1. Tauhid Prinsip ini menekankan bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT dan bahwa manusia harus
mematuhi perintah-Nya dalam semua aspek kehidupan, termasuk dalam aktivitas ekonomi.
2. Keadilan Prinsip ini menekankan pentingnya keadilan dalam semua transaksi dan aktivitas ekonomi.
Beban dan risiko harus dibagi secara adil antara pihak-pihak yang terlibat.
3. Keseimbangan Prinsip ini menekankan pentingnya keseimbangan antara pemilik modal
dan pekerja, serta menghindari ketimpangan ekonomi.
4. Transparansi Prinsip ini menekankan pentingnya transparansi dalam semua aspek keuangan. Hal ini dapat
membantu mencegah praktik-praktik yang merugikan dan melindungi hak-hak konsumen.
5. Pengendalian Harta Prinsip ini menekankan pentingnya pengendalian harta individu dan
penggunaannya untuk kepentingan yang lebih besar, seperti zakat, infak,
sedekah, dan wakaf.
6. Pelarangan Riba Prinsip ini melarang praktik riba dalam semua
transaksi dan aktivitas ekonomi.
7. Pelarangan Masyir atau Prinsip ini melarang praktik perjudian dalam semua transaksi dan
Perjudian
aktivitas ekonomi.
8. Aturan transaksi Prinsip ini menekankan pentingnya aturan transaksi muamalah yang adil dan
muamalah
sesuai dengan prinsip-prinsip ekonomi syariah.
9. Kepemilikan Prinsip ini menekankan pentingnya kepemilikan multijenis, yang mengakui kepemilikan
multijenis
pribadi, negara, dan kepemilikan campuran, namun pemilik primer tetap Allah SWT.
10. Keadilan Sosial Prinsip ini menekankan pentingnya keadilan sosial dalam distribusi hak
milik seseorang. Penghasilan dan kekayaan yang dimiliki seseorang
harus didistribusikan secara adil dan merata.
Potensi Pengembangan Ekonomi Syariah di
Indonesia
Perkembangan ekonomi syariah mengalami kemajuan yang signifikan meskipun relatif melambat jika
dibandingkan pada saat awal kemunculannya pada tahun 1990-an. Salah satu contoh perkembangan
penetrasi ekonomi syariah di Indonesia yang terlihat antara lain: terdapat peningkatan jumlah lembaga
keuangan syariah di Indonesia, seperti bank syariah, lembaga pembiayaan syariah, dan perusahaan
asuransi syariah. Lembaga-lembaga ini menyediakan produk dan layanan keuangan yang sesuai dengan
prinsip-prinsip syariah, dan pasar modal syariah di Indonesia juga mengalami perkembangan yang
signifikan.
Kelemahan Ekonomi Syariah
o Kurang fleksibel : Ekonomi syariah membatasi fleksibilitas dalam berbagai hal,
seperti perdagangan, investasi, dan keputusan bisnis. Hal ini dapat menjadi
hambatan dalam menghadapi perubahan pasar dan kondisi ekonomi yang dinamis.
Dalam mengatasi tantangan dan kritik terhadap ekonomi syariah, pemerintah dan
para ahli ekonomi telah melakukan berbagai upaya perbaikan, seperti
meningkatkan pemahaman dan keterampilan dalam mengaplikasikan prinsip-
prinsip ekonomi syariah, meningkatkan dukungan keuangan syariah pada industri
halal, meningkatkan permodalan bank syariah, meningkatkan kualitas SDM
ekonomi syariah, meningkatkan kapasitas riset dan pengembangan dalam
ekonomi syariah, meningkatkan inovasi produk syariah, dan memperluas layanan
keuangan syariah melalui pemanfaatan teknologi.
Peran Ekonomi Syariah dalam Perekonomian Indonesia
Ekonomi syariah dapat meningkatkan inklusi keuangan di Indonesia, terutama bagi masyarakat yang
belum terjangkau oleh layanan keuangan konvensional. Hal ini dapat membantu meningkatkan akses
keuangan dan memperluas kesempatan ekonomi bagi masyarakat.
Ekonomi syariah dapat membantu meningkatkan stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Hal ini dapat
membantu mencegah krisis keuangan dan memperkuat sistem keuangan nasional.
Instrumen Keuangan Syariah dan Peranannya dalam
Perekonomian
Obligasi Syariah Obligasi syariah adalah instrumen utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau
perusahaan yang beroperasi berdasarkan prinsip-prinsip syariah. Obligasi syariah
memiliki peran penting dalam perekonomian Indonesia, seperti memberikan alternatif
investasi yang halal dan membantu meningkatkan inklusi keuangan
Kolaborasi antara pemerintah, lembaga keuangan, dan masyarakat
dalam pengembangan ekonomi syariah
Lembaga keuangan syariah juga telah melakukan berbagai upaya untuk mendukung pengembangan
ekonomi syariah, seperti meningkatkan inklusi keuangan, mendorong pertumbuhan sektor riil,
meningkatkan kesejahteraan sosial, meningkatkan daya saing, dan meningkatkan stabilitas sistem
keuangan. Selain itu, lembaga keuangan syariah juga berkolaborasi dengan masyarakat melalui
program-program CSR dan kegiatan sosial lainnya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan
masyarakat.