Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH IASBD

“Makna seni dan keindahan, perbedaan antara seni dan keindahan"

Karya seni tidak indah dan sifat-sifat keindahan

Kritik terhadap sifat-sifat keindahan dan problematikanya

Analisis terhadap keindahan dan seni dari sudut pandang Islam.

Oleh Dosen Pengampu:


Yuli Choirul Umah, M.Pd.I

Disusun Oleh :
M.ZAKI MANSYUR
HAJAR GESENG MASHUDI
SITI NURSALAMAH

PROGRAM STUDY EKONOMI SYARIAH


JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM MIFTAHUL ULA
NGLAWAK KERTOSONO NGANJUK 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan kita rahmat sehat
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terima kasih terhadap Bu yuli Choirul Ummah, M.pd.I selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan kesempatan kita untuk memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.

Kami harap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi
pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah makna seni dan keindahan,
perbedaan antara seni dan keindahan,karya seni yang tidak indah dan sifat-sifat keindahan, kritik
terhadap sifat-sifat keindahan dari problematikanya,serta analisis terhadap keindahan dan seni
dari sudut pandang Islam ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Nganjuk, 17 Oktober 2021


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR

BAB 1 PENDAHULUAN

LATAR BELAKANG

RUMUSAN MASALAH

TUJUAN MASALAH

BAB 2 PEMBAHASAN

BAB 3 PENUTUP

KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA

BAB I

PENDAHULUAN
Konsepsi IBD dalam kesustraan ,seni rupa dan seni musik . dapat diartikan sebagai teori tentang
keindahan dan seni . Arti keindahan sudah diurakan dimuka , sedangkan arti seni adalah keindahan yang
diciptakan manusia .pemandangan alam yang paling indah adalah ciptaan tuhan . Akan tetapi keelokan
tubuh manusia bukanlah merupakan seni karena kesemuanya merupakan ciptaan tuhan.

Pada hakikatnya seni itu adalah indah ,tetapi bukan berarti bahwa segalanya yang indah adalah
seni .Muthar lubis mengatakan bahwa seni merupakan produk daya inspirasi dan daya cipta manusia
yang bebas dari cengkeraman dan belenggu berbagai ikatan

The liang gie mengungkapkan bahwa pengertian keindahan di anggap sebagai salah satu jenis nilai ,yaitu
nilai estetis .Mengenai nilai itu sendiri ,ada berbagai pembedaan , yaitu :

1. Nilai subjektif

2. Nilai objektif

3. Nilai perseseorangan

4. Nilai kemasyarakatan

5. Nilai intrinsif

6. Nilai ektrinsik

Benedetto croce adalah tokoh ekspirasi yang paling terkenal .dengan karyanya yang telah diterjemahkan
di dalam bahasa inggris . Aesthetics as science of expression and general linguistic antara lain
mengatakan art is expression of impression: seni adalah pengungkapan kesan-kesan .

A. Makna Seni

Menurut pandangan tradisonal,seni hanya diekspresikan oleh segelintir orang dan audience yang
ekslusif.pandngan ini mangatakan bahwa kegiatan artistic yang benar,apa oun macamnya hanya
dilakukan oleh orang-orang tertentu yang memiliki kreatifitas yang unik.Namun dewasa ini,pandangan
semacam itu dianggap terlalu sempit dan eliteis.Seringkali para artis,pelukis, musikus,dan lain
sebagainya dianggap orang yang menghasilkan kreasi-kreasi baru yang berbeda dengan
sebelumnya.Namun para pelaku yang dianggap seniman tersebut sering kasli hanya dapat berkarya
dalam lingkungan estetis kebudayaan mereka dan memanfaatkan idiom-idiom yang digunakan
masyrakat mereka.

Asal kata seni adalah dari bahasa Sansekerta yang berarti pemujaan, persembahan, atau pelayanan.
Kata seni berhubungan dengan kegiatan agama yang pada akhirnya disebut sebagai kesenian.

B. KEINDAHAN

Para ahli merumuskan definisi keindahan sbb:

a. Al-Ghazali : keindahan suatu benda terletak pada kesempurnaan yang dapat dikenali,
kembali dan sesuai dengan sifat benda itu. Setiap benda memiliki karakteristik yang persfeksi. Sifat
perfeksi dalam sebuah benda merupakan representasi keindahan yang bernilai paling tinggi; apabila
hanya sebagian yang ada, benda itu mempunyai sebagian nilai keindahan. Misalnya karangan yang
paling indah adalah karangan yang mempunyai sifat perfeksi yang khas bagi karngan (tulisan) , seperti
keharmonisan huruf, hubungan arti yang tepat satu sama lainnya, spasi yang tepat, serta susunan yang
baik. Disamping itu, mengantarkan jiwa sehingga mempu merasakan keindahan dalam dunia yang lebih
dalam, yaitu nilai-nilai spiritual, moral , dan agama.

b. Humo (inggris) : keindahan adalah sesuatu yang menyebabkan atau mendatangkan


rasa senang/

c. Sarpetreit : perasaan dan keindahan gejala yang tak tetap sifatnya, sehingga
menifestasinya juga tidak tetap wujudnya.

Keindahan bagi manusia merupakan sesuatu yang sangat penting, yang menunjukkan bahwa manusia
itu memiliki perasaan yang halus, lembut, serta menghargai kualitas. Tingginya cita rasa artistik
seseorang dalam meresapkan karya-karya yang indah, pada gilirannya akan memberikan pengaruh
positif terhadap sikap emosi dan sikap moralnya.

Memiliki apresiasi terhadap seni, berarti memiliki penghargaan, keakraban, dan kecintaan
terhadap karya seni itu sendiri. Rasa dan sikap batin tersebut berangkat dari suatu kemampuan meresap
dan menghayati keindahan serta kemampuan memahami makna yang terkandung di dalamnya.

Ada keindahan dalam arti luas, dan ada pula keindahan dalam arti sempit, ada pula estetik murni,
kontemplasi, ekstese, nilai estetis karya seni, dan lain-lain. The Liang Gie dalam bukunya Garis Besar
Estetik (filsafat keindahan) , menerjemahkan keindahan dengan kata beautiful. Menurut cakupannya,
maka harus dibedakan antara keindahan sebagai kualitas abstrak dan sebagai sebuah benda tertentu
yang indah.

Menurut The Liang Gie, keindahan dibedakan menjadi tiga, yaitu:

indah dalam arti luas


keindahan dalam arti luas mengandung ede kebaikan.. plato menyebutnya sebagai watak yang indah
dan hukum yang indah

indah dalam arti estetika murni

keindahan dalam arti estetika murni adalah pengalaman estetik seseorang dalam hubungannya dengan
sesuatu yang diserapnya.

indah dalam arti terbatas pada penglihatan

keindahan dalam arti terbatas, hanya benda-benda yang dapat diserap dengan penglihatan, yaitu
keindahan bentuk dan warna.

Keindahan dianggap sebagai salah satu jenis nilai, seperti halnya nilai moral, nilai pendidikan dan
sebagainya. Nilai yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetis.

Para filsof mendefinisikan keindahan sebagai suatu kesatuan hubungan yang formal pengamatan,
yang dapat menimbulkan rasa senang. Dengan batasan tersebut, orang sering mencampuradukkan
pengertian keindahan dan seni. Padahal kesenian mempunyai gejala yang lebih konkret dari keindahan.
Dengan demikian pernyataan bahwa segala sesuatu yang indah adalah seni, dan seni pastilah indah,
tidak selalu benar.

Kesenian mempunyai gejala yang lebih konkret daripada keindahan. Kalau sudah
mengidentifikasikan antara seni dan keindahan, ada anggapan bahwa yang indah adalah seni tidaklah
tetap karena seni sudah pasti indah. Identifikasi ini belum tentu indah dan tidak ada keharusan harus
indah.

D. PERBEDAAN ANTARA SENI DAN KEINDAHAN

Hampir semua kesalahan kita mengenai konsepsi seni ditimbulkan oleh kekutangtepatan dalam
penggunaan kata seni dan keindahan. Yang jelas bagi kita ialah bahwa kedua kata itu selalu salah dalam
penggunaannya. Kita selalu menganggap bahwa semua yang idah adalah seni, atau sebaliknya.
Sebetulnya seni tidaklah selalu harus indah. Baik pendangan historis (dengan meneliti bagaimana hasil-
hasil seni di masa silam) maupun secara sosiaologis (dengan mengingat, bagaimanakah manifestasi-
manifestasi seni sekarang ini di berbagai tempat di dunia) ternyata bahwa hasil seni sering tidak indah.

Dalam menghadapi sebuah karya seni, tidak hanya kategori keindahan yang bergetar dalam hati seorang
penonton, melainkan kategori lainnya juga. Perasaan estetik hanya metupakan sebagian saja dari
perasaan seni. Sebuah contoh yang sangat sederhana dapat menerangkan bahwa keselarasan tidak
selalu merupakan satu-satunya pedoman untuk menimbulkan efek estetik, bahkan peniimpanan
menambah efek estetik. Mesalnya meja, persegi, daun mefa detutup dengan taplak yang juga persegi,
tetapi taplak itu tidak dipasang sedemikian rupa sehingga tepi taplak tidak selaras dengan daun meja,
tetapi justru menyilang. Karena persilangan inilah, efeknya justru lebih menarik dan enak untuk
dipandang.

Selain itu perlu kita perhatikan bahwa manusia mencipkan karya-karya seni dan manusia pula yang
menikmati. Manusia tidak melulu merupakan hono estheticus, melainkan sebagai menusia sosial yang
sevara historis berakar dalam suatu msyarakat dan zaman tertentu, itulah sebabnya dalam menciptakan
barang-barang seni, seorang seniman juga terpengaruh lengkungan dan zamannyal, yang mungkin oleh
generasi sebelumnya kurang diperhatikan.

Dunia modern memang penuh kejutan dan ketegangan yang dalam waktu singkat dapat
menggoncangkan hati kita akibar adanya sistem mengekspresikan diri, tidak terdorong oleh gambaran
keindahan, melainkan oleh kejutan-kejutan yang sedang mereka alami. Protes terhadap pembunuhan
massal, tindakan yang merajalela, kemunafikan kaum berahgama yang melarikan diri ke dalam benteng
agama dan tidak eu melihat mertavat manusia diinjak-injak, semua itu lebih bermakna dan lebih
mendesak bagi seniman modern daripada mengungkapkan hasil kontempk\lasi yang dinikmati di tempat
yang tenang dan tenteram. Jeroen Bosch, seorang pelukis Belanda yang hidup pada abad ke-15,
menampilkan gambar dari inpian buruk dan penuh dengan makhluk aneh dan menakutkan dalam
lukisannya.

E. KARYA SENI YANG TIDAK INDAH

Seni modern memang sukar dimengerti , bahkan mengejutkan. Para seniman modern tidak tertarik lagi
oleh keindahan dan keharmonisan, melainkan oleh sesuatu yang menggemparkan dan merisaukan hati.
Sesuatu dalam kesenian tradisional disinggung atau disuvlimasikan , diabstrakkan atau dilapisi dengan
cahaya keindahan, kini ditonjolkan secara blak-blakan , kasar, dan serba menantang.

Sifat umum yang dewasa ini sering tampak dalam kesenian Barat ialah usaha untuk menimbulkan efek
shock, memperlihatkan rasa frustrasi dan kejemuan yang dirasakan oleh sang seniman dan sebagaian
masyarakat. Baik dalam seni sastra, drama, pahat, dan seni film, yang kita jumpai adalah hal serupa.

Shock yang dulu dianggap menghancurkan harta nilai tradisional, dengan sengaja mencemooh apa yang
dianggap suci dan keramat oleh angkatan-angkatan terdahulu, memberontak tata tertib yang semula
tidak pernah diragukan serta membubuhkan tanda tanya di belakang setiap peryataan dan ucapan.

Gejala frustasi tampak pada kebanyakan karya seni kontemporer, yang tak menyiratkan gairah, serta
ditonjolkan tanpa emosi dan secara faktual saja. Sebelum Perang Dunia II, dosa masih memperlihatkan
sebahgai suatu yang memenag dilarang, terapi ada segi-segi yang indah, yang membebaskannya,
sebagai ekspresi gaya hidup yang vital. Akan tetapi sekarang sering digambarkan sebagai sesuatu yang
menjemukan serta ditonjolkan dalam kejelekannya yang dengan sengaja dijauhkan dari segala sesuatu
yang indah. Misalnya film televisi Madema Bovare (berdasarkan karangan Flaubert pada pertengahan
abad yang lalu) tema asmara dilukiskan sebagai sesuatu yang romantis dan merayu walaupun haram,
dan Last Tango is Paris sebagai sesuatu yang percuma tanpa makna dan tanpa tujuan.. hal serupa terjadi
dalam Nyanyian Angsa dan Khotbah karangan Renda sajak-sajak dari Sutardji Dalzoum Bachri.
F. SIFAT-SIFAT KEINDAHAN

Untuk mengatakan sesuatu indah atau tidak, berikut ini akan diungkapkan sifat keindahan:

1. keindahan itu kebenaran

kebenaran artinya bukan tiruan. Oleh karena itu, tiruan lukisan Monalisa tidak indah karena dasarnya
tidak benar.

2. keindahan itu abadi

abadi artinya tidak pernah dilupakan, tidak pernah hilang susut. Karya musik Beethoven tidak pernah
dilupakan orang karena indah.

3. keindahan mempunyai daya tarik

daya tarik artinya memikat perhatian orang, menyenangkan , tidak membosankan.

4. keindahan itu universal

universal artinya tidak terikat dengan selera perseorangan, waktu, dan tempat. Selera mode tidak
universal karena terikat dengan pilihan seseorang dalam kurun waktu tertentu.

5. keindahan itu wajar

wajar artinya tidak berlebihan dan tidak pula kurang atau menurut apa adanya. Misalnya penyanyi
berteriak-teriak dan berjingkrak-jingkrak dalam membawakan lagunya sehingga melampaui batas
kewajaran.

6. keindahan itu kenikmatan

kenikmatan artinya kesenangan yang memberikan kepuasan. Apabila pencipta suatu karya seni
memperoleh kenikmatan atau kepuasan apabila karyanya itu dikatakan indah.

7. keindahan itu kebiasaan

kebiasaan artinya dilakukan berulang-ulang. Kebiasaan mempunyai akibat dalam daya tangkap atas
sesuatu . sesuatu yang tidak nikmat menjadu nikmat karena terbiasa, misalnya rokok. Sesuatu yang tidak
berarti menjadi berarti karena terbiasa. Sesuatu yang tidak indah menjadi indah kerena terbiasa. Akan
tetapi, menurut Coleridge (1772-1834) kebiasaan jangan sampai mengubah konsep keindahan.

G. PANDANGAN TERHADAP PENCAPAIAN KEMAKMURAN

Keindahan dapat dinikmati menurut selera seni dan selera biasa. Keindahan yang didasarkan pada
selera didukung oleh faktor kontemplasi dan ekstasi. Kontemplasi adalah dasar dalam diri manusia
untuk menciptakan sesuatu yang indah. Ekstasi adalah dasar dalam diri manusia untuk menyatakan,
merasakan, dan menikmati sesuatu yang indah itu. Apabila kedua dasar ini dihubungkan dengan bentuk
di luar diri manusia, terjadilah penilaian bahwa sesuatu itu indah. Sesuatu yang indah itu menarik
perhatian orang yang melihat dan mendengar. Bentuk di luar diri manusia itu merupakan karya budaya,
yaitu seni lukis, seni suara, seni tari, seni sastra, seni drama, dan film, atau berupa ciptaan Tuhan
misalnya, pemandangan alam.

Apabila kontemplasi dan ekstasi dihubungkan dengan kreativitas, kontemplasi merupakan faktor
pendorong untuk menciptakan yang indah, sedangkan ekstasi merupakan pendorong untuk merasakan
dan menikmati keindahan. Karena tingkat kontemplasi dan ekstasi berbeda-beda tiap
manusia,tanggapan terhadap karya seni juga berbeda-beda. Orang lain mengatakan karya seni itu indah,
tapi mungkin orang lain mengatakan karya seni itu tidak indah karena selera seni yang berbeda.

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan;

Setelah kita membahas dan menguraikan hasil makalah tentang “konsespsi IBD dalam kesusastraan ,seni
rupa dan seni music. Maka penulis dapat menyimpulkan beberapa kesimpulan .diantaranya adalah :

1. Bisa mengetahui perbedaan antara seni dan keindahan :

Bahwa kedua kata antara seni dan keindahan itu selalu dalam penggunaannya . kita selalu salah
menganggap bahwa semua yang indah itu adalah seni ,atau sebaliknya ,bahwa semua seni itu indah dan
yang tidak indah itu bukanlah seni. jadi antara seni dan keindahan itu masih ada kaitannya .

2. Bahwa setiap keindahan itu mempunyai sifat. yang mana sifat-sifat kindahan itu dibagi menjad 7
yaitu :

-keindahan itu kebenaran

-keindahan itu abadi

-keindahan mempunyai daya tarik

-keindahan itu universal

-keindahan itu wajar

-keindahan itu kenikmatan

-keindahan itu kebiasaan

DAFTAR PUSTAKA
http://www.hanshoppe.com/wp-content/uploads/publications/trans/hoppe_misesian-case-keynes-
indonesian.pdf

Mawardi,Drs.Nur Hidayati,Ir.IAD,ISD,IBD,CV Pustaka Setia,Bandung,2004

Anda mungkin juga menyukai