Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH HADITS

Dosen Pengampu : Dr. H. Shofwan Anwar Abdur Rouf, M.A

Disusun oleh :
Ahmad Fatih Mamduh ( 183241043 )

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA


TAHUN AJARAN 2020/2021
MAKALAH
UJIAN AKHIR SEMESTER MATA KULIAH HADITS

Dosen Pengampu : Dr. H. Shofwan Anwar Abdur Rouf, M.A

Disusun oleh :
Ahmad Fatih Mamduh ( 183241043 )

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SURAKARTA


TAHUN AJARAN 2020/2021

i
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Warohmatullahi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah Ujian Akhir Semester (UAS) ini.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dosen
Pengampu Dr. H. Shofwan Anwar Abdur Rouf, M.A pada mata kuliah Hadits. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang Penyebab munculnya hadits
maudhu', hadits ingkarus sunnah dan juga hadits mengenai salam bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya ucapkan terima kasih kepada bapak Dr. H. Shofwan Anwar Abdur Rouf, M.A,
selaku dosen pengampu mata kuliah hadits yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya menyadari, makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik
dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Wassalamualaiakum Warohmatullahi Wabarokatuh

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ............................................................................................................. i


KATA PENGANTAR...............................................................................................................ii
DAFTAR ISI ........................................................................................................................... iii
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1. Latar Belakang............................................................................................................1
2. Rumusan Masalah.......................................................................................................1
3. Tujuan Penulisan.........................................................................................................1
BAB II........................................................................................................................................2
PEMBAHASAN........................................................................................................................2
1. Faktor Penyebab Hadits Maudhu'...............................................................................2
2. Dalil Ingkarus Sunnah.................................................................................................3
3. Afsus Salam................................................................................................................4
BAB III.......................................................................................................................................5
PENUTUP..................................................................................................................................5
1. Kesimpulan..................................................................................................................5
DAFTAR PUSAKA...................................................................................................................6

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Dewasa ini, dapat kita temui dengan mudah hadits-hadits bertebaran di berbagai
platform dunia maya. Banyak orang berbondong-bondong mengutip hadits di setiap
argumennya, mengkultuskan diri menjadi manusia yang lebih sholih karena mengutip hadits.
Tak jarang, di antara orang-orang yang mengutip tersebut tidak mengetahui secara mendalam
hal-hal yang berhubungan dengan hadits.
Sebagai usaha menjadi umat muslim yang baik, alangkah baiknya jika kita
memperdalam pengetahuan mengenai ilmu hadits. Sebab seperti yang kita ketahui, Al-Qur'an
dan Hadits adalah sumber utama hukum islam. Maka demi menjadi lebih paham terhadap
sumber hukum utama, kita perlu mengetahui seluk beluk mengenai ilmu hadits.
Berdasarkan latar belakang singkat tersebut dan juga dorongan tugas Ujian Akhir
Semester (UAS) ini lah, saya menyusun makalah ini. Bertujuan untuk mengetahui hal-hal
yang berhubungan dengan Ilmu Hadits.

2. Rumusan Masalah
Adapun yang akan dibahas serta menjadi rumusan masalah dalam makalah ini sebagai
berikut:
a. Sebutkan apa saja yang menjadi sebab munculnya hadis palsu?
b. Sebutkan dalil tentang Ingkarus Sunnah?
c. Sebutkan Hadis tentang menyebarkan salam?

3.  Tujuan dan Manfaat Penulisan
Tujuan dan manfaat dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui pengertian
dari apa itu hadits maudhu, mengetahui dalil-dalil tentang ingkarus sunnah dan juga
mengetahui hadits tentang menyebarkan salam.

1
BAB II
PEMBAHASAN

1. Hadits Palsu (Maudhu')


a. Pengertian
Jika dilihat dari segi bahasa, kata Maudhu' merupakan maf'ul dari ‫وضع – يضيع‬
yang memiliki beberapa makna, diantaranya yakni mengguyurkan, meninggalkan,
memalsukan dan mengada-ngada. Sedangkan pengertian maudhu' secara istilah
adalah:

‫هو ما نسب اىل الرسول صلى اهلل عليه وسلم واختالقا وكذبا مها مل يقله أو يفعله أو يقره‬

Artinya: “Sesuatu yang dinisbahkan kepada Rasulullah SAW dengan cara


mengada-ada dan dusta, yaitu yang tidak pernah beliau sabdakan, beliau kerjakan
maupun beliau taqrirkan” (Ajaj Al-Khatib, Ushul al Hadist 1981:415).
Sehingga, kemudian ahli hadits memaknai definisi hadits maudhu' secara
istilah sebagai hadits yang diciptakan dan dibuat-buat oleh orang pendusta dan
kemudian dikatakan bahwa itu adalah hadits Rasulullah SAW (Subhi Shalih, Ulumul
hadts wa Musthalahuhu, h. 263).

b. Penyebab Munculnya Hadits Maudhu'


Beberapa faktor yang menyebabkan munculnya hadits maudhu' diantaranya
adalah sebagai berikut:
1- Faktor Politik
Pertentangan mengenai perpolitikan umat islam memanas setelah wafatnya
Khalifah Utsman bin Affan yang dibunuh oleh para pemberontak, kemudian
digantikan oleh Khalifah Ali bin Abi Thalib. Saat itu, golongan umat islam
terpecah belah menjadi beberapa golongan, diantaranya adalah kelompok yang
menuntut keadilan atas terbunuhnya Khalifah Utsman dan juga kelompok yang
mendukung Khalifah Ali (Syi'ah).
Masing-masing kelompok tersebut mengkultuskan dirinya sebagai kelompok
paling benar atas ijtihad yang sudah mereka lakukan, diantaranya berbondong-
bondong mengutip al-Qur'an dan juga hadits untuk melegitimasi tindakan-
tindakan yang mereka lakukan.
Beberapa hadits palsu yang pernah dibuat adalah tentang keutamaan para
khalifah, ketua kelompok dan juga hadits yang mengatakan bahwa Khalifah Ali
adalah yang paling berhak menjadi khalifah.
2- Faktor Kebencian

2
Keberhasilan dan perkembangan islam yang pesat berhasil menjadikan banyak
orang memeluk agama islam, namun di antara mereka masih terdapat kelompok
yang dendam dan tidak dapat menerima kemajuan agama islam, kelompok-
kelompok tersebut adalah zindiq, majusi, nasrani dan juga Yahudi. Kedengkian
dan kebencian tersebut mereka luapkan dengan membuat hadits-hadits palsu
dengan tujuan merusak agama islam dan menghilangkan kemurniannya.
3- Faktor Kebodohan
Pada masa itu, terdapat kelompok yang gemar beribadah namun memiliki
pengetahuan yang dangkal. Sehingga mereka membuat-buat hadits yang berisi
amalan serta faedahnya yang amat besar. Hadits-hadits maudhu yang ini biasanya
menjelaskan tentang amalan kecil yang memiliki faedah serta ganjaran besar.
4- Fanatisme
Sikap penguasa Bani Umayyah yang terkesan fanatik dan rasialis mendorong
kelompok mawali untuk membuat hadits maudhu'. Selain itu juga muncul dari
kelompok-kelompok teologi dan fiqih.
5- Faktor Popularitas
Orang-orang yang ingin didengan dan dipercaya pendapatnya saat itu juga
membuat-buat hadits palsu yang sesuai dengan apa yang ia butuhkan. Selain itu
juga kelompok yang ingin dipandang oleh penguasa juga menggunakan hadits
palsu untuk menarik perhatian. Para pedagang juga membuat-buat hadits palsu
untuk melariskan barang dagangannya.

2. Ingkarus Sunnah
Menurut bahasa kata ingkarus sunnah berasal dari kata 'inkar' dan 'sunnah'. Ingkar
yang berasal dari ‫ارا‬FF‫ إنك‬- ‫ر‬FF‫ر – ينك‬FF‫ أنك‬mempunyai beberapa arti, di antaranya yakni tidak
mengakui atau tidak menerima baik di lisan maupun di hati (Hasyim, 35).
Secara terminologi ingkarus sunnah memiliki beberapa definisi, yakni merupakan
paham yang timbul dalam masyarakat yang menolak sunnah sebagai sumber ajaran agama
islam. Kemudian pengertian berikutnya adalah paham yang timbul di antara umat islam yang
menolak dasar hukum islam dari sunnah shahih baik yang praktis maupun yang formal
dikodifikasikan oleh para ulama, baik secara totalitas mutawattir atau ahad atau sebagian saja,
tanpa alasan yang dapat dicerna (Hasyim, 28).

3
sehingga, dari pengertian di atas, dapat dipahami bahwa yang dimaksud dengan
ingkarus sunnah adalah kelompok yang menolak hadits atau as sunnah sebagai salah satu
sumber ajaran agama islam.
Beberapa dalil ingkarus sunnah adalah sebagai berikut:

)An-Nahl: 89( .... ‫ب تِبيَٰنا لِّ ُك ِّل َشيء‬ ِ َ َ‫و َنَّزلنَا عل‬
َ َ‫يك ٱلكٰت‬ َ َ

)Al-an'am: 38( ....‫ب ِمن َشيء‬ ِ ‫َفَّرطنَا يِف‬


ِ َ‫ٱلكٰت‬

Menurut para kelompok ingkarus sunnah atau munkirus sunnah kedua dalil tersebut
lah yang menjadi landasan bahwa al-Qur'an saja sudah cukup untuk dijadikan landasan dan
sumber ajaran islam

3. Afsus Salam
Rasulullah SAW telah memberikan beberapa penjelasan mengenai hal-hal yang akan
menghantarkan kita menuju surga Allah subhanahu wata‘ala. Sebagaimana dijelaskan dalam
hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad sebagaimana berikut

‫صلُّوا َوالنَّاسُ نِيَا ٌم تَ ْد ُخلُوا ْال َجنَّةَ بِ َساَل ٍم‬


َ ‫ َو‬،‫صلُوا اأْل َرْ َحا َم‬ ْ َ‫ َوأ‬،‫أَ ْف ُشوا ال َّساَل َم‬
ِ ‫ َو‬،‫ط ِع ُموا الطَّ َعا َم‬

Artinya: Sebarkan kedamaian, berikan makanan, bersilaturrahimlah, shalatlah ketika


orang-orang tidur, engkau akan masuk surga dengan damai. 

4
BAB III
PENUTUP

1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, dapat kita tarik beberapa kesimpulan, diantaranya:
a. Beberapa faktor yang menyebabkan munculnya hadits palsu adalah faktor politik,
faktor kebencian, faktor kebodohan, faktor fanatisme dan faktor popularitas.
b. Dalil yang menjadi landasan kelompok ingkarus sunnah adalah QS. Al-An'am
ayat 38 dan QS. An- Nahl ayat 89. Kedua ayat tersebut menjadi landasan
kelompok ingkarus sunnah merasa cukup hanya memiliki al-Qur'an saja sebagai
landasan ajaran islam.
c. Dalil mengenai afsus salam adalah penjelasan Rasulullah SAW tentang hal-hal
yang dapat mengantarkan manusia masuk surga, salah satunya adalah afsus salam.

5
DAFTAR PUSTAKA

Al-Shaleh, Subhi. (1997). Ulum al Hadits wa Musthalahuhu. Beirut: Dar al


Al-Khatib, Ajaj. (1963). As-Sunnah Qabla At-Tadwin. Kairo: Maktabah Wahbah
Hasyim, Ahmad Umar. Al-Sunnah al-Nabawiyah wa Ulumuha. Maktabah Gharib
Khon, Abdul Majid. (2011). Ulumul Hadits. Jakarta: Amzah
https://islam.nu.or.id/post/read/85983/khutbah-jumat-empat-anjuran-rasulullah-untuk-
menggapai-surga

Anda mungkin juga menyukai