Disusun oleh :
Meylina Anjani (11022014)
1
Abuy Sodikin dan Baddruzzaman, Metodology Studi Islam, (Bandung: Tunas Nusantara,
2000), hlm. 32
2
Arti kata karakteristik dalam Kamus Bahasa Indonesia edisi elektronik (2008),
https://kbbi.web.id/karakteristik, diakses pada tanggal 26 September 2022
3
M. Rozali, 2020, Metodologi Studi Islam Dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan,
Depok: PT Rajawali Buana Pusaka, hlm. 34
4
Ibid, 35
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan karakteristik ajaran Islam?
2. Apa saja macam-macam kararteristik ajaran Islam dalam berbagai bidang kehidupan!
BAB II
PEMBAHASAN
5
Abbudin Nata, Studi Islam Komprehensif, (Jakarta: Kencana Prenada Media Group, 2011),
hlm. 113
6
N. Nasrullah, Karakteristik Ajaran Islam Perspektif Unity and Diversity of Relegion, 3,
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan, 2019, hlm. 2
7
M. Rozali, Metodologi Studi Islam Dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan, (Depok: PT
Rajawali Buana Pusaka, 2020), hlm. 35
Sedangkan Abuddin Nata dalam bukunya “Metodologi Studi Islam” menguraikan
karakteristik Islam dalam berbagai bidang, yaitu:
1. Bidang agama
2. Ibadah,
3. Akidah
4. Ilmu dan kebudayaan
5. Pendidikan
6. Sosial
7. Ekonomi
8. Eesehatan
9. Politik
10. Pekerjaan
11. Islam sebagai disiplin ilmu.8
Uraian karakteristik dalam berbagai bidang, yaitu:
1. Bidang Agama
Islam dengan tegas mengakui hak agama lain, kecuali yang berdasarkan paganisme dan
syirik. Pengakuan akan hak agama-agama lain dengan sendirinya merupakan dasar paham
kemajemukan sosial dan budaya, sebagai ketetapan Tuhan yang tidak berubah.
Islam selaku agama besar terakhir, mengklaim sebagai agama yang memuncaki proses
pertumbuhan dan perkembangan agama-agama dalam garis kotinuitas. Tetapi perlu di ingat,
bahwa penyelesaian terakhir yang diberikan Islam sebagai agama terakhir untuk persoalan
keagamaan itu ialah ajaran pengakuan akan hak agama-agama untuk berada dan untuk
dilaksanakan. Karena agama tidak boleh dipaksakan.
Karakteristik dalam bidang agama bersifat toleran, pemaaf, tidak memaksakan, dan saling
menghargai, karena dalam keberagaman agama terdapat unsur kesamaan yaitu pengabdian
pada Tuhan.
2. Bidang Ibadah
Ibadah berarti upaya mendekatkan diri kepada Allah dengan menaati segala perintah-Nya,
menjauhi segala larangan-Nya, dan mengamalkan segala yang diizinkan-Nya. Ibadah ada
yang bersifat khusus dan umum. Ibadah khusus dapat diartikan sebagai apa yang telah
ditetapkan Allah akan perinci-perinciannya, tingkat dan cara-cara tertentu. Misalnya bilangan
salat lima waktu serta tata cara mengerjakannya, ketentuan ibadah haji dan tata cara
mengerjakannya.
Dalam yurisprudensi Islam telah ditetapkan bahwa dalam urusan ibadah khusus tidak
boleh ada “kreativitas”, sebab yang meng ”create” atau yang membentuk suatu ibadah dalam
Islam dinilai sebagai bid’ah yang dikutuk Nabi sebagai kesesatan. Yusuf al-Qardhawi,
menjelaskan mengenai karakteristik Islam dalam bidang ibadah, namun pokok bahasannya
tertuju pada Rabbaniyah. Maksud Rabbaniyah di sini adalah yang meliputi dua kriteria: yaitu
Rabbaniyah ghayah (tujuan) dan wijhah (sudut pandang), Rabbaniyah mashdar (sumber
hukum) dan manhaj (sistem). Adapun yang dimaksud Rabbaniyah tujuan dan sudut pandang
8
Ibid.
bahwa Islam itu menjadikan tujuan akhir dan sasarannya yang jauh ke depan, yaitu dengan
menjaga hubungan dengan Allah secara baik dan mencapai ridha-Nya.
3. Bidang Ilmu dan Kebudayaan
Islam mengajarkan kepada pemeluknya untuk bersikap terbuka dan tidak tertutup, terbuka
untuk menerima berbagai masukan, namun juga harus selektif, maksudnya adalah tidak
begitu saja menerima seluruh jenis ilmu dan teknologi, melainkan ilmu dan teknologi yang
sesuai tidak menyimpang dari ajaran Islam.
4. Bidang Pendidikan
Karakteristik Islam dalam bidang pendidikan yaitu Islam memandang pendidikan sebagai
hak bagi setiap orang, laki-laki maupun perempuan, dan berlangsung sepanjang hidup. Islam
juga memiliki rumusan yang jelas terhadap dunia pendidikan dalam bidang tujuan,
kurikulum, guru, metode, sarana, dan lainnya.
5. Bidang Sosial
Karakteristik yang diajarkan Islam yaitu ajaran yang bertujuan untuk mensejahterakan
manusia. Seperti sikap toleransi dengan umat yang berbeda agama, sikap tolong menolong,
kesamaan derajat, kesetiakawanan, tenggang rasa, kegotongroyongan atau kebersamaan dan
lain sebagainya.
6. Bidang Kehidupan Ekonomi
Islam memandang bahwa manusia itu harus hidup seimbang dan tidak terpisahkan antara
urusan dunia dan akhirat. Adapun ciri khas ekonomi Islam yaitu:
a) Ekonomi Islam merupakan bagian dari sistem ekonomi Islam
b) Ekonomi Islam merealisasikan keseimbangan individu dengan
kepentingan masyarakat.
7. Bidang Kesehatan
Ciri khas ajaran Islam selanjutnya dapat diketahui dalam konsepnya mengenai kesehatan.
Ajaran Islam tentang kesehatan berpedoman pada prinsip pencegahan lebih diutamakan
daripada penyembuhan.
Dalam bahasa Arab, prinsip ini berbunyi, al-wiqoyah khair min al-‘ilaj. Untuk menuju
upaya pencegahan, Islam menekankan kebersihan lahir dan batin. Kebersihan lahir misalnya
kebersihan tempat tinggal, lingkungan sekitar, badan, pakaian, makanan, minuman, dan
sebagainya. Dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 222 yang artinya:
“Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertaubat dan menyukai orang-orang yang
mensucikan diri.”
Bertobat sebagaimana dikemukakan pada ayat tersebut akan menghasilkan kesehatan
mental, sedangkan kebersihan lahiriah menghasilkan kesehatan fisik.
8. Bidang Politik
Ciri ajaran Islam selanjutnya dapat diketahui melalui konsepsinya dalam bidang politik,
dalam Al-Qur’an surah al-Maidah ayat 8. Dalam ayat tersebut terdapat perintah untuk adil
dan jujur. Pada surah An-Nisa’ ayat 59 terdapat perintah menaati ulil amri yang artinya
penguasa di bidang politik, pemerintahan, dan negara yang harus adil dan jujur.
Dalam hal ini, Islam tidak mengajarkan ketaatan buta terhadap pemimpin. Islam
menghendaki ketaatan kritis, yaitu ketaatan yang berlandaskan pada tolok ukur kebenaran
dari Tuhan. Jika pemimpin tersebut berpegang teguh pada tuntutan Allah dan Rasul-Nya,
maka ia wajib ditaati. Sebaliknya, jika pemimpin tersebut bertentangan dengan kehendak
Allah dan Rasul-Nya, maka boleh dikritik atau diberi saran agar kembali ke jalan yang benar
dengan cara-cara yang persuasif. Jika cara tersebut juga tidak dihiraukan oleh pemimpim
tersebut, maka boleh saja untuk tidak diikuti.
9. Bidang Pekerjaan
Karakteristik ajaran Islam dalam bidang pekerjaan dapat dilihat dari ajarannya mengenai
kerja. Islam memandang bahwa kerja merupakan ibadah kepada Allah Swt. Berdasarkan hal
tersebut, maka kerja yang dikehendaki Islam adalah kerja yang bermutu, terarah pada
pengabdian kepada Allah Swt. Dan kerja yang bermanfaat bagi orang lain. Untuk itu Islam
tidak menekankan pada banyaknya pekerjaan, namun pada kualitas manfaat kerja.
Untuk menghasilkan produk pekerjaan yang bermutu, maka Islam memandang kerja yang
dilakukan adalah kerja yang profesional, yaitu kerja yang didukun ilmu pengetahuan,
keahlian, pengalaman, kesungguhan, dan sebagainya.
10. Bidang Akidah
Ajaran Islam, sebagaimana dikemukakan Muhammad Ali, dapat dibagi menjadi dua
bagian, yaitu bagian teori atau yang disebut rukun iman, dan bagian praktik mencakup segala
yang harus dikerjakan oleh orang Islam, yakni amalan-amalan yang dijadikan pedoman
hidup.
Dalam bidang perundang-undangan, akidah berarti menyepakati antara dua perkara atau
lebih yang harus dipatuhi bersama. Dalam hal ini, akidah berkaitan dengan kata ‘aqad yang
digunakan untuk arti akad nikah, akad jual beli, akad kredit, dan sebagainya. Dalam akad
tersebut terdapat dua orang yang saling menyepakati sesuatu dan apabila tidak dipatuhi akan
menimbulkan hal yang membahayakan.
Karakteristik Islam yang dapat diketahui melalui bidang akidah ini adalah akidah bersifat
murni, baik dalam isinya maupun prosesnya. Yang diyakini dan diakui sebagai Tuhan yang
wajib disembah hanya Allah Swt.
Akidah dalam Islam meliputi keyakinan dalam hati tentang Allah Swt. sebagai Tuhan
yang wajib disembah, ucapan dengan lisan dalam bentuk dua kalimat syahadat, yaitu
menyatakan tidak ada Tuhan selain Allah, dan bahwa Nabi Muhammad sebagai utusan-Nya,
perbuatan dengan amal saleh.
A. Kesimpulan
Karakteristik ajaran Islam dapat diartikan sebagai suatu ciri khas dari ajaran yang
diajarkan Nabi Muhammad yang mempelajari tentang berbagai ilmu pengetahuan dan
kehidupan manusia dalam berbagai bidang agama, muamalah, yang di dalamnya termasuk
ekonomi, sosial, politik, pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lingkungan hidup, dan disiplin
ilmu, yang kesemuanya itu berpedoman kepada al-Qur’an dan Hadis.
Islam sebagai sebuah bangunan dan berbasis pada ajaran utama Al-Qur’an dan Al-
Sunah diyakini memiliki karakter yang dapat diidentifikasi secara seksama yang selanjutnya
dapat dibedakan dengan ajaran agama lainnya. Status, kedudukan, dan respons yang di
berikan seseorang pada sesuatu biasanya berdasar pada karakter atau sifat yang dimiliki.
Karakteristik ajaran Islam yang secara dominan ditandani oleh pendekatan normatif,
historis, filosofis, terlihat bahwa ajaran Islam memiliki ciri-ciri yang secara keseluruhan amat
ideal. Islam adalah agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi, terbuka, kebersamaan,
egaliter, kerja keras yang bermutu, demokratis, adil, seimbang antara urusan dunia dan
akhirat, berharta, memiliki kepekaan terhadap masalah sosial kemasyarakatan,
mengutamakan pencegahan dari pada penyembuhan dalam bidang kesehatan dengan cara
memperhatikan segi kebersihan badan, pakaian, makanan, tempat tinggal, lingkungan dan
sebagainya. Islam juga telah tampil sebagai sebuah disiplin ilmu keislaman dengan berbagai
cabangnya.
Islam memiliki karakteristik yang universal sehingga dapat menjangkau seluruh
masyarakat yang berlainan dan beragam model serta bentuknya. Dengan hal tersebut Islam
memberikan banyak solusi dalam berbagai bidang kehidupan disepanjang zaman yang
merupakan karakteristik dari ajaran Islam yang hakiki. Karakteristik Islam dalam berbagai
bidang, yaitu: bidang agama, ibadah, akidah, ilmu dan kebudayaan, pendidikan, sosial,
ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, Islam sebagai disiplin ilmu.
DAFTAR PUSTAKA
Arti kata karakteristik dalam Kamus Bahasa Indonesia edisi elektronik (2008),
https://kbbi.web.id/karakteristik, diakses pada tanggal 26 September 2022
Sodikin, Abuy dan Badruzzaman. Metodologi Studi Islam. Bandung: Tunas Nusantara. 2000
Rozali, M. Metodologi Studi Islam Dalam Perspectives Multydisiplin Keilmuan. Depok: PT
Rajawali Buana Pusaka. 2020
Nata, Abbudin. Studi Islam Komprehensif. Jakarta: Kencana Pranada Media Grup. 2011
Nasrullah. Karakteristik Ajaran Islam Perspektif Unity and Diversity of Relegion, 3,
TAJDID: Jurnal Pemikiran Keislaman Dan Kemanusiaan. 2019
Supiana. Metodologi Studi Islam. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2017