Anda di halaman 1dari 15

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULUS PENANGAN "GANGGUAN CITRA TUBUH"

Dosen
Ns. Marta Suri, S.Kep

Penyusun
NAMA : SHERLY WIDYASTUTI
NPM : 2018 21 023

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN BAITURRAHIM JAMBI
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat dan hidayahnya kami dapat
menyelesaikan Proposal TAK ini dengan baik. Proposal TAK yang berjudul STIMULUS PENANGAN
"GANGGUAN CITRA TUBUH" disusun untuk memenuhi tugas mahasiswa mata kuliah keperawatan jiwa
jurusan S1 Keperawatan Baiturrahim Jambi.

Pada kesempatan ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

•Dosen mata kuliah keperawatan jiwa yang telah memberikan bimbingan dan pengarahan dalam
penyelesaian proposal TAK ini.

•Orang Tua Kami tercinta yang selalu memberikan do’a restu dan dukungan baik moral maupun
spiritual dalam proses pembelajaran kami dijurusan S1 keperawatan Baiturrahim Jambi

•Serta rekan – rekan dan semua pihak yang terkait dalam penyelesaian dan penyusunan proposal
TAK ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna oleh karena itu kritik dan saran yang
bersifat membangun sangat kami harapkan demi kesempurnaan proposal TAK ini Kedepan.

Akhir kata, semoga proposal ini berguna dan bermanfaat bagi semua pihak yang membaca, serta dapat
dijadikan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan para mahasiswa, dan pembaca.

Muara Sabak Timur, 17 Desember 2020

Penyusun
( Sherly Widyastuti )
PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)

STIMULUS PENANGAN "GANGGUAN CITRA TUBUH"

I. LATAR BELAKANG

Therapy Aktivitas Kelompok (TAK) merupakan kegiatan yang diberikan kelompok


klien dengan maksud memberi therapy bagi anggotanya. Dimana berkesempatan untuk
meningkatkan kualitas hidup.

Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu bentuk kegiatan terapi yang dilakukan
dalam sebuah aktivitas dan diselenggarakan secara kolektif dalam rangka pencapaian
penyesuaian psikologis, perilaku dan pencapaian adaptasi optimal pasien. Dalam kegiatan
aktivitas kelompok; tujuan ditetapkan berdasarkan akan kebutuhan dan masalah yang
dihadapi oleh sebagian besar peserta dan sedikit banyak dapat diatasi dengan pendekatan
terapi aktivitas kolektif.

Pemahaman akan jati diri pada seorang pasien akan sangat menentukan penentuan
terhadap citra diri positif pasien. Pengembangan dan eksplorasi mendalam terhadap kekuatan
dan kelemahan diri akan sangat penting artinya dalam pencapaian pemahaman obyektif
terhadap realitas diri dan sekaligus modal dasar pembangunan citra diri untuk kemudian
mengembangkan peran diri.

Pemahaman yang benar dan realtistis terhadap kekuatan dan kelemahan diri merupakan
salah satu kunci peningkatan konsep diri positif sebagai salah satu modal dalampengelolaan
gangguan jiwa; khususnya yang dipengaruhi adanya citra diri negatif seperti rasa tidak
mampu, kekurangan fisik, kekurangan fisiologis, rasa minder dan sebagainya.

Dari beberapa kasus gangguan jiwa yang ada di RSJ Keperawatn khususnya Ruang Cempaka
sebagian besar pasien menderita gangguan citra tubuh. Oleh karena itu, perlu diadakan Terapi Aktivitas
Kelompok tentang gangguan citra tubuh.

II. LANDASAN TEORI

Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas yang
menggunakan aktivitas mempersepsikan berbagai stimulasi yang terkait dengan pengalaman
dengan kehidupan untuk didiskusikan dalam kelompok. Hasil diskusi kelompok dapat berupa
kesepakatan persepsi atau alternatif penyelesaian masalah.

Dalam terapi aktivitas kelompok stimulasi penanganan gangguan citra tubuh dibagi dalam 4 sesi, yaitu:
1. Sesi I : Klien mengenal gangguan citra tubuh

2. Sesi II : Cara meningkatkan citra tubuh

3. Sesi III : Mengidentifikasi dan melatih interaksi secara bertahap

III. TUJUAN

3.1 Tujuan umum

Klien dapat meningkatkan kemampuan diri dalam mengatasi gangguan citra tubuh dalam
kelompok secara bertahap.

3.2 Tujuan khusus

a. Klien dapat mengenal gangguan citra tubuh

b. Klien dapat mengatasi gangguan citra tubuh dengan cara yang telah di ajari

c. Klien dapat mengidentifikasi gangguan citra tubuh dan melatihnya secara bertahap

IV. SESI YANG DIGUNAKAN

1. Sesi I : Klien mengenal gangguan citra tubuh

2. Sesi II : Meningkatkan citra tubuh klien (berdandan & bersosialisasi)

3. Sesi III : Mampu mengindentifikasi gangguan citra tubuh yang dialami

V. KLIEN

5.1 Kriteria klien

5.1.1 Klien gangguan citra tubuh

5.1.2 Klien yang mengalami perubahan persepsi.

5.2 Proses seleks

5.2.1 Mengobservasi klien yang masuk kriteria.

5.2.2 Mengidentifikasi klien yang masuk kriteria.

5.2.3 Mengumpulkan klien yang masuk kriteria.


5.2.4 Membuat kontrak dengan klien yang setuju ikut TAK, meliputi: menjelaskan tujuan TAK pada
klien, rencana kegiatan kelompok dan aturan main dalam kelompok

VI. KRITERIA HASIL

6.1 Evaluasi Struktur

6.1.1 Kondisi lingkungan tenang, dilakukan ditempat tertutup dan memungkinkan klien untuk
berkonsentrasi terhadap kegiatan

6.1.2 Posisi tempat dilantai menggunakan tikar

6.1.3 Peserta sepakat untuk mengikuti kegiatan

6.1.4 Alat yang digunakan dalam kondisi baik

6.1.5 Leader, Co-leader, Fasilitator, observer berperan sebagaimana mestinya.

6.2 Evaluasi Proses

6.2.1 Leader dapat mengkoordinasi seluruh kegiatan dari awal hingga akhir.

6.2.2 Leader mampu memimpin acara.

6.2.3 Co-leader membantu mengkoordinasi seluruh kegiatan.

6.2.4 Fasilitator mampu memotivasi peserta dalam kegiatan.

6.2.5 Fasilitator membantu leader melaksanakan kegiatan dan bertanggung jawab dalam
antisipasi masalah.

6.2.6 Observer sebagai pengamat melaporkan hasil pengamatan kepada kelompok yang berfungsi
sebagai evaluator kelompok

6.2.7 Peserta mengikuti kegiatan yang dilakukan dari awal hingga akhir

6.3 Evaluasi Hasil

Diharapkan 75% dari kelompok mampu:

6.3.1 Menjelaskan apa yang sudah digambarkan dan apa yang dilihat

6.3.2 Menyampaikan gangguan citra tubuh yang dirasakanya


VII. ANTISIPASI MASALAH

7.1 Penanganan terhadap klien yang tidak aktif dalam aktivitas

7.1.1 Memanggil klien

7.1.2 Memberi kesempatan pada klien untuk menjawab sapaan perawat atau klien lain

7.2 Bila klien meninggalkan kegiatan tanpa izin

7.2.1 Panggil nama klien

7.2.2 Tanyakan alasan klien meninggalkan kegiatan

7.3 Bila klien lain ingin ikut

7.3.1 Berikan penjelasan bahwa kegiatan ini ditujukan kepada klien yang telah dipilih

7.3.2 Katakan pada klien bahwa ada kegiatan lain yang mungkin bisa diikuti oleh klien tersebut

7.3.3 Jika klien memaksa beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi pesan pada
kegiatan ini

VIII. PENGORGNISASIAN

SESI I

8.1 Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Rabu, 17 Desember 2020

b. Waktu : Pkl. 10.00 – 10.45 WIB s.d selesai (sesi I)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (25 menit)

Penutup (10 menit)

d. Tempat : Ruang TAK Cempaka

e. Jumlah klien : 4 orang


8.2 Tim Terapi

a. Leader Sesi I : Sherly Widyastuti

Uraian tugas :

1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Memimpin jalannya terapi kelompok

3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi I : Sherly Widyastuti II

Uraian tugas :

1) Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3) Membantu memimpin jalannya kegiatan

4) Menggantikan leader jika terhalang tugas

c. Observer Sesi I : Sherly Widyastuti III

Uraian tugas :

1) Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu,


tempat dan jalannya acara

2) Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok


denga evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi I : 1.Sherly Widyastuti IV

Uraian tugas :

1) Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2) Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3) Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan


kegiatan
4) Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5) Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6) Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

8.3 Metode dan Media

a. Metode

1) Diskusi

2) Bermain peran/stimulasi

b. Media

1) Papan nama

2) Whiteboard

3) Spidol

4) Tikar

IX. PROSES PELAKSANAAN

Sesi I: Mengenal gangguan citra tubuh

a. Salam terapeutik

1) Salam terapeutik kepada klien

2) Perkenalan nama lengkap dan nama panggilan semua struktur (beri papan nama)

3) Menanyakan nama lengkap dan nama panggilan dari semua klien (beri papan nama)

b. Evaluasi/validasi

Menanyakan perasaan klien saat ini

c. Kontrak

1) Leader menjelaskan tujuan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu mengenal suara-suara yang
didengar
2) Leader menjelaskan aturan main

3) Jika ada klien yang ingin meninggalkan kelompok harus minta izin kepada leader

4) Lama kegiatan 45 menit

5) Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir

d. Tahap kerja

1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilakukan yaitu faktor-faktor penyebab gangguan citra
tubuh, dimensi dan peranan citra diri.

2) Leader meminta klien menceritakan perubahan ukuran, bentuk, struktur, fungsi, keterbatasan yan
dan perasaan klien saat terjadi gangguan citra tubuh. Hasilnya ditulis di whiteboard.

3) Beri pujian pada klien yang melakukan dengan baik

4) Simpulkan isi, waktu terjadi, situasi pada saat terjadi dan perasaan klien dari gangguan citra tubuh
yang dialami

e. Tahap terminasi

1. Evaluasi

a) Leader menanyakan perasaan klien setelah menikuti TAK

b) Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

2. Tindak Lanjut

Leader meminta untuk melaporkan perubahan apa saja yang terjadi dan perasaan klien jika
mengalami gangguan citra tubuh

3. Kontrak yang akan datang

a) Menyepakati TAK yang akan datang : cara meningkatkan citra tubuh

b) Menyepakati waktu dan tempat

X. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

10.1 Evaluasi
Formulir yang dievaluasi

Sesi I TAK Stimulasi penanganan "Gangguan Citra Tubuh"

Kemampuan Personal/Gangguan citra tubuh

NO NAMA PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERUBAHAN PERASAAN


KLIEN UKURAN BENTUK PADA STRUKTUR FUNSI PADA KLIEN
PADA TUBUH PADA TUBUH TUBUH
TUBUH

1 Ny. P ✓ ✓ ✓ ✓ ✓

2 Ny. L X ✓ ✓ X ✓

3 Ny. I ✓ X ✓ ✓ X

4 Tn. U X ✓ X ✓ ✓

10.2 Dokumentasi

Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAK pada catatan proses keperawatan setiap klien.
Anjurkan klien mengidentifikasi halusinasi yang timbul dan menyampaikan kepada perawat.

XI. SETTING TEMPAT


XII. PENGORGNISASIAN

SESI II

12. 1 Pelaksanaan

a. Hari/Tanggal : Jumat, 18 Desember 2020

b. Waktu : Pkl. 10.45 – 11.30 (sesi II)

c. Alokasi waktu : Perkenalan dan pengarahan (10 menit)

Terapi kelompok (25 menit)

Penutup (10 menit)

d. Tempat : Ruang TAK Cempaka

e. Jumlah klien : 4 orang

12.2 Tim Terapi

a. Leader Sesi II : Sherly Widyastuti

Uraian tugas :

1) Mengkoordinasi seluruh kegiatan

2) Memimpin jalannya terapi kelompok

3) Memimpin diskusi

b. Co-leader Sesi II : Sherly Widyastuti II

Uraian tugas :

1. Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan

2. Mengingatkan leader jika ada kegiatan yang menyimpang

3. Membantu memimpin jalannya kegiatan

4. Menggantikan leader jika terhalang tugas


c. Observer Sesi II : Sherly Widyastuti III

Uraian tugas :

1. Mengamati semua proses kegiatanyang berkaitan dengan waktu, tempat dan


jalannya acara

2. Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua angota kelompok denga
evaluasi kelompok

d. Fasilitator Sesi II : 1. Sherly Widyastuti IV

Uraian tugas :

1. Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok

2. Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan

3. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan

4. Membimbing kelompok selama permainan diskusi

5. Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan

6. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah

12.3 Metode dan Media

a. Metode

1. Diskusi dan tanya jawab

2. Bermain peran/stimulasi

b. Media

1. Papan nama

2. Whiteboard

3. Spidol

4. Jadwal kegiatan klien


XII. PROSES PELAKSANAAN

Sesi II: Meningkatkan citra tubuh klien (berdandan & bersosialisasi)

a. Tujuan

1. Klien dapat meningkatkan citra tubuhnya secara perlahan

2. Klien dapat memahami cara meningkatkan citra tubuh

3. Klien dapat memperagakan cara meningkatkan citra tubuh

b. Langkah kegiatan

1. Persiapan

a) Mengingatkan kontrak kepada klien yang telah mengikuti sesi

b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan

2. Orientasi

a. Salam terapeutik

i. Salam terapeutik

ii. Klien dan terapis pakai papan nama

b. Orientasi

i. Leader menanyakan perasaan klien saat ini

ii. Leader menanyakan pengalaman perubahan apa saja yang terjadi dan perasaan
klien jika mengalami gangguan citra tubuh

c. Kontrak

i. Menjelaskan tujuan kegiatan: Meningkatkan citra tubuh klien

ii. Menjelaskan aturan main :


a. Jika ada yang ingin meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada leader

b. Lama kegiata 45 menit

c. Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai


akhir

3. Tahap keja

a. Leader meminta klien menceritakan apa yang dilakukan agar tangan dan kaki bisa berfungsi
kembali dan cara memgurangi rasa malu. Ulangi sampai semua pasien mendapat giliran

b. Berikan pujian setiap klien selesai bercerita

c. Leader menjelaskan cara mengatasi gangguan citra tubuh dengan cara meningkatkan citra
tubuh (berdandan & bersosialisasi) harus merawat bagian tubuh yang rusak dengan cara berhias
diri dan bersosialisa supaya tidak di kucilkan di lingkungan sosisl

d. Co-Leader memperagakan cara melatih cara meningkatkan citra tubuh (berdandan &
bersosialisasi), Yaitu : "Bapak/Ibu bisa berdandan yaitu berhias diri dengan cara memakai
makeup seperti bedak oada wajah, parfum pada pakaian yang digunakan atau bersosialisasi yaitu
dengan cara berkomunikasi dengan orang lain jangan merasa terkucilkan dengan kekurangan
yang dimiliki".

e. Leader meminta masing-masing klien memperagakan cara melatih dengan berdandan

f. Leader memberikan pujian dan mengajak semua klien bertepuk tangan setiap klien
memperagakan cara meningkatkan citra tubuh

4. Tahap terminasi

a. Evaluasi

1. Leader menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK

2. Leader memberikan pujian atas keberhasilan kelompok

b. Tindak Lanjut

1. Leader mengajarkan klien untuk menerapkan cara yang telah dipelajari

2. Memasukkan kegiatan berdandan & bersosialisasi ke dalam jadwal kegiatan harian klien

3. Kontrak yang akan datang :


i) Terapis mengakhiri sesi TAK stimulasi persepsi untuk
mengatasi gangguan citra tubuh

ii) Buat kesepakatan baru untuk TAK yang lain sesuai dengan
indikasi klien.

XIV. EVALUASI DAN DOKUMENTASI

Formulir evaluasi sebagai berikut:

Sesi II: TAK Stimulasi penanganan "Gangguan Citra Tubuh"

Kemampuan cara mengatasi sakit dan malu pada gangguan citra tubuh

NO NAMA KLIEN KEMAMPUAN KEMAMPUAN


MENINGKATKAN CITRA MENINGKATKAN CITRA
TUBUH (BERDANDAN) TUBUH (BERSOSIALISASI)

1 Ny. P ✓ ✓

2 Ny. L ✓ ✓

3 Ny. I ✓ ✓

4 Tn. U ✓ ✓

DAFTAR PUSTAKA

Keliat, Dr. Budi Anna, S.Kp, M.App.Sc, & Akemat S.Kp, M.Kep. (2004). Keperawatan

Jiwa Terapi Aktivitas Kelompok. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Anda mungkin juga menyukai