Anda di halaman 1dari 7

MAKALAH

KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM DALAM BIDANG PENDIDIKAN

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Metode Stadi Islam

Dosen pengampu :

Euis Trismayanti , S.Pd.I,M.Pd.I

Disusun oleh :

Nurhayati
Salsabila Ajizatul Janah

PRODI BIMBINGAN KONSELING PENDIDIKAN ISLAM (BKPI)


SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH NAHDATUL ULAMA
AL-FARABI PANGANDARAN
2023

KARAKTERISTIK AGAMA ISLAM DALAM BIDANG PENDIDIKAN


A. Pembahasan Karakteristik Ajaran Islam

Istilah karakteristik ajaran islam terdiri dari dua kata: karakteristik dan
ajaran islam. Kata karakteristik dalam kamus bahasa Indonesia, diartikan sesuatu
yang mempunyai karakter atau sifat yang khas. Islam dapat diartikan agama yang
diajarkan nabi Muhammad SAW yang berpedoman pada kitab suci al qur'an dan
diturunkan di dunia ini melalui wahyu allah SWT. Berarti karakteristik jaran islam
dapat diartikan sebagai ciri yang khas atau khusus yang mempelajari tentang
berbagai ilmu pengetahuan dan kehidupan manusia dalam berbagai bidang agama,
muamalah (kemanusiaan), yang didalamnya temasuk ekonomi, social, politik,
pendidikan, kesehatan, pekerjaan, lingkungan, dan disiplin ilmu.

Karakteristik yang dimiliki islam, yakni karakteristik ilmu dan kebudayaan,


pendidikan, sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan, dan disiplin ilmu.
Karakteristik ajaran islam adalah suatu karakter yang harus dimiliki oleh umat
muslim dengan bersandarkan Al-Qur'an dan Hadist dalam berbagai bidang
ilmu,kebudayaan, pendidikan.sosial, ekonomi, kesehatan, politik, pekerjaan,
disiplin ilmu,dan berbagai macam ilmu khusus. Karakteristik ini banyak terdapat
di dalam sumber-sumber ajaran Al-Quran dan Al-Hadits. Kedua sumber ini telah
menjadi pedoman hidup bagi setiap umat Islam. Aspek-aspek sumber kehidupan
ini diberi karakter tersendiri dalam berbagai ilmu pengetahuan, ekonomi, social,
politik, pekerjaan, kesehatan, dan disiplin ilmu untuk sepanjang masa.

Islam dalam potret yang ditampilkan Muhammad Iqbal bernuansa filosofis


dan sufistik. Islam yang ditampilkan Fazlur Rohman bernuansa histories dan
filosofis.Islam yang ditampulkan pemikir dari Iran seperti Ali Syariati, Sayyed
Husain Nasr, dan Murthada Muthahari banyak menguasai pemikiran filsafat
modern dan ilmu social yang berasal dari barat.
Terdapat Dua segi yang dianggap paling mendasar dalam ajaran islam bagi
pendidikan yaitu :
1.Motivasi Keagamaan

Motivasi adalah serangkaian sikap dan nilai – nilai yang mempengaruhi


individu untuk mencapai hal yang spesifik sesuai tujuan individu. Sikap dan nilai
tersebut merupakan suatu invisible yang memberikan kekuatan untuk mendorong
individu dalam mencapai tujuan.

Dalam ajaran islam Agama adalah rahasia sejarah yang terbesar. Sepanjang
sejarah manusia, tidak ada faktor yang mampu menggerakkan bahkan
mengarahkan jarum sejarah seperti yang dilakukan agama , semisalkan Azasnya
yang jelas seperti kemaslahatan bagi umat dan kemanusiaan (khilafah atau
’imaratul ardh), dalam ungkapan yang sedikit menyindir, al-Attas, seorang pakar
pendidikan dalam islam menyindir bahwa warga negara atau pekerja yang baik
dalam sebuah negara sekuler, sebagai contoh, tidak sama dengan manusia yang
baik/shalih (simplifikasi istilah untuk ibadah dan khilafatul ’ardh).

Dengan kata lain, pelajar yang memiliki motivasi keagamaam dalam belajar
dan bekerja akan memiliki etos kerja dan kreativitas sekaligus. Sebab, dia bekerja
dengan semangat yang terpaut dengan keyakinan dasar agama. Pekerjaan yang dia
geluti akan dia posisikan sebagai bagian dari pengabdiannya kepada Allah.

Di samping itu, dia juga kreatif. Dia tidak akan pernah terpaku pada satu
kondisi tertentu. Sebab, dia melihat pekerjaan dan pengabdiannya dalam kerangka
yang lebih luas. Untuk kemajuan Islam, umat Islam dan kemanusiaan. Ia akan
terus mengabdi, sejauh pelajaran dan pekerjaannya itu demi mewujudkan
kemajuan tersebut.

2.Pendidikan berbasis adab dan akhlak

konsepsi pendidikan dalam islam, yang meletakkan adab dan akhlak sebagai
fondasinya,Sebagaimana adab dan akhlak juga tidak boleh dipahami sebatas tata
krama dan etika praktis, sehingga tidak menyentuh nilai-nilai kecendikiawanan
dan tradisi keintelektualan yang menjadi basis bagi perkembangan ilmu
pengetahuan. Namun , adab dan akhlak di sini adalah kualitas-kualitas mental,
spiritual, sikap dan perilaku dan yang mencakup itu semua.

Kata akhlak merupakan jama’ dari kata khuluqun. Yang secara bahasa berarti
perangai, tingkah laku, tabiat, budi pekerti, moral, tata krama, sopan santun,
tindakan. Turunnan kata akhlak adalah khalaqa, khaliq, dan makhluq. Kata akhlak
banyak kita temukan dalam hadits dan Al-Quran.Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda:

“Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia” (HR.


Bukhari).

Menurut Prof Dr Sayyed Muhamad Naquib al-Attas, untuk pendidikan Islam


yang tepat menggunakan ta’dib. ‘Ta’dib’, dan ‘adab’ berasal dari kata ‘adaba’.
Adab memiliki arti; kesopanan, keramahan, dan kehalusan budi pekerti,
menempatkan sesuatu pada tempatnya, jamuan dan lain-lain. “Sesungguhnya
Kitab Suci al-Qur’an ini adalah jamuan (ma’dabah) Allah di bumi, maka lalu
belajarlah dengan sepenuhnya dari jamuan-Nya.” (HR: Ibn Mas’ud).

Dalam kitab Bidayatul Hidayah, karya Imam al-Ghazali mengingatkan,


orang yang mencari ilmu dengan niat yang salah, untuk mencari keuantungan
duniawi dan pujian sama saja dengan menghancurkan agama. KH Hasyim Asyari
dalam kitab Adabulwal-Muta’alim, mengutip hadits Rasulullah ‫ﷺ‬, “Barangsiapa

mencari ilmu bukan karena Allah atau ia mengharapkan selain keridhaan Allah
ta’ala, maka bersiaplah dia mendapatkan tempat di Neraka.”

B. PERBEDAAN KARAKTER PENDIDIKAN ISLAM VS PENDIDIKAN


BARAT

pendidikan Islam sebagai pendidikan manusia seutuhnya (pendidikan


manusia seutuhnya ) ; akal dan hatinya, rohani dan jasmaninya; akhlak dan
keterampilannya. tujuan pendidikan Islam yang ingin dicapai tentunya harus
berangkat dari dasar-dasar pokok pendidikan dalam ajaran Islam, yaitu keutuhan
(syumulia), keterpaduan, kesinambungan, keaslian, bersifat praktikal,
kesetiakawanan dan pengertian. Dan yang paling penting adalah tujuan
pendidikan tersebut dapat diterjemahkan secara operasional ke dalam silabus dan
mata pelajaran yang diajarkan di berbagai tingkat pendidikan, rendah, menengah
dan perguruan tinggi, bahkan juga pada lembaga pendidikan non formal.
Menurut Prof. Dr. Azyumardi Azra, Pendidikan Islam mempunyai beberapa
karakteristik yaitu pertama, Penguasaan Ilmu Pengetahuan. Ajaran dasar Islam
mewajibkan mencari ilmu pengetahuan bagi setiap muslim dan muslimat. Kedua ,
Pengembangan Ilmu Pengetahuan. Ilmu yang telah dikuasai harus diberikan dan
dikembangkan kepada orang lain. Ketiga , penekanan pada nilai-nilai akhlak
dalam penguasaan dan pengembangan ilmu pengetahuan. Keempat , penguasaan
dan pengembangan ilmu pengetahuan, semata-mata untuk pengabdian kepada
Allah dan kemaslahatan umum. kelima , penyesuaian terhadap perkembangan
jiwa, dan bakat anak. keenam , pengembangan kepribadian serta penekanan pada
amal saleh dan tanggung jawab.

Sedangkan pendidikan Barat dibentuk dari acuan pemikiran falsafah mereka


yang dituangkan dalam pemikiran yang bercirikan materialisme, idealisme,
sekularisme, dan rasionalisme.

menurut al-Attas, ada lima faktor yang menjiwai budaya dan peradaban
Barat, pertama, menggunakan akal untuk membimbing kehidupan manusia;
kedua, mempersalahkan dualitas terhadap realitas dan kebenaran; ketiga,
menegaskan aspek eksistensi yang memproyeksikan pandangan hidup sekular;
empati , menggunakan doktrin humanisme; dan kelima, menjadikan drama dan
tragedi sebagai unsur-unsur yang dominan dalam fitrah dan eksistensi
kemanusiaan. Faktor kelima ini sangat berpengaruh dalam pola pikir para
ilmuwan Barat sehingga membentuk pola pendidikan yang ada di Barat.
C.SIMPULAN

Setiap umat muslim mestilah mempunyai akhlak , adab dan ilmu . Allah
berfirman dalam Q.S Al -Mujadalah :
۟ ُ‫وا ِمن ُك ْم َوٱل ِذينَ ُأوت‬
ٍ ‫وا ْٱل ِع ْل َم َد َرج‬
‫ت‬ ۟ ُ‫يَرْ فَع ٱهللُ ٱل ِذينَ َءامن‬
َ ِ

“Berdirilah kamu”, maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-


orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan
beberapa derajat.”

Karakteristik ajaran islam secara dominant ditandai oleh pendekatan


normative, histories, dan filosofis.Ajaran islam memiliki cirri-ciri yang secara
kesuluruhan amat ideal. Islam agama yang mengajarkan perdamaian, toleransi
terbuka, kebersamaan, egaliter, kerja keras yang bermutu, demokratis, adil,
seimbang antara urusan dunia dan akherat. Islam memiliki kepekaan terhadap
masalah-masalah sosial kemasyarakatan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah, Amin, M., (1999), Studi Agama: Normativitas atau
Historisitas, Yogyakarta: Pustaka Pelajar;

Nur, T. (2011). Perbandingan Tujuan Pendidikan Islam Dengan


Pendidikan Barat. Majalah Ilmiah SOLUSI, 10(20);

Anda mungkin juga menyukai