Anda di halaman 1dari 8

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL

ANSIETAS, SP 1 PASIEN

PENGERTIAN Kecemasan adalah emosi, perasaan yang timbul sebagai respon awal
terhadap stress psikis dan ancaman terhadap nilai-nilai yang berarti bagi
individu. Kecemasan sering digambarkan sebagai perasaan yang tidak pasti,
ragu-ragu, tidak berdaya, gelisah, kekhawatiran, tidak tentram yang sering
disertai keluhan fisik
TUJUAN Klien mampu mengenal ansietas
Klien mampu mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
KEBIJAKAN
PROSEDUR Persiapan :
1. Catatan medic
2. ATK
3. Timer/ jam tangan
Pelaksanaan:
SP 1 Pasien: Mendiskusikan kepada klien tentang mengenal ansietas dan
mengatasi ansietas melalui teknik relaksasi
1. Bina hubungan saling percaya
2. Mendiskusikan dengan klien dalam mengenal (tanda, gejala,
penyebab dan akibat
3. Melatih teknik relaksasi fisik, pengendalian pikiran dan emosi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses SP berlangsung, khususnya pada fase
kerja untuk menilai kemampuan klien dalam melakukan SP. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan SP
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika melakukan SP pada
catatan proses keperawatan tiap klien
REFERENSI Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa Teori dan Aplikasi Praktik Klinik, Lilik
Ma’rifatul Azizah dkk 2016
Strategi Pelaksanaan Tindakan Komunikasi Keperawatan Pada Klien Dengan
Ansietas, Esra Devi Tarida dkk 2013

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL


ANSIETAS, SP 2 PASIEN
PENGERTIAN Kecemasan adalah emosi, perasaan yang timbul sebagai respon awal
terhadap stress psikis dan ancaman terhadap nilai-nilai yang berarti bagi
individu. Kecemasan sering digambarkan sebagai perasaan yang tidak pasti,
ragu-ragu, tidak berdaya, gelisah, kekhawatiran, tidak tentram yang sering
disertai keluhan fisik
TUJUAN Klien mampu mengurangi rasa cemasnya
KEBIJAKAN
PROSEDUR Persiapan :
1. Catatan medic
2. ATK
3. Timer/ jam tangan
Pelaksanaan:
SP 2 Pasien: Membantu klien dalam mengurangi rasa cemasnya
1. Mendiskusikan kegiatan yang biasa klien lakukan untuk mengurangi
rasa cemasnya
2. Mengajarkan teknik distraksi untuk mengurangi kecemasan
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses SP berlangsung, khususnya pada fase
kerja untuk menilai kemampuan klien dalam melakukan SP. Aspek yang
dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan SP
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki klien ketika melakukan SP pada
catatan proses keperawatan tiap klien
REFERENSI Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Jiwa Teori dan Aplikasi Praktik Klinik, Lilik
Ma’rifatul Azizah dkk 2016
Strategi Pelaksanaan Tindakan Komunikasi Keperawatan Pada Klien Dengan
Ansietas, Esra Devi Tarida dkk 2013
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI

KEGIATAN/ TINDAKAN:
SP 1 (Pasien) Ansietas : Mendiskusikan kepada klien tentang mengenal ansietas dan mengatasi
ansietas melalui teknik relaksasi.
NO KEGIATAN CONTOH KALIMAT
1 PEMBUKAAN/ ORIENTASI
1.1 Salam Pertemuan Pertama
“Selamat pagi Pak/Bu”
“Saya perawat Y, Saya senang dipanggil........., saya akan
merawat mbak.”
“Nama mbak siapa? Senang dipanggil siapa?”
Pertemuan Kedua

1.2 Evaluasi “bagaimana kabar mas R hari ini? Kemarin malam tidurnya
nyenyak apa tidak? Atau apa ada yang mengganggu pikiran
mas?”
1.3 Validasi “ Sepertinya mas terlihat cemas dan gelisah. Apakah ada
sesuatu yang mengganggu pikiran mas?”
1.4 Kontrak

1.4.1 Topik/ kegiatan/ “Baiklah mas, Kalau begitu bagaimana jika pagi ini kita
Tindakan bercakap-cakap tentang kegelisahan yang mas rasakan?
1.4.2 Tujuan kegiatan/ “ nanti kita ngobrol tentang kegelisahan mas yang rasakan ini
Tindakan tujuannya agar bisa tau sebab dari kegelisahan yang mbak
alami dan bisa menggali hal positif dari mbak “
1.4.3 Lama kegiatan/ “Mas maunya berbincang – bincangnya berapa lama? Apakah
Tindakan 15 menit cukup? Baiklah mas, selama 15 menit kedepan kita
akan bercakap-cakap ya”
1.4.3 Tempat/ Posisi/ “Mas mau berbincang – bincangnya di mana? Saya ada dua
Tindakan pilihan nih, mau di ruang keperawatan atau di taman depan?”
2 INTI PERCAKAPAN SESUAI KEGIATAN/ TINDAKAN (SESUAIKAN DENGAN SOP/SPO)
2.1 Pengkajian “Baiklah mas, tadi mas mengatakan bahwa mas cemas dan
gelisah. Kalau saya boleh tahu apa yang menyebabkan mas
merasa gelisah? Oh jadi mas merasa takut dengan operasi
yang akan mas lakukan karena ini operasi pertama dalam
hidup mas. Apa saja dampak yang mas rasakan akibat rasa
gelisah ini? Apakah sebelumnya mas sudah pernah mengalami
pengalaman dan perasaan seperti ini? Bagaimana cara mas
mengatasi hal tersebut? Apakah cara tersebut bisa
mengurangi rasa gelisah mas? Baiklah mas, bagaimana kalau
sekarang kita berlatih cara untuk mengurangi rasa gelisah
dengan teknik napas dalam. Apakah mas bersedia?
Sebelumnya apakah mas sudah pernah mendengar dan
melakukan hal ini? Baiklah, kalau begitu saya akan
mengajarkan mas. Pertama, mas relaks saja ya, apakah mas
nyaman dengan posisi seperti ini? Nah kalo mas sudah merasa
NO KEGIATAN CONTOH KALIMAT
nyaman sekarang mas tarik napas dalam melalui hidung,
tahan 3-5 detik, kemudian hembuskan perlahan melalui mulut
ya mas. Perhatikan ketika mas mengambil napas, bahu mas
tidak naik ya. Relaks dan tenangkan pikiran mas. Saya
contohkan ya, mas. Bagaimana mas? Dapat dipahami? Coba
sekarang mas ulangi apa yang saya contohkan tadi. Wah
bagus sekali, mas sudah mampu melakukannya. mas bisa
melakukan latihan ini selama 5 sampai 10 kali sampai mas
merasa relaks atau santai.
2.2 Diagnosis Ansietas
Keperawatan
2.3 Langkah Tindakan  Membantu klien mengenal (tanda, gejala, penyebab dan
akibat
 Membantu mengajarkan teknik pengalihan
situasi/distraksi baik dari penglihatan, pendengaran dan
aktivitas
 Melatih klien melakukan teknik pengalihan
situasi/distraksi
3 TERMINASI/ PENUTUP
3.1 Evaluasi Subjektif “Bagaimana perasaan mas setelah kita bercakap-cakap dan
latihan teknik nafas dalamtadi ngobrol?”
3.2 Evaluasi Objektif “Bisa mas praktikkan kembali teknik nafas dalam yang tadi
sudah kita lakukan?”
Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai dengan
hasil tindakan yang telah dilakukan)
“Baiklah mas, mulai sekarang jika ibu merasa gelisah mas bisa
melakukan teknik nafas dalam yang tadi sudah kita praktikan
untuk mengurangi rasa gelisah mas”
3.3 Rencana Kegiatan/ “Nah bagaimana kalau kita besok bertemu lagi untuk
PR/ Resep membahas dan latihan kegiatan yang lain mas?”
(Pelanggan/
Pasien) “Jangan lupa mas latihan hari ini tetap di praktekkan ya mas,
walaupun tidak dengan saya.”

3.4 Rencana Kegiatan/ Tindakan/ Perjanjian Lanjutan (Tenaga Kesehatan)


3.4.1 Kegiatan/ “ Jadi besok kita ketemu lagi ya mas buat latihan?”
Tindakan
3.4.2 Waktu “Kira-kira besok saya akan mengunjungi mas pukul 09.00 pagi,
bagaimana mas? mas bisa ?”

“Nanti kita ngobrol dan latihannya juga kurag lebih 10 menit,


terus seumpama besok kalau saya terlambat 15 menit berarti
saya sedang ada urusan yang tidak bisa ditinggal.”
3.4.3 Tempat “Untuk tempatnya disini atau pindah didepan ?”
3.4.4 Salam “Terima kasih mas R atas waktunya selamat beraktifitas lagi.”
FORMAT
STRATEGI PELAKSANAAN (SP) KOMUNIKASI

KEGIATAN/ TINDAKAN:
SP 2 (Pasien) Ansietas: Membantu klien dalam mengurangi rasa cemasnya
NO KEGIATAN CONTOH KALIMAT
1 PEMBUKAAN/ ORIENTASI
1.2 Salam Pertemuan Pertama

Pertemuan Kedua
“Selamat pagi mas R”
1.2 Evaluasi ”Bagaimana perasaan mas R hari ini? Masih ingat dengan
saya?”
1.3 Validasi ”Apakah mas masih merasa cemas? Coba mas R masih ingat
dengan pelajaran kita kemaren kan? Coba dipraktikkan ke
saya.”
”Bagus sekali mas R masih ingat dengan baik apa yang kita
pelajari kemaren.”
1.4 Kontrak

1.4.1 Topik/ kegiatan/ “Melanjutkan pertemuan yang kemarin dan sesuai kesepakatan
Tindakan kita, hari ini kita akan bercakap-cakap dan berlatih cara lain
untuk mengurangi rasa cemas mas.”
1.4.2 Tujuan kegiatan/ “Agar mas dapat lebih optimal untuk mengontrol diri apabila
Tindakan perasaan cemas itu muncul kembali. Bagaimana mas? apakah
mas bersedia?.”
1.4.3 Lama kegiatan/ ”Tidak lama kok mas, kurang lebih 15 menit?”
Tindakan

1.4.3 Tempat/ Posisi/ ”Baiklah, tempatnya maunya mas di ruangan ini atau di taman
Tindakan depan?”

2 INTI PERCAKAPAN SESUAI KEGIATAN/ TINDAKAN (SESUAIKAN DENGAN


SOP/SPO)
2.1 Pengkajian “Bagaimana mas sudah dipraktikkan lagi teknik napas
dalam yang kita lakukan kemarin? Apakah hal tersebut
dapat mengurangi rasa cemas mas?
2.2 Diagnosis Ansietas
Keperawatan
2.3 Langkah Tindakan “ Nah, selain teknik napas dalam ada cara lain untuk
mengurangi rasa cemas yang mas rasakan. Sebelumnya
kalau saya boleh tahu mas senangnya melakukan
kegiatan apa? Oh jadi mas membaca majalah? Baiklah
kalau begitu mas dapat melakukan kegiatan-kegiatan
tersebut untuk mengalihkan rasa cemas yang mas
rasakan. Dengan melakukan hal-hal yang mas sukai, rasa
cemas yang mas rasakan bisa berkurang.”
3 TERMINASI/ PENUTUP
3.1 Evaluasi Subjektif “Bagaimana perasaan mas setelah kita bercakap-cakap dan
berlatih teknik lain untuk mengurangi rasa cemas?”
3.2 Evaluasi Objektif “Coba mas sebutkan cara apalagi yang dapat mas lakukan
NO KEGIATAN CONTOH KALIMAT
untuk mengatasi rasa cemas yang mas rasakan?”
Tindak lanjut klien (apa yang perlu dilatih klien sesuai
dengan hasil tindakan yang telah dilakukan)
“Baiklah Bu, mulai sekarang jika Ibu merasagelisah Ibu
dapat melakukan teknik napas dalam dan juga bisa
melakukan hal-hal yang Ibu sukai untuk mengurangi rasa
cemas tersebut.”
3.3 Rencana Kegiatan/ ” Saya harap mas mau mencoba melakukan kegiatan selama
PR/ Resep disini.”
(Pelanggan/
Pasien)
Terapi Aktivitas Kelompok
Sesi 1 : Stimulasi adaptasi perubahan aspek biologi.
Tujuan:
 Dapat mengenal perubahan alamiah aspek biologi
 Menyampaikan pendapatnya tentang perubahan biologi yang terjadi pada dirinya dan
upaya-upaya yang dapat dilakukan agar tetap bugar dan sehat.
Sesi 2 : Stimulasi adaptasi perubahan aspek psikologis (kognitif)
Tujuan :
 Mengidentifikasi cara-cara adaptasi dengan perubahan kognitif untuk mencegah kepikunan
diusia lansia.
 Mengikuti permainan yang diajukan panitia, dan mereka mampu menyelesaikan
permainannya dengan benar.
Sesi 3: Stimulasi adaptasi perubahan aspek kognitif (emosional)
Tujuan :
 Mengidentifikasi pikiran negatif terhadap diri sendiri, orang lain atau lingkungan.
Sesi 4 : Stimulasi adaptasi perubahan aspek sosial
Tujuan :
 Untuk mengidentifikasi aspek positif yang ada didalam diri
 untuk menjalin hubungan dengan keluarga dan masyarakat.
Sesi 5 : Stimulasi adaptasi perubahan aspek spiritual.
Tujuan :
 untuk mengidentifikasi keyakinan spiritual yang memenuhi kebutuhan
 untuk memperoleh arti dan tujuan hidup, mencintai, keterikatan dan pengampunan dari
tuhan.
Referensi:
Khamida, Meilisa. 2016. Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) Stimulasi Persepsi Dalam Menurunkan
Tingkat Kecemasan Pada Lansia.Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 9, No. 2, Agustus 2016, hal 121-128
Azizah, Lilik Ma’rifatul dkk. 2016. Teori dan Aplikasi Praktik Klinik-Buku Ajar Keperawatan Kesehatan
Jiwa. Yogyakarta: Indomedia Pustaka
Tarida, Esra Devi. 2013. Strategi Pelaksanaan Tindakan Komunikasi Keperawatan Pada Klien Dengan
Ansietas. Universitas Indonesia. Fakultas Ilmu Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai