Baumgarten, seorang filsuf minor. Istilah tersebut diperoleh dari bahasa Yunani
kuno, yaitu aistheton yang artinya kemampuan melihat melalui penginderaan.
Estetika dihubungkan dengan sesuatu yang berbau seni karena mengandung
keindahan yang dapat dipandang. Sejak kemunculannya, estetika menjadi istilah
yang selalu digunakan untuk mengutarakan bahasa filsafat terhadap karya seni.
Namun, nyatanya seni tidak hanya dipandang sebagai sesuatu yang indah sehingga
harus ada bidang yang digunakan untuk menjawab hakekat seni sebanarnya yaitu
filsafat seni.
1. Nilai intrinsik, yaitu nilai yang terkandung dari dalam suatu keindahan.
2. Nilai ekstrinsik, yaitu nilai yang terlihat dari luar.
Untuk nilai intrinsik biasanya dapat dirasakan dan dimengerti dari dalam hati oleh
penikmat atau penerimanya, sedangkan nilai ekstrinsik dapat dilihat secara
langsung dan kasat mata. Misalnya, pada pementasan tari, nampak gerakan lembut
yang ditunjukkan penari, hal itulah yang disebut dengan nilai ekstrinsik.
Sedangkan penghayatan gerak dalam pertunjukkan tari tersebut adalah nilai
intrinsik yang dapat diterima para audiens sehingga semua mata yang melihatnya
mengerti akan alur cerita dari pementasan tersebut. Itulah yang dimaksud dengan
estetika jika disangkutpautkan dengan dunia seni.
1. Bruce Allsopp
2. Herbert Read
Menurut Herbert Read, pengertian estetika adalah kesatuan dan hubungan bentuk
yang ada di antara pencerapan indrawi manusia. Biasanya, manusia menganggap
estetika adalah seni, atau seni akan selalu mengandung nilai keindahan. Pandangan
seperti ini sebenarnya salah dan justru membuat masyarakat kesulitan dalam
mengapresiasi seni. Sebab, menurut Herbert Read, seni tidak selalu mengandung
nilai keindahan.
3. J. W. Moris
Menurut J. W. Moris, pengertian estetika sama dengan seni karena estetika dapat
dikenakan pada berbagai objek, baik yang indah maupun tidak. Selanjutnya, Moris
juga menyebutkan bahwa estetikan adalah suatu objek seni (art).
Menurut KBBI, istilah estetika memiliki dua arti. Estetika adalah suatu cabang
filsafat yang membahas tentang seni, nilai keindahan, dan tanggapan manusia
terhadapnya. Estetika juga dapat didefinisikan sebagai kepekaan manusia terhadap
seni dan keindahan.
Hakekat Estetika SENI ITU INDAH Kata-kata itu merupakan salah satu kata
yang dapat menggambarkan apa itu seni menurut pendapat saya. Seni dan indah
merupakan dua kata yang erat sekali hubunganya, karena semua macam seni itu
semuanya mengandung nilai keindahan, sedangkan salah satu keindahan dapat kita
peroleh dari seni baik seni musik, seni lukis, seni ukir dan lainnya. APA ITU
SENI? Banyak sekali para ahli yang berpendapat tentang pengertian seni. Menurut
pendapat Barret (1982) dalam Y. Padmono (2009) menyatakan seni sebagai suatu
proses yang lebih dari pada bentuk fisik. Barrret juga memberikan satu syarat
mendasar dari seni yang ia katakan sebagai sifat dasar seni, yaitu: adanya elemen
konsep, elemen operasional, dan elemen sintesis. Menurut Lowenfeld (1982)
menyatakan seni adalah dinamika dari kesatuan aktivitas manusia dalam
penggunaan symbol-simbol sebagai ungkapan dan abstraksi lingkungan manusia
yang diorganisasi menjadi suatu konfigurasi. Sedangkan Depdikbud (1983)
membatasi seni adalah segala perbuatan manusia yang timbul dari perasaannya
yang bersifat indah, sehingga dapat menggerakan perasaan manusia. Dari beberapa
pendapat para ahli tersebut kita dapat mengetahui bahwa seni itu bukan hanya
bentuk fisik saja akan tetapi seni memiliki elemen konsep yang berupa ide, gerak
hati dan perasaan, elemen operasional yang berupa materi, teknik atau alat untuk
mewujudkan ide, gerak hati dan perasaan, selanjutnya yaitu elemen sintesis yang
merupakan dinamika visualisasi untuk menyampaikan konsep melalui materi-
materi. Seni juga merupakan kesatuan aktivitas manusia dalam mengungkapkan
penggunaan simbol. Selain itu seni bersifat itu indah. Jadi seni adalah perwujudan
aktivitas manusia baik ide, gerak hati dan perasaan yang diwujudkan melalui
materi, teknik atau alat tertentu yang menghasilkan suatu keindahan yang dapat
menggerakan perasaan manusia. Seni bukan hanya perwujudan dari hati tapi seni
juga perwujudan dari pikiran, dan akan lebih bagus jika seni diciptakan dari pikiran
yang dilandasi dengan perasaan, karena hasilnya akan lebih kita nikmati baik
perasaan kita sedih atau suka akan lebih memuaskan hati. ESTETIKA?
Kebanyakan orang jika ditanya pendapatnya tentang apa itu estetika sebagian atau
mungkin banyak yang mengartikan estetika itu indah tau keindahan. Memang tidak
salah, karena menurut sebagian para ahli menyatakan bahwa estetika itu berarti
keindahan. Seperti pendapat Maysesky (1990) dalam Y. Padmono (2009)
menyatakan estetis berkenan pada satu apresiasi bentuk keindahan dan perasaan
haru atau kekaguman. Sedangkan menurut Muharam ( 1991 ) menyatakan estetika
umunya dikaitkan dengan pengetahuan keindahan, sedang batasan singkat estetika
adalah filsafat dan pengkajian ilmiah dari komponen estetika dan pengalaman
manusia. Dari kedua pendapat tersebut kita dapat mengetahui bahwa estetis itu
memang berkaitan dengan suatu bentuk keindahan dan kekaguman. Misalnya jika
kita melihat suatu pemandangan alam yang indah kita akan merasa kagum. Jadi
indah erat kaitanya dengan kagum, karena jika kita melihat atau merasakan atau
mendengar sesuatu yang indah kita akan merasa kagum. SENI DAN ESTETIKA
Dalam karya seni untuk memahami estetika terdapat nilai bahwa estetika terdiri
dari: a. Apolutisme: pengakuan atau pembukuan suara tentang keindahan dari
suatu karya. b. Anarki: pengakuan secara subyektif dan tidak terikat c.
Relativisme: menggunakan kriteria atau pembakuan tentang nilai estetika yang
tidak mutlak ( absolute)
v Konsep-konsep keindahan :
Hegel :
Keindahan adalah kesempurnaan yang bersifat spiritual yang terwujud dalam
bentuk penginderaan.
Eric Newton :
Keindahan adalah bentuk dari gejala-gejala yang ketika diserap oleh indra dan
selanjutnya diteruskan kepada daya pemikiran, mempunyai kekuatan
membangkitkan tanggapan-tanggapan dari akumulasi pengalaman.
Malvin Rader :
Keindahan adalah berhasilnya hakikat pengungkapan (ekspresivitas).
Mortimer Adler :
Keindahan adalah sifat suatu benda yang memberi kita suatu kesenangan yang
tidak berkepentingan yang kita bisa memperolehnya semata-mata dari pemikiran
atau melihat benda individual itu sebagaimana mestinya.
Yoganatha :
Keindahan (ramaiya) adalah suatu yang memberikan rasa kenikmatan yang unik
yang berbeda dengan rasa kegembiraan (joy). Keindahan tidak dihubungkan
dengan kegunaan, dan bukan sekedar emosi perseorangan, tetapi ia bersifat
universal, karena secara hakiki keindahan bersifat transenden.
v Keindahan Alam
Keindahan alam adalah keindahan yang terpisah dan yang tidak dipengaruhi
oleh manusia, merupakan bentuk pengungkapan dari sang pencipta. Menurut Erich
Kahler keindahan alam penampakan diri sebagai :
· Harmony (keserasian)
· Extreme disharmony (ketakserasian yang luar biasa)
· Colorful (berwarna-warni)
· Sensasional (menggemparkan)
· Calm (tenang)
· Idyllic (sederhana)
· Vast (luas)
v Keindahan Seni
Keindahan seni adalah sifat indah yang diungkapkan oleh budi manusia
secara tekun untuk mengubah benda-benda alamiah bagi kepentingan rohani
manusia. Nilai keindahan ini diungkapkan dan diletakkan dalam pengolahan
benda-benda untuk memperoleh kesenangan, kegairahan, kepuasan dan kelegaan
dalam kehidupan emosional manusia tanpa adanya factor-faktor pertimbangan
yang dapat mengganggu perasaan-perasaan itu.
Nilai keindahan yang sempurna dalam karya seni menurut Erich Kahler
adalah tergabungnya pengungkapan perasaan yang kuat, yaitu memadukan
kecermatan yang sensitive (Sensitive precision of exspression) dalam
pengungkapan dengan keserasian dari suatu keanekaragaman unsur-unsur yang
kaya (Harmonization of a rich variety of elements).
Menurut Eric Newton, keindahan pada karya seni bersumber pada
pemahaman budi manusia terhadap pola alam semesta. Seniman tidak menciptakan
keindahan, tetapi ia menangkap hubungan-hubungan dalam alam dengan emosinya
dan mengungkapkan kembali dalam bentuk perseptual. Pada tataran perseptual
keindahan tidak bisa diukur, maka dalam seni yang dicari adalah nilai, dan disebut
sebagai nilai estetik.
Dalam sejarah pemikiran barat estetika merupakan cabang filsafat yang
berkembang pesat. Pernyataan ini bisa dilihat dari beberapa tokoh filsuf besar yang
melahirkan teori serta pemikiran tentang estetika seperti Imanuel Kant. Kant
berpendapat bahwa yang indah yang tanpa konsep dapat diterima sebagai sesuatu
universal, memuaskan, menyenangkan, tanpa pamrih dan tak berkepentigan.
Sementara didunia timur islam ekspresi seni sering tersandung pesoalan tahayul,
bid’ah, churafat, maka selama ini tradisi islam lebih tampil soal persoalan hukum.
Contoh dari keindahan sendiri adalah ada sebuah taman yang terlihat
rindang dan sejuk. Didalamnya tumbuh beberapa tanaman yang tampak indah,
subur dan hijau. Bunga berwarna-warni seakan menambah pesona taman tersebut.
Setiap orang yang melewati jalan taman tersebut, sebagian mereka ada yang
sekedar menikmatinya sambil lalu, sebagian ada yang berhenti sejenak refreshing
keindahan taman tersebut telah memikat hati pada setiap orang yang melihatnya,
tidak hanya kaum wanita tetapi kaum pria, tidak hanya remaja tetapi orang tua dan
kanak-kanak juga, tidak hanya dari suku yang sama tetapi suku bangsa yang lain
sekalipun. Begitulah kira-kira bisa dicontohkan sebuah pemandangan yang
mengtakan bahwa “nilai indah: bersifat universal”.
Keindahan menurut luasnya dapat dibagi menjadi 3, yaitu sebagai berikut :
1. keindahan dalam arti terluas
Keindahan merupakan pengertian yang berasal dari yunani dahulu yang di
dalamnya tercakup ide kebaikan. Menurut bangsa yunani keindahan merupakan
keindahan estetis yang disebutnya semmetria untuk keindahan berdasarkan
pengelihatan, harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran. Sehingga,
pengertian keindahan yang seluas-luasnya adalah meliputi keindahan seni, moral,
dan inteletual.
2. keindahan dalam arti estetis murni
Menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam hubungannya dengan
segala sesuatu yang diserapnya
3. keindahan dalam arti terbatas dalam hubungannya dengan pengelihatannya.
Jadi disini lebih disempitkan sehingga hanya menyakut benda-benda yang
di serap dengan pengelihatan berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Semuanya belum jelas apa sesungguhnya keindahan itu. Hal ini memang
merupakan suatu persoalan filsafat yang jawabannya beraneka ragam. Salah satu
ciri-ciri umum yang ada pada semua benda yang dianggap indah dan kemudian
menyamakan ciri-ciri hakiki dengan keindahan. Jadi, keindahan pada dasarnya
adalah sejumlah kualitas pokok tertentu yang terdapat pada sesuatu.
Artikel terkait:
Pengertian seni menurut para ahli
Jenis-jenis komunikasi
jenis-jenis seni sastra
Seni rupa terapan
Kata estetika sendiri berakar dari bahasa latin “aestheticus” atau bahasa Yunani
“aestheticos” yang merupakan kata yang bersumber dari istilah “aishte” yang
memiliki makna merasa. Estetika dapat didefinisikan sebagai susunan bagian dari
sesuatu yang mengandung pola, dimana pola tersebut mempersatukan bagian-
bagian yang membentuknya dan mengandung keselarasan dari unsur-unsurnya,
sehingga menimbulkan keindahan. Dari hal tersebut dapat diartikan bahwa
esetetika menyangkut hal perasaan seseorang, dan perasaan ini dikhususkan akan
perasaan yang indah. Nilai indah yang dimaksudakan tidak hanya semata-mata
mendefinisikan bentuknya tetapi bisa juga menyangkut keindahan dari isi atau
makna yang terkandung didalamnya.
Bisa diibaratkan dengan membandingkan dua orang wanita, wanita yang cantik
adalah kecantikan yang hanya terpancar dari fisik wanita tersebut dan enak
dipandang oleh mata. Akan tetapi wanita yang indah bisa digambarkan dengan
seorang wanita yang memilki pesona jangka panjang, selain mempunyai paras
yang cantik wanita tersebut memiliki value atau nilai tambah dengan pesona yang
dimilikinya, jadi wanita yang cantik tidak semuanya termasuk wanita yang
memilki keindahan atau nilai estetika. Karena wanita yang indah (menurut kattsoff,
1986:381) adalah bukan hanya wanita yang enak dipandang tetapi lebih dari itu
wanita yang indah memiliki banyak hal yang dapat dinikmati dengan perasaan
meyenangkan hati.
Dari banyaknya pemahaman yang berbeda-beda dari semua kalangan tentang apa
terjemahan dari hal yang dinamakan estetika, muncullah para ahli dengan
kesimpulanya sendiri dalam menanggapi apa itu pengertian dari estetika, dan
berikut ini adalah pengertian dari estetika menurut para ahli dengan dilengkapi
penjelasannya.
Penjelasan:
Dalam teorinya Herbert Read menjelaskan bahwa peryataan tentang seni yang
disamakan dengan estetika atau keindahan adalah sesuatu yang salah kaprah. Seni
yang merupakan hasil budaya dari manusia yang disebut juga unsur unsur
kebudayaan tidak serta merta hanya berbentuk yang indah-indah saja, seni juga
dapat berupa suatu objek buatan manusia yang unik, menyeramkan, antik, dan
tidak melulu hal yang memilki nilai keindahan akan tetapi memiliki kesan dihati
oran lain sebagai penikmat seni.
Artikel terkait:
karakteristik kebudayaan
budaya Indonesia yang mendunia
kebudayaan sunda
Bruce Allshop pada tahun 1997 mendefinisikan bahwa estetika adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari proses proses penikmatan dan aturan aturan dalam
menciptakan rasa kenyamanan.
Penjelasan:
Dari definisi yang dikemukakan oleh Bruce Allsopp (1977) dalam mengartikan
tentang kata estetika adalah sebuah ilmu pengetahuan, Alshopp juga menjelaskan
bahwa estetika merupakan suatu kegiatan edukasi atau pembelajaran mengenai
proses dan aturan tentang penciptaan sebuah karya yang nantinya akan
menimbulkan perasaan nyaman bagi yang melihat dan merasakanya.
Penjelasan:
J.W. Moris menyangkal pendapat ahli sebelumnya yang meyatakan bahwa estetika
merupakan suatu hal yang berbeda dengan seni dimana estetika adalah seni yang
hanya mencakup keindahnan saja. Moris menyebutkan bahwa kemudian estetika
sama halnya dengan seni baik itu memilki nilai indah atau tidak. Dalam
pembahasanya Moris juga menyatakan bahwa estetika merupakan sebuah objek
seni atau art.
Dalam teorinya Plato menyatakan bawa watak yang indah adalah hukum yang
indah.
Penjelasan:
Plato yang merupakan ilmuan terkenal dunia menyatakan bahwa suatu keindahan
adalah cerminan dari watak seseorang, yang kemudian diibaratkan bahwa ketika
seseorang memilki watak yang indah maka akan secara langsung keseluruhan dari
diri seorang tersebut mencerminkan semua hukum keindahan. Teori tersebut
seakan mejelaskan bahwa sesuatu yang awalnya indah akan selalu menjadi indah
untuk selamanya.
Dra. Astini kusmiati mendefinisikan bahwa estetika adalah kondisi yang berkaitan
dengan sensasi keindahan yang dirasakan seseorang tetapi rasa keindahan tersebut
baru akan dirasakan apabila terjalin perpaduan yang harmonis dari elemen elemen
keindahan yang terkandung pada suatu objek.
Penjelasan:
Berdasarkan pengertian yang disampaikan oleh Dra. Artini Kusmiati dapat
disimpulkan bahwa yang dinamakan estetika merupakan segala hal yang memiliki
sangkut paut dengan keindahan yang ada pada penglihatan seseorang, dan
bagaimana seseorang dapat meihat sebuah objek, sehingga objek tersebut
mempunyai nilai tersendiri dalam hati yang menikmatinya.
Penjelasanya:
Dari definisi yang telah dijabarkan oleh Kattsoff tentang estetika maka bisa
diibaratkan dengan membandingkan dua orang wanita, wanita yang cantik adalah
kecantikan yang hanya terpancar dari fisik wanita tersebut dan enak dipandang
oleh mata. Akan tetapi wanita yang indah bisa digambarkan dengan seorang wanita
yang memilki pesona jangka panjang, selain mempunyai paras yang cantik wanita
tersebut memiliki value atau nilai tambah dengan pesona yang dimilikinya, jadi
wanita yang cantik tidak semuanya termasuk wanita yang memilki keindahan atau
nilai estetika. Karena wanita yang indah (menurut kattsoff, 1986:381).
Menurut Immanuel Kantt definisi dari estetika adalah estetika tidak berkaitan
dengan bendanya, melainkan kesenangan yang dirasakan ketika melihat benda itu.
Disitu tidak terdapat karakteristik yang objektif yang disebut keindahan sebagai
karya yang berhasil, dan tidak ada konsep mental yang membuat keindahan dapat
diketahui, tetapi hanya semata mata persaan senang melihat sesuatu, misalnya
karya seni, dan perasaan ini dapat dikomunikasikan secara universal, tidak secara
pribadi. (Baca: cabang cabang seni)
Penjelasan:
Dari definisi yang telah dikemukakan oleh Immanuel Kantt dapat dijabarkan
bahwa estetika dapat digambarkan misalnya ketika menilai suatu objek sebagai hal
yang indah, tetapi tersusun dengan aturan aturan yang tidak terlukiskanatau tidak
membawa imajinasi dan pengertian menuju suatu hal yang memiliki hubungan
yang harmonis. Disini tidak terdapat konsep pasti yang membuat keterpautan ini
bisa diketahui.
Artikel terkait:
Penjelasan:
Cross menjelaskan bahwa estetika sendiri menurutnya adalah persepsi yang
dimiliki oleh seseorang, dimana ada dua jenis pengetahuan, yang pertama adalah
pengetahuan logis, dan yang kedua adalah pengetahuan intuitif. Pengentahuan
logis ini merupakan pengetahuan yang berhubungan dengan hal yang dapat
diulanggi (Scientific object), sedangkan pengetahuan intuitif berkaitan dengan hal
yang unik dan individual (aesthetic object).
Gagasan kreatifitas menyangkut hal hal yang mempunyai keunikan atau ciri khas
tersendiri. Sebagai akibatnya pengetahuan yang bersifat estetis tidak bisa
konseptual, melainkan bersifat segera dan langsung. Juga pengertian estetis tidak
bisa merupakan pilihan atau bagian. Suatu bagian dari lukisan, sajak, atau
komposisi musik hanya mempunyai makna apabila berhubungan dengan
keseluruhan . jadi estetika sendiri menurut Cross adalah hal yang dapat
dipersepsikan secara intuitif.
John Dewey mendefinisikan bahwa yang dinamakan dengan istilah estetika adalah
suatu hal yang berkaitan dengan pengalaman, tetapi tidak semua pengalaman
bersifat estetis. Beberapa pengalaman cenderung menjemukan, tidak lengkap, dan
tanpa tujuan, sedangkan pengalaman estetis bercirikan suatu minat yang intens,
yang berasal dari kepuasan dan kelengkapan.
Artikel terkait:
Penjelasan:
Dalam pengertian yang telah dikemukakan oleh Dewey yang menganggap estetika
adalah suatu pengalaman intens seseorang yang memiliki nilai lengkap, Dewey
juga membedakan bahwa ada dua sumber pengetahuan yang berkaitan dengan
estetika yaitu pengalaman dan refleksi. Fenomena tentang estetika ini dikaitkan
dengan partisipasi aktif dari orang yang mempresepsi atau yang mencipta, bersama
sama dengan kualitas dari objek yang dipersepsi.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia atau sering disebut KBBI, definisi estetika
terdiri dari dua poin
Cabang filsafat yang menelaah dan membahas tentang seni dan keindahan
serta tanggapan manusia terhadapnya.
Kepekaan terhadap seni dan keindahan
Penjelasan:
Kamus Besar Bahasa Indonesia menjelaskan pengertian dari estetika melalui dua
poin yang meyatakan bawa estetika merupakan salah ilmu dari cabang filsafat yang
membahas tentang seni dan keindahan serta bagaimana tanggapan manusia
terhadap seni dan keindahan, dan yang kedua adalah estetika sebagai salah satu
sarana kepekaan terhadap seni dan keindahan.
Penjelasan:
Pendapata diatas menjelasakan jika estetika merupakan pengetahuan yang
membehas tentang keindahan segala macam hal mulai dari seni sampai dengan
keindahan alam. Filsafat seni hanya mempersoalkan atau membahas mengenai
karya yang dianggap sebagai seni saja.
Kyuper menjelaskan bahwa estetika merupakan segala sesuatu atau hal-hal yang
berlandaskan pada sesuatu yang berkaitan dengan pengamatan.
Penjelasan:
Melalui pengertian yang telah dikemukakan oleh K. Kupers estetika merupakan
segala hal yang meyangkut keindahan yang ada pada penglihatan seseorang.
Pandanga itu sendiri dapat dianggap sebagai sesuatu yang bersifat relatif dan tidak
bisa dipastikan sama. Tetapi didalamnya, terdapat dua nilai pendting yang perlu
diketahui, yaitu:
Nilai Instrinsik, yaitu nilai yang terkandung dari dalam suatu keindahan.
Nilai instrinsik ini biasanya dapat dirasakan dan dimengerti dari dalam hati oleh
penikmat atau penerimanya. Sedangkan nilai ekstrinsik dapat dilihat secara
langsung dan kasat mata. Misalnya pada pementasan tari, tampak gerakan lembut
yang ditujukan oleh sang penari, hal itulah yang dinamakan nilai ekstrinsik.
Nilai Ekstrinsik, yaitu merupakan unsur atau nilai yang terlihat dari luar.
Nilai ekstrinsik bisa diibaratkan dengan penghayatan gerak dalam pertunjukan tari.
Estetika dapat didefinisikan sebagai susunan bagian dari sesuatu yang mengandung
pola. Dimana pola tersebut mempersatukan bagian-bagian yang mengandung
keselarasandari unsur-unsurnya, sehingga menimbulkan keindahan.
Penjelasan:
Effendy menjelaskan bahwa estetika merupakan sebuah prose penggabungan dari
pola, bagian yang nantinya kan timbul menjadi sebuah karya yang bisa dinikmati
keindahanya oleh masyarakat luas sebagai pecinta keindahan dan seni.
Penjelasan:
Murno menjelaskan dalam pemahamanya mengenai definisi estetika, bahwa yang
menurutnya dinamakan estetika adalah suatu ilmu yang mempelajari segala sesuatu
yang berkaitan dengan keindahan, yang merupakan ilmu yang juga mempelajari
semua aspek dari apa yan kita sebut keindahan.
Penjelasan:
Dalam menemukakanpendapatnya Baumgarden membuata sesuatu filosofis yang
singkat yang menyatakan bahwa estetika merupakan ilmu pengenalan sensitif yang
merupakan ilmu yang melibatkan emosional dari pendapat atau perspektif manusia
secara individual, yang juga merupakan salah satu bentuk sebuah teori seni.
Penjelasan:
dijelaskan bahwa estetika merupakan sebuah ilmu yang imajinatif dapat dikatakan
estetika juga merupakan sebuah seni yang tidak memiliki batas, atas melampaui
batas lintas imajinasi manusia.
Penjelasan:
Dalam penjelasanya estetika adalah filsafat seni yang berisi segala macam
pemikiran dan pembahasan mendalam (filosofis) tentang seni dan keindahan.
Beberapa pengertian yang telah dijelaskan di atas menunjukkan dengan jelas
bahwa yang dinamakan estetika atau yang biasa disebut dengan ruang lingkup
bahasan estetika adalah meliputi dua pokok bahasan utama, yaitu segala persoalan
yang berkaitan dengan keindahan atau yang biasa orang orang sebut estetis dan
persoalan yang berkaitan dengan seni. Kadangkala pembahasan kedua persoalan
itu saling terkait dan sulit dipisahkan. Ada beberapa persoalan yang tergolong di
dalam kedua lingkup bahasan tersebut di antaranya adalah:
Persoalan Perilaku Seniman menyangkut antara lain: apa dan siapakah seniman itu;
bedakah seorang seniman dengan perajin; apakah yang mendorong seseorang
menciptakan suatu karya seni; bagaimanakah proses penciptaan itu berlangsung
dalam diri seseorang; dan bagaimanakah hubungan kepribadian seniman dengan
karya seni ciptaannya? Persoalan Seni menyangkut antara lain: apakah seni itu;
bagaimanakah penggolongan seni yang tepat; apakah sifat dasar dan nilai-nilai dari
karya seni; manakah yang lebih penting antara bentuk dan isi dari karya seni; dan
bagaimanakah hubungan seni dengan agama, filsafat, dan ilmu?.
Artikel terkait:
penjelasan diatas merupakan barbagai macam pengertian dari para ahli mengenai
estetika, dan sedikit mengenai manfaat bagi seseorang jika mempelajari tentang
estetika, pada khususnya untuk pada pegiat seni. Semoga penjelasan diatas dapat
menambah ilmu pengetahuan baru mengenai seni dan estetika dan dapat
bermanfaat bagi para pembaca.