Anda di halaman 1dari 5

(KEGIATAN BELAJAR 1)

KONTRIBUSI AGAMA DALAM KEHIDUPAN POLITIK

A. PRINSIP-PRINSIP DASAR KEKUASAAN POLITIK DALAM ISLAM


Prinsip-prinsip dasar kekuasaan politik ada dijelaskan dalam dua surat; Surat An-
Nisaa’/4:58-59. Dari kedua ayat tersebut ulama kemudian merumuskan tentang
konsep politik yang diajarkan oleh islam (Al-Qur’an). Konsep tersebut meliputi
empat macam:
1. Kewajiban untuk menunaikan amanah.
2. Perintah untuk menetapkan hukum dengan adil.
3. Perintah taat kepada Allah, Rasul dan Ulil Amri.
4. Perintah untuk kembali kepada Al-Qura’an dan As-Sunnah.

1. Kewajiban untuk menunaikan Amanah

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang


berhak menerimanya”. Secara sederhana ulama mengartikan sesuatu yang
diserahkan kepada pihak lain untuk dipelihara kepada dan dikembalikan bila
saatnya tiba atau bila diminta oleh pemiliknya. Amanat tidak diberikan kecuali
kepada orang dinilai oleh pemberinya dapat memelihara dengan apa yang telah
diamanatkan tersebut.

Diantara macam-macam amanat:

a) Amanat antara manusia dengan Allah Subhanuhau Wa Taala.


b) Amanat manusia dengan manusia yang lainnya.
c) Amanat antara manusia dengan lingkungannya.
d) Amanat manusia dengan dirinya sendiri.

2. Perintah Menetapkan Hukum dengan Adil

Hal ini dijelaskan dalam surat An-Nisaa’/4:105. Ayat ini menekankan pentingnya
keadilan dalam hukum yaitu memperlakukan sama semua warga masyarakat di
depan hukum.

3. Perintah Taat Kepada Allah

Taat kepada Allah, ulil amri dan as-sunnah adalah bagian dari sikap yang
beriman, sehingga ini menjadi bagian dari sesuatu yang bernilai ibadah.

4. Kembali Kepada Al-quran dan Sunnah

Sebuah fakta terhidang dihadapan kita bahwa tidak semua persoalan ada
penjelasannya secara rinci di dalam Al-quraan dan Sunnah. Dalam kedua sumber
suci tersebut hanya memuat ketentuan-ketentuan pokok bagi kehidupan manusia.
Dan harus diyakini bahwa petunjuk tersebut sudah sempurna dan dapat menjadi
pegangan hidup bagi manusia.

B. KRITERIA PEMEGANG KEKUASAAN POLITIK YANG BAIK


Ada empat sifat yang melekat pada diri Rasul sebagai seorang utusan Allah:
a) Shidiq, (selalu berkata benar)
b) Amanah (terpercaya)
c) Tabliq (menyampaikan)
d) Fathonah (cerdas)
1. SHIDIQ

Kriteria pertama yang harus dimiliki dari seorang pemimpin adalah jujur.
Dijelaskan dalam surat An-Nisaa’ ayat 69 bahwa shiddiqin adalah orang-orang yang
selalu berfikir, berkata dan bertindak benar.

2. AMANAH

Dijelaskan bahwa seseorang yang memegang kekuasaan politik harus dapat


mengemban amanat dengan baik. Karena setiap penghianatan terhadap amanah pasti akan
menajdikan pelakunya dicap sebagai orang-orang yang jahat yang akan mendapat cercaan
dan bahkan disiksa didunia terlebih dahulu juga diakhirat.

3. TABLIGH

Tabligh adalah menyampaikan sehingga seseorang yang memegang kekuasaan politik wajib
hukumnya untuk memeiliki keterampilan mengkomunikasikan ide-ide, yang tersusun dalam
sebuah rencana yang baik dan matang untuk dapat memaksimalkan potensi setiap warganya
untuk menjacapai tujuan bersama yaitu menyampaikannya denga baik. Yang dijelaskan
dalam surat An-Nisaa/4 ayat 63.

4. CERDAS

Seseorang yang memegang kekuasaan politik sudah seharusnya memiliki kelebihan dalam
bidang kecerdasan terutama kecerdasan yang amat dibutuhkan dalam kepemimpinan.

5. KETELADANAN

Keteladan adalah berbagai aktivitas yang baik, namun keteladanan ini adalah poin yang
sanagat sulit dipenuhi oleh seorang pemimpin. Tetapi sebagai sorang pemimpin kita harus
berusaha untuk memeberi teladan yang baik dalam berbagai bidang aktivitas. Dijelaskan
dalam surat Al-Ahzab/33:21.

(KEGIATAN BELAJAR 2)

PERANAN AGAMA DALAM MEWUJUDKAN PERSATUAN DAN KESATUAN


Beberapa prinsip yang diajarkan oleh Al-quran untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan
bangsa antara lain :

1. Prinsip persatuan dan persaudaraan.


2. Prinsip persamaan.
3. Prinsip kebebasan.
4. Prinsip tolong-menolong.
5. Prinsip perdamaina.
6. Prinsip musyawarah.

Masing-masing prnsip tersebut akan dibahas satu persatuan untuk dapat dipahami sehingga
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

1. Prinsip persatuan dan persaudaraan


Karena pada dasarnya manusia adalah umat yang satu maka perpecahan, permusuhan
dan bnetuk-bentuk kekerasan terhadap sesame manusia pada dasarnya adalah sebuah
pengingkaran terhadap tujuan pebciptaan manusia. Manusia adalah sama, dalam arti
sama-sama makhluk Tuhan, dan inilah yang kita bahas dalam poin ini sebagai kontri
busi ajarn islam demi terwujudnya persatuan, yaitu prinsip persamaa.
2. Prinsip persamaan
Dijelaskan dalam surat An-Nisaa’/4:1 karena pada dasarnya manusia banyak memiliki
titik persamaan maka hidup dengan keadaan selalu bersatu padu menjadi lebih baik
dan lebih mudah.
3. Prinsip kebebasan
Kebebasan adalah salah satu hak paling asasi yang dimiliki oleh manusia.
Ada beberapa jenis kebebasan yang diajarkan oleh islam :
a) Kebebasan untuk memeluk agama.
b) Kebebasan berpendapat.
4. Prinsip Tolong-menolong
Hal ini dijelaskan dalam surat Al-Maai’dah/5:2 memerintahkan manusia untuk
bekerja sama dalam hal-hal baik untuk kebaikan bersama. Dan melarang secara tegas
bekerja sama atau tolong-menolong dalam perbuatan dosa dan keburukan.
5. Prinsip perdamaian
Prinsip perdamaian adalah untuk kebaikan manusia.
6. Prinsip musyawarah
Prinsip bermusyawarah adalah memberi maaf. Yang cukup menarik di dalam al-
quraan adalah Ketiadaan perintah untuk meminta maaf yang ada adalah memberi
maaf. Ketiadaan perintah meminta bukan berarti yang bersalah tidak diperintahkan
meminta maaf, bahkan ia wajib memintanya, namun yang lebih perlu adalah
membimbing manusia agar berakhlak mulia sehingga tidak menunggu orang meminta
maaf baru dimaafkan.

Anda mungkin juga menyukai