Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pendidikan Agama Islam ( MKDU4221 )
NIM : 042812343
KEIMANAN
Iman merupakan asas yang menentukan ragam kepribadian manusia. Ada tiga aspek iman yaitu
pengetahuan, kemauan dan kemampuan. Orang yang beriman kepada Allah adalah yang memiliki
pengetahuan, kemauan dan kemampuan untuk hidup dengan ajaran Al-Qur’an. Dengan demikian
strategi untuk menumbuh kembangkan keimanan kepada Allah adalah menumbuh kembangkan
kegiatan belajar dan mengajar Al-Qur’an secara akademik.
PEMBINAAN KEIMANAN
Keimanan manusia dapat terbentuk dilembaga formal maupun informal dibawah ini
1. Pendidikan dikeluarga
2. Pendidikan disekolah
3. Pendidikan dirumah
Pembinaan keimanan manusia sudah terbentuk sebelum mereka lahir di alam dunia yaitu didalam
Rahim ibunya. Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah, maka bapaknyalah yang
mebuatnya menjadi Yahudi, atau Nasrani, atau Majusi.” (HR. Bukhari No. 1319. Muslim No.
2658). Pengertian fitrah adalah Islam (berarti sebelum lahir manusia sudah beriman kepada
Allah SWT) hal ini dipertegas di dalam firman Allah sebagai berikut : "Dan (ingatlah), ketika
Tuhanmu mengeluarkan keturunan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil
kesaksian terhadap jiwa mereka", Allah berfirman, “Bukankah Aku ini Tuhanmu?” Mereka
menjawab, “Benar (Engkau Tuhan kami), kami menjadi saksi.” (Kami lakukan yang
demikian itu) agar pada hari Kiamat kamu tidak mengatakan, “Sesungguhnya kami (Bani
Adam) adalah orang-orang yang lengah terhadap ini (keesaan Tuhan),” (QS. Al-A’raf 7 :
172).
KETAKWAAN
Iman dan taqwa (Imtaq) sudah menjadi sebuah kesatuan yang satu sama lain harus saling mengikat,
keduanya tidak dapat dipilih. Ciri orang yang beriman adalah taqwa dan sebaliknya, ciri orang
bertaqwa tentu harus memiliki iman. Taqwa artinya mengikuti atau memenuhi segala perintah Allah
dan menjauhi larangan-NYA.
Aplikasi dari ketaqwaan tersebut dibingkai dalam ibadah, yang terbagi kedalam 2 bentuk
yaitu ibadah mahdlah dan ibadah ghairu mahdlah. Menurut Imam Qusairi dalam kitab Duratun
Nashihin orang yang taqwa memiliki ciri sebagai berikut :
(KEGIATAN BELAJAR 2)
FILSAFAT KETUHANAN
Filsafat dalam bahasa Yunani Philosophia yang berarti kecintaan kepada kebenaran (wisdom) atau
dalam bahasa arab adalag falsafahyang berarti memahami sesuatu yang tidak diketahui dari hal yang
sudah diketahui.
Pemikiran manusia tentang Tuhan dan Ketuhanan berubah sejalan dengan perubahan daya nalarnya.
Sebab itu kesimpulan yang dihasilkan satu masyarakat dengan masyarakat lainnya berbeda sesuai
pada situasi dan kondisi pada suatu masyarakat tersebut. Dengan contoh sebagai berikut :
Pengertian Tuhan dalam ajaran islam itu sendiri adalah hanya menyembah kepada Tuhan Yang Maha
Esa adalah ajaran inti agama islam. Sikap tauhid adalah meyakini dan mempercayai bahwa Allah Esa
zat-Nya, Sifat-Nya, Perbuatan-Nya dan Wujud-Nya.