Anda di halaman 1dari 3

1. Jelaskan pengertian budaya akademik?

Budaya akademik dalam pandangan Islam adalah suatu tradisi atau kebiasaan yang
berkembang dalam dunia Islam menyangkut persoalan keilmuan. Atau dalam bahasa
yang lebih sederhana adalah tradisi ilmiah yang dikembangkan Islam.

2. Jelaskan tentang bagaimana apresiasi atau penghargaan Al-quran terhadap orang-orang


yang berilmu (berbudaya akademik)?

Apresiasi atau penghargaan Al-quran terhadap ilmu pengetahuan ini dapat kita mulai
dari melihat berapa seringnya Al-quran menyebut kan kata ilm (yang berarti ilmu
pengetahuan) dengan segala derivasinya atau pecahannya yang mencapai lebihdari 800-
an kali. Diantaranya adalah

 Wahyu Al-quran yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk
memperoleh ilmu

Mayoritas ulama khususnya ulama Al-quran sepakat bahwa wahyu Al-quran yang
pertama kali turun adalah lima ayat disurat al-Alaq ( QS. 68:1-5), kemudian
disusul awal ayat disurat Al-Qalam (QS. 68:1-5) tergambar dengan jelas betapa
kitab suci Al-quran memberikan perhatian yang sangat serius kepada
perkembangan ilmu pengetahuan.Dan tidak membeda bedakan antara ilmu umum,
ilmu agama, ilmu dunia dan ilmu akhirat.

 Tugas Manusia sebagai khalifah Allah di Bumi akan sukses kalau memiliki ilmu
pengetahuan

Hal ini di tegaskan dalam surat Al-Baqarah/2 30-31. Dari ayat tersebut jelas
bahwa untuk suksesnya tugas kekhalifahan manusia dimuka bumi maka Allah
SWT menganugerahkan kepada manusia potensi untuk dapat mengetahui dan
memahami segala sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya.

 Muslim yang baik tidak pernah berhenti untuk menambah ilmu.

Etos untuk terus menambah ilmu pengetahuan dapat di terjemahkan bahwa yang
disebut belajar atau menuntut ilmu bukan hanya pada usia tertentu atau dalam
formalitas satuan pendidikan tertentu, melainkan sepanjang hayat masih
dikandung badan maka kewajiban untuk terus menuntut ilmu tetap melekat dalam
diri setiap musim.

 Orang yang berilmu akan dimuliakan oleh Allah SWT

Hal ini diisyaratkan dalam surat Al-Mujaadilah 58:11. Dari ayat tersebut jelas
bahwa kemuliaan dan kesuksesan hidup hanya milik orang yang berilmu dan
beriman.Orang yang beriman tetapi tidak memiliki ilmu pengetahuan maka tidak
akan memperoleh kemuliaan dari sisi Allah SWT.

3. Bagaimana petunjuk Al-quran untuk meningkatkan etos kerja?

Untuk dapat meningkatkan etos kerja seorang muslim harus terlebih dahulu memahami
tugasnya sebagai manusia yaitu sebagai khalifah Allah SWT di muka dan juga sebagai
hamba yang berkewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT. Beberapa petunjuk Al-
quran agar dapat meningkatkan etos kerja dengan cara bersika[ terbuka dan jujur, sikap
adil, tidak meninggalkan sholat dan zakat

4. Jelaskan tentang arti penting sikap terbuka dan jujur sebagai bagian dari cara
meningkatkan etos kerja dan meraih keberhasilan?

Seseorang tidak akan mungkin memiliki sikap terbuka kalau tidak bersikap jujur terhadap
dirinya sendiri maupun orang lain.Sikap terbuka dan jujur yang dimiliki seseorang akan
dapat meraih keberhasilan dan menjadikan hidupnya merasa nyaman, karena tidak ada
yang perlu ditutupi,sehingga etos kerja dan kinerjanya akan menjadi maksimal. Apabia
kalau tidak jujur maka akan mengurangi tenaga untuk terus menerus menutupi ketidak
jujuran tersebut.

5. Jelaskan tentang makna sikap adil dalam Islam?

Dalam Kamus Besar Bahas Indonesia kata adil diartikan sebagai tidak berat sebelah/tidak
memihak, berpihak kepada kebenaran dan sepatutnya atau tidak sewenang-wenang. Dari
pemaparan aneka ragam makna sikap adil yang disebut oleh Al-quran sebagaimana
tersebut maka dapat dirangkum dalam beberapa bagian yang dapat disebut sebagai
dimensi keadilan yaitu kesamaan dan keseimbangan.
 Kesamaan sebagai dimensi keadilan apabila kamu menetapkan hukum diantara
manusia, hendaklah kamu menetapkan hukum yang adil.

 Keseimbangan sebagai dimensi keadilan tidak mengharuskan kesamaan antara


masing-masing unsur, namun yang terpenting adalah bahwa terjadi keseimbangan
meskipun kadarnya berbeda. Keseimbangan tersebut diperlukan untuk tercapainya
suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Dari keterbukaan seseorang maka akan melahirkan sikap adil. Maka adil yang
diperkenalkan Al-quran bukan hanya dalam aspek hukum melainkan dalam spectrum
yang luas. Dari segi kepada siapa sikap adil itu harus ditunjukan Al-quran memberi
petunjuk bahwa sikap adil di samping kepada Allah SWT dan orang lain atau sesama
mahluk juga kepada diri sendiri

Anda mungkin juga menyukai