Anda di halaman 1dari 4

Tugas 3

Pendidikan agama islam 396

Nama : Firda Aulia Nafisah

NIM : 042184922

1.Jelaskan pengertian budaya akademik!

Budaya akademik dalam pandangan islam adalah suatu tradisi atau kebiasaan yang berkembang
dalam dunia islam menyangkut persoalan keilmuan atau dalam bahasa yang lebih sderhana
adalah tradisi ilmiah yang dikembangkan islam. Diantara poin-poin pentingnya adalah pertama,
tentang penghargaan Al-quran terhadap orang-orang yang berilmu, diantaranya adalah :

1. Wahyu Al-Quran yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk meperoleh ilmu
pengetahuan.

2. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di bumi akan sukses jika memiliki ilmu
pengetahuan

3. Muslim yang baik tidak pernah berhenti untuk menambah ilmu

4. Orang yang berilmu akan dimuliakan oleh Allah SWT.

Budaya akademik akan dapat terwujud dengan syarat sikap-sikap positif juga dimiliki. Diantara
sikap positif yang harus dimiliki adalah etos kerja yang tinggi, sikap yang terbuka dan berlaku
adil.

2. Jelaskan tentang bagaimana apresiasi atau penghargaan Al-quran terhadap orang-orang yang
berilmu (berbudaya akademik)?

1. Wahyu A-quran yang turun pada masa awal mendorong manusia untuk memperoleh ilmu
pengetahuan.

Wahyu pertama yang turun kebumi adalah surah Al-Alaq 1-5 yang memperintahkan manusia
untuk membaca, kemudian disusul dengan surah Al-qalam 1-5. Dalam surah Al-alaq jelas sekali
Allah memerintahkan untuk menuntut ilmu dengan cara membaca (iqra). Membaca disini artinya
bukan hanya membaca sebuah teks, namun juga memahami isinya. Dalam surah al-qalam
menekankan pentingnya alat yang harus digunakan untuk menunjang aktifitas membaca yaitu
pena(qalam) dan hasilnya yaitu tulisan. Ilmu pengetahuan akan terus berkembang dengan baik
apabila budaya baca-tulis telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia.
Budaya baca disampaikan dalam perintah iqra(al-alaq) dan budaya tulis disampaikan dalam
perintah qalam(al-qalam).

2. Tugas manusia sebagai khalifah Allah di bumi akan sukses apabila memiliki ilmu
pengetahuan.

Hal ini tegaskan dalam surah Al-baqarah/2 :30-31. Dalam surat tersebut Nampak jelas bahwa
keberhasilan manusia menjadi khalifah dibumi adalah dengan ilmu pengetahuan. Manusia
diberika akal untuk memahami dan mengetahui segala sesuatu yang bermanfaat bagi
kehidupannya. Pada ayat 31 dalam surah Al-baqarah, hal pertama yang diajarkan pada manusia
adalah nama-nama benda. Hal ini menjadi pengetahuan dasar manusia untuk menuntut ilmu
pengetahuan. Kemampuan manusia untuk merumuskan ide dan memberikan nama untuk benda
disekelilingnya merupakan langkah menuju terciptanya manusia yang berpengetahuan dan
lahirnya ilmu pengetahuan.

3. Muslim yang baik tidak pernah berhenti untuk menambah ilmu.

Ajaran ini tertuang dalam surat Thaha/20:114 yang berbunyi “ Ya tuhanku, tambahkanlah
kepadaku ilmu pengetahuan.”

Dari ayat ini dapat disimpulkan bahwa islam mengajarkan menuntut ilmu adalah salah satu
bentuk ibadah yang bernilai tinggi dan harus dilakukan oleh setiap muslim sepanjang hidupnya.
Menuntut ilmu tidak mengenal batasan baik fisik maupun umur, karena kehidupan terus
mengalami perubahan dan perkembangan menuju kemajuan, maka kalau seorang muslim tidak
terus menambah pengetahuannya jelas akan tertinggal oleh perkembangan zaman yang pada
gilirannya tidak dapat memberikan kontribusi bagi kehidupan. Al-quran jelas membedakan
antara orang yang berpengetahuan dan tidak. Hal ini dijelaskan pada surah Az-Zumar/39:9.
Karena orang yang memiliki pengetahuan dalam hidupnya akan menjadi pedoman kehidupan di
dunia dan akhirat, sedangkan yang tidak memiliki pengetahuan, tidak memiliki pedoman hidup.

4.Orang yang berilmu akan dimuliakan oleh Allah SWT.

Hal ini diisyaratkan dalam surat Al-Mujadillah/58:11 yang artinya “Allah akan meninggikan
orang-orang yang beriman diantaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa
derajat.”

Dari ayat tersebut jelas bahwa kemuliaan dan kesuksesan hidup hanya milik orang yang berilmu
dan beriman. Orang yang beriman tetapi tidak memiliki ilmu pengetahuan maka tidak akan
memperoleh kemuliaan di sisi Allah SWT. Sebaliknya bagi orang yang berilmu saja tanpa
disertai iman maka juga tidak akan membawa manfaat bagi kehidupannya khusunya di akhirat
kelak.
3. Bagaimana petunjuk Al-quran untuk meningkatkan etos kerja?

a. Manajemen waktu, seorang muslim dituntut untuk dapat mempergunakan waktu seefektif
mungkin untuk dapat diisi dengan segala bentuk aktifitas yang baik, terlebih apabila sedang
mengerjakan satu pekerjaan. Setiap orang yang ingin sukses harus dapat mempergunakan waktu
sebaik mungkin. Karena waktu adalah modal terbaik.

b. Bekerja sesuai dengan bidang dan kompetensinya. Etos kerja seseorang akan berlipat apabila
pekerjaan yang dia lakukan meman pekerjaan yang sesuai dengan bidang dan kompetensinya.

Hal yang tidak kalah pentingnya dalam peningkatan etos kerja ini, seorang muslim harus tetap
mengikuti petunjuk Allah SWT dalam bekerja. Beberapa hal yang harus diperhatikan adalah :

a. Pekerjaan yang dilakukan tidak boleh menjadikan lupa kepada Allah; sekeras apapun
orang bekerja setinggi apapun etos kerja yang dimiliki maka tidak boleh menjadikannya
lupa kepada Allah SWT.

b. Etos kerja yang tinggi tidak boleh melupakan shalat dan zakat; ibadah shalat adalah
bagian dari teknis dan mekanisme yang diciptaka oleh Allah SWT agar manusia tetap
dapat memelihara komunikasi dengan Allah SWT.

4.Jelaskan tentang arti penting sikap terbuka dan jujur sebagai bagian dari cara meningkatkan
etos kerja dan meraih keberhasilan!

Seseorang tidak mungkin memiliki sikap terbuka jika tidak mempunyai sifat yang jujur pada diri
sendiri maupun orang lain. Orang yang memiliki sifat jujur adalah orang yang beriman, maka
syarat penting bagi orang yang memiliki sikap terbuka adalah orang yang beriman. Sikap terbuka
yang dimiliki seseorang akan menjadikan hidupnya merasa nyaman, karena tidak ada yang perlu
ditutupi, sehingga etos kerja dan kinerjanya akan menjadi maksimal. Suarh At-Taubah menjadi
petunjuk bagaimana cara menjadi orang yang selalu bersikpa jujur dan terbuka adalah dengan
cara bergabung dengan lingkungan yang kondusif yang dapat memberi pengaruh dan dampak
positif bagi kepribadiannya.

5.Jelaskan tentang makna sikap adil dalam Islam!

Bersikap adil yang dibicarakan Al-quran khususnya islam pada umumnya mengandung berbagai
spectrum makna, tidak hanya pada proses penetapan hukum atau terhadap pihak yang berselisih
melainkan menyangkut segala aspek kehidupan beragam diantaranya

a. Adil dalam aspek aqidah, al-quran menyebut syirik merupakan kedzaliman yang terbesar.
Termasuk dalam aspek aqidah adalah bahwa Allah SWT mengutus para rasul dengan
membawa wahyu untuk dapat menegakkan sistem kemanusiaan yang adil. Keadilan tidak
hanya berlaku bagi manusia termasuk alam semesta ini ditegakkan oleh Allah SWT atas
dasar keadilan.

b. Dalam aspek syari’ah khususnya yang berkaitan dengan muamalah Al-Quran


menekankan perlunya manusia berlaku adil. Dalam kaitannya dengan aspek syrai’ah ini
termasuk ini didalamnya adalah adil dalam menetapkan hukum.

c. Aspek akhlak keadilan dituntut bukan hanya kepada orang lain namun juga kepada diri
sendiri. Perintah berkata dalam ayat tersebut menyangkut ketiga makna yaitu dalam anti
ucapan bohong dan omong kosong tidak dibenarkan sama sekali untuk diucapkan.
Adapun ucapan yang benar tetapi tidak adil yaitu bukan pada tempatnya maka ucapan
seperti ini tidak dibenarkan. Yang dituntut adalah bahwa ucapan tersebut jujur atau benar
sekaligus adil dalam arti sesuai pada tempatnya meskipun tertuju kepada kerabat sendiri.

Anda mungkin juga menyukai