Anda di halaman 1dari 18

PERGURUAN TINGGI MUHAMMADIYAH

INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS


AHMAD DAHLAN JAKARTA
JL. Ciputat Raya No.77 Cireundeu, Jakarta Selatan 15419 Telp. (021) 7430930, Fax: (021) 7491100

SOAL UAS GENAP TH. AKD. 2021/2022

Nama : Rani Haulya Andri


NIM 2161101203
MATA KULIAH : Maqashid Syariah
HARI/TANGGAL : Sabtu, 2 Juli 2022
P.S/JEN. PEND : Program Pasca Sarjana
SEMESTER/KELAS : Kelas 7
DOSEN : Prof. Dr. Masri Mansoer, M.Ag
Prinsip Transaksi Dalam Ekonomi Islam dan Konvensional: Pengertian, dasar, tujuan,
karakteristik dan metodologi (Analisa Persamaan dan Perbedaan)
Oleh
Rani Haulya Andri (2161101203)

Abstrak

Transaksi dalam ekonomi islam ialah transaksi yang mengharapkan keridhoan Allah SWT dengan
segala bentuk transaksi yang dilakukan diperbolehkan kecuali ada dalil yang melarangkannya
sedangkan ekonomi konvensional yaitu suatu sistem ekonomi yang tujuannya untuk mendapatkan
keuntungan sebanyak-banyaknya hukumnya diambil dari hukum positif. Tulisan ini merupakan salah
satu bentuk penelitian keperpustakaan yang mengumpulkan segala informasi dari buku, berita,
website artikel untuk mengetahui lebih banyak perbedaan dan persamaan antara kedua sistem
ekonomi terutama dalam hal transaksi. Dari hasil penelitian diketahui bahwa transaksi ekonomi islam
dan ekonomi konvensional memiliki sudut pandang yang berbeda dalam hal prinsip tujuaan sehingga
perbedaan cukup mencolok dalam realisasinya namun dibalik banyaknya perbedaan tetap ada
persaman dalam hal pemerataan ekonomi.

Keywods: Transaksi, Ekonomi Islam, Ekonomi Kovensional

1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ekonomi sudah termasuk ke dalam bagian dasar hidup manusia segala aktivitas
kehidupan tidak dapat terhindar dari transaksi ekonomi manusia membutuhkan makan,
minum, tempat tinggal untuk hidup. Dengan penduduk yang mayoritas islam dimana transaksi
ekonomi juga merupakan hal penting yang diatur dalam kehidupan beragama. kegagalan
dalam menerapkan transaksi ekonomi akan bisa berujung kepada kemiskinan, penipuan dan
berbagai masalah yang terjadi. Maka dari itu perlu adanya pemahaman ekonomi islam di
masyarakat.
Belakangan ini banyak yang bertanya bahkan mencari perbedaan antara ekonomi
Islam dan ekonomi konvensional. Secara garis besar perbedaannya terletak dari prinsip dan
tujuan ekonomi itu sendiri dalam ekonomi Islam prinsip ekonominya ialah tidak berorinetasi
pada diri sendiri, melainkan untuk mencapai kesejahteraan bersama dan ekonomi Islam dibuat
berdasarkan kententuan dalam agama Islam sedangkan ekonomi konvensional yaitu untuk
mencapai kesejahteraan individu dalam mencapai tujuan dari penggunaan sumber daya.
Berbedanya tujuan dan prinsip tentu berbeda pula proses yang di hadapi oleh kedua sistem
ekonomi ini terutama dalam hal prinsip dalam bertransaksi.
Prinsip bertransaksi dalam Islam secara hukum semua diperbolehkan kecuali ada dalil
yang melarangnya yang berlandaskan hukum Islam dan mengutamakan kesejahteraan
bersama sedangkan dalam ekonomi konvensional semuanya melibatkan logika dan
menyesuaikan dengan teori yang ada dan keberhasilannya diukur dari tingkat keuntungan
seseorang.
Transaksi ekonomi Islam saat ini sedang berkembang di buktikan dengan Indonesia
meraih peringkat pertama Islamic Finance Country Index (IFCI) pada Global Islamic Finance
Report 2021.1 Jika dilihat dari sisi aset, keuangan syariah bertumbuh pesat secara global.
Diketahui saat ini volume aset keuangan syariah terus meningkat dari 2,52 triliun dollar AS
menjadi 2,88 triliun dollar AS.2 yang artinya dari perkembangan ini sudah cukup banyak
masyarakat yang beralih dan mempergunakan ekonomi Islam sebagai pedoman untuk
bertransaksi.
Meski telah berkembang cukup pesat namun sering kali kita dapati bahwa banyak
yang menyamakan ekonomi syariah dengan ekonomi konvensional mengatakan bahwa
konsep ekonomi Islam sama dengan ekonomi konvensional hanya ditambahkan dengan logo
syariah saja. Ketika bertransaksi di bank syariah misalnya sistem yang berputar di bank
syariah seputar akad dengan nasabah dan bagi hasil disamakan dengan riba pada bank
konvensional. Padahal jika kita pelajari lebih dalam ekonomi syariah lebih dari pada itu ia
mengatur segala aspek kehidupan dengan landasan hukum Al-Quran dan Sunah sedangkan
ekonomi konvensional yang mengutamakan kesejahteraan individu yang berlandaskan
peraturan yang dibuat oleh manusia.
Maka dari itu perlu adanya penjelasan edukasi kepada masyarakat terkait perbedaan
transaksi ekonomi Islam dan ekonomi konvensional agar penduduk muslim lebih banyak
bertransaksi berdasarkan ajaran agama Islam dan tidak menyamakan antara transaksi ekonomi
Islam dengan transaksi ekonomi konvensional.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah yang penulis terapkan yaitu:
1. Bagaimana perbedaan prinsip transaksi ekonomi Islam dan ekonomi konvensional?

1
Muhamad Nur, ‘INDONESIA RAIH PERINGKAT PERTAMA ISLAMIC FINANCE COUNTRY INDEX (IFCI) PADA GLOBAL
ISLAMIC FINANCE REPORT 2021’, Https://Www.Bi.Go.Id/Id/Publikasi/Ruang-Media/News-
Release/Pages/Sp_2328321.Aspx, 2021 <https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-
release/Pages/sp_2328321.aspx>.
2
Aprilia Hariani, ‘Aset Keuangan Syariah Tumbuh Mencapai Rp 1.862 Triliun’, Pajak.Com, 2021
<https://www.pajak.com/keuangan/aset-keuangan-syariah-tumbuh-mencapai-rp-1-862-triliun/#:~:text=Pajak.com%2C
Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,itu belum termasuk kapitalisasi saham di pasar modal.>.
2. METODE PENELITIAN
Jenis penelitian dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif adalah
penelitian bersifat survei dengan analisis deskripsif atau kualitatif secara mendalam dan kritis.3
sJenis penelitian ini ialah studi pustaka dimana riset dalam penelitian ini menggunakan studi
pustaka yang sumber utamanya dari buku, jurnal-jurnal, berita, seminar, artikel, majalah
dokumen, penelitian terdahulu yang serupa temanya, catatan kisah sejarah dan lainnya yang
berkaitan dengan transaksi, perbedaan dan persamaan ekonomi islam dan ekonomi konvensional.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN


1. Ekonomi Islam
a. Pengertian Transaksi Ekonomi Islam
Menurut Umar Chapra, ekonomi Islam merupakan satu cabang ilmu yang membantu
manusia dalam mewujudkan kesejahtraan melalui pendistribusian sumber daya sesuai
dengan ketetapan Allah SWT tanpa adanya tekanan terhadap individu secara berlebihan
dalam menciptakan keseimbangan dengan tidak melemahkan satu dengan yang lainnya
sehingga muncul solidaritas kekeluargaan antar sesama. 4
Sedangkan Transaksi ekonomi islam ialah merupakan suatu muamalah yang dilakukan
berdasarkan ketentuan dan hukum Islam yang ada. Dalam Islam segala bentuk muamalah
diperbolehkan kecuali ada dalil yang mengharamkannya.
Secara garis besar transaksi dalam ekonomi islam ialah ilmu yang tidak dapat berdiri
sendiri yang mencakup semua perilaku ekonomi dan mempunyai tujuan untuk
kesejahteraan bersama demi mencapai keridhoan Allah SWT.
b. Prinsip Dasar Ekonomi Islam Atau Transaksi Ekonomi Islam5
 Mempunyai ketakuran terhadap Allah SWT dalam melakukan segala hak
terutama dalam bermualamah.
 Segala bentuk sumber daya dianggap sebagai titipan dari Allah SWT.
 Islam mengakui adanya kepemilikan pribadi dalam batas yang sudah ditetapkan
 Ekonomi Islam menolak terjadi penumpukan kekayaan hanya pada satu, dua
orang atau pada kelompok tertentu saja.

3
Amos Neolaka, Metode Penelitian Dan Statistik, ed. by Adriyani Kamsyach, Sistem Informasi Dan TelematikaExplore
Jurnal, Cetakan Pe (Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset, 2017).
4
Yoyok Prasetyo, Ekonomi Syariah, Yoyok Pras (Bandung: Penerbit Aria Mandiri Group, 2018).
5
Novita Lidyana, ‘Perbandingan Ekonomi Konvensional Dan Ekonomi Islam’, Iqthodiyah, volume I.1 (2015).
 Ekonomi Islam direncanakan untuk kesejahteraan bersama tanpa pengecualian
setiap individu sama dimata ekonomi dan harus bersikap adil karena Islam
menjamin kepemilikan bersama.
 Setiap harta yang berlebih dalam Islam wajib dikeluarkan dan itu dinamakan
dengan zakat
 dilarang keras adanya segala bentuk tambahan dalam transaksi ekonomi Islam.
c. Dasar Hukum Transaksi Ekonomi Islam
 Al-Quran
 Hadist
 ijma
 Qiyas
 Ijtihad
d. Tujuan Transaski Ekonomi Islam
 Mashlahah mursalah (kemaslahatan) yaitu mengupayakan seluruh aktivitas
yang baik sehingga berdampak kepada kebaikan bersama dan terhindar dari hal
yang membawa kerusakan.6
 Menjauhi ketimpamgan sosial dan memberantas kemiskinan yaitu untuk
menghindari penumpukan harta pada satu kelompok tertentu saja dan ini di
wajibkan dalam islam sepertinya adanya zakat yang sifatnya wajib kepada
penerima-penerima tertentu yang sudah ditetapkan dan seperti Infaq, sedekah
kepada masyarakat kurang mampu.
 Pemenuhan ekonomi beretika dan bermartabat yaitu dimana ekonomi Islam
menghindari perilaku yang menyimpang dalam transaksi ekonomi seperti
penipuan, pencucian uang dan melakukan kecurangan lainnya.
 Mengatur keadilan dan keseimbangan dalam islam segala sesuatu jenis
transaksi diharapkan transparan agar tidak terjadi kecurangan sehingga bisa
merugikan salah satu pihak.
 Terhindar dari riba. Riba atau adanya penambahan dalam transaksi bersifat
haram atau tidak diperbolehkan dalam islam.
e. Ruang Lingkup Transasksi Ekonomi Islam
Ruang lingkup ekonomi islam ialah masyarakat muslim atau negara muslim itu
sendiri tidak hanya itu prinsip transaski ekonomi islam juga dipakai oleh orang non

6
M.s.sC Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., M.E.I Dr. Abdul Kadir Riyadi, Lc., Prinsip Dasar Ekonomi Islam Perspektid Maqasid Al-
Syariah, Cetakan 1 (Jakarta: Kencana, 2014).
islam sekalipun. Ruang lingkup ekonomi islam meliputi pembahasan atas perilaku
manusia yang sadar dan berusaha mencapai falah.
f. Akad-Akad Dalam Transaksi Ekonomi Islam
Dalam ekonomi Islam sebuah transaksi di katakan sah jika mempunyai akad
dan melalui kesepakatan kedua belah pihak tanpa adanya kecurangan dan transaksi
tersebut. Berikut akad-akad dalam transaksi ekonomi
1. Akad Tabarru’, yaitu segala bentuk akad yang berdasarkan kepada aspek tolong
menolong atau transaksi yang tidak mengharapkan keuntungan sebagai tujuan
utama dalam akad ini. Namun dalam akad ini diperbolehkan kepada pihak yang
berbuat kebaikan untuk meminta biaya yang dikeluarkannya tanpa mengambil laba
dari akad tabarru tersebut. Contoh dari akad tabarru’ ialah Wakalah, Wadi’ah,
rahn, hibah, qard dan lainnya. 7
2. Akad Tijarah, yaitu bentuk transaksi yang mengharapkan keuntungan Akad ini
dilakukan dengan tujuan mencari keuntungan dan bersifat komersil. Akad ini
biasanya dipakai untuk kepentingan bisnis. Contoh akad tijarah yaitu mudharabah,
musyarakah, ijarah muntahia bi at tamlik, salam, dan lainnya. 8
g. Bentuk Transaksi Yang Dilarang Dalam Ekonomi Islam9
Transaksi dilarang dalam Islam disebabkan oleh haramnya zat dan tidak sah akad
dan melanggar prinsip-prinsip transaksi dalam Islam.
 Transaksi yang melanggar prinsip ridho ataupun kerelaan
Siapapun yang bertransaksi dalam Islam harus memiliki sifat transparansi
sehingga tidak ada satupun pihak yang merasa dirugikan dalam transaksi ini.
Jika adanya kecurangan dalam Islam dinamakan dengan tadlis. Tadlis terjadi
karena salah satu pihak bersifat curang. Adapun bentuk tadlis yaitu salah satu
pihak yang melakukan jual beli atau bertransaksi tidak mengetahui dengan
baik informasi yang diketahui oleh rekannya diantaranya ia tidak mengetahui
adanya kecacatan, kualitas, kuantitas, harga dan waktu penyerahannya barang
yang dibelinya.
 Melanggar prinsip tidak menzalimi dan tidak dizalimi

7
Prasetyo.
8
Prasetyo.
9
Nurlina Tarmizi. Maya Panorama Sa’adah Yuliana, Transaksi Ekonomi Dan Bisnis Dalam Tinjauan Fiqh Muamalah,
Cetakan 1 (Yogyakarta: Idea Press, 2017).
a) Gharar yaitu adanya ketidakpastiann dari keduabelah pihak yang sedang
berniaga. ghaara dapat terjadi dalam hal kuantitas, kualitas, harga dan
waktu penyerahan
b) Ikhtikar atau rekayasa pasar. Ikhtikar yaitu mengambil keuntungan diatas
rata-rata ini biasa dilakukan untuk menghalangi penjual masuk ke pasar
agar berkuranganya saingan dari penjual tersebut. ikhtikar sering dilakukan
sebelum kelangkaan terjadi dan penjual sudah memprediksi hal tersebut.
c) Bai’ Najasy atau rekayasa pasar hal ini terjadi apabila produsen
menciptakan permintaan palsu yang mengatakan bahwa seakan-akan
banyak permintaan terhadap produknya sehingga itu membuat harga jual
menjadi naik.
d) Riba atau tambahan yang terdapat dalam transaksi tersebut yang tidak di
sah dalam agama.
e) Masysir yaitu judi dimana salah satu pihak menyudutkan pihak lainnya
untuk emnganggung beban dari transaksi tersebut.
h. Contoh Transaksi Ekonomi Islam
1) Murabahah adalah akad jual beli dimana penjual menyediakan barang dan
kemudian menawarkan kepada pembeli dengan harga dan keuntungan sudah
disepakati dan diketahui bersama maka dari itu pembayaran dengan transaksi
murabahah ini bisa secara tunai ataupun kredit dan harga barang diperbolehkan
berbeda jika sistem pembayarannya juga berbeda. 10
2) Musyarakah yaitu kerjasama antara dua orang atau lebih dimana semuanya
memberikan modal sesuai kemampuan dan porsi masing-masing dan dikelola
bersama dimana keuntungannya dibagi berdasarkan banyaknya jumlah modal yang
terlah dikeluarkan atau berdasarkan nisbah.
3) Mudharabah yaitu kerjasama antara orang yang memiliki dana namun tidak
memiliki kemampuan untuk mengelola dana untuk melakukan suatu usaha dengan
orang yang mampu mengelola usaha atau modal tersebut dengan pembagian
keuntungan berdasarkan nisbahnya. 11
4) Istishna’ yaitu akad jual beli dalam bentuk pesanan dimana pembeli memesan atau
membeli barang sesuai kriteria dan persyaratan tertentu untuk mengerjakan suatu
barang atau pekerjaaan dari penjual atau produsen dan disepakati bersama.
Contohnya yaitu pada penjualan perumahan atau kontruksi. 12

10
Sa’adah Yuliana.
11
Prasetyo.
12
Muhammad Rizki Hidayah, Kholil Nawawi, and Suyud Arif, ‘Analisis Implementasi Akad Istishna Pembiayaan Rumah
(Studi Kasus Developer Property Syariah Bogor)’, Ekonomi, 9 No 1 (2018).
5) Ijarah yaitu sistem sewa barang dengan pembayaran dalam jangka waktu tertentu.
6) Wadiah yaitu pemilik dana menitipkan barang/uang kepada penerima titipan yang
diyakini bisa menjaga titipan tersebut.
7) Rahn atau gadai menahan barang yang memiliki nilai sebagai jaminan atas utang
piutang yang dimana barang tersebut bisa digunakan atau diambil jika peminjam
tidak bisa melunasi hutangnya namun jika peminjam hitang bisa meminjamkan
hutangnya maka barang jaminan tersebut dapat dikembalikan dengan kondisi baik
seperti saat mengadaikannya. 13
8) Salam yaitu jual beli jasa pembiayaan dimana pembayarannya dilakukan saat
pemesanan barang.
9) Qardh yaitu lembaga keuangan syariah menyediakan dana atau untuk dipinjamkan
kepada peminjam dan pembayaran dilakukan secara tunai atau cicilan dengan
jangka waktu yang telah ditetapkan.
10) Ju’alah yaitu perjanjian imbalan yang diberikan oleh pihak pertama kepada pihak
kedua atas pekerjaan yang diberikan oleh pihak pertama kepada pihak kedua. 14

2. Ekonomi Konvensional
a. Pengertian Transaksi Ekonomi Konvensional
Secara garis besar ekonomi konvensional terbagi menjadi dua yaitu ekonomi sosialis dan
ekonomi kapitalis yaitu sistem ekonomi yang melibatkan logika dalam setiap pengambilan
keputusan. Ekonomi konvensional yaitu sistem yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi seperti
kegiatan distribusi, produksi dan konsumsi barang maupun jasa. 15

Transaksi ekonomi konvensional yaitu segala aktivitas ekonomi yang memakai konsep logika
dan disesuaikan dengan teori yang ada kemudian tingkat keberhasilan dari ekonomi ini diukur
dengan besar kecilnya jumlah keuntungan yang didapatkan.
b. Prinsip Ekonomi Konvensional Atau Transaksi Ekonomi Konvensional16
 Kepemilikan harga sepenuhnya oleh negara
 Disiplin politik
 pemerataan ekonomi
 Gaya hidup untuk kepuasan pribadi

13
Zahratul Idami Ihyannisak Zain, Syahrizal Abbas, ‘Klausula Akad Rahn Dari Perspektif Hukum Islam Dan Urgensi Notaris
Dalam Penyusunannya’, Hukum Ius Quia Iustum, volume 28.2 (2019).
14
Prasetyo.
15
Dosen Ekonomi, ‘Ekonomi Konvensional’, Sarjana Ekonomi.Co.Id, 2022 <https://sarjanaekonomi.co.id/ekonomi-
konvensional/> [accessed 29 June 2022].
16
Lidyana.
c. Dasar Hukum Transaksi Ekonomi Konvensional
Dasar hukum ekonomi konvensional yakni diambil dari hukum pandangan yang baik atau
hukum positif dimana yang artinya kegiatan ekonomi berada dibawah peraturan perundang-undangan
dan bersifat positif. 17
Setiap negara mempunyai peraturan perundang-undangan yang mengatur lajur
ekonomi dan tentunya ini bersifat positif.
d. Tujuan Ekonomi Konvensional
1) Mendapatkan keuntungan finansial. Dalam kegiatan transaksi ekonomi hal yang dicari ialah
keuntungan sebanyak-banyaknya. Berbagai cara dilakukan agar mendapatkan keuntunan dan
bahkan bisa merugikan orang lain. Masing-masing individu hanya memikirkan keuntungan
untuk diri sendiri dan tidak untuk orang lain.
2) Membangun perilaku kompetitif dalam kegiatan ekonomi. Setiap individu dalam ekonomi
konvensional diharapkan memiliki sifat kompetitif karena sikap ini diharapkan bisa
membangun sikap positif dalam bersaing dipasar ataupun segala tenmpat melakukan aktivitas
ekonomi dimana sifat ini untuk mempertahankan eksistensi dalam pasar.
3) Keberhasilan dinilai dari tingkat konsumsi yang artinya semakin tinggi tingkat belanja atau
semakin tinggi tingkat daya beli maka itu semakin baik dan bisa berdampak kepada
kesejahteraan masyarakat juga juga diharapkan untuk
e. Ruang Lingkup Ekonomi Konvensional
Ruang lingkup ekonomi konvensional yaitu sumber daya yang menjangkau skala ekonomi
lebih banyak mengacu kepada yang mampu mengurangi biaya rata-rata kuantitas dan kualitas
namun tetap mendapatkan keuntungan yang besar.
3. Analisis perbedaan dan persamaan transaksi ekonomi islam dan ekonomi konvensional
Dari teori diatas dapat terlihat bawah ekonomi Islam dan ekonomi konvensial dalam hal transaksi
memiliki perbedaan yang cukup banyak untuk memperjelas perbedaan antara kedua berikut tabel
perbedaan antara transaksi ekonomi Islam dengan ekonomi konvensional.
Persamaan dan perbedaan ekonomi islam dan ekonomi konvensional
Tabel 3.1
Ekonomi Islam Ekonomi Konvensional
Pengertian Segala bentuk aktivitas Segala bentuk aktivitas
ekonomi yang mempunyai ekonomi yang menggunakan
tujuan untuk kesejahteraan hukum positif dan tingkat
bersama dan mencari ridho keberhasilan diukur dari besar
Allah SWT kecilnya keuntungan

17
S.Pd Nadia Irvana Natasya, ‘Ekonomi Konvensional: Pengertian - Ciri Dan Contoh’, HaloEdukasi.Com, 2022
<https://haloedukasi.com/ekonomi-konvensional> [accessed 29 June 2022].
Prinsip -Segala bentuk transaksi -Kepemilikan harga
diperbolehkan kecuali ada dalil sepenuhnya oleh negara
yang melarangnya
-Islam mengakui adanya -Disiplin politik
kepemilikan pribadi dalam
batas yang sudah ditetapkan
-Ekonomi Islam menolak -Pemerataan ekonomi
terjadi penumpukan kekayaan
hanya pada satu, dua orang
atau pada kelompok tertentu -Keberhasilan diukur dari
saja. tingkat keuntungan
-Ekonomi Islam direncanakan
untuk kesejahteraan bersama
tanpa pengecualian setiap
individu sama dimata ekonomi
dan harus bersikap adil karena
Islam menjamin kepemilikan
bersama.
-Setiap harta yang berlebih
dalam Islam wajib dikeluarkan
dan itu dinamakan dengan
zakat
-Dilarang keras adanya segala
bentuk tambahan dalam
transaksi ekonomi Islam.
Sumber Hukum Al-Quran, Hadist, Sunnah, Sumber hukum positif yaitu
Ijma’ Qiyas, Ijtihad dari UU ataupun peraturan
pemerintah
Tujuan -Mashlahah mursalah -Mendapatkan keuntungan
(kemaslahatan) finansial.
-Menjauhi ketimpamgan sosial -Menjauhi ketimpamgan sosial
dan memberantas kemiskinan dan memberantas kemiskinan
-Pemenuhan ekonomi beretika -Keberhasilan dinilai dari
dan bermartabat tingkat konsumsi.
-Mengatur keadilan dan
keseimbangan
-Membangun perilaku
-Terhindar dari riba. kompetitif dalam kegiatan
ekonomi.
-Kepuasan pribadi

Ruang Lingkup Meliputi pembahasan atas Sumber daya yang menjangkau


perilaku manusia yang sadar skala ekonomi lebih banyak
dan berusaha mencapai falah. mengacu kepada yang mampu
mengurangi biaya rata-rata
kuantitas dan kualitas namun
tetap mendapatkan keuntungan
yang besar.

Ciri-Ciri -Melarang keras adanya -Sistem bunga sebagai harga


tambahan dalam jual beli jual dan beli
-Pada transaksi Islam -Tidak adanya pengawas pada
diperbankan adanya dewan segala kegiatan perbankan
pengawas syariah untuk setiap semuanya hanya berpegang
kegiatan yang dilaksanakan kepada hukum positif
-Terdapat aturan pada Al- -Aturan dibuat oleh logika
Quran dan Hadist mengenai manusia sehingga masih
bentuk transaksi yang adanya celah untuk kecurangan
diharamkan seperti dilarang yang dilakukan oleh manusia
penimbunan, penipuan, judi itu sendiri
dan transaksi yang bersifat
merugikan atau menipu salah
satu pihak sehingga tidak ada
celah bagi manusia untuk
curang dalam satu transaksi
-Modal utama tidak selalu -Modal seringkali diidentikkan
identik dengan uang dengan uang
Pemerataan Ekonomi Seluruh manusia tanpa Pemerataan ekonomi khusus
pengecualian kaum buruh
Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa ekonomi islam dan ekonomi konvensional mempunyai
banyak perbedaan dalam transaksi dan juga memiliki beberapa kesamaan seperti dalam salah satu
dalam tujuan ekonomi ialah menjauhi ketimpangan sosial dan memberantas kemiskinan. Penjelasan
mengenai persamaan dan perbedaan kedua sistem transaksi dalam ekonomi islam dan ekonomi
konvensional ini terlihat mencolok sehingga tidak bisa disamakan antara keduanya.

4. KESIMPULAN

Dari uraian diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa transaksi ekonomi islam dengan
transaksi ekonomi komvensional mempunyai perbedaan dan persamaan. Ekonomi islam
berpegang teguh pada hukum islam atau Al-Quran, hadist, sunnah, ijma’qiyas dan juga ijtima’
yang bertujuan untuk kesehateraan bersama dan mengharapkan keridhoan Allah SWT sedangkan
ekonomi konvensional yaitu suatu sistem ekonomi yang berpegang pada hukum positif atau
hukum yang dibuat berdasarkan logika seperti Undang-undang atapun peraturan presiden dimana
keberhasilan pada ekonomi ini dinilai dari tingkat keuntungan yang didapatkan oleh individu atau
kelompok keuntungan ini bisa membuka lowongan pekerjaan untuk orang lain sehingga ini terjadi
pemerataan ekonomi. Prinsip dari transaksi ekonomi islam yaitu segala bentuk transaksi ekonomi
dibolehkan kecuali ada dalil yang melarangnya sedangkan prinsip ekonomi konvensional yaitu
meraih keuntungan sebanyak-banyaknya dan dalam transaksi konvensional masih ada terdapat
penipuan, judi, pencucian uang untuk mendapatkan keuntungan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

Amos Neolaka, Metode Penelitian Dan Statistik, ed. by Adriyani Kamsyach, Sistem Informasi Dan
TelematikaExplore Jurnal, Cetakan Pe (Bandung: PT Remaja Rosdakarya offset, 2017)
Aprilia Hariani, ‘Aset Keuangan Syariah Tumbuh Mencapai Rp 1.862 Triliun’, Pajak.Com, 2021
<https://www.pajak.com/keuangan/aset-keuangan-syariah-tumbuh-mencapai-rp-1-862-
triliun/#:~:text=Pajak.com%2C Jakarta – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati,itu belum
termasuk kapitalisasi saham di pasar modal.>
Dr. Ika Yunia Fauzia, Lc., M.E.I Dr. Abdul Kadir Riyadi, Lc., M.s.sC, Prinsip Dasar Ekonomi Islam
Perspektid Maqasid Al-Syariah, Cetakan 1 (Jakarta: Kencana, 2014)
Ekonomi, Dosen, ‘Ekonomi Konvensional’, Sarjana Ekonomi.Co.Id, 2022
<https://sarjanaekonomi.co.id/ekonomi-konvensional/> [accessed 29 June 2022]
Hidayah, Muhammad Rizki, Kholil Nawawi, and Suyud Arif, ‘Analisis Implementasi Akad Istishna
Pembiayaan Rumah (Studi Kasus Developer Property Syariah Bogor)’, Ekonomi, 9 No 1 (2018)
Ihyannisak Zain, Syahrizal Abbas, Zahratul Idami, ‘Klausula Akad Rahn Dari Perspektif Hukum
Islam Dan Urgensi Notaris Dalam Penyusunannya’, Hukum Ius Quia Iustum, volume 28.2
(2019)
Lidyana, Novita, ‘Perbandingan Ekonomi Konvensional Dan Ekonomi Islam’, Iqthodiyah, volume
I.1 (2015)
Muhamad Nur, ‘INDONESIA RAIH PERINGKAT PERTAMA ISLAMIC FINANCE COUNTRY
INDEX (IFCI) PADA GLOBAL ISLAMIC FINANCE REPORT 2021’,
Https://Www.Bi.Go.Id/Id/Publikasi/Ruang-Media/News-Release/Pages/Sp_2328321.Aspx, 2021
<https://www.bi.go.id/id/publikasi/ruang-media/news-release/Pages/sp_2328321.aspx>
Nadia Irvana Natasya, S.Pd, ‘Ekonomi Konvensional: Pengertian - Ciri Dan Contoh’,
HaloEdukasi.Com, 2022 <https://haloedukasi.com/ekonomi-konvensional> [accessed 29 June
2022]
Prasetyo, Yoyok, Ekonomi Syariah, Yoyok Pras (Bandung: Penerbit Aria Mandiri Group, 2018)
Sa’adah Yuliana, Nurlina Tarmizi. Maya Panorama, Transaksi Ekonomi Dan Bisnis Dalam Tinjauan
Fiqh Muamalah, Cetakan 1 (Yogyakarta: Idea Press, 2017)
perbedaan dan persamaan transaksi
ORIGINALITY REPORT

21 %
SIMILARITY INDEX
21%
INTERNET SOURCES
4%
PUBLICATIONS
9%
STUDENT PAPERS

PRIMARY SOURCES

1
journal.iaialhikmahtuban.ac.id
Internet Source 3%
2
www.pajak.com
Internet Source 3%
3
ahmadrofiqzakariya.blogspot.com
Internet Source 2%
4
ejournal.iainbengkulu.ac.id
Internet Source 1%
5
jurnal.uii.ac.id
Internet Source 1%
6
eprints.radenfatah.ac.id
Internet Source 1%
7
repository.radenintan.ac.id
Internet Source 1%
8
Submitted to Universitas Islam Indonesia
Student Paper 1%
9
lufiindrigoo.wordpress.com
Internet Source 1%
10
journal.unismuh.ac.id
Internet Source 1%
11
Submitted to Universitas Trunojoyo
Student Paper 1%
12
haloedukasi.com
Internet Source <1 %
13
www.liputan6.com
Internet Source <1 %
14
Submitted to IAIN Purwokerto
Student Paper <1 %
15
Submitted to UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Student Paper <1 %
16
digilib.iain-palangkaraya.ac.id
Internet Source <1 %
17
eprints.ums.ac.id
Internet Source <1 %
18
docplayer.info
Internet Source <1 %
19
datakata.wordpress.com
Internet Source <1 %
20 doku.pub
Internet Source <1 %
21
etheses.uin-malang.ac.id
Internet Source <1 %
<1 %
22 khairimartapura.wordpress.com
Internet Source

23 Muhamad Yusrul Hana. "Perubahan Sosial


Masyarakat di Jazirah Arab: Transformasi
<1 %
Kultural Ashabiyah dalam Menunjang
Kekuasaan Nabi Muhammad", Al-Izzah: Jurnal
Hasil-Hasil Penelitian, 2020
Publication

24 eprints.walisongo.ac.id
Internet Source <1 %
25 hasyyatisafira.wordpress.com
Internet Source <1 %
26 journal.uii.ac.id
Internet Source <1 %
27 misbachulmunir1991.blogspot.com
Internet Source <1 %
28 repository.iainpurwokerto.ac.id
Internet Source <1 %
29 repository.uin-suska.ac.id
Internet Source <1 %
30 repository.unmuhjember.ac.id
Internet Source <1 %
31 www.ejournal.inzah.ac.id
Internet Source <1 %
www.repository.uinjkt.ac.id
32 Internet Source

<1 %

Exclude quotes
Exclude matches Off

Off Exclude bibliography

Off
perbedaan dan persamaan transaksi
PAGE 1

PAGE 2

PAGE 3

PAGE 4

PAGE 5

PAGE 6

PAGE 7

PAGE 8

PAGE 9

PAGE 10

PAGE 11

PAGE 12

Anda mungkin juga menyukai