Anda di halaman 1dari 3

Pengertian Ekonomi Islam

Sistem ekonomi islam disebut juga dengan sistem ekonomi syariah. Sistem ekonomi islam
adalah suatu sistem ekonomi yang berlandaskan atas syariat atau norma-norma yang telah diajarkan
di agama islam. Jadi segala macam kegiatan ekonomi didasarkan atas Alquran maupun Hadis.
Kegiatan ekonomi nya sebenarnya sama dengan sistem ekonomi lainnya, seperti jual-beli, simpan-
pinjam, dan aktivitas perekonomian lainnya, tetapi yang membedakan adalah pedoman nya, dimana
sistem ekonomi ini benar-benar berpegang teguh pada syariat islam. 
Sistem perekonomian islam diterapkan dengan tujuan untuk membuat umat islam terhindar dari
aktivitas perekonomian yang dilarang oleh syariat islam, seperti riba, dzalim, ikhtikar, dan lain
sebagainya. 
Sistem ekonomi ini disebut sudah diterapkan sejak abad 20, tetapi sebenarnya prinsip-prinsip
ekonomi islam sudah terbentuk sejak agama islam muncul di dunia. 
Adapun di Indonesia saat ini meskipun memang tidak menganut sistem perekonomian islam
sepenuhnya, tetapi sejumlah perusahaan perbankan telah menyediakan fasilitas yang menganut
sistem ekonomi islam. 
Fasilitas yang menerapkan ekonomi islam itu memberikan opsi bagi masyarakat yang ingin
menggunakan fasilitas bank, tetapi tetap dengan norma-norma yang sesuai dengan ajaran islam,

Prinsip-Prinsip Ekonomi Islam


Ekonomi islam sebenarnya memegang prinsip-prinsip yang berkaitan dengan larangan dalam islam
Jadi, ada beberapa prinsip dan praktik ekonomi islam yang diterapkan, di antaranya adalah: 
 Larangan Maisir
Larangan maisir artinya tidak mengizinkan adanya aktivitas yang berbentuk seperti perjudian dalam
aktivitas perekonomian. 
 Larangan Gharar
Larangan gharar pada dasarnya adalah larangan untuk melakukan penipuan. Artinya setiap kegiatan
ekonomi tidak diizinkan untuk menipu orang lain demi keuntungan diri sendiri dan merugikan orang
lain. 
 Larangan Barang Haram
Artinya adalah dalam sistem ekonomi islam tidak mengizinkan untuk melakukan transaksi atau
mendapatkan barang dengan cara yang tidak baik atau dilarang dalam islam.
 Larangan Dzalim
Larangan dzalim berarti segala macam kegiatan ekonomi tidak mengizinkan adanya hal-hal yang
dengan sengaja dilakukan untuk merugikan orang lain. Oleh karena itu, dalam transaksi yang
menerapkan ekonomi islam sebaiknya dilakukan dengan cara bagi hasil agar suatu keuntungan dapat
terbagi secara adil tanpa merugikan satu pihak. 
 Larangan Ikhtikar
Larangan ikhtikar artinya dalam ekonomi islam tidak diizinkan untuk melakukan penimbunan
barang-barang yang dibutuhkan masyarakat untuk menguntungkan diri sendiri dan merugikan orang
lain.
 Larangan Riba
Larangan riba berarti dalam setiap transaksi perekonomian tidak diizinkan untuk menerapkan biaya-
biaya tambahan. Namun, hal ini dapat dihindari jika sang pemberi, memberikannya secara ikhlas. 
Tujuan Ekonomi Islam
Penerapan ekonomi islam memiliki tujuan untuk:
1. Dilakukan supaya manusia tidak melanggar
2. Mewujudkan perekonomian yang baik tanpa mengesampingkan norma-norma islam. 
3. Diharapkan dapat membuat seseorang tetap berpegang teguh dengan syariat islam meskipun
sudah dihadapkan dengan hal-hal yang berkaitan dengan keuangan. 
4. Menciptakan keadilan antar setiap umat manusia. 
5. Memberikan kesejahteraan sosial kepada seluruh lapisan masyarakat. 
6. Menumbuhkan rasa persaudaraan antar umat karena tidak ada yang merugikan pihak lain. 

Kelebihan Ekonomi Islam


Sistem ekonomi islam sebenarnya terbilang baru dibandingkan dengan sistem ekonomi lainnya yang
telah diterapkan di negara-negara Barat. Sistem ekonomi ini menjadi alternatif dari sistem ekonomi
lainnya. Berikut ini adalah kelebihan dari sistem ekonomi islam: 
 Mengedepankan Moral dan Etika
Karena dilandaskan atas syariat-syariat islam, maka sistem ekonomi islam ini mengedepankan moral
dan etika sebagai umat muslim dalam melakukan kegiatan ekonomi. Jadi ada norma-norma yang
mengatur kegiatan ekonomi seperti jual beli agar tidak menjadi hal yang salah di mata islam. Dengan
demikian, etika kita di mata islam akan baik jika mengikuti norma tersebut. 
 Pengambilan Keputusan Dibebaskan
Artinya adalah islam akan memberikan kebebasan kepada umatnya untuk mengambil berbagai
macam keputusan yang tentunya tetap berlandaskan nilai keislaman. Kebebasan itu akan
memaksimalkan tindakan seseorang dalam pengambilan keputusannya dalam hal kegiatan ekonomi
tanpa adanya paksaan dari siapa pun.
 Asas Keadilan dalam Proses Distribusi
Keadilan merupakan salah satu prinsip yang diterapkan dalam sistem ekonomi islam. Jadi islam akan
memberikan batasan supaya proses distribusi tetap adil dan merata sehingga tidak menimbulkan
kesenjangan status sosial. 
 Sistem Pemasukan Aman
Maksudnya adalah sistem pemasukan pada ekonomi islam berlandaskan atas kegiatan yang
menghasilkan keuntungan. Sebab, tujuan sistem ekonomi islam ini adalah menghilangkan sistem
bunga agar terhindar dari riba. 
 Memberikan Jaminan Sosial
Ekonomi islam memberikan jaminan sosial kepada masyarakat dengan cara memberikan hak sumber
daya, seperti kekayaan yang dikuasai negara. 

Bentuk Kerjasama Ekonomi Syariah


Dalam penerapannya, ada beberapa bentuk kerjasama yang bisa dilakukan agar terhindar dari hal-hal
yang bertentangan dengan ekonomi islam, di antaranya adalah: 
 Mudharabah
Mudharabah artinya adalah kerjasama antara dua belah pihak dimana modal 100 persen milik
pemodal, sedangkan pihak lain akan bergerak sebagai pengelola suatu usaha. 
Meski modal 100 persen milik pemodal, tetapi nantinya tetap keuntungan akan dibagi rata sesuai
dengan kesepakatan sebelum kerjasama berjalan. 
Sedangkan ketika terjadi kerugian dalam usaha tersebut, pemilik modal yang akan bertanggung
jawab. 
 Musyarakah
Musyarakah adalah kerjasama yang dilakukan dengan cara modal usaha yang didapat dari dua belah
pihak. Jadi musyarakah ini lebih fleksibel dan cenderung lebih mudah karena untung rugi akan
dirasakan bersama dan akan ditanggung bersama sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati pada
awal perjanjian.
 Al Muzara’ah
Al Muzara’ah adalah kerjasama yang dilakukan minimal dua belah pihak untuk mengelola suatu
lahan pertanian. Jadi pembagiannya adalah pemilik lahan dan pekerja yang akan mengerjakan lahan
pertanian. 
Kemudian ketika nanti sudah musim panen, maka pembagiannya sesuai dengan persentase yang
sudah disepakati sejak awal.
 Al Musaqah
Al Musaqah juga bentuk kerjasama yang terkait dengan lahan pertanian. Bedanya denga Al
Muzara’ah adalah dalam bentuk kerjasama ini pekerja lahan hanya bertanggung jawab untuk
memelihara tanaman dan tidak mendapatkan hasil panen dari lahan. Namun, si pekerja lahan ini akan
diberikan imbalan oleh pemilik lahan sesuai dengan perjanjian tertentu. 

Perbedaan Ekonomi Islam dan Konvensional


Ekonomi islam dan ekonomi konvensional bisa dibilang memiliki perbedaan yang cukup signifikan.
Sebab pada ekonomi islam lebih mengutamakan syariat islam yang menguntungkan dua belah pihak
dalam proses produksi, distribusi, sampai konsumsi. Sedangkan konvensional lebih mengutamakan
kepentingan pribadi. Di dalam ekonomi islam keadilan adalah hal yang wajib, sedangkan dalam
konvensional keadilan bersifat kebetulan. 
Selain itu, prinsip ekonomi  pada ekonomi islam berdasarkan syariat islam dimana hal itu
berdasarkan wahyu dari Allah SWT, sedangkan ekonomi konvensional cenderung tidak mempunyai
landasan yang dijadikan pedoman dalam kegiatan ekonomi, jadi berpotensi terjadinya keuntungan
satu pihak saja. 
Demikian penjelasan mengenai sistem perekonomian Islam yang perlu diketahui. Umumnya,
persoalan sistem ekonomi Islam ini dipelajari di Program Studi Perbankan dan Keuangan Sampoerna
University. Di program studi tersebut, siswa belajar untuk mengelola uang di bank dan lembaga
investasi, mengelola  uang dan memberikan pinjaman, memperoleh berbagai jenis pembiayaan, dan
bagaimana menilai kebutuhan keuangan perusahaan dan individu. Melalui kemitraan kami dengan
HSBC mahasiswa-mahasiswa kami juga mendapatkan kesempatan untuk meraih beasiswa dan
mengikuti kegiatan magang sebagai bagian dari program.

Anda mungkin juga menyukai