Anda di halaman 1dari 6

BU

(KEGIATAN BELAJAR 1)

MEMAHAMI MAKNA BUDAYA AKADEMIK DALAM ISLAM

A. APRESIASI AL-QUR’AN TERHADAP ILMU PENGETAHUAN


Apresiasi atau perhatian terhadap Al-quran terhadap ilmu pengetahuan ini dapat
kita mulai dari melihat betapa seringnya Al-quran menyebut kata ‘ilm (yang
berarti pengetahuan) dengan segala derivasinya (pecahannya) yang mencapai
lebih dari 800-an kali. Agama islam pada umunya memberikan perhatian terhadap
ilmu pengetahuan. Diantaranya :
1. Wahyu Al-Quran yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk
memperoleh ilmu pengetahuan. Dalam ayat-ayat yang pertama kali turun
Al-‘Alaq/96:1-5 tergambar dengan jelas betapa kitab suci Al-Qur’an memberi
perhatian yang sangat serius kepada perkembangan ilmu pengetahuan.
2. Tugas menusia sebagai khalifah Allah dimuka bumi akan sukses kalau
memiliki ilmu pengetahuan, hal ini dijelaskan dalam surah Al-Baqarah/2:30-
31, dari ayat diatas nampak jelas bahwa untuk suksesnya tugas kekhalifahan
manusia di muka bumi maka Allah Subhanahu Waa Ta’ala menanugerahkan
kepada manusia potensi untuk dapat mengetahui dan memahami segala
sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupannya.
3. Muslim yang baik tidak pernah berhenti untuk menambah ilmu, dijelaskan
dalam surah Thaha/20:144. Salah satu hikmahnya adalah bahwa kehidupan
terus mengalami perubahan dan perkembangan menuju kemajuan, maka jika
seorang muslim tidak terus menambah pengetahuannya jelas akan tertinggal
oleh perkembangan zaman yang pada gilirannya tidak dapat memberikan
kontribusi bagi kehidupan. Maka bagi yang tidak memiliki pengetahuan jelas
nilainya akan jauh berbeda dengan orang yang memiliki pengetahuan.
4. Orang yang berilmu akan dimuliakan oleh Allah Subhanahu Waa Ta’ala
Kemulian dan kesuksesan hidup hanya milik orang yang berilmu dan beriman.
Orang yang beriman tetapi ia tidak memiliki ilmu pengetahuan maka tidak
akan memperoleh kemuliaan disisi Allah dan sebaliknya. Hal ini dijelaskan
dalam surah Al-Mujaadilah/58:11
B. KOKOHNYA IMAN DAN BAIKNYA AMAL TERGANTUNG KEPADA
ILMU
Pada dasarnya masalah agama atau keimanan hanya dapat kokoh apabila ditopang
oleh pengetahuan atau ilmu. Dari sinilah dapat dipahami mengapa orang yang
beriman dan beramal harus didasari oleh pengetahuan yang mendalam karena
iman dan amal merupakan hakikat yang bukan didasarkan dari dugaan.
C. ISLAM MENUNTUT AGAR MANUSIA MENGGUNAKAN BUDAYA
AKADEMIK
Yaitu menggunakan tradisi keilmuan yang didasarkan pada prinsip-prinsip
rasionalitas yang lurus, dijelaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah/2:111. Ada
tiga rangkaian yang tidak dapat dipisahkan yaitu ; ilmu pengetahuan, iman yang
kokoh dan hati yang tunduk.
D. KARAKTERISTIK MUSLIM YANG BERBUDAYA AKADEMIK
Muslim yang memiliki karakter berbudaya akademik disebut ulul albab artinya
orang-orang yang memiliki akal yang mumi. Terbagi menjadi dua karakter :
1. Orang yang selalu mengingat Allah dalam keadaan apapun seperti berdiri,
duduk atau dalam keadaan berbaring.
2. Yang selalu memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi.

(KEGIATAN BELAJAR 2)

ETOS KERJA, SIKAP TERBUKA, DAN KEADILAN DALAM ISLAM

A. ETOS KERJA
Pandangan etos kerja dalam islam dijelaskan bahwa manusia memiliki tiga tugas
pokok manusia yaitu :
1. Manusia bertugas sebagai khalifah di muka bumi, dijelaskan dalam surah
Faathir/35:39
2. Manusia bertugas untuk mengabdi (beribadah) kepada Allah.

Petunjuk Al-quran untuk meningkatkan etos kerja, bebrapa hal yang harus
dilakukan :
 Pekerjaan yang tidak boleh dilakukan tidak boleh menjadikan lupa
kepada Allah
 Etos kerja yang tinggi tidak boleh melupakan shalat dan zakat

Penghargaan Al-Qur’an terhadap orang yang memiliki etos kerja tercantum


dalam surah Saba’/34:13 dan An-Nahl/16:97

B. SIKAP TERBUKA (JUJUR)


Sikap yang harus dimiliki seseorang yang ingin berhasil dalam kehidupannya
adalah bersikap terbuka dan jujur, dan sebaliknya. Islam sangat menekankan
supaya manusia bersikap jujur. Dijelaskan dalam Qur’an Surah Al-Ahzab/33:70
dan At-Taubah/9:119
C. SIKAP ADIL
Sikap adil yang dibicarakan dalam Al-quran khususnya dan pada islam umunya
mengandung berbagai spectrum makna, tidak hanya pada proses penetapan hukum
atau terhadap pihak yang berselisih melainkan menyangkut segala aspek
kehidupan beragama. Seperti : aspek aqidah, aspek syari’ah, dan aspek keadilan
yang terbagi ke dalam tiga dimensi yaitu :
 Kesamaan sebagai dimensi
 Keseimbangan sebagai dimensi keadilan
 Lawan kelaziman sebagai dimensi keadilan
D. MENGAMALKAN ILMU
Manusia dituntut untuk menuntut ilmu, dan hukumnya adalah wajib. Jika tidak
menunut ilmu berdosa. Menuntut ilmu sangat bermanfaat terutama untuk
mencapai kecerdasan atau disebut ulama (orang yang memiliki ilmu), namun akan
berdosa jika ilmu yang dimilikinya tersebut tidak diamalkan. Jadi orang yang
beramal shaleh dalam mengamalkan ilmunya ia akan mendapatkan kesuksesan
hidup lahir dan batin, selalu dekat kepada Allah dan bermanfaat pada dirinya
sendiri maupun semua makhluk yang ada dimuka bumi. Manusia dibagi kedalam
beberapa bagian:
1. Kelompok orang yang baik.
2. Kelompok orang yang mengikuti keinginan nafsunya kemudian terperosok ke
perbuatan doa, tetapi kemudia ia bertaubat dan menyesali perbuatannya.
3. Kelompok ketiga adalah orang yang bercampur antara berbuat baik dan buruk.
4. Kelompok pezina, tetapi ia tidak dikatan zina selama ia beriman.
5. Kelompok terakhir adalah golongan orang-orang kafir.

Jaid kesimpulannya, bahwa orang yang berilmu dan dapat merealisasikan dengan
bentuk amal sholeh, maka mereka termasuk orang yang bertakwa, sedangkan ilmu
pengetahuan yang digunakan untuk berbuat dosa. Maka orang tersebut
digolongkan orang fasik.

(KEGIATAN BELAJAR 3)

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN DAN SENIMAN

A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB


Tanggung jawab adalah suatu perbuatan yang harus memenuhi ketentuan dari
yang melakukan sesuai dengan yang dituntut oleh yang memberi perintah. Atau
tanggung jawab berarti siap menerima dan melaksankan kewajibab atau tugas.\

B. PRINSIP TANGGUNG JAWAB


Prinsip tanggung jawab menurut pandangan agama islam adalah prinsip amanah,
prinsip iman dan prinsip prestasi.
 Prinsip amanah, apapun bentuk dan macamnya pada dasarnya adalah
merupakan realisasi dari pelasanaan fungsi kekhalifahannya dimuka bumi.
Ada 4 unsur: pertama Allah memberi tugas, kedua bentuk tugas manusia
mengelola alam, ketiga melaksanakan kekhalifahan adalah manusia,
keempat etika dan moral yang harus ditegakkan.
 Prinsip iman, tanggung jawab akan muncul dari pertanggung jawab iman
dna berdampak pada perbuatan sholeh dijelaskan dalam surah Al-Fath ayat
29.
 Prinsip prestasi,perbedaan antara orientasi prestasi dan prestise itu salah
satu titik perbedaan anatara paham islam dan jahilliyah. Dengan
dipadukannya anatara prinsip amanah, iman dan prestasi seseorang
memiliki landasan yang kuat pada dirinya untuk mewujudkan tanggung
jawab.
C. BENTUK TANGGUNG JAWAB
Bentuk tanggung jawab secara umum adalah terletak pada pelaksanaan aktivitas
sesuai prosedur, tujuan dan target yang diharapkan. Hal ini didasarkan pada
keyakinan yang mendalam bahwa pada hari kiamat manusia akan dinilai dan
dihitung amal perbuatannya secara akurat dan objektif tanpa dan pengurangan dan
penambahan sedikitpun. Dijelaskan dalam surah Al-Baqaraah ayat 202. Setelah
melihat ayat-ayat dijelaskan maka bentuk tanggung jawab dalam pandangan islam
:
1. Menjaga kualitas amal
2. Bekerja tetap waktu
3. Tidak merugikan orang lain
D. TANGGUNG JAWAB ILMUWAN
Dengan membaca dan memahami Alquran, manusia pada hakikatnya akan
memahami ilmu Allah serta logika atau proses berfikir yang terkandung dalam
kalam Allah. Manusia diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan
memikul amanah sebagai khalifah Allah dimuka bumi pada dasarnya ditugaskan
untuk mengurus, memelihara, mengembangkan, mengambil manfaat bagi
kesejahteraan umat manusia.

E. TANGGUNG JAWAB SENIMAN


Seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang
mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia
didorong oleh kecendrungan seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan
itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan
Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dijelaskan dalam surah Ar-Ruum ayat 30. Jadi
pada dasarnya tanggung jawab seniman dalam prespektif ajaran islam meliputi:
1. Memiliki nilai ibadah
2. Memperkokoh keimanan
3. Tidak memicu kemaksiatan

Anda mungkin juga menyukai