1. Harta benda, aset bergerak dan tidak, serta seluruh sumber daya yang
memiliki nilai ekonomi dipandang sebagai karunia dan titipan Allah SWT.
2. Ekonomi syariah berjalan dengan penggerak utama yaitu kerja sama antar
umat Islam.
3. Mengakui kepemilikan masyarakat dengan pemanfaatannya bagi
kepentingan bersama.
4. Menghindari riba dengan berbagai bentuk pelaksanaannya.
5. Menolak praktek menumpuk-numpuk harta dan penguasaan kekayaan oleh
beberapa orang atau kelompok saja.
6. Ekonomi syariah mewajibkan membayar zakat untuk harta yang telah
mencapai nisab atau memenuhi batas.
Jika dicermati sistem ekonomi islami mempunyai beberapa aturan tegas yang
berbeda dengan sistem konvensional. Berikut detail rangkuman prinsip ekonomi
syariah dari berbagai sumber terpercaya.
1. Keimanan
Ini artinya aturan yang bersumber dari kitab suci Al-Qur'an dan hadits beserta
tafsirnya oleh mufassir yang kompeten. Kamu sendiri bisa mendapatkan
penjelasan mengenai tafsir ayat-ayat Al-Qur'an lengkap pada
situs www.tafsirweb.com, termasuk yang berkaitan dengan perekonomian islami.
Hal ini untuk menjaga agar roda perekonomian benar-benar berjalan sesuai
koridor ketentuan Islam yang mencakup keimanan, ketauhidan, dan ketakwaan
kepada-Nya.
2. Bermanfaat
Kita mungkin sudah cukup akrab dengan prinsip ekonomi konvensional yang
bertujuan menghasilkan profit sebesar mungkin dengan modal seminimal
mungkin. Prinsip demikian ini tak berlaku dalam ekonomi Islam, karena kita
memiliki misi dan tujuan akhir yang lebih besar, yaitu kemaslahatan.
Makna kemaslahatan adalah seluruh aktivitas ekonomi harus mampu
memberikan manfaat bagi kehidupan masyarakat banyak serta tercapainya
peningkatan taraf hidup bersama.
4. Harta
5. Adil
Semua orang yang menjadi bagian dari praktik perekonomian syariah wajib
bersikap adil. Konsep keadilan yang dimaksud di sini adalah mampu
menempatkan segala sesuatu sesuai dengan porsinya.
6. Persaudaraan
7. Etika