamuk, lingkungan

tidak mau menerima klien lagi dan hal ini membuat klien menjadi lebih

menarik diri dan tidak ingin berinteraksi dengan orang lain.

Masalah keperawatan :
Perilaku kekerasan
Isolasi Sosial
C. Spritual

1. Nilai dan keyakinan :

Nilai dan keyakinan klien, klien mengatakan tidak pernah berfikir yang aneh-

aneh
2. Kegiatan ibadah :

Klien dan keluarganya beragama islam dan menjalankan ibadah solatnya

Masalah keperawatan : -
VI. STATUS MENTAL
A. Penampilan
□ Tidak rapih √ Rapih □Pakaian tidak sesuai
□ Cara berpakaian tidak seperti biasanya
Jelaskan : tampak klien berpenampilan cukup rapi, dalam penggunaan baju sesuai.

Klien berbadan kecil, rambut pendek,  bersih, dan juga klien berbicara baik, dapat

menjawab pertanyaan.

B. Pembicaraan
□ Cepat □ Keras □ Gagap □ Apatis
□ Lambat √Inkoheren □ Membisu □ Tidak mampu memulai
□ Logorheus □ Perseverasi

Jelaskan :

ketika klien di wawancari, klien berbicara yang sirkumastansial (berbicara yang

belit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan). Klien mampu berkomunikasi,

tidak mampu berkonsentrasi lama dan sering memutuskan pembicaraan secara

sepihak, mampu berhitung

C. Aktivitas Motorik
□ Lesu □ Tegang√ √Gelisah √Agitasi
□ TIK □ Grimace □ Tremor √ Kompulsif (berpindah-pindah)

Jelaskan :

klien selalu bertanya kapan bisa pulang, Klien terlihat gelisah, tegang, sering

berpindah – pindah. Klien mengalami gangguan daya ingat jangka pendek

sehingga klien lupa kejadian yang telah terjadi dalam jangka waktu seminggu.

D. Alam Perasaan
□ Sedih √Ketakutan □ Putus asa √Bingung
√ Khawatir □ Gembira berlebihan/euforia

Jelaskan :

Ketika diwawancarai klien tampak curiga. Klien tidak pernah mempunyai pikiran

yang aneh-aneh yang dirasakan saat ini hanya gelisah menunggu kedatangan

keluarga., Klien tampak bingung dan tidak terfokus.

E. Afek
□ Datar √Tumpul □ Labil □ Tidak sesuai
Jelaskan :
bereaksi bila ada stimulus emosi yang kuat

F. Interaksi Selama Wawancara


□ Bermusuhan □ Tidak kooperatif □ Mudah tersinggung
□ Kontak mata kurang □ Defensif √Curiga

Jelaskan :

menunjukkan sikap/perasaan tidak percaya pada orang lain

Ketika klien diwawancara klien tampak gelisa

G. Persepsi : Halusinasi
□ Pendengaran □ Penglihatan □ Perabaan
□ Pengecapan □ Penghiduan
Jelaskan : tidak ada
H. Proses Pikir
√Sirkumtansial □ Tangensial □ Kehilangan asosiasi
□ Flight of ideas □ Blocking
Jelaskan :
Pembicaraan berbelit-belit tapi sampai pada tujuan pembicaraan

I. Isi Pikir
□ Obsesi □ Fobia □ Hipokondria
□ Depersonalisasi □ Pikir Magis □ Ide terkait
Waham :
□ Agama □ Somatik □ Kebesaran
□ Curiga □ Nihilistik □ Sisip pikir
□ Siar pikir □ Kontrol pikir
Jelaskan :
J. Tingkat Kesadaran
√Bingung □ Sedasi □ Stupor
Disorientasi :
□ Waktu □ Tempat □ Orang

Jelaskan :
ketika dilakukan pengkajian klien dapat berbicara dengan baik,(kooperatif) dapat

menjaab pertanyaan, klien selalu bertanya kapan bisa pulang ?. klien tampak

gelisah, tegang, sering berpindah-pindah, kontak mata dengan lawan bicara baik,,

klien tanpak tidak focus, dan bingung

K. Memori
□ Gangguan daya ingat jangka panjang
√Perubahan proses pikir pendek
□ Gangguan daya ingat saat ini
□ Konfabulasi
Jelaskan :

Klien mengalami gangguan daya ingat jangka pendek sehingga klien lupa kejadian

yang terjadi dalam jangka waktu seminggu.

L. Tingkat Konsentrasi dan Berhitung


□ Mudah beralih
√Tidak mampu berkonsentrasi
□ Tidak mampu berhitung sederhana
Jelaskan :

Klien tidak mampu berkonsentrasi lama dan sering memutuskan pembicaraan.

Klien mampu berhitung

M. Kemampuan Penilaian
□ Gangguan ringan □ Gangguan bermakna
Jelaskan : tidak ada
N. Daya Tilik Diri (Insight)
□ Mengingkari penyakit yang diderita
□ Menyalahkan hal-hal di luar dirinya
Jelaskan : tidak adak
Masalah keperawatan :
VII. MEKANISME KOPING
Adaptif Maladaptif
□ Bicara dengan orang lain □ Minum alkohol
□ Mampu menyelesaikan masalah □ Reaksi
lambat/berlebihan
□ Tenik relaksasi □ Bekerja berlebihan
□ Aktivitas konstruktif √Menghindar
□ Olahraga □ Menciderai diri
□ Lain-lain
Jelaskan :

Klien jika memiliki masalah lebih senang berdiam diri dikamar, marah-marah.

Jika sudah tidak tahan lagi klien menjadi mengamukatau merusak barang-

barang yang. Semenjak itu lingkungan klien tidak mau menerima klien lagi dan

hal ini membuat klien menjadi menarik diri dan tidak ingan berinteraksi dengan

orang lain.

Masalah keperawatan :
Ketidakefektifan koping
Isolasi social
VIII. PENGETAHUAN KURANG TENTANG

□ Penyakit jiwa √Obat-obatan

√Cara penanggulangan masalah □ Lain-lain

Jelaskan :

Keluarga klien mengatakan klien ± 10 tahun yang lalu klien di rawat di RSJ Bogor.

Dan juga keluarga klien mengatakan bahwa klien sempat putus obat sejak 6 bulan yang

lalu dan klien juga tidak melakukan control ke dokter. Dan ketika klien mimiliki
masalah klien lebih senang berdiam diri dikamarnya dan ketika klien sudah tidak tahan

lagi klien biasa marah-marah, mengamuk bakan merusak barang-barang.

Masalah keperawatan :

Ketidak efekifan pemeliharaan kesehatan keluarga

IX. DATA MEDIK


1. Diagnosa Medik :
Resiko Perilaku Kekerasan
2. Therapi Medik :
Terapi medic yang didaptkan adalah Chlorpromazine 1 x 100 mg, Haloperidole  2 x

5 mg dan Triheksifenidile  2 x 2 mg
ANALISA DATA

Nama /Umur : 36 Tahun


Unit/Ruang : Melatih 3

N Masalah
Data
o Keperawatan
DO
Perilaku Kekerasan
- Tanpak curiga

- Tampak kelien merusak barang-

barang yang ada disekitarnya

- Klien tampak marah

- Tanpak klien tegang

- Tampak klien gelisa

DS

- Keluarga klien mengatakan klien


1
sering marah-marah

- Keluarga klien mengatakan klien

mudah tersinggung

- Keluarga klien mengatakan klien

sering mengamuk

- Keluarga klien mengatakan klien

merusak barang-barang yang ada di

sekitarnya jika klien memimili

masalaha
2 DO
Isolasi Sosial
- Tampak klien malas untuk
berbicra

- Tampak klien lebih senang

menyendiri dikamar

DS

- Keluarga klien mengatakan klien

tidak mengikuti kegiata/kelompok

yang ada di masyarakat

- Keluarga klien mengatakan di

lingkannya klien di jauhi

- Keluarga klien mengatakan klien

tidak tidak ingin berinterasi dengan

orang lain

- Keluarga klien mengatakan di

lingkungannya klien tidak di terimah

dan membuat klien mearik diri


3 DO
Gangguan konsep
- Tampak klien ketakutan
diri ; harga diri rendah
- Tampak klien menyendiri di kamar

- Tambak klien malas intuk

berbicara/berinteraksi dengan orang

lain

- Tampak klien menunjukan

sika/perasaan tidak percaya pada

orang lain

DS
- Klien mengatakan klien takut untuk

menjadi seorang kepala keluarga

- Klien mengatakan takut untuk

berumah tangga karena harus

memikirkan kebutuhan keluarga

- Keluarga klien mengatakan di

lingkungan klien tidak diterimah oleh

masyarakat dan itu membuat klien

menarik diri dan tidak ingin

berinteraksi

- Keluarga klien mengatakan klien

tidak di hargai di lingkungan


POHON MASALAH

EFEK Isolasi Sosial

CORE PROBLEM Perilaku Kekersan

CAUSA Gangguan konsep diri ; harga diri rendah

DIAGNOSIS KEPERAWATAN

Nama/ Umur : 36 Tahun


Ruang/ Kamar : Melatih 3

N
Diagnose
o
1 Perilaku Kekerasan

2 Isolasi Sosial

3 Gangguan Konsep diri ; Harga Diri Renda


RENCANA KEPERAWATAN

Nama/ umur : 36 Tahun


Ruang/ kamar : Melatih 3
N
Diagnose Rencana Tidakan SP
o
1 Perilaku SP I Pasien SP I Keluarga
Kekerasan 1. Identifikasi penyebab, 1. Diskusikan masalah yang
tanda & gejala, PK diberikan dalam merawat
2. Jelaskan cara pasien
mengontrol PK : fisik, 2. Jelaskan pengertian,
obat, verbal, spritual tanda & gejala, dan proses
3. Latihan cara mengontrol terjadinya PK (gunakan
PK secara fisik : tarik booklet)
nafas dalam dan pukul 3. Jelaskan cara merawat PK
kasur dan bantal 4. Latih satu cara merawat
4. Masukan pada jadwal PK dengan melakukan
untuk latuhan fisik kegiatan fisik : tarik napas
SPII P dalam dan pukul kasur
1. Evaluasi kegiatan latihan dan bantal
fisik. Beri pujian 5. Anjurkan membantu
2. Latih cara mengontrol pasien sesuai jadwal dan
PK dengan obat member pujian.
(jelaskan 6 benar : jenis, SPIIK
guna, dosis, frekuensi, 1. Evaluasi kegiatan
cara kontiunitas,minum keluarga dalam merawat/
obat) melatih pasien fisik. Beri
3. Masukan pada jadwal pujian
kegiatan untuk latif fisik 2. Jelaskan 6 benar cara
dan minum obat memberikan obat
SIII P 3. Latih cara memberikan/
1. Evaluasi kegiatan latihan membimbing minum obat
fisik & obat. Beri pujian 4. Anjurkan membantu
2. Latih cara mengontrol pasien sesuai jadwal dan
verbal (3 cara yaitu : member pujian.
memungungkap, SPIIIK
meminta, menolak, 1. Evalusai kegiatan
dengan benar) keluarga dalam merawat/
3. Masukan pada jadwal melatih pasien fisik dan
kegiatan untuk latihan memberikan obat. Beri
fisi, minum obat, verbal pujian.
dan spiritual. 2. Latih cara membimbing :
SPIVP cara bicara yang baik
1. Evaluasi kegiatan fisik & 3. Latih cara membimbing
obat & verbal. Beri pujian kegiatan spiritual
2. Latih cari mengontrol 4. Anjurkan membantu
spiritual (2 kegiatan) pasien sesuai jadwal dan
3. Masukan pada jadwal memberikan pujian
kegiatan untuk latihan SPIVK
fisik, minum obat, verba 1. Evaluasi kegiatan
dan spiritual . keluarga dalam merawat/
SPVP melatih pasien fisik,
1. Evaluasi kegiatan latihan memberikan obat, latih
fisik 1,2 & obat & verbal. bicara yang baik & dan
Beri pujian. kegiatan spiritual. Beri
2. Nilai kemampuan yang pujian
telah mandiri 2. Jelaskan follow up ke
3. Nilai apakah PK RSJ/PKM tanda kambuh,
terkontrol. rujukan
3. Anjurkan membantu
pasien sesuai jadwal dan
memberikan pujian
SPVK
1. Evaluasi kegiatan
keluarga dalam merawat/
melatih pasien fisik,
memberikan obat, latihan
bicara yang baik &
kegiatan spiritual dan follo
up. Beri pujian
2. Nilai kemampuan keluarga
merawat pasien
3. Nilai kemampuan keluarga
melakukan control ke
RSJ/PKM
2 Isolasi SPIV Pasien SP I Keluarga
Sosial 1. Identifikasi penyebab 1. Diskusikan masalah yang
isolasi social: siapa rasakan saat merawat
yang serumah, siapa pasien
yang dekat, yang tidak 2. Jelaskan pengertian, t &
dekat, dan apa g, dan proses terjadinya
sebabnya isolasi sosial
2. Keuntungan punya 3. Jelaskan cara merawat
teman dan bercakap- isolasi sosial
cakap 4. Latih dua cara merawat,
3. Kerugian tidak punya berkenalan, berbicar
teman dan tidak 5. saat melakukan kegiatan
bercakap-cakap harian
4. Latih cara berkenalan Anjurkan membantu
dengan pasien dan pasien sesuai jadwal dan
perawat atau tamu memberikan pujian saat
5. Masukkan pada jadwal besuk
kegiatan untuk latihan SP II K
berkenalan 1. Evaluasi kegiatan
SP VPasien Keluarga dalam
1. Evaluasi kegiatan melatih/merawat pasien
berkenalan (beberapa bekenalan dan berbicara
orang). Beri pujian saat melakukan kegiatan
2. Latih cara berbicara harian, berikan pujian.
saat melakukan 2. Jelaskan kegiatan rumah
kegiatan harian (latih 2 tangga yang dapat
kegiatan harian) melibatkan pasien
3. Masukkan pada jadwal berbicara ( makan sholat
kegiatan untuk latihan bersama) Latih cara
berkenalan 2-3 orang membimbing pasien
pasien, perawat dan berbicara dan memberi
tamu, berbicara saat pujian
melakukan kegiatan 3. Anjurkan membantu
harian pasien sesuai jadwal
SP III P SP III K
1. Evaluasi kegiatan 1. Evaluasi kegiatan
latihan berkenalan Keluarga dalam
(beberapa orang) dan merawat/melatih pasien
berbicara saat berkenalan, berbicara
melakukan 2 kegiatan saat melakukan kegiatan
harian. Beri pujian harian, beri pujian.
2. Latih cara berbicara 2. Jelaskan cara melatih
saat melakukan pasien
kegiatan harian (latih 2 melakukan kegiatan
kegiatan) sosial seperti berbelanja,
3. Masukkan pada jadwal meminta sesuatu dll
kegiatan untuk latihan 3. Latih keluarga mengajak
berkenalan 2-3 orang pasien belanja saat besuk
pasien, perawat dan 4. Anjurkan membantu
tamu, berbicara saat pasien sesuai jadwal dan
melakukan kegiatan berikan pujian saat besuk
harian. SP IV K
SP III Pasien 1. Evaluasi kegiatan kluarga
1. Evaluasi kegiatan dalam merawat/melatih
berkenalan (beberapa pasien
orang) dan berbicara berkenalan, berbicara
saat melakukan 2 saat melakukan kegiatan
kegiatan harian. Beri harian,berbelanja. Berikan
pujian pujian. Jelskan follow up
2. Latih cara berbicara ke RSJ/PKM , tanda
saat melakukan kambuh , rujukan
kegiatan harian (2 2. Anjurkan membantu
kegiatan baru) pasien sesuai jadwal
3. Masukkan pada jadwal kegiatan dan berikan
kegiatan untuk latihan pujian
berkenalan 4-5 orang, SP V K
berbicara saat 1. Evaluasi kegiatan kluarga
melakukan 4 kegiatan dalam merawat/ melatih
harian pasien berkenalan,
SP IV Pasien berbicara saat melakukan
1. Evaluasi kegiatan kegiatan harian,
latihan berkenalan, berbelanja & kegiatan lain
bicara saat melakukan 4 dan follow up, berikan
kegiatan harian. Beri pujian
pujian 2. Nilai kemampuan
2. Latih cara bicara social: keluarga merawat pasien
meminta sesuatu, 3. Nilai kemampuan
menjawab pertanyaan keluarga melakukan
3. Masukkan pada jadwal kontrol ke RSJ/PKM
kegiatan untuk latihan
berkenalan > 5 orang,
orang baru, berbicara
saat melakukan
kegiatan harian
dan sosialisasi
SP V Pasien
1. Evaluasi kegiatan
latihan berkenalan,
berbicara saat
melakukan kegiatan
harian dan sosialisasi.
Beri pujian
2. Latih kegiatan harian
3. Nilai kemampuan yang
telah mandiri
4. Nilai apakah isolasi
teratasi
3 Harga Diri SPIP SPI Keluarga
Rendah 1. Identifikasi kemampuan 1. Diskusika masalah yang
klien melakukan kegiatan dirasakan dalam merawat
dan aspek positif pasien pasien
(buat daftar kegiatan) 2. Jelaskan pengertian,
2. Bantu pasien memilih tanda & gejala, dan proses
kegiatan yang dapat terjadinya harga diri
dilakukan saat ini (pilih (gunakan booklet)
dari daftar kegiatan) : 3. Diskusikan kemampuan
buat daftar kegiatan atau aspek positif pasien
yang dapat dilakukan yang pernah dimiliki
saat ini sebelum dan setelah sakit
3. Latih kegiatan yang 4. Jelaskan cara merawat
dipilih (alat dan cara harga diri rendah terutama
melakukannya) memberikan pujian semua
4. Masukan pada jadwal hal yang positif pada
kegiatan untuk latih dua pasien
kali per hari 5. Latih keluarga member
SPIIP tanggung jawab kegiatan
1. Masukan kegiatan pertama yang dipilih
pertama yang telah pasien: bombing dan beri
dilatih dan berikan pujian pujian
2. Bantu pasien memilih 6. Anjurkan membantu
kegiatan kedua yang pasien sesuai jadwal dan
akan dilatih member pujian.
3. Latih kegiatan, kedua SPIIK
kedua (alat dan cara) 1. Evaluasi kegiatan keluarga
4. Masukan pada jadwal dalam membimbing pasien
kegiatan untuk latihan : melaksanakan kegiatan
dua kegiatan masing dua pertama yang dipilih dan
kali per hari dilatih pasien. Beri pujian
SPIIIP 2. Bersama keluarga melatih
1. Evaluasi kegiatan pasien melakukan
pertama dan kedua yang kegiatan kedua yang
telah di latih dan berikan dipilih pasien
pujian 3. Anjurkan membantu
2. Bantu pasien memilih pasien sesuai jadwal dan
kegiatan ketiga yang memberi pujian
akan dilatih SPIIIK
3. Masukan pada jadwal 1. Evaluasi kegiatan keluarga
kegiatan untuk laatihan ; dalam membimbing pasien
tiga kegiatan , masing- melaksanakan kegiatan
masing dua kali perhari pertama yang , kedua, dan
SPIVP ketiga. Beri pujian
1. Evaluasi kegiatan 2. Bersama keluarga melatih
pertama, kedua, ketiga, pasien melakukan
yang telah dilatih dan kegiatan ketiga yang
berikan pujian dipilih
2. Bantu pasien memilih 3. Anjurkan membantu
kegiatan ke empat yang pasien sesuai jadwal dan
akan dilatih berikan pujian
3. Latih kegiatan ke empat SPIVK
(alat dan cara) 1. Evaluasi kegiatan keluarga
4. Masukan pada jadwal dalam pembimbingan
kegiatan untuk latihan : pasien melaksanakan
empat masing-masing kegiatan pertama, kedua,
dua kali perhari ketiga. Beri pujia
SPVP 2. Bersama keluarga melatih
1. Evaluasi kegiatan latihan pasien melakukan
dan berikan pujian kegiatan keempat yang
2. Latih kegiatan dilanjutkan di[ilih rujukan
sampai tak terhingga 3. Jelaskan follow up ke
3. Nilai kemampuan yang RSJ/PKM, tanda kambu
telah mandiri 4. Anjurkan membantu
4. Nilai apakah harga diri pasien sesuai jadwal dan
klien meningkat memberikan pujian
SPVK
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam membimbing pasien
melakukan kegiatan yang
dipilih oleh pasien. Beri
pujia
2. Nilai kemampuan keluarg
3. Nilai kemampuan
keluaarga membimbing
pasien melakukan control
ke RSJ/PKM

Anda mungkin juga menyukai