Anda di halaman 1dari 6

MODUL 6

ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam ( MKDU4221 )

NAMA : NUR DEVI LATIFA

NIM : 042812343

DOSEN PENGAMPU : EFENDI, S.Pd.I., M.Pd.I


(KEGIATAN BELAJAR 1)

IMAN, IPTEKS, DAN AMAL SEBAGAI KESATUANs

A. IMAN
Iman merupakan keyakinan vertikal terhadap sang pencipta (spiritual), sedangkan
ipteks merupakan kognisi yang harus kita tuntut agar menjadi cerdas (rasional)
dan amal merupakan dampak dari pengetahuan (Ipteks) sehingga menjadi sebuah
bangunan yang berbentuk perilaku. Sedangkan pengertian iman menurut syariat
yaitu membenarkan dan mengetahui adanya Allah dan sifar-sifat-Nya disertai
melaksanakan segala yang diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala
larangan dan kemaksiatan. Dijelaskan dalam QS. Al-Baqarah/2:4 dan QS. Al-
Baqarah/2:285
Berdasarkan Tafsiran iman terbagi ke dalam tiga aspek :
1. Kalbu
2. Lisan
3. Perbuatan

Orang yang beriman berarti orang yang memiliki kecerdasan, kamauan, dan
keterampilan. Sedangkan orang yang tidak beriman dalam Al-Qur’an disebut
kufur dan pelakunya disebut kafir. Dijelaskan dalam QS. Al-Ankabut/29:51

Jadi iman diartikan percaya, maka ciri-ciri orang yang beriman tidak ada yang
mengetahuinya kecuali hanya Allah. Karena pengertian iman yang sesungguhnya
adalah meliputi aspek qalbu, ucapan dan perilaku, maka ciri-ciri orang yang
beriman adalah sebagai berikut :

1. Tawakal, yiatu senantiasa hanya mengabdi (hidup) menurut apa yang


diperintahkan oleh Allah. Orang yang bertawakal adalah orang yang
menyandarkan berbagai aktivitiasnya atas perintah Allah. Dijelaskan dalam
surah Al-Baqarah/2:172.
2. Mawas Diri dan Bersikap Ilmiah, yaitu agar seseorang tidak berpengaruh oleh
berbagai kasus dari mana pun datangnya, baik dari kalangan jin dan manusia,
bahkan mungkin datang dari diri dirinya sendiri. Mawas diri berhubungan
dengan alam pikiran yang bersifat kritis dalam menerima informasi terutama
dalam menerima nilai-nilai dasar keislaman agar terhindar dari berbagai
fitnah. Dijelaskan dalam QS. Ali Imran/3:7
3. Optimis dalam Menghadapi Masa Depan
Al-Qur’an memberikan petunjuk kepada umat manusia untuk selalu bersikap
optimis karena pada hakikatnya tantangan, merupakn pelajran bagi setiap
manusia. Hal tersebut dijelaskan dalam surah Al-Insyirah/94:5-6. Optimis
merupakan sikap terpuji maka sebaliknya pesimisme merupakan suatu sikap
yang tercela. Sikap ini seharusnya tidak tercermin pada dirinya orang mukmin.
Dijelaskan dalam surah yusuf ayat 87.
4. Konsisten dan Menepati Janji
Janji adalah hutang. Menepati janji berarti membayar hutang dan sebaliknya
ingkar janji adalah suatu pengkhianatan dijelaskan dalam surah Al-
Maaidah/5:1

B. ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, DAN SENI (IPTEKS)

1. Ilmu Pengetahuan
Menurut konsep umum ilmu adalah pengetahuan manusia mengenai segala
sesuatu yang dapat di indera oleh potensi manusia (penglihatan,
pendengaran, pengertian, perasaan, dan keyakinan) melalui akal atau
proses berfikir (logika). Pengetahuan telah dirumuskan secara sistematis
merupakan formula yang disebut ilmu pengetahuan. Dalam Al-Qur’an
keduanya disebut ilmu. Manusia pada hakikatnya akan memahami ilmu
Allah serta logika atau proses berfikir yang terkandung dalam kalam
Allah. manusia diciptakan oleh Allah dengan memikul manah sebagai
khalifah Allah di bumi yang pada dasarnya ditugaskan untuk mengurus,
memelihara, mengembangkan, mengambil manfaat bagi kesejahteraan
umat manusia. Dijelaskan QS. Al-Ahzab/33:73. Jelas sudah bahwa
Alquran dan As-Sunnah adalah sumber nilai-nilai kaum muslim untuk
berfikir, merasa, dan bertindak.
2. Teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan sains untuk
memanfaatkan bagi kesejahteraan dan kenyamanan manusia.
3. Seni adalah keindahan yang merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia
yang mengandung dan mengungkapkan keindahan.
4. Amal adalah sebuah perbuatan untuk mencapai sesuatu, perbuatan amal
terdiri dari amal buruk dan amal baik. Amal baik sesuai perintah
sedangkan amal buruk perbuatan yang dilarang, perbuatan yang tidak
sesuai dengan ajaran agama. Sedangkan amal baik adalah perbuatan yang
sesuai dengan ajaran agama disebut juga dengan ibadah. Ibadah mahdhoh
yang berkaitan dengan kewajiban sebagai seorang mukmin seperti shalat,
zakat, puasa dan menunaikan ibadah haji. Sedangkan ibadah ghair
mahdhah adalah ibadah dalam bentuk kebajikan-kebajikan dalam
kehidupan antar sesame manusia. Seperti dalam hadist dijelaskan
bekerjalah untuk dunia seperti orang yang tidak akan selamanya dan
bekerjalah untuk akhirat seperti orang yang akan mati esok harinya.
Artinya umat islam harus bekerja keras, namun dalam kehidupan tidak
hanya cukup dalam mengandalkan bekerja keras akan tetapi kita dituntut
dalam bekerja cerdas. Berikut ini ada 4 hal pandangan islam dalam etos
kerja yaitu :
1. Niat (komitmen) sebagai dasar nilai kerja.
2. Konsep ihsan dalam bekerja.
3. Bekerja sebagai bentuk keberadaan manusia.
4. Orang mukmin yang kuat lebih disukai.

(KEGIATAN BELAJAR 2)

KEWAJIBAN MENUNTUT DAN MENGAMALKAN ILMU

A. KEWAJIBAN MENUNTUT ILMU PENGETAHUAN


Salah satu perintah Allah bagi hamba-hamba-Nya ialah kewajiban menuntut ilmu
pengetahuan sebagaimana yang tersurat dalam Al-qur’an surah At-taubah/9:122.
Menuntut ilmu pengetahuan adalah suatu perintah (amar) sehingga dapat
dikatakan suatu kewajiban, pengertian ini didasarkan atas kenyataan bahwa dunia
merupakan ajang perjuangan hidup dan kehidupan dalam menghadapi persoalan
yang harus dipecahkan dan memerlukan kontribusi ilmu pengetahuan.
Orang yang menghalangi atau melarang berfikir atau adalah mengiring manusia
ke lembah kebinatangan, berarti mereka itu musuh Allah, dan manusia. Berfikir
artinya mengingat atau mencermati sesuatu. Ingat artinya sadar lawannya adalah
lupa. Sedangkan mengingat artinya menggerahkan potensi saraf untuk merangkai
kesan yang diperoleh dari hasil pengamatan melalui indra melalui penglihatan,
pendengaran, perasaan indrawi, perabaan, dan penciuman.

B. MENGAMALKAN ILMU
Manusia dituntut untuk menuntut ilmu, dan hukumnya adalah wajib. Jika tidak
menunut ilmu berdosa. Menuntut ilmu sangat bermanfaat terutama untuk
mencapai kecerdasan atau disebut ulama (orang yang memiliki ilmu), namun akan
berdosa jika ilmu yang dimilikinya tersebut tidak diamalkan. Jadi orang yang
beramal shaleh dalam mengamalkan ilmunya ia akan mendapatkan kesuksesan
hidup lahir dan batin, selalu dekat kepada Allah dan bermanfaat pada dirinya
sendiri maupun semua makhluk yang ada dimuka bumi. Manusia dibagi kedalam
beberapa bagian:
1. Kelompok orang yang baik.
2. Kelompok orang yang mengikuti keinginan nafsunya kemudian terperosok ke
perbuatan doa, tetapi kemudia ia bertaubat dan menyesali perbuatannya.
3. Kelompok ketiga adalah orang yang bercampur antara berbuat baik dan buruk.
4. Kelompok pezina, tetapi ia tidak dikatan zina selama ia beriman.
5. Kelompok terakhir adalah golongan orang-orang kafir.

Jaid kesimpulannya, bahwa orang yang berilmu dan dapat merealisasikan dengan
bentuk amal sholeh, maka mereka termasuk orang yang bertakwa, sedangkan ilmu
pengetahuan yang digunakan untuk berbuat dosa. Maka orang tersebut
digolongkan orang fasik.
(KEGIATAN BELAJAR 3)

TANGGUNG JAWAB ILMUWAN DAN SENIMAN

A. PENGERTIAN TANGGUNG JAWAB


Tanggung jawab adalah suatu perbuatan yang harus memenuhi ketentuan dari
yang melakukan sesuai dengan yang dituntut oleh yang memberi perintah. Atau
tanggung jawab berarti siap menerima dan melaksankan kewajibab atau tugas.\

B. PRINSIP TANGGUNG JAWAB


Prinsip tanggung jawab menurut pandangan agama islam adalah prinsip amanah,
prinsip iman dan prinsip prestasi.
 Prinsip amanah, apapun bentuk dan macamnya pada dasarnya adalah
merupakan realisasi dari pelasanaan fungsi kekhalifahannya dimuka bumi.
Ada 4 unsur: pertama Allah memberi tugas, kedua bentuk tugas manusia
mengelola alam, ketiga melaksanakan kekhalifahan adalah manusia,
keempat etika dan moral yang harus ditegakkan.
 Prinsip iman, tanggung jawab akan muncul dari pertanggung jawab iman
dna berdampak pada perbuatan sholeh dijelaskan dalam surah Al-Fath ayat
29.
 Prinsip prestasi,perbedaan antara orientasi prestasi dan prestise itu salah
satu titik perbedaan anatara paham islam dan jahilliyah. Dengan
dipadukannya anatara prinsip amanah, iman dan prestasi seseorang
memiliki landasan yang kuat pada dirinya untuk mewujudkan tanggung
jawab.
C. BENTUK TANGGUNG JAWAB
Bentuk tanggung jawab secara umum adalah terletak pada pelaksanaan aktivitas
sesuai prosedur, tujuan dan target yang diharapkan. Hal ini didasarkan pada
keyakinan yang mendalam bahwa pada hari kiamat manusia akan dinilai dan
dihitung amal perbuatannya secara akurat dan objektif tanpa dan pengurangan dan
penambahan sedikitpun. Dijelaskan dalam surah Al-Baqaraah ayat 202. Setelah
melihat ayat-ayat dijelaskan maka bentuk tanggung jawab dalam pandangan islam
:
1. Menjaga kualitas amal
2. Bekerja tetap waktu
3. Tidak merugikan orang lain
D. TANGGUNG JAWAB ILMUWAN
Dengan membaca dan memahami Alquran, manusia pada hakikatnya akan
memahami ilmu Allah serta logika atau proses berfikir yang terkandung dalam
kalam Allah. Manusia diciptakan oleh Allah Subhanahu Wa Ta’ala dengan
memikul amanah sebagai khalifah Allah dimuka bumi pada dasarnya ditugaskan
untuk mengurus, memelihara, mengembangkan, mengambil manfaat bagi
kesejahteraan umat manusia.
E. TANGGUNG JAWAB SENIMAN
Seni adalah keindahan. Ia merupakan ekspresi ruh dan budaya manusia yang
mengandung dan mengungkapkan keindahan. Ia lahir dari sisi terdalam manusia
didorong oleh kecendrungan seniman kepada yang indah, apapun jenis keindahan
itu. Dorongan tersebut merupakan naluri manusia atau fitrah yang dianugerahkan
Allah kepada hamba-hamba-Nya. Dijelaskan dalam surah Ar-Ruum ayat 30. Jadi
pada dasarnya tanggung jawab seniman dalam prespektif ajaran islam meliputi:
1. Memiliki nilai ibadah
2. Memperkokoh keimanan
3. Tidak memicu kemaksiatan

Anda mungkin juga menyukai