DISUSUN OLEH
NPM : G1B021023
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS BENGKULU
Ringkasan materi
Karakteristik ajaran islam adalah suatu karakter yang harus dimiliki oleh setiap
muslim dengan berpedoman pada Al-qur’an dan Hadist. Dari berbagai sumber tentang
islam yang ditulis para tokoh, diketahui bahwa islam memiliki karakteristik yang khas,
yang dapat dikenali melalui konsepsinya dalam ajrannya.
Karakteristik Islam yang dapat dikeetahui melalui bidang akidah ini bahwa akidah
islam bersifat murni baik dalam isinya maupun prosesnya. Yang diyaniki daan diakui
sebagai Tuhan yang wajib disembah hanya Allah.[4] Keyakinan tersebut sedikitpun
tidak boleh diberikan kepada yang lain, karena akan berakibat musyrik yang berdampak
pada motivasi kerjaa yang tidak sepenuhnya didasarkan atas panggilan Allah. dalam
prosesnya keyakinan tersebut harus langsung, tidak boleh melalui perantara.
Akidah dalam islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah sebagai
Tuhan yang wajib disembah; ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat
yaitu menyatakan tiada Tuhan selain allah, dan bahwa Nabi Muhammad sebagai
utusan-Nya; perbuatan dengan amal sholeh. Akidah demikian itu mengandung arti
bahwa dari orang yang beriman tidak adaa rasa dalam hati; atau ucapan dimulut dan
perbuatan melainkan secara keseluruhan menggambarkan iman kepada Allah, yakni
tidak ada niat, ucapan dan perbuatan yang dikemukakan oleh yang beriman itu kecuali
yang sejalan dengan kehendak Allah.[5]
Menurut Nurcholis Madjid dalam bukunya yang berjudul Islam Doktrin dan
Peradapan. Beliau berbicara tentang karakteristik ajaran islam dalam bidang agama,
islam mengakui adanya Pluralisme. Pluralisme menurut Nurcholis adalah sebuah
aturan Tuhan yang tidak akan berubah, sehingga tidak mungkin untuk dilawan atau
diingkari.[6] Dan islam adalah agama yang kitab sucinya dengan tegas mengakui hak
agama lain, kecuali yang berdasarkan paganisme dan syirik, untuk hidup dan
menjalankan ajran masing-masing dengan penuh kesungguhan.
Secara harfiah berarti bakti manusia kepada Allah SWT, karena didorong dan
dibangkitkan oleh aqidah tauhid. Majeis Tarjih Muhammadiyah dengan agak lengkap
mendefinisikan ibadah sebagai upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan mentaati
segala perintah-Nya, menjauhi segala larangan-Nya dan mengamalkan segala yang
dizinkan-Nya. Ibadah ada yang umum dan ada yang khusus. Yang umum ialah segala
amalan yang diinkan oleh Allah. Allah sedangkan yang khusus ialah apa yang telah
ditetapkan Allah akan perincian-perinciannya, tingkat dan cara-cara yang tertentu.[8]
Ibadah yang dibahas dalam bagiaan ini adalah dalam arti yang nomer dua, yaitu
ibadah khusus. Dalam yurisprudensi Islam telah ditetapkan bahwa dalam urusan ibadah
tidak boleh ada “kreatifitas”, sebab yang mengcreate atau membentuk suatu ibadah
dalam islam dinilai sebagai bid’ah yang dikutuk Nabi sebagai kesesatan.[9] Bilangan
sholat lima waktu serta tata cara mengerjakannya, ketentusn ibadah haji dan tata cara
mengerjakannya mislanya adalah termasuk masalah ibadah yang tata cara dan
mengerjakannyatela ditetapkan oleh Allah dan Rasul-Nya.
Ketentuan ibadah demikian itu termasuk salah satu bidang ajaran islam dimana
akal manusia tidak perlu campur tangan, melainkan hak dan otoritas Tuhan
sepenuhnya.
Karakteristik ajaran islam dibidang sosial ini, Islam menjunjung tinggi tolong
menolong, saling menasihati, kesetiakawanan, kesamaan derajat, tenggang rasa dan
kebersamaan. Ukuran ketinggian derajat manusia dalam pandangan islam bukan
ditentukan oleh nenek moyangya, kebangsaannya, warna kulit, bahasa, jenis kelamin,
dan lain sebagainya yang berbau rasialis. Kualitas dan ketinggian derajat seseorang
ditentukan oleh ketakwaannya yang ditunjukkan oleh prestasi kerjanya yang
bermanfaat bagi manusia.[10]
Karakteristik ajaran islam yang selanjutnya dapat dari konsepsinya dalam bidang
kehidupan yang harus dilakukan. Urusan di dunia dikejar dalam rangka mengejar
kehidupan akhirat, kehidupan akhirat dapat dicapai dengan dunia. Pandangan islam
mengenai kehidupan di bidang ekonomi itu dicerminkan dalam ajaran fiqih yang
menjelaskan bagaimana menjelaskan sesuatu usaha ataupun ajaran islam mengenai
berzakat juga dalam konteks berekonomi.[11]
Ciri khas islam selanjutnya dapat dilihat dari konsepnya mengenai kesehatan.
Ajaran islam memegang prinsip pencegaham yang lebih dari pada penyembuhan.
Prinsip ini berbunyi al-wiqayah khairmin al-‘laj.[12] Untuk menuju pada upaya
pencegahan tersebut, islam menekankan segi kebersihan lahir dan batin. Kebersihan
lahir dapat mengambil bentuk kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan,
pakaian, makanan, minuman, dan lain sebagainya.
Dalam Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 156 terdapat perintah mentaati ulil amri
terjemahannya termasuk penguasa di bidang politik, pemerintah dan agama. Dalam hal
ini islam tidak menerangkan atau meyuruh ketaatan yang buta. Tetapi menghendaki
suatu ketaatan yang kritis dan selektif, maksudnya adalah jika pemimpin tersebut
berpegang teguh kepada tuntunan Allah SWT., dan Rasul-Nya maka kita patut
mentaatinya, tetapi jika pemimpin tersebut bersebelahan dan bertentangan dengan
kehendak Allah SWT., dan Rasul-Nya maka boleh dikritik atau diberi saran agar
kembali ke jalan yang benar denga cara-cara yang persuasif. Dan jika pemimpin
tersebut juga tidak meghiraukan, boleh saja untuk tidak dipatuhi.[13]
Atas dasar ini maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu,
terarah kepada pengabdian kepada Allah SWT., dan kerja yang bermanfaat bagi orang
lain. Untuk itu islam tidak menekankan pada banyaknya pekerjaaan, tetapi pada
kualitas manfaat kerja.
• Tidak adanya sebuah batasan pembeda antara islam maupun agama lainnya
khususnya kristen.
• Jika kita mempelajari sunnah umat muslim untuk berhijab bagi perempuan. Maka hal
itu juga dikutip dalam alkitab injil, oleh karena itu tidak ada perbedaan di antara
keduanya yang serupa.
• Agama lainnya pun saling memiliki kesamaan. Hanya saja tak banyak orang mau dan
bersungguh-sungguh mempelajarinya. Dalam ajaran budha juga, jika kita pelajari
dengan pikiran yang terbuka. Juga mengajarkan hal-hal yang serupa, seperti dalam
ajaran islam.
• Kesamaan itulah yang menjadikan Alquran tidak terlalu strict dan mampu beradaptasi
dengan lingkungan agama manapun.
• Islam mengajarkan kita untuk membuka pikiran dengan agama lain. Karena ada
kesamaan baik agama yang satu maupun yang lainnya.
1.) Islam mempercayai Tuhan sebagai Maha Pencipta alam semeta ini dan
menampilkan keesaanNya dengan kata-kata yang amat bersahaja, komprehensif dan
menarik. Minat seorang pedusunan ataupun seorang terpelajar. Islam menyebut Tuhan
sebagai Wujud Yang Paripurna, sumber segala keindahan dan bebas dari segal cacat.
Dia Wujud Yang Maha Hidup yang menjelmakan diriNya dimana-mana dan yang
mencintai makhlukNya serta mendengar permohonan-permohonan mereka. Tidak ada
dari antara sifat-sifatnya yang telah ditangguhkan. Oleh karena itu Dia berkomunikasi
dengan makhluk manusia seperti halnya Dia berkomunikasi sebelum ini dan tidak
menutup jalan untuk mencapai Dia secara langsung.
2.) Islam percaya bahwa tidak ada kontradiksi antara perkataan Tuhan dengan
perbuatanNya. Dengan demikian Tuhan membebaskan kita dari permusuhan
tradisional antara sains dan agama, dan tidak menghendaki kita mempercayai sesuatu
yang berada di luar kawasan hukum-hukum alam yang telah ditetapkan olah-Nya.
Tuhan mendorong kita untuk merenungkan perihal alam dan mengambil faedah
daripadanya, sebab segala sesuatu telah diciptakan demi kepentingan umat manusia.
3.) Islam tidak mengemukakan pengakuan yang kosong melompong ataupun memaksa
kita mempercayai sesuatu yang kita tidak mengerti. Islam mendukung ajaran-ajarannya
dengan alasan dan keterangan yang memberi kepuasan kepada pikiran kita dan
kepada dasar jiwa kita yang sedalam-dalamnya. Islam tidak berlandaskan pada mitos-
mitos atau hikayat-hikayat. Islam mengundang setiap orang untuk bereksperimen bagi
dirinya sendiri dan berpendirian bahwa kebenaran selamanya dapat dibuktikan dalam
satu atau lain bentuk.
4.) Kitab wahyu Islam (Alquran) itu unik dan membedakan wajah agama ini dari agama-
agama lainnya. Kendati musuh-musuh Islam berupaya secara terpadu selama berabad-
abad, mereka tidak mampu menyamai bagian kecil sekalipun daripada kitab yag ajaib
ini. Kelebihannya tidak hanya terletak hanya di dalam keunikan dan keindahan
susasteranya, melainkan juga di dalam kebersahajaannya dan keluasan wawasan serta
kepepakan ajarannya. Alquran memproklamasikan bahwa ajarannya adalah yang
terbaik-suatu pengkuan yang tidak dibuat oleh kitab-kitab wahyu lainnya.
Sebuah ciri khas Islam yang distingtif ialah kitab sucinya itu berbahasa yang hidup.
apakah tidak menimbulkan tanda tanya kalau bahasa-bahasa semua Kitab Suci lainnya
itu mati atau tidak lagi dipakai secara umum? Sebuah kitab suci seharusnya
mempunyai bahasa yang hidup dan berlaku abadi.
5.) Sebuah ciri pembeda lainnya dari Islam adalah nabinya telah melampaui segala
tahapan pangalaman hidup manusia semenjak selaku seorang anak yang keadaannya
terlantar lagi yatim piatu hingga akhirnya menjadi seorang penguasa kaumnya. Peri
kehidupannya di dokumentasikan sampai sekecil-kecilnya, merefleksikan keimanan
yang tiada taranya kepada Tuhan dan menggambarkan pengorbanan yang tiada
hentinya pada jalanNya. Beliau menjalani hidup yang sarat dengan peristiwa dan
tindakan serta meninggalkan teladan amal perbuatan yang sempurna di dalam setiap
medan sepak terjang manusia. Hal demikian sangat cocok dan tepat untuk dikatakan,
sebab beliau adalah tafsiran hidup Alquran dan dengan teladan pribadinya menerangi
jalan tempuhan manusia untuk segala zaman mendatang-suatu peran yang tidak
dipenuhi secara memadai oleh nabi lain manapun.
6.) Sebuah ciri pembeda lainnya dari Islam adalah nubuatan-nubuatannya telah
menjadi kenyataan dari abad ke abad, itu telah memperkuat iman para pengikutnya
kepada Tuhan Yang Maha menngetahui lagi Maha Hidup. Proses ini terus berlanjut
sampai masa kini, sebagaimana dibuktikan dengan penemuan-penemuan baru-baru ini,
mumi Firaun yang telah mengusir Nabi Musa dan kaumnya dari negeri Mesir. Contoh
segar lainnya adalah adalah mengenai perkembangan sarana baru untuk menciptkan
kehancuran, dimana api terkunci didalam partikel-paartikel kecil yang akan
mengembang yang bisa menyebabkan gunung-gunung hancur lebur.
7.) Sebuah ciri khas Islam lainnya ialah bilamana Islam membahas akhirat dan
kehidupan sesudah mati Islam pun meramalkan peristiwa-peristiwa yang akan terjadi di
masa yang akan datang di dunia ini, penyempurnaan ramalan ini memperteguh
keimanan pengikut-pengikutnya terhadap kehidupan sesudah mati.
8.) Islam berbeda dari agama-agama lainnya dalam menyediakan hukum muamalah
yang komprehensif mengenai perilaku manusia secara individual, kolektif dan
internasional. Perintah-perintah ini meliputi segala situasi dan mencakup hubungan
antara kawan-kawan dan mitra-mitra serta bahkan antara lawan-lawan. Peraturan-
pertauran dan prinsip-prinsip yang dinyatakan secara tegas itu benar-benara bersifat
universal dan teruji ketegarannya sepanjang waktu.
9.) Islam memproklamirkan persamaan yang lengkap diantara umat manusia tanpa
mengindahkan perbedaan kasta, kepercayaan, dan warna kulit. Satu-satunya tolak ukur
kehormatan yang diakuinya ialah ketakwaan, bukan keturunan, kekayaan, ras dan
warna kulit. Alquran mengatakan:
“Sesungguhnya yang paling mulia diantara kalian di sisi Allah ialah yang paling
bertakwa diantara kalian” (49:140)
dan lagi:
“Barangsiapa beramal saleh, baik laki-laki ataupun perempuan, sedang ia orang yang
beriman-mereka akan memasuki surga, mereka akan diberi rezeki di dalamnya tanpa
perhitungan”. (40:41)
10.) Islam mengemukakan definisi tentang baik dan jahat yang membedakan nya dari
agama-agama lainnya. Islam tidak mempercayai nafsu alami manusia sebagai jahat.
Islam hanya menyebut pemuasan hawa nafsu yang tak terkendali dan tidak pada
tempatnyalah sebagai jahat. Islam mengajarkan bahwa kecenderungan-kecenderungan
alami kita harus diatur dan disalurkan agar membuatnya konstruktif lagi bermanfaat
bagi masyarakat.
11.) Islam tidak hanya membuat kaum wanita ahli waris, namun juga telah memebrikan
kepada mereka hak yang sama dengan kaum pria dan bukan dengan cara yang tidak
menghargai ciri-ciri khas anatomi mereka serta tugas-kewajiban khas mereka dalam
nengandung dan mengurus anak.