“RANGKUMAN MATERI”
ABDILLAH AL KHAIR
F 221 20 128
UNIVERSITAS TADULAKO
TEKNIK ARSITEKTUR
Pengertian dan dasar-dasar perencanaan perumahan dan permukiman
sistem perumahan
Pengertian dan dasar-dasar perencanaan perumahan dan permukiman
Outline Tempat tinggal dari aspek historis Hierarki Maslow
Berbagai pengertian yang terkait perumahan dan permukimanKriterian
pengembangan kawasan perumahan dan permukimanPengembangan wilayah
dan pemanfaatan ruang
Tujuan Instruksional Mahasiswa dapat mengetahui berbagai teori, analisis
persayaratan dasar dan teknis serta desain perencanaan kawasan fungsi
permukiman beserta fasilitas-fasilitas pendukung lingkungannya
Tempat Tinggal = tempat bernaung dan berlindung dari berbagai kondisi alam
yang tidak menguntungkanKondisi alam: fisik alami dan hayati/biologisFisik
alami: panas matahari, hujan, hawa dingin, lHayati/biologis: gangguan hewan
(serangga,binatang buas).
empat Tinggal – historis
Tempat tinggal manusia prasejarah: gua, pohon besar, di tengah hutan, di tepi
rawa, dll
Po m Pm Pn
n
Dimana :
Pn = Jumlah penduduk pd thn n
Po = Jumlah penduduk pd thn awal
Pm = Jumlah penduduk pd thn yang diestimasikan (thn m)
m = Selisih tahun yang dicari dgn tahun awal
n = Selisih tahun dari 2 sensus yg diketahui
Contoh:
Po = 97 juta (sensus 1961)
Pn = 118, 2 juta (sensus 1971)
Berapakah Pm (P1967) ?
Jawab:
Pm = Po + m / n (Pn – Po)
Po n Pn m Pm
Dimana:
- Lain-lain idem ad.1
- m = Selisih tahun yang dicari
dengan tahun n
Contoh:
P1961 = 97 juta (sensus 1961)
P1971 = 118, 2 juta (sensus 1971)
Berapakah Pm (P1975) ?
Jawab:
Pm = Po + (n + m) / n (Pn - Po)
P1975 = 97 juta + (10 + 4) (118,2 juta – 97 juta ) = 126,68 juta
10
Pm = Pn + m / n (Pn – Po)
Rumus Geometri:
Pt = Po (1+ r) t(r = Rate of Growth; t = time)
Rumus Eksponensial :
Pt = Po.ert,
Model Linear:
Pt = Po (1+r x t)
MANFAAT :
Memprakirakan jumlah penduduk masa mendatang !
Keterangan
Po = jumlah penduduk tahun dasar
Pt = jumlah penduduk akhir (tahun proyeksi)
r = laju pertumbuhan penduduk (%)
t = waktu (tahun)
PERMUKIMAN TRADISIONAL
Permukiman tradisional sering direpresentasikan sebagai tempat yang masih
memegang nilai-nilai adat dan budaya yang berhubungan dengan nilai
kepercayaan atau agama yang bersifat khusus atau unik pada suatu masyarakat
tertentu yang berakar dari tempat tertentu pula di luar determinasi sejarah
(Sasongko 2005).
Pola Permukiman Bentuk pola permukiman yang lain dijelaskan oleh Sri Narni
dalam Mulyati, Ahda (1995) antara lain:
1) Pola permukiman memanjang (linier satu sisi) di sepanjang jalan baik di sisi
kiri maupun sisi kanan saja;
2) Pola permukiman sejajar (linier dua sisi) merupakan permukiman yang
memanjang di sepanjang jalan;
3) Pola permukiman cul de sac merupakan permukiman yang tumbuh di tengah-
tengah jalur melingkar;
4) Pola permukiman mengantong merupakan permukiman yang tumbuh di
daerah seperti kantong yang dibentuk oleh jalan yang memagarnya;
5) Pola permukiman curvalinier merupakan permukiman yang tumbuh di daerah
sebelah kiri dan kanan jalan yang membentuk kurva; dan
6) Pola permukiman melingkar merupakan permukiman yang tumbuh
mengelilingi ruang terbuka kota.
Permukiman Tradisional
PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN
PRINSIP – PRINSIP
Prinsip pembangunan berkelanjutan Universal
Upaya mempertemukan berbagai pandangan mengenai pembangunan
Berkelanjutan yang dilakukan oleh IUCN, UNEP, WWF, dan UNDP.
Prinsip pembangunan berkelanjutan Indonesia
Latar Belakang
Pada umunya ilmu-ilmu perencanaan wilayah dan kota sangat dipengaruhi oleh
Konsepsi Barat (Kristen) sebagai latar belakang para pencetus teori-teori terkait.
Ilmu perencanaan baru berkembang pada abad 20, dan masih kurang
perhatiannya dari para peneliti Islam yang memiliki dispilin ilmu perencanaan
wilayah dan kota.