Anda di halaman 1dari 6

NAMA : SATRIO S BATALIPU

NIM : D10 122 862


MK : PENDIDIKAN AGAMA ISLAM
KELAS : BT.15 [K]

TUGAS RESUME

1. SISTEM EKONOMI ISLAM


a. Pengertian sistem ekonomi islam
Sistem perekonomian berlandaskan islam itu merupakan salah satu alternatif bagi
masyarakat yang ingin berkegiatan ekonomi, tetapi tidak menyalahi aturan agama, yang
dimana dalam hal ini adalah agama islam. Sistem ekonomi islam disebut juga dengan
sistem ekonomi syariah. Sistem ekonomi islam adalah suatu sistem ekonomi yang
berlandaskan atas syariat atau norma-norma yang telah diajarkan di agama islam. Jadi
segala macam kegiatan ekonomi didasarkan atas Alquran maupun Hadis. Kegiatan
ekonomi nya sebenarnya sama dengan sistem ekonomi lainnya, seperti jual-beli, simpan-
pinjam, dan aktivitas perekonomian lainnya, tetapi yang membedakan adalah pedoman
nya, dimana sistem ekonomi ini benar-benar berpegang teguh pada syariat islam.
Sistem perekonomian islam diterapkan dengan tujuan untuk membuat umat islam
terhindar dari aktivitas perekonomian yang dilarang oleh syariat islam, seperti riba,
dzalim, ikhtikar, dan lain sebagainya. Sistem ekonomi ini disebut sudah diterapkan sejak
abad 20, tetapi sebenarnya prinsipprinsip ekonomi islam sudah terbentuk sejak agama
islam muncul di dunia.
Adapun di Indonesia saat ini meskipun memang tidak menganut sistem perekonomian
islam sepenuhnya, tetapi sejumlah perusahaan perbankan telah menyediakan fasilitas
yang menganut sistem ekonomi islam.
Fasilitas yang menerapkan ekonomi islam itu memberikan opsi bagi masyarakat yang
ingin menggunakan fasilitas bank, tetapi tetap dengan norma-norma yang sesuai dengan
ajaran islam.

b. Perbedaan Ekonomi Islam dan Konvensional


Ekonomi islam dan ekonomi konvensional bisa dibilang memiliki perbedaan yang
cukup signifikan. Sebab pada ekonomi islam lebih mengutamakan syariat islam yang
menguntungkan dua belah pihak dalam proses produksi, distribusi, sampai konsumsi.
Sedangkan konvensional lebih mengutamakan kepentingan pribadi. Di dalam ekonomi
islam keadilan adalah hal yang wajib, sedangkan dalam konvensional keadilan bersifat
kebetulan. 
Selain itu, prinsip ekonomi  pada ekonomi islam berdasarkan syariat islam dimana hal itu
berdasarkan wahyu dari Allah SWT, sedangkan ekonomi konvensional cenderung tidak
mempunyai landasan yang dijadikan pedoman dalam kegiatan ekonomi, jadi berpotensi
terjadinya keuntungan satu pihak saja.

c. Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam


Ekonomi islam sebenarnya memegang prinsip-prinsip yang berkaitan dengan larangan
dalam islam Jadi, ada beberapa prinsip dan praktik ekonomi islam yang diterapkan, di
antaranya adalah:
1) Larangan Maisir
Larangan maisir artinya tidak mengizinkan adanya aktivitas yang berbentuk seperti
perjudian dalam aktivitas perekonomian.

2) Larangan Gharar
Larangan gharar pada dasarnya adalah larangan untuk melakukan penipuan. Artinya
setiap kegiatan ekonomi tidak diizinkan untuk menipu orang lain demi keuntungan
diri sendiri dan merugikan orang lain.

3) Larangan Barang Haram


Artinya adalah dalam sistem ekonomi islam tidak mengizinkan untuk melakukan
transaksi atau mendapatkan barang dengan cara yang tidak baik atau dilarang dalam
islam.

4) Larangan Dzalim
Larangan dzalim berarti segala macam kegiatan ekonomi tidak mengizinkan adanya
hal-hal yang dengan sengaja dilakukan untuk merugikan orang lain. Oleh karena itu,
dalam transaksi yang menerapkan ekonomi islam sebaiknya dilakukan dengan cara
bagi hasil agar suatu keuntungan dapat terbagi secara adil tanpa merugikan satu pihak.

5) Larangan Ikhtikar
Larangan ikhtikar artinya dalam ekonomi islam tidak diizinkan untuk melakukan
penimbunan barang-barang yang dibutuhkan masyarakat untuk menguntungkan diri
sendiri dan merugikan orang lain.

6) Larangan Riba
Larangan riba berarti dalam setiap transaksi perekonomian tidak diizinkan untuk
menerapkan biaya-biaya tambahan. Namun, hal ini dapat dihindari jika sang pemberi,
memberikannya secara ikhlas

d. Tujuan Ekonomi Islam


Penerapan ekonomi islam memiliki tujuan untuk:
1) Dilakukan supaya manusia tidak melanggar
2) Mewujudkan perekonomian yang baik tanpa mengesampingkan norma-norma
islam. 
3) Diharapkan dapat membuat seseorang tetap berpegang teguh dengan syariat
islam meskipun sudah dihadapkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan
keuangan. 
4) Menciptakan keadilan antar setiap umat manusia. 
5) Memberikan kesejahteraan sosial kepada seluruh lapisan masyarakat. 
6) Menumbuhkan rasa persaudaraan antar umat karena tidak ada yang merugikan
pihak lain.
2. ISLAM DAN KEBUDAYAAN

a. Pengertian islam dan kebudayaan


1) Islam
Dari segi kebahasaan Isalm berasal dari bahasa Arab yaitu dari kata salima yang
mengandung arti selamat sentosa dan damai. Dari kata salima selanjutnya diubah
menjadi bentuk Aslama yang berarti berserah diri dalam kedamaian.
Adapun pengertian Islam dalam segi istilah adalah mengacu kepada agama yang
bersumber pada wahyu yang datang dari Allah SWT bukan berasal dari manusia dan
bukan pula berasal dari nabi Muhammad SAW.

2) Kebudayaan
Kebudayaan adalah suatu keseluruhan yang kompleks yang terjadi dari unsur-unsur
yang berbeda seperti pengetahuan, kepercayaan, seni, hokum, moral adat istiadat, dan
segala kecakapan yang diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Dan ada juga
kebudayaan diartikan sebagai hasil kegiatan dan penciptaan batil (akal budi) manusia
kepercayaan, kesenian, adat istiadat, dan berarti pula kegiatan (usaha) batin (akal dan
sebagainya) untuk menciptakan sesuatu yang termasuk hasi kebudayaan.

b. Hubungan islam dan kebudayaan


Dari pengertian penjelasan di atas kata Islam dekat dengan arti agama begitu
juga hubungan agama dan kebudayaan dalah dua bidang yang dapat di bedakan tetapi
tidak dapat di pisahkan. Agam bernilai mutlak, tidak berubah karena perubahan waktu
dan tempat. Sedangkan budaya, sekalipun berdasarkan agama dapat berubah dari
waktu ke waktu dan dari tempat ke tempat. Sebagian besar budaya di dasarkan pada
agama, tidak pernah sebaliknya. Oleh karena itu agama adalah primer, dan budaya
adalah sekunder. Budaya bisa merupakan ekspresi hidup keagamaan, dengan
demikian, kita dapat mengetahui bahwa pada tingakat praktis, Agam Islam merupakan
produk budaya karena ia tumbuh dan berkembang melalui pemikiran ulama’ dengan
cara ijtihad, Disamping itu, Ia tumbuh dan berkembang karena terjadi interaksi social
masyarakat.
c. Islam dan kebudayaan arab pra islam
Bangsa arab pra Islam di kenal sebagai bangsa yang memiliki kemajuan
ekonomi letak geografisnya yang strategis membuat agama islam yang di turunkan
(makkah)mudah tersebar diberbagai wilayah. Dan beberapa cirri-ciri utama tataran
Arab pra Islam adalah sebagai berikut :
1) Mereka menganut faham kesukuan (Qobilah)
2) Memiliki tata social politik yang tertutup dengan partisipasi warga yang
terbatas, factor keturunan lebih penting daripada kemampuan.
3) Mengenal hirarki social yang kuat.
4) Kedudukan perempuan cenderung di rendahkan.

Dilihat dari sumber yang di gunakan, hukum Arab pra Islam bersumber pada adat
istiadat. Dalam bidang mua’malah, diantara kebiasaan mereka adal dibolehkan
transaksi mubadalah (barter) jual beli, kerja sama pertanian (muzaroah) dan riba.
Diantara ketentuan hukum keluarga Arab pra Islam adalah diperbolehkannya
berpoligini dengan perempuan dengan jumlah tanpa batas. Serta anak kecil dan
perempuan tidak dapat harta warisan.

d. Proses perkembangan kebudayaan islam


Sebagaimana di ketahui bahwa agama dan kehidupan beragama telah ada dan
tumbuh dan berkembang sejak tahap awal manusia berbudaya di muka bumi. Agama
dan kehidupan beragama tersebut merupakan unsur yang tak terpisahkan dari
kehidupan sosial-budaya tahap awal manusia. Boleh dikatakan bahwa agama dan
kehidupan beragama tersebut merupakan pembawaan atau fitrah bagi manusia.
Artinya bahwa dalam diri manusia, baik secara sendiri maupun secara kelompok
terdapat kecenderungan dan dorongan lainnya, yang dalam kehidupan bersama suatu
kelompok atau masyarakat yang hidup dalam suatu lingkungan tertentu membentuk
suatu sistem budaya tertentu. Sistem budaya tersebut terbentuk secara berangsur-
angsur sebagai hasil dari upaya atau budi daya manusia untuk merealisasikan
kecenderungan dan dorongan-dorongan, serta memenuhi kebutuhankebutuhan
kehidupannya secara bersama-sama sesuai dan serasi dengan lingkungan alam
sekitarnya.
3. KESIMPULAN
Berdasarkan uraian tentang Islam dan Kebudayaan, maka dapat disimpulkan Pertama,
Agama (Islam) bersumberkan wahyu dan memiliki norma-norma sendiri. Karena bersifat
normatif, maka cenderung menjadi permanen. Sedangkan budaya adalah buatan manusia.
Oleh sebab itu ia berkembang sesuai dengan perkembangan Islam dan Kebudayaan
zaman dan cenderung untuk selalu berubah. Sehingga budaya Islam adalah budaya yang
berdasar pada nilai- nilai Islam yaitu al-Qur’an dan Hadis. Kedua, dalam
perkembangannya, Kebudayaan Islam banyak dipengaruhi oleh kebudayaan lokal
disekitar semenanjung Arab yang telah lebih dulu berkembang, sehingga budaya Islam
sendiri banyak beralkulturasi dengan budaya-budaya lokal tersebut. Namun
perkembangan kebudayaan menurut Islam bukanlah value free (bebas nilai), tetapi justru
value bound (terikat nilai).

Anda mungkin juga menyukai