Anda di halaman 1dari 4

UJIAN TENGAH SEMESTER I (U T S)

MATA KULIAH ILMU TAUHID


JURUSAN PAI KELAS: E

Dosen I : Miftahul Fikri, M.Pd.I. Nama : Muhammad Zikri Salihima


Dosen II : - NIM : 1232020182

PETUNJUK: Jawablah soal berikut dengan pengetahuan sendiri yang didasari


referensi dan upayakan jawabannya benar. Tidak diperkenankan copy paste, perlu
menggunakan bahasa sendiri, karena akan dicek plagiasi. Kumpulkan ke PJ dalam
format PDF pada maksimal tanggal 29 Oktober 2023. Selamat berjuang.
`
1. Penting memahami tauhid bagi seorang muslim. Dalam tauhid, ada yang disebut
dengan Ilmu Tauhid!
a. Jelaskan makna Ilmu Tauhid!
b. Sebutkan dan jelaskan sumber Ilmu Tauhid!
c. Jelaskan tujuan mempelajari Ilmu Tauhid!

Jawaban:

a. Ilmu yang mempelajari tentang sifat-sifat allah dan sifat-sifat nabi yang wajib,
mustahil, dan wenang. Dan keyakinan tentang satu atau Esanya Allah, dan segala
pikiran atau teori yang mengarah pada kesimpulan bahwa Tuhan itu satu.

b. -Al-Qur’an
Al-Qur’an adalah sumber hukum utama. Al-Qur’an juga menjelaskan sebagian-
sebagian masalah aqidah, ibadah dan hak-hak antar sesama dengan cara garis
besar, namun Al-Qur’an tersendiri kadang memberikan suatu pemberitahuan atau
suatu hal secara tidak rinci dan disinilah fungsi Hadist.

-Hadist
Hadist adalah segala sesuatu yang bersumber dari Nabi meliputi perkataan,
perbuatan, persetujuan, dan sifat-sifat yang dilakukan oleh Nabi Muhammad
SAW. Hadist berfungsi sebagai sumber hukum kedua dalam agama islam setelah
Al-Qur’an, Selain itu fungsi Hadist bisa juga sebagai menjelaskan hal-hal yang
kurang rinci di dalam Al-Qur’an.

c. Tujuan mempelajari tauhid adalah sebagai upaya untuk mengenal lebih dekat
Allah dan Rasululllah SAW yang dilakukan melalui dalil atau informasi yang
pasti. Dalam hal ini, mempelajari ilmu tauhid juga memiliki arti meyakini segala
sifat kesempurnaan yang telah dimiliki Allah serta membenarkan setiap risalah
ataupun ajaran Rasulullah SAW.

2. Dalam bertauhid, seseorang perlu memahami Fitrahnya agar lebih mudah bersyukur
dan
dapat mengenal dirinya sendiri.
a. Jelaskan yang dimaksud Fitrah Potensi Ketuhanan!
b. Jelaskan Maksud dari kesucian Jasmani dan Rohani!
Jawaban:

a. Potensi Ketuhanan adalah segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah dan kita harus
yakin atau meyakini dengan apa yang diciptakannya itu, benar-benar merupakan
ciptaannya (Allah). Setiap manusia punya yang namanya Ghorizah atau naluri.
Salah satunya adalah Ghorizah Tadayyun atau naluri bertuhan. Manusia sendiri
diciptakan Allah memiliki naluri beragama, yaitu beragama tauhid. Jiwa tauhid
adalah jiwa yang selaras dengan rasio manusia.

b. Kesucian Jasmani merupakan aspek biologis yang dipersiapkan sebagai wadah


dari fithrah ruhani. Ia memiliki arti bagi kehidupan manusia untuk
mengembangkan proses biologisnya. Daya ini disebut dengan daya hidup (al-
hayat), kendatipun sifatnya abstrak tetapi ia belum mampu menggerakkan tingkah
laku. Tingkah laku baru terwujud jika fithrah jasmani ini telah ditempati fithrah
ruhani.
(AL-ISHLAH: Jurnal Pendidikan Islam Volume 18, Nomor 1, Juni 2020 Ahmad
Zayadi, Manusia dan Pendidikan, hlm. 50)

Kesucian Rohani merupakan aspek psikis manusia. Aspek ini tercipta dari alam
amar Allah yang sifatnya ghaib. Ia diciptakan untuk menjadi substansi dan esensi
pribadi manusia. Eksistensinya tidak hanya di alam imateri, tetapi juga di alam
materi (setelah bergabung dengan jasmani), sehingga ia lebih dahulu dan lebih
abadi adanya dari pada fithrah jasmani. (17 Ibid., hlm. 52)

3. Manusia dapat memahami dirinya dengan mengenali makna Fitrah Rohaniah.


a. Jelaskan makna Ruh, Hati, Akal dan Nafsu!
b. Jelaskan keterkaitan antara ketiganya!

Jawaban:

a. -Ruh
Dalam Islam Ruh di anggap sebagai Entitas Spiritual yang di tiup kan oleh Allah SWT
kedalam tubuh manusia saat penciptaan, yang memberikan kehidupan dan kesadaran.
Ruh akan Kembali kepada Allah SWT setelah kematian

-Hati
Menurut Imam Al – Ghazali Hati adalah Suatu elemen yang bersifat halus dan bersifat
ketuhanan yang tidak Nampak dengan mata kasar dan amat berperanan penting di
dalam menganalisis sesuatu perkara

-Akal
Dalam islam akal di anggap sebagai salah satu karunia Alla S.W.T yang di berikan
kepada manusi. Akal di gunakan untuk berfikir, merenung, dan memahami tuntunan
Agama serta melakukan pertimbangan moral.

-Nafsu
Nafsu mengacu pada dorongan atau keinginan manusia yang bisa mencakup berbagai
aspek kehidupan. Nafsu bisa memiliki konotasi positif atau negative tergantung
bagaimana seseorang mengendalikan nya.

b. Akal fokus pada aspek rasional empiris atau realitas konkret yang menggunakan
kekuatan berpikir, sedangkan hati fokus pada aspek emosional dan rasional (nafsu).
Hati juga memiliki kekuatan emosional, ini termasuk hubungan hati dengan nafsu
manusia, seperti emosional yang dapat menyebabkan penyakit jiwa, rasa senang,
gembira, cinta, sombong, sedih, dll. Nafsu sendiri bisa bersifat tidak terikat yang
artinya selalu ingin bebas dalam semua hal, hanya bertujuan untuk bersenang-senang
saja tanpa memikirkan risikonya. (Hubungan Hati, Akal, dan Nafsu Manusia,
Gunung Djati Conference Series, Volume 22 (2023))

4. Para Nabi dan Rasul memiliki kesatuan tauhid yang tidak ada keraguan di dalamnya.
a. Jelaskan metode salah satu rasul dalam mendidik tauhid!
b. Jelaskan akibat penyimpangan tauhid!

Jawaban:

a. Metode Keteladanan
Pendidikan dengan keteladanan adalah pendidikan dengan memberi contoh, baik
berupa tingkah laku, sifat, perkataan dan lainnya, banyak para ulama mengatakan
bahwa pendidikan dengan keteladan merupakan metode yang paling ampuh dan
banyak kelebihannya. keteladanan menjadi contoh nyata dalam mendidik. Jika
pengajar memberikan contoh yang baik maka jangan heran yang di didik akan
menirunya, dan juga sebaliknya. (Mendidik Tauhid dengan Mengimplementasikan
Metode Pembelajaran, Gunung Djati Conference Series, Volume 22 (2023))

b. -Tidak menguasai pemahaman aqidah yang benar karena kurangnya pengertian,


perhatian dan pendidikan. Akibatnya berpaling dan tidak jarang menyalahi bahkan
menentang aqidah yang benar.

-Bermunculan paham-paham yang dianggap sesat karena berlebihan (ekstrim) dalam


mencintai dan mengangkat para wali, orang sholeh yang sudah meninggal dunia,
sehingga menempatkan mereka setara dengan Tuhan atau dapat berbuat seperti
perbuatan Tuhan. (NIZHAMIYAH Jurnal Pendidikan Islam dan Teknologi Pendidikan
Vol.VII, No 1, Januari-Juni 2017)

Syirik adalah sesuatu perbuatan yang benar-benar menyalahi tauhid. Karena itu Allah
Swt menegaskan bahwa dosa yang tidak terampuni oleh-Nya adalah dosa akibat
perbuatan syirik, seperti ditegaskan dalam QS An-Nisa 4 : 48. (Hadis Purba MA,
Salamuddin MA, 2016 Theologi Islam Ilmu Tauhid, hal 162)
Kafir secara bahasa menyembunyikan atau menutupi. Sedangkan menurut istilah kafir
ialah menolak kebenaran dari Allah yang disampaikan Rasul-Nya. (Departemen
Agama RI, Ensiklopedia Islam di Indonesia, hal 531)

Munafik adalah orang yang sifatnya menampakkan sesuatu (ucapan, perbuatan atau
sikap) yang sesungguhnya bertentangan dengan apa yang tersembunyi didalam
hatinya. Orang munafik ini, baik dari segi moral apalagi dari sudut pandang agama
islam sangatlah hina, baik di dunia maupun di akhirat. Dijelaskan Firman Allah dalam
QS An-Nisa 4 : 145. (Hadis Purba MA, Salamuddin MA, 2016 Theologi Islam Ilmu
Tauhid, hal 165)

Murtad adalah istilah yang diberikan untuk menyebut orang yang keluar dari islam.
Pada mulanya orang ini beriman kepada Allah dan merupakan muslim tetapi
kemudian ia meninggalkan keimanannya untuk sekanjutnya beriman kepada selain
Allah. Apabila seorang muslim menjadi murtad, segala amal ibadahnya dan
kebaikannya di dunia tidak diperhitungkan lagi di akhirat, semuanya gugur akibat
kemurtadannya, seperti ditegaskan dalam QS Al-Baqarah 2 : 217. (Hadis Purba MA,
Salamuddin MA, 2016 Theologi Islam Ilmu Tauhid, hal 165-166)

5. Syahadat menjadi syarat pertama dalam bertauhid.


a. Jelaskan kedudukan syahadat bagi seorang muslim!
b. Jelaskan konsekuensi bersyahadat!

Jawaban:

a. Syahadat merupakan prinsip dasar yang menjadikan penentu kesahhan dan


diterima atau tidaknya amalan para hamba. Suatu amalan akan sah dan diterima
apabila dilakukan dengan keikhlasan hanya karena Allah Swt dan mengikuti
Sunnah Rasulullah SAW.

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah (wafat th. 852 H) berkata, “Yang dimaksud
dengan syahadat di sini adalah membenarkan apa yang dibawa oleh Rasûlullâh
Shallallahu ‘alaihi wa sallam sehingga mencakup semua yang disebutkan tentang
keyakinan (rukun iman yang enam dan yang lainnya). (Fat-hul Bâri (I/49-50,
syarah hadits no. 8), cet. Daarul Fikr)

b. Ketika seseorang telah bersyahadat maka orang tersebut harus menjalan kewajiban
sesuai dengan syariah islam, meyakini adanya Allah Swt dan Nabi Muhammad
sebagai Rasulullah serta sebagai utusan Allah dan mentaati segala yang diperintah-
Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya

Anda mungkin juga menyukai