Anda di halaman 1dari 16

Metodologi Studi Islam

KONSTRUKSI
PENELITIAN AGAMA

disusun oleh
Banafsaj Najaah (22103018)
Ima Fitria Sholekhah (22103019)
Happy Nurcahyanti (22103020)
Siti khodijah (22103012)
1.Menjelaskan Ajaran
Islam?

2. Menjelaskan Gambaran
Umum dalam
Karakteristik Ajaran
Islam?
Menjelaskan Ajaran Islam

pengertian Islam Pengertian Islam


menjelaskan dari sisi bahasa dan Menurut para ahli
istilah
Gambaran Umum
Karakteristik Dalam
Ajaran Islam

Berbagai sumber kepustakaan tentang Islam, dapat


diketahui bahwa Islam memiliki karakteristik yang khas
yang dapat dikenali melalui konsepsinya dalam berbagai
bidang, seperti bidang agama, ibadah, dan muamalah
(kemanusiaan).
Konsepsi Islam dalam berbagai bidang
DALAM BIDANG
Menurut Nurcholis Madjid, bahwa dalam bidang agama, Islam

AGAMA
mengakui adanya pluralisme. Menurutnya, Pluralisme adalah sebuah
aturan Tuhan (sunnah Allah) yang tidak akan berubah, sehingga juga
tidak mungkin dilawan atau diingkari. Dan Islam adalah agama yang
kitab sucinya dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali
berdasarkan paganisme dan syirik, untuk hidup dan mengajarkan
agama masing-masing dengan penuh kesungguhan.
DALAM BIDANG
IBADAH
Ibadah yang dibahas dalam bagian ini adalah ibadah dalam arti khusus ,
yakni apa yang telah di tetapkan oleh Allah akan perincian-perincianya, tingkat dan cara-caranya tertentu.
Ketentuan ibadah demikian itu termasuk salah satu bidang ajaran islam dimana akal manusia tidak perlu campur
tangan, melainkan hak dan otoritas Tuhan sepenuhnya.
Kedudukan manusia dalam hal ini adalah mematuhi, mentaati, melaksanakan,
dan menjalankannya, dengan penuh ketundukan pada Tuhan,
sebagai bukti pengabdian dan terimakasih-Nya.
Dengan demikian, visi Islam tentang ibadah adalah merupakan sifat, jiwa, dan misi ajaran islam itu sendiri
yang sejalan dengan tugas penciptaan manusia sebagai
makhluk yang diperintahkan agar beribadah kepada-Nya.
DALAM BIDANG
AKIDAH
Karakteristik Islam yang dapat di ketahui dalam bidang akidah ini
bahwa akidah Islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. yang diakui dan
diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah SWT.
Dalam prosesnya keyakinan tersebut harus langsung tidak boleh melalui perantara.
Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah SWT
sebagai Tuhan yang wajib disembah,
ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat dan perbuatan dengan amal soleh.
Dan selanjutnya harus berpengaruh kedalam segala aktivitas yang dilakukan manusia,
sehingga berbagai aktvitas tersebut bernilai ibadah.
DALAM BIDANG ILMU
DAN KEBUDAYAAN
Karakteristik ajaran Islam dalam bidang ilmu dan kebudayaan bersifat terbuka
dan akomodatif untuk menerima berbagai masukan dari luar,
tetapi bersamaan dengan islam yang selektif,
yaitu tidak begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan kebudayaan,
melainkan ilmu dan kebudayaan yang sejalan dengan Islam.

Kebudayaan adalah penjelmaan (manifestasi) akal dan rasa manusia. Ini berarti bahwa
manusialah yang menciptakan kebudayaan. Kebudayaan Islam, berarti menyaring kebudayaan
yang tidak melenceng dari Islam. Kebudayaan Islam mengandung tiga unsur yang sangat
berprinsip sebagai berikut:
1) Kebudayaan Islam adalah ciptaan orang Islam
2) Kebudayaan Islam adalah didasarkan kepada ajaran Islam
3) Kebudayaan Islam merupakan pencerminan dari ajaran Islam
Dengan demikian, ilmu pengetahuan dan kebudayaan mengantarkan umat manusia hidup
bahagia serta meningkatkan mutu dan peranan dalam kehidupan manusia untuk meraih
berbagai kesempatan dan peluang.
DALAM BIDANG
PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan adalah hak bagi setiap orang (education for all), laki-laki dan
perempuan,
dan berlangsung sepanjang hayat (long live education).
Dalam bidang pendidikan Islam memiliki rumusan yang jelas dalam bidang tujuan,
kurikulum, guru, metode, sarana dan lain sebagainya.
DALAM BIDANG SOSIAL
KARAKTERISTIK AJARAN ISLAM
Di bidang sosial ini Islam menjunjung tinggi tolong menolong, saling menasihati,
tentang hak dan kesabaran,
kesetiakawanan, egaliter (kesamaan derajat), tenggang rasa, dan kebersamaan.
Ukuran ketinggian derajat manusia dalam pandangan Islam
bukan ditentukan oleh nenek moyangnya, kebangsaannya, warna kulit, bahasa, jenis kelamin
dan lain sebagainya yang berbau rasialis.
Kualitas dan ketinggian derajat seseorang ditentukan oleh ketakwaannya yang ditunjukkan
oleh prestasi kerjanya yang bermanfaat bagi manusia.
DALAM BIDANG EKONOMI ISLAM
Kehidupan yang harus dilakukan manusia adalah hidup yang seimbang
dan tidak terpisahkan antara urusan dunia dan akhirat.
Urusandunia dikejar dalam rangka mengejar kehidupan akhirat,
dan kehidupan akhirat dicapai dengan dunia.
Pandangan Islam mengenai kehidupan demikian itu,
secara tidak langsung menolak kehidupan yang bercorak sekularistik,
yaitu kehidupan yang memisahkan antara urusan dunia dengan urusan
agama.
Agama harus terlibat dalam mengatur kehidupan dunia.
DALAM BIDANG KESEHATAN
Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan
lebih diutamakan daripada penyembuhan.
Dalam bahasa Arab, prinsip ini berbunyi, al wiqayah khair min al-‘ilaj.
Berkenaan dengan konteks kesehatan ini ditemukan sekian banyak petunjuk kitab suci
dan sunnah Nabi SAW yang pada dasarnya mengarah pada upaya pencegahan.
Untuk menuju pada upaya pencegahan tersebut, Islam menekankan segi kebersihan
lahir dan batin, seperti dalam firman Allah SWT
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang
yang mensucikan diri.” (QS. Al-Baqarah : 222)
DALAM BIDANG POLITIK
Islam tidak mengajarkan ketaatan buta terhadap pemimpin.
Islam menghendaki suatu ketaatan kritis,
yaitu ketaatan yang didasarkan pada tolok ukur kebenaran dari Tuhan.
Jika pemimpin tersebut berpegang teguh
pada tuntutan Allah dan Rasul-Nya, maka wajib ditaati.
Sebaliknya jika pemimpin tersebut bertentangan
dengan kehendak Allah dan Rasul-Nya,
boleh dikritik atau diberi saran agar kembali ke jalan yang benar
dengan cara-cara yang persuasif.
Dan jika cara tersebut juga tidak dihiraukan oleh pimpinan tersebut,
boleh saja untuk tidak dipatuhi.
DALAM BIDANG PEKERJAAN
Islam memandang bahwa kerja sebagai ibadah kepada Allah SWT.
Atas dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu,
terarah pada pengabdian terhadap Allah SWT, dan kerja yang bermanfaat bagi
orang lain. Untuk itu Islam tidak menekankan pada banyaknya pekerjaan, tetapi
pada kualitas manfaat kerja.
Allah SWT berfirman:
“Yang menjadikan mati dan hidup, supaya dia menguji kamu, siapa di antara kamu
yang lebih baik amalnya. dan dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. Al-Mulk
: 2).
SEKIAN

Anda mungkin juga menyukai