Anda di halaman 1dari 9

Tugas

TUGAS 3

Pendidikan Agama Islam

(MKDU4221)

1) Jelaskan pengertian budaya akademik!

Jawaban

Budaya Akademik adalah budaya atau sikap hidup yang selalu mencari kebenaran
ilmiah melalui kegiatan akademik dalam masyarakat akademik, yang mengembangkan
kebebasan berpikir, keterbukaan, pikiran kritis-analitis, rasional dan obyektif oleh
warga masyarakat yang akademik.

1|Tugas3 MKDU4221
Tugas
3
Budaya akademik dalam pandangan Islam adalah suatu tradisi atau kebiasaan
yang berkembang dalam dunia Islam menyangkut persoalan keilmuan. Atau dalam
bahasa yang lebih sederhana adalah tradisi ilmiah yang dikembangkan Islam.

2) Jelaskan tentang bagaimana apresiasi atau penghargaan Al-quran terhadap orang-


orang yang berilmu (berbudaya akademik)?

Jawaban

Apresiasi atau perhatian Al Quran terhadap ilmu pengetahuan ini dapat kita
mulai dari melihat betapa seringnya Al Quran menyebut kata ‘ilm (yang berarti
pengetahuan) dengan segala derivasinya (pecahannya) yang mencapai lebih dari 800-
an kali. Belum lagi ungkapan lain yang dapat memiliki kesamaan makna menunjuk
arti pengetahuan, seperti kata al-fikr, al-nazhr, al-bashar, al-tadabbur, al-dzikr.
Kata ‘ilm menurut para ahli bahasa Al Quran mengandung arti “Pengetahuan akan
hakikat sesuatu”. Di antara poin-poin pentingnya adalah pertama, tentang penghargaan
Al-quran terhadap orang-orang yang berilmu, di antaranya adalah:

1. Wahyu Al-quran yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk
memperoleh ilmu  pengetahuan. Mayoritas ulama khususnya ulama Al
Quran sepakat bahwa wahyu Al Quran yang turun pertama kali adalah
lima ayat di surat Al-Alaq (Q.S 68:1-5) 

2|Tugas3 MKDU4221
Tugas
3

2. Tugas Manusia sebagai khalifah Allah di Bumi akan sukses kalau memiliki
ilmu pengetahuan. Hal ini ditegaskan dalam surat Al-Baqarah/2:30-31

3. Muslim yang baik tidak pernah berhenti untuk menambah ilmu. Ajaran ini
tertuang dalam surat Thaha/20:114

3|Tugas3 MKDU4221
Tugas
3

4. Orang yang berilmu akan dimuliakan oleh Allah SWT. Hal ini
diisyaratkan dalam surat Al-Mujaadilah/58:11

4|Tugas3 MKDU4221
Tugas
3
.

3) Bagaimana petunjuk Al-quran untuk meningkatkan etos kerja?

Jawaban

Untuk dapat meningkatkan etos kerja seorang muslim harus terlebih dahulu
memahami tugasnya sebagai manusia yaitu sebagai khalifah Allah SWT di muka dan
juga sebagai hamba yang berkewajiban untuk beribadah kepada Allah SWT.

Beberapa petunjuk Al-quran agar dapat meningkatkan etos kerja antara lain;

1. Mengatur waktu dengan sebaik-baiknya.

Seorang muslim dituntut untuk dapat mempergunakan waktu seefektif


mungkin untuk dapat diisi dengan segala bentuk aktifitas yang baik, terlebih
apabila sedang mengerjakan satu pekerjaan.

(Q.S. Al Insyirah/94:7-8)

5|Tugas3 MKDU4221
Tugas
3

2. Bekerja harus sesuai dengan bidangnya dan ini harus diberi catatan bahwa etos
kerja yang tinggi tidak boleh menjadikan orang tersebut lupa kepada Allah
SWT.

(Q.S. Israa/17:84)

4) Jelaskan tentang arti penting sikap terbuka dan jujur sebagai bagian dari cara
meningkatkan etos kerja dan meraih keberhasilan!

Jawaban

Seseorang tidak mungkin akan dapat meraih keberhasilan dengan cara mempunyai
etos kerja yang tinggi kalau tidak memiliki sikap terbuka dan jujur. Karena orang yang
tidak terbuka maka akan cenderung menutup diri sehingga tidak dapat bekerja sama
dengan yang lain. Apalagi kalau tidak jujur maka energinya akan tersita untuk
menutupi ketidakjujuran yang dilakukan. Maka Al-quran dan Hadis memberi apresiasi
yang tinggi terhadap orang yang terbuka dan jujur.

Buah dari keterbukaan seseorang maka akan melahirkan sikap adil. Makna adil
yang diperkenalkan Al-quran bukan hanya dalam aspek hukum melainkan dalam
spektrum yang luas. Dari segi kepada siapa sikap adil itu harus ditujukan Al-quran

6|Tugas3 MKDU4221
Tugas
3
memberi petunjuk bahwa sikap adil di samping kepada Allah SWT dan orang lain atau
sesama makhluk juga kepada diri sendiri.

(Q.S. Al-Ahab/33:70)

5) Jelaskan tentang makna sikap adil dalam Islam!

Jawaban

Pengertian Adil menurut bahasa artinya tidak berat sebelah dan tidak memihak.
Adil menurut istilah adalah menetapkan hak dan kewajiban pada proporsinya dan
seimbang, ditempatkan secara tepat dan objektif. Pengertian adil menurut syariat
Islam adalah melaksanakan suatu perintah Allah atau amanah Allah, dengan
menempatkan sesuatu pada kedudukan yang sebenarnya tanpa melebihi atau
mengurangi.

Islam sangat menekankan sikap adil dalam segala aspek kehidupan. Allah
Subhanallahu wata’ala memerintahkan kepada umat manusia supaya berprilaku adil,
baik kepada Allah Subhanallahu wata’ala, dirinya sendiri maupun orang lain. Al
Qur’an memandang bahwa keadilan merupakan inti ajaran Islam yang mencakup
semua aspek kehidupan. Prinsip keadilan yang dibawa Al Qur’an sangat kontekstual
dan relevan untuk diterapkan kedalam kehidupan beragama, berkeluarga dan
bermasyarakat.

Supaya bisa bersifat adil dalam mempertahankan hak dan kewajiban secara
seimbang, maka harus menekan hawa nafsu yang ingin menyimpang dari kebenaran.
Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat An Nisa ayat 135, berikut ini :

‫يَا أَيُّهَا الَّ ِذينَ آ َمنُوا ُكونُوا قَوَّا ِمينَ بِ ْالقِ ْس ِط‬

7|Tugas3 MKDU4221
Tugas
3
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang benar-benar
penegak keadilan.” (QS An Nisa :135)

Berperilaku adil tidak hanya kepada orang lain tetapi dianjurkan juga berperilaku adil
kepada diri sendiri, keluarga dan kerabat. Sebagaimana firman Allah Swt dalam surat
An Nahl ayat 90:

‫إِ َّن هَّللا َ يَأْ ُم ُر بِ ْال َع ْد ِل َواإْل ِ حْ َسا ِن‬

Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat


kebajikan.” (QS An Nahl :90)

Berikut ini beberapa hikmah bersifat adil, diantaranya yaitu:

1) Orang yang bersifat adil berarti telah melaksanakan perintah Allah Swt, dan sifat
adil akan mendekatkan ketakwaan kepada Allah Swt. Allah Swt berfirman:

 ‫ا ْع ِدلُوا هُ َو أَ ْق َربُ لِلتَّ ْق َو ٰى‬

Artinya : “Berlakulah adil, karena adil itu lebih dekat kepada takwa.” (QS Al
Maidah : 8)

2) Berperilaku adil dapat mencegah perpecahan dan perselisihan antara individu,


kelompok dan masyarakat. Karena segala sesuatunya sudah dilakukan sesuai
dengan ketentuan-Nya.
3) Permohonannya kepada Allah tidak ditolak. Hal ini sesuai dengan hadits nabi yang
menjelaskan bahwa pemimpin yang adil itu doanya akan dikabulkan.
4) Dapat meminimalisir kecemburuan sosial dan masyarakat karena telah
menempatkan dirinya sesuai dengan fungsi dan tugas masing-masing.

8|Tugas3 MKDU4221
Tugas
3

Sumber Referensi

Materi Pembelajaran Sesi 7 Pendidikan Agama Islam (MKDU4221)


Modul 7 pada BMP MKDu4221/3sks/Modul 1-9
https://tafsirweb.com/
https://www.muslimpintar.com/pengertian-adil-dan-hikmah-bersifat-adil-dalam-islam/

9|Tugas3 MKDU4221

Anda mungkin juga menyukai