Anda di halaman 1dari 4

NIM : BAYU KURNIA ADI PUTRA

NIM : 042999435

TUGAS 3 AGAMA ISLAM

SOAL.
1. Jelaskan pengertian budaya akademik!
2. Jelaskan tentang bagaimana apresiasi atau penghargaan Al-quran terhadap orang-
orang yang berilmu (berbudaya akademik)?
3. Bagaimana petunjuk Al-quran untuk meningkatkan etos kerja?
4. Jelaskan tentang arti penting sikap terbuka dan jujur sebagai bagian dari cara
meningkatkan etos kerja dan meraih keberhasilan!
5. Jelaskan tentang makna sikap adil dalam Islam!

JAWAB :

1. Budaya akademik dalam pandangan Islam adalah suatu tradisi atau kebiasaan yang
berkembang dalam dunia Islam menyangkut persoalan keilmuan. Atau dalam
bahasa yang lebih sederhana adalah tradisi ilmiah yang dikembangkan Islam.
Budaya Akademik adalah budaya atau sikap hidup yang selalu mencari kebenaran
ilmiah melalui kegiatan akademik dalam masyarakat akademik, yang
mengembangkan kebebasan berpikir, keterbukaan, pikiran kritis-analitis, rasional
dan obyektif oleh warga masyarakat yang akademik.

Budaya akademik merupakan sebuah bentuk dari budaya maupun sebuah bentuk
dari sikap hidup yang dimana akan selalu mencari berbagai macam bentuk
kebenaran yang dilakukan secara ilmiah dengan berbagai macam bentuk kegiatan
akademik yang berada didalam lingkungan dari masyarakat akademik yang
mealkukan berbagai macam bentuk pengembangan dari kebebasan untuk berfikir,
keterbukaan, hingga berbagai macam bentuk pikiran kritis hingga analitis, rasional
serta objektif yang dilakukan oleh bagian dari masyarakat yang dimana memiliki
kemampuan akademik.

Ciri yang terdapat didalam perkembangan akan budaya akademik adalah :

1. Sikap untuk lebih sering membaca


2. Melakukan penambahan dari ilmu dan juga beragam macam wawasan
3. Melakukan berbagai macam diskusi ilmiah
4. Melakukan sebuah proses belajar dan juga mengajar

2. Berikut ini apresiasi atau penghargaan Al-Quran terhadap orang-orang yang


berilmu (berbudaya akademik):
 Alloh meninggikan derajat orang yang berilmu seperti dalam firmannya:
Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. (QS. al-Mujâdilah:
11)
Jadi, ilmu yang disertai iman adalah ukuran derajat manusia.
 Manusia diberi kesempatan menjadi pemimpin/ khalifah serta lebih
tingginya kedudukan manusia dari makhluk lain disebabkan karena ilmu
yang dimiliki.
 Untuk memperoleh petunjuk al-Qur‟an bukan saja diperlukan ketaqwaan
dan keimanan, melainkan juga ilmu pengetahuan.
 Allah melarang manusia untuk mengikuti sesuatu yang tidak ada ilmu
tentangnya sebagaimana Dia menegur Nabi Nuh ketia ia memohon sesuatu
yang tidak ia ketahui.
 Syaithan bahkan lebih takut kepada orang yang berilmu dibandingkan
orang yang hanya ahli ibadah.

3. Etos kerja adalah semangat kerja yang menjadi ciri khas dan keyakinan seseorang
atau suatu kelompok. Ada banyak ayat dalam Al-Quran yang memotivasi kita
untuk memiliki etos kerja.

Berikut ini contoh ayat dalam Al-Quran yang menjadi petunjuk untuk
meningkatkan etos kerja:
a. Al-Mujadilah ayat 11
berisi perintah untuk memb erikan kelapangan kepada orang lain dalam
majelis ilmu dan juga anjuran agar setiap muslim senantiasa bekerja keras,
baik saat menuntut ilmu maupun mencari nafkah.
b. Al-Jumu'ah ayat 10
Berisi perintah untuk menghentikan kegiatan seperti jual beli dan pekerjaan
lain saat shalat Jumat. Kemudian setelah solat selesai, manusia
diperintahkan untuk kembali menuju aktivitasnya dalam rangka mencari
karunia Allah berupa ilmu pengetahuan, harta benda, dan kesejahteraan.
4. arti penting sikap terbuka dan jujur sebagai bagian dari cara meningkatkan etos
kerja dan meraih keberhasilan adalah dengan kejujuran maka orang lain akan
memberi kita kepercayaan, dan kepercayaan orang lain ini adalah kunci dari
kesuksesan pekerjaan atau usaha yang kita lakukan. Dengan adanya kejujuran,
seseorang akan memahami bahwa setiap pekerjaan adalah amanah dan bagian dari
ibadah. Suatu pekerjaan harus dilaksanakan secara tulus dan sepenuh hati, lalu
sebuah kejujuran membuat si pekerja menjauhi perbuatan tercela.

Jujur yaitu berkata dengan sebenar-benarnya dan sesuai antara lisan dan apa yang
ada dalam hatinya. Berkata jujur berarti berkata apa adanya sesuai dangan fakta
dan realita tanpa menyembunyikan kebenaran.

Dalil Naqli mengenai perintah berkata jujur dalam Al Quran :

“Hai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu
bersama orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah: 119).

Dalil Naqli mengenai perintah berkata jujur dalam Hadist :

“Hendaklah kalian senantiasa berlaku jujur, karena sesungguhnya kejujuran akan


megantarkan pada kebaikan dan sesungguhnya kebaikan akan mengantarkan pada
surga. Jika seseorang senantiasa berlaku jujur dan berusaha untuk jujur, maka dia
akan dicatat di sisi Allah sebagai orang yang jujur. Hati-hatilah kalian dari berbuat
dusta, karena sesungguhnya dusta akan mengantarkan kepada kejahatan dan
kejahatan akan mengantarkan pada neraka. Jika seseorang sukanya berdusta dan
berupaya untuk berdusta, maka ia akan dicatat di sisi Allah sebagai pendusta.”
(HR. Muslim no. 2607)

5. Adil menurut bahasa Arab disebut dengan kata „adilun, yang berarti sama dengan
seimbang. Menurut kamus besar bahasa Indonesia, adalah diartikan tidak berat
sebelah,tidak memihak,berpihak pada yang benar,berpegang pada kebenaran,
sepatutnya, dan tidak sewenang-wenang. Dan menurut ilmu akhlak ialah
meletakan sesuatu pada tempatnya, memberikan atau menerima sesuatu sesuai
haknya, dan menghukum yang jahat sesuai haknya, dan menghukumyang jahat
sesuai dan kesalahan dan pelanggaranya.

Jadi makna sikap adil dalam islam adalah menempatkan segala sesuatu pada
tempat yang se mestinya dengan tidak memihak atau berat sebelah. Dalam sudut
pandang lain, adil dalam islam artinya adalah memutus suatu perkara yang
disesuaikan dengan amal dan perbuatan.

Menurut Imam Al-Ghazali, yang dimaksud adil dalam islam adalah keseimbangan
dari sesuatu hal yang sifatnya lebih atau kurang. Adapun menurut pendapat dari
Ibnu Miskawaih bahw ayang dimaksud dengan keadilan adalah memberi sesuatu
hal dengan semestinya atas orang yang benar-benar berhak terhadap sesuatu hal
tersebut.

Islam memerintahkan kepada kita agar kita berlaku adil kepada semua manusia
Allah SWT berfirman: “Hai orang-orang yang beriman, jadilah kamu orang yang
benar-benar menegakkan keadilan, menjadi saksi karena Allah biarpun terhadap
dirimu sendiri atau ibu bapak dan kaum kerabatmu .” (An-Nisa‟: 135). Dan Adil
ini sendiri adalah salah satu asmaul huna Allah SWT yani Al-Adl yang artinya
adalah Yang Maha Adil. Keadilan Allah SWT sifatnya mutlak dan sempurna.

Anda mungkin juga menyukai